Sesudah motor Kara beres.
Kara pulang menuju rumahnya dan Arya ikut mengantar mengikuti Kara dari belakang.
Arya menunggu di teras depan.Lalu kara menghampiri Arya setelah memasukan motornya di garasi.
"Ibumu belum pulang?"
Tanya Arya.
Kara menggelengkan kepala.
"Belum,mungkin masih sibuk dengan pekerjaannya?"
"Oh"
Jawab Arya singkat.
"Kenapa?"
Timpal Kara.
"Tidak apa apa,aku hanya menanyakan saja"
"Arya."
Panggil Kara.
"Ya."
Menoleh ke arah Kara.
"Terima kasih,sudah menolongku."
Ucap Kara.
Arya tersenyum.
"Kalau butuh bantuanku telpon saja"
Kara tersenyum kaku enggan mengiyakan,mengingat keraguan dirinya untuk tidak bergantung pada Arya.
"Kau mau minum apa?
"Tidak usah repot,kau duduk disini saja."
Ucap Arya.
"Tidak apa apa biar Mbok Inah yang buatkan,mumpung dia ada didapur."
Ucap Kara.Mbok Inah adalah asisten rumah tangga,sekaligus pengasuh Kara sejak Kara lahir.
"Terserah kamu saja."
"Baiklah kalau begitu aku masuk dulu,minta tolong Mbok Inah buatkan."
Kara lalu menuju dapur.
"Mbok."
Panggil Kara lirih sambil merangkul pundaknya.
Kara dan Mbok inah sangat akrab bahkan lebih dekat daripada dengan ibunya sendiri.
"Eh,Mbak Kara."
Sedikit terkejut karena Kara tiba tiba merangkul.
"Ada apa mbak,mau dibuatkan mi instan?rebus atau goreng?"
Tanya Mbok Inah.
"Tidak Mbok,diluar ada Arya.Tolong buatkan minum ya.Terserah apa saja."
Ucap Kara lirih.
"Oh ada Mas Arya,iya sebentar saya buatkan.Mbak Kara tunggu diluar saja."
Ucap Mbok Inah menuju rak mengambil sebuah cangkir.
"Terima kasih ya Mbok."
Kara tersenyum dan kembali ke teras.
Sebenarnya Kara sedang lelah.Tapi sebagai ucapan terima kasih biarkan Arya beristirahat sejenak disini.
"Iya Mbak."
Jawab Mbok inah seraya meracik teh untuk Arya.
Kara duduk di kursi teras berseberangan dengan Arya.Namun Kara tidak banyak bicara,dia tidak bisa melawan rasa lelahnya.
"Kamu capek banget ya?"
Tanya Arya.
"Lumayan."
Jawab Kara tersenyum.
Lalu datanglah Farhan berjalan kaki karena rumah farhan hanya di depan rumah Kara.
Farhan membawa sesuatu di tangannya tampak seperti sebuah paket.
"Ra,Kamu sudah pulang."
Farhan dengan santai menyapa Kara sebelum sampai ke teras.
Dan tersenyum juga pada Arya.Meskipun farhan tau Arya tidak menyukainya.
"Iya Han,kamu sampai rumah jam berapa tadi."
Tanya Kara.
"Jam 5,setelah urusanku selesai aku langsung pulang tadi.Jadi cepat sampai rumah.Kau baru saja sampai rumah?"
Jelas Farhan.Dan duduk di pagar teras tidak jauh dari tempat duduk mereka berdua.
Farhan enggan dekat dengan Arya karna mengingat perlakuannya pada Kara.
"Oh begitu.Tadi banku kempes jadi harus ke bengkel dulu.Untung ada Arya yang membantuku."
Ucap Kara.
Datang Mbok Inah membawa baki yang berisi dua cangkir teh manis hangat.
"Eh ada Mas Farhan juga!ini mas Arya silahkan diminum mumpung tehnya masih hangat."
Mbok Inah meletakan cangkir ke hadapan Arya dan secangkir lagi disandingkan disebelah Farhan.
"Yang ini untuk Mas Farhan,Mbak Kara biar saya buatkan lagi.Simbok nggak tau kalau ada mas Farhan disini."
"Mbok,bukannya saya nolak biar ini untuk Kara saja.Saya cuma sebentar kok."
Ucap Farhan sambil memindahkan cangkir ke hadapan Kara.
"Lhoooh kok nggak ngobrol dulu."
Ucap Mbok Inah.
Farhan hanya membalas senyum menatap Mbok Inah.
"Ohhh simbok tau,pasti pacarnya mau datang ya."
Ejek Mbok Inah pada Farhan.
"Mas Farhan nanti simbok dibagi rendangnya ya."
Bisik Mbok Inah,karena mbok Inah hafal kalau pacar Farhan datang pasti membawa rendang.Dan rendangnya sangat enak.
Farhan dan Kara pun terkekeh melihat Mbok Inah yang meminta jatah rendang.
"Beres Mbok."
Bisik Farhan tersenyum menghiasi wajah tampannya.
"Yasudah Simbok pamit ke belakang dulu ya,dilanjut ngobrolnya."
Lalu Mbok Inah berjalan kembali ke dalam rumah.
"Oh iya Ra,ini ada paket untukmu?tadi kurir mengantarnya tapi rumahmu kosong.Mbok Inah mungkin sedang ke warung."
Tutur Farhan sambil memberikan sebuah kotak pada Kara.
"Oh iya,wahh sudah datang.Ini hadiah untuk ibukku sebentar lagi dia ulang tahun."
Jawab Kara senang.
"Jadi Tante Ranti ulang tahun?Kapan Ra?"
Jawab Farhan antusias.
"Masih lama sih,masih dua minggu lagi.Nanti mau kusimpan dulu kadonya.Biar kejutan"
Ucap Kara senang.
Arya hanya diam karena Farhan tampaknya sangat akrab dengan Kara.Dan sok menanyakan kapan ulang tahun apalagi dengan Mbok Inah bisa seperti ibu sendiri.Seperti kalau Kara memperlakukan Mbok Inah saja.
"Yasudah aku pamit dulu."
Farhan pamit pada keduanya.
"Ar aku pulang duluan ya,kapan kapan mampir kerumah"
Kata Farhan ramah pada Arya.
"Oh iya Han kapan kapan."
Jawab Arya.
Lalu Farhan pulang kerumahnya.Kara dan Arya terdiam hingga Farhan tak terlihat lagi.
Farhan bersikap seperti biasa namun ia tahu Arya tidak menyukainya.Karena Farhan lebih bisa akrab dengan keluarga Kara.
"Farhan sepertinya sudah akrab dengan keluargamu."
Ucap Arya dengan wajah datar.
"Kenapa lagi si,apa akan membahas Farhan sekarang.Kau cemburu?Kumohon aku sedang tidak ingin bertengkar.Aku sangat lelah."
Batin Kara.
"Karna Farhan temanku sejak kecil."
Jawab Kara.
"Sok akrab sekali,apalagi dengan ibumu.hehg"
Ucapan Arya menyeringai.
"Kara,apa jangan jangan Farhan menyukaimu?"
Kata Arya.
Kara pun tersedak teh yang sedang ia minun.
"Tidak,mana mungkin dia suka padaku.Lagipula dia juga sudah punya pacar."
Kara sudah muak dengan kecemburuan Arya.Hanya karena melihat Farhan yang notabene adalah tetangga bisa akrab dengan keluarga Kara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Arez Taufik
terlalu Arya posesifnya
2020-10-14
2