Mbok Inah bukan sekedar asisten rumah tangga ataupun pengasuh Kara waktu kecil.
Mbok Inah sudah menjadi bagian keluarga Kara.Ranti ibu Kara adalah single parent sejak tujuh tahun yang lalu.Perempuan pekerja keras demi Kara.
Karena terlalu sibuk justru perhatian kepada Kara menjadi kurang.Kara sering merasa kesepian dirumah,hanya dengan Mbok Inah.
Mbok Inah seakan menjadi saksi hidup kehidupan Kara.Bahkan sudah seusia sekarang Kara masih manja dengan Mbok Inah.
"Mbak Kara menangislah kalau Mbak Kara merasa sesak,merasa lelah dengan suatu masalah.Luapkan agar Mbak Kara lega."
Mbok Inah mencoba memperbaiki suasana hati Kara.
"Hikss hikss Mbok."
Kara menangis terisak disandaran Mbok Inah.Dan Mbok Inah pun membiarkan Kara menangis sepuasnya di pundaknya.
Sampai baju Mbok Inah basah karena air mata Kara.
Setelah berapa lama isak tangis Kara mulai mereda.
"Mbok Inah tidur disini saja ya malam ini."
Pinta Kara dengan suara lirih.
"Iya mbak,tapi mbak Kara sekarang makan ya.Sjdah simbok siapin lho."
Rayu Mbok Inah.
Kara mengangguk.Mbok Inah membantu menghapus air mata Kara.
"Sudah sudah nangisnya,nanti cantiknya hilang lho."
Mbok Inah merapikan rambut Kara menyisir dengan jarinya.Kara pun tersenyum tipis.
"Cantik."
Kata Mbok Inah lembut.Menuntun Kara agar berdiri duduk di depan meja riasnya.
"Mbok Inah,aku lagi sedih jangan bercanda."
Kara cemberut manja.
Mbok Inah terkekeh.Masih membantu merapikan rambut Kara.
"Siapa yang bercanda,mbak Kara kan memang cantik.Tuh lihat kalau nggak percaya."
Mbok Inah mengarahkan wajah Kara ke depan cermin.
Kara menatap datar wajahnya dicermin.
Mbok Inah mendekat wajahnya sejajar disamping wajah Kara menatap cermin.
"Cantik kan?!"
"Mbok Inah apaan si."
Kara masih cemberut menatap kaca.
"Ssst dengar simbok mbak."
Mbok Inah memegang kedua bahu Kara seakan memberi dukungan kekuatan pada Kara.
"Mbak Kara itu anaknya bu Ranti,mbak Kara pasti tau bagaimana bu Ranti.Perempuan yang hebat tangguh pemberani.Beliau selalu meluruskan apa yang ia rasa tidak benar dihadapannya.Mbak Kara belajar dari ibu"
"Maksud Mbok Inah apa?"
Suara lirih Kara.Melirik mbok Inah di pantulan cermin itu.
"Mbok sudah tau semuanya Mbak,tentang mas Arya"
"Mbok tau dari mana?"
Kara terkejut.Menatap lekat wajah Mbok inah dihadapan cermin.
"Mbok pernah lihat."
"Kapan Mbok?"
Mbok Inah mengusap usap pundak Kara.
"Lebih dari dua kali waktu Mbak Kara diantar pulang mas Arya.Tapi simbok tidak tau Mbak Kara dan Mas Arya sedang punya masalah apa"
"Mbok Arya jahat sama Kara Mbok."
Mata Kara berkaca kaca.
"Shh shh shh...Jangan menangis mbak,percuma air mata Mbak Kara kalau untuk menangisi Mas Arya.Kan nangisnya sudah tadi."
Kara merasa pikirannya terbuka,selama ini hanya ia pendam sendiri.
Kurangnya perhatian dari keluarganya membuat Kara bertahan dengan laki laki seperti Arya.
Kara merasa Arya bisa memberikan waktunya,yang tidak bisa diberikan oleh keluarganya.
Tapi tidak semua yang selalu ada bisa menjamin semuanya akan baik.
"Jadi Kara harus gimana mbok?"
Wajah Kara sendu.
"Mbak Kara harus berusaha tidak menghubungi mas Arya apapun yang terjadi,jika masih melibatkan mas Arya pasti mas Arya merasa sangat dibutuhkan.Dan membuat mbak Kara terikat terus sama mas Arya."
"Apa itu akan berhasil?Arya orangnya nekat mbok"
Kara sedikit ragu.
"Mbak kara harus percaya diri,bahwa mbak Kara bisa tanpa mas Arya.Jujur simbok merasa ikut sakit melihat mbak Kara diperlakukan kasar sama mas Arya.Itu saja yang mbok lihat,mbak Kara pasti mengalami juga waktu diluar sana tanpa sepengetahuan Mbok kan?"
Panjang lebar Mbok Inah menasihati Kara,berusaha menyelamatkan Kara keluar dari belenggu ini.
Kara diam tampak berfikir.
"Ya benar selama ini aku hanya takut saja untuk memberontak karena takut kehilangan.Karena aku takut patah hati.Tapi jika diteruskan bukan hanya hatiku yang hancur.Ragaku juga..auhh lenganku saja masih ngilu."
Batin Kara memijit lembut lengannya sendiri.
Kara mengangguk angguk,seakan menata memantapkan tekadnya untuk menjauh dari Arya.
"Yasudah mbok,kita makan dulu yuk.Mbok Inah juga belum makan kan?"
"Ayo ayo,Mbok senang kalau mbak Kara mau makan.Pokoknya yang semangat harus berani."
Mbok Inah mengikuti Kara menuju meja makan.
Terdengar suara mobil memasuki halaman menuju garasi.
"Mbok,ibu pulang."
Kara tersenyum.
"Oh iya simbok sampai tidak dengar,biar simbok yang buka kan pintu.Mbak Kara duduk saja."
Mbok inah bergegas menuju pintu menuju garasi.
Ranti sudah berjalan masuk setelah Mbok Inah membukakan pintu.
"Mbok,Kara sudah pulang?"
Ucap Ranti.
"Sudah buk,malah udah siap di meja makan.Ibuk juga menyusul makan sama mbak Kara.Biar saya yang membawa tas ibuk ke kamar"
Mbok Inah mengambil alih tas dan jas milik Ranti.
Ranti tersenyum.
"Terima kasih banyak ya Mbok"
Ranti berjalan menuju ruang makan,bibirnya sambil menyanyikan lagu favoritnya.Lirih suara indah mengiringi langkahnya.
"Kara sayang,ibuk kangen."
Ranti memeluk Kara dari belakang
"Kara juga kangen sama ibuk,kita makan sama sama yu buk."
Ajak Kara.
Ranti tampak mengamati menu yang dihidangkan di meja.
"Ayolah buk,Sudah lama Kara tidak makan sama sama ibuk."
Pinta Kara.
"Iya ibuk makan."
Ranti duduk.dan mulai mengambil nasi kedalam piringnya.
"Mbok Inah memang juara,sambel nya pasti enak banget apalagi ada lalapan,,,ssshhh ibuk jadi gak sabar."
Ranti menelan ludah lalu mengambil beberapa lauk dan yang lainnya.
Kara tersenyum.
"Mbok Inah dilawan."
Kara dan Ranti akhirnya makan bersama.Momen yang langka ini diabadikan oleh Kara dengan ponselnya.
Kara merasa mendapat oase digurun pasir.
Sesak didada karena Arya.Sedikit terlupakan karena momen makan malam bersama ibunya.
Ranti dan Kara sangat menikmati makan malam diselingi obrolan menanyakan hal kuliah,dan sebaliknya Kara menanyakan tentang pekerjaan ibunya.
Mengobrol tentang kuliner.Sesekali mereka tertawa.
Mbok Inah yang sedang di dapur tersenyum karena mendengar tawa mereka.Memang Ranti tak selalu ada pas jam makan.Tapi secara kebetulan malam ini Ranti pulang tepat pada jam makan malam.Sehingga Kara sangat senang bisa makan bersama dengan Ranti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-11-12
1
Arez Taufik
mantap
2020-10-14
1
Olivia
keren thor.
2020-07-13
1