***Hay semuanya.
author sangat berterima kasih karena kalian sudah mampir baca novel PKPG dan semoga kalian menyukainya.
Mohon dukungan like komen dan vote nya juga ya.Agar author tambah semangat nulisnya.Bisa memberikan cerita cerita menarik untuk kalian.
Oh iya.jangan lupa klik bintang terbaik untuk rating novel ini.
Terima kasih banyak bangettt buat kalian yang sudah dukung.
Luvv Luvv Luvv kalian.
Lanjut baca yuks***.
Malam itu Kara dan Arya kembali bertengkar karena soal kedekatan farhan pada keluarga Kara.
Kara melawan adu mulut dengan arya meskipun suaranya tidak keras.
"Sudah Ar,aku tidak mau bertengkar.Aku lelah sekali.Apalagi ini soal Farhan.Aku dan farhan hanya teman sejak kecil.Tidak lebih."
Ucap Kara.
Pandangan mereka teralih karena ada seorang cewek yaitu pacar Farhan.
Badu saja tiba didepan rumah Farhan,terlihat Farhan keluar menyambut kedatangannya.Dan berjalan masuk kerumah.
"Lelah katamu?"
Arya menggenggam lengan Kara sangat erat.
"Kau pikir aku tidak lelah,selama ini selalu ada untukmu.Kapan aku berkata tidak disaat kau butuh aku?"
"Tolong Ar,aku tidak mau bertengkar.Sakit Ar sakit."
Rintih Kara pelan.
"Ini pelajaran untukmu,agar kau berhati hati berhubungan dengan pria lain selain aku."
Cengkraman Arya semakin kuat.
"Iya maaf tapi kamu tidak bisa seenaknya berbuat seperti ini,lepas Ar lepas."
Kara berusaha melepas cengkraman Arya namun tenaga Arya begitu kuat.
"Kara,aku mencintaimu.Jangan tinggalkan aku.Kau masih mencintaiku bukan?"
Ucap Arya masih dengan cengkramannya.
Kara mengangguk.Dan Arya melepaskan cengkramannya.
"Aku lelah,aku ingin istirahat."
Ucap Kara Lirih menahan sesak didadanya.
Kara tidak bisa berbuat apapun,karena waktu Kara sempat mengucapkan putus.Justru Arya membuat Kara semakin tidak bisa lepas darinya.Arya selalu kembali hadir dan membuat Kara luluh tak bisa menghindar lagi
Setelah Farhan masuk dan menutup pintu,Farhan mengintai dari jendela.Ia mengambil kameranya untuk merekam Kara dan Arya didepan teras.
Kualitas kamera milik Farhan sangat bagus jadi bisa menjangkau sampai ke teras Kara.
"Han kau merekam apa?"
Tanya Lisa kelasih Farhan.
"Ssstttt"
Farhan menyuruh Lisa diam sejenak.
Farhan kali ini ingin mengumpulkan bukti bukti kekerasan fisik pada Kara.Kara sudah terlalu menderita selama ini.Farhan merasa ini harus dihentikan secepatnya.Farhan berencana melaporkannya pada polisi.
Farhan kembali menyimpan kameranya setelah melihat Arya pergi dari rumah Kara.
"Pacarnya Kara bikin ulah lagi ya?"
Ucap Lisa menatap Farhan.
"Iya,baru tadi siang Kara cerita padaku.Ia ditampar Arya karena tidak sengaja Kara bertemu teman sekolahnya dulu.Teman laki laki,dan Kara mengobrol selama menunggu lampu hijau menyala.Kebetulan Arya melihatnya."
Jawab Farhan ikut prihatin.
"Apa?!Dan Arya baru saja berani menyakiti Kara lagi?"
Ucap Lisa yang ikut menyaksikan pertengkaran Kara dan Arya.
Farhan mengangguk.
"Yasudah nanti kita cari bukti buktinya lagi untuk menolong Kara,sekarang kita ke ibu yuk.Ibu sudah siapkan makan malam buat kamu."
Ucap Farhan.
"Iya Han,kita harus tolong Kara kasian."
Ucap Lisa.
"Iya,aku janji berusaha mencari bukti bukti."
Lisa mengangguk dan mereka berjalan menuju dapur menghampiri ibu Farhan yang sedang sibuk.Menyiapkan makan malam untuk calon menantunya.
Sedangkan Kara tidak keluar lagi dari kamarnya setelah Arya pulang.
"Mbak."
"Mbak Kara."
Mbok Inah mengetok pintu dan memanggil Kara berkali kali tapi Kara tidak merespon.
"Mbak Kara nggak makan?sudah Simbok siapin lho."
Tetap tidak ada respon.
"Mbak,Simbok masuk ya."
Mbok Inah memberanikan diri masuk ke kamar,Mbok Inah tau pasti Kara sedang sedih didalam kamarnya.
Dibukalah pintu kamar Kara.
Mbok Inah melihat Kara sedang menangis.Duduk dilantai beralaskan karpet disamping tempat tidurnya.
Mbok Inah mendekat dan duduk disebelah Kara.
"Ada apa Mbak?Kenapa menangis?"
Kata Mbok Inah lirih.
Hati Kara terasa sesak,mengingat kejadian hari ini.Arya melukai hatinya dua kali.
Ingin lepas namun hati masih sayang.
Tapi selamanya tidak bisa jika diteruskan seperti ini.
Kara pun membenci perasaannya sendiri,kenapa harus mencintai laki laki seperti Arya.
Kenapa?
Kenapa?
Hati mencinta namun raga tak mampu bertahan untuk bersama.Namun saat ini hati Kara berangsur mulai hancur.Kerinduanpun mulai hampa.
"Mbokk."
Ucap Kara seakan ingin mengadu.Wajahnya sendu dibasahi air mata.
Kara belum mau menjawab namun menyandarkan kepalanya di bahu Mbok Inah.
****
"***Kalian pernah gak sih sayang sama orang selain orang tua kita,yang sayangnya udah seperti orang tua sendiri..duhhh jangan ikut nangis ya guys..Kalo author sih orangnya cengeng.episode selanjutnya masih nangis sih.."
Kenapa sih baru mulai udah nangis nangisan?"
Ya buat pemanasan biar mata bersih.kan debu debu dihempas tuh,mengalir bersama derasnya aer mata..eaaahhh...
yaudah deh lanjut cus baca episode selanjutnya.
Pliss jangan lupa vote nya ya.Dan rate bintang 5 nya.Biar aku tambah semangat berimajinasinya.
Luvv***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Anlyz@
msh nyimak thor
lanjuttt👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2020-12-06
1