Biru melanjutkan pekerjaannya, tapi ia tak bisa konsentrasi, karna gadis didepannya ini bergerak terus, seakan menahan sesuatu.
Biru menegakan kepalanya, memandang gadis itu " kenapa kamu " Biru bertanya penasaran.
"Aku aku "wajah assa merah menahan malu dan takut menjadi satu.
"katakan " Biru menautkan alisnya penasaran.
"Aku ingin ke tolilet ltuan ! "takut takut, asaa mengatakan apa yang dirasakan.
Biru menghela nafas dan mengeluarkan kasar
" Kamu kesana , itu toiletnya " biru nanunjuk keisudut ruanganya dengan tatapan , yang sulit diartikan.
Tanpa menunggu lebih lama, Asa berlari masuk kedalam toilet. karna sudah tak tertahan hajatnya.
"Dasar gadis ingusan" Biru geleng gelengkan kepala.
"Gadis aneh!" biru bergumam
"Sedang didalam toilet.
Setelah menyelsaikan hajatnya, Asa kebingungan , karna tak menemukan air untuk membersihkan badanya.
"Dimana airnya ? kamar mandi kok tidak ada air , gimana aku membersihkanya " .gumam asa memencet sesuatu yang bisa mengeluarkan air.
Setelah beberapa saat.
Dalam kebingungannya, tiba tiba ada ketukan dari luar.
tok tok tok
"Hai , apa yang kamu lakukan didalam , kenapa lama sekali? Kamu jangan berbuat yang macam macam,! Kamu nggak mencoba bunuh diri lagi kan? Awas sampai kamu mencoba bunuh diri lagi ditoilet!"
Teriak biru , sambill trus menggedor gedor pintu , kamar mandi itu.
Ada sedikit kekuatiran dihati biru, takut gadis itu berbuat nekat.
"Cepat keluar gadis ingusan!"! Biru terus menggedor gedor pintu.
"Dasar tuan sombong, yang gak sabaran, "gerutu Asa didalam.
" Sabar tuan, aku nggak menemukan air disini tuan, aku masih butuh bersih bersih,
aku masih kotor dan bau " asa teriak menjawab Biru.
"Dasar gadis ingusan menyusahkan, ,gitu aja nggak tau, kamu sebenarnya dari hutan mana kok gitu aja nggak tau?"
"Udah tuan ngomongnya, dilanjutkan nanti aja beritahu diamana airnya tuan . Apa airnya tuan sembunyikan" "Asa berteriak , dari dalam kamar mandi.
"Dasar udik, itu ada benda seperti
ular disampingmu, pegang trus ada kran dibawahnya kamu putar tapi jangan cepat cepat" perintah Biru pada Asa.
Sebelum biru selesai merangkan pemakainya , Asa segera memutar krannya dengan volume langsung besar secara cepat, mengakibatkan airnya muncrat kemana mana , dan karena Asa kaget , airnya membasahi bajunya.
aaaaaaaaaaaaa
Biru yang ada diluar kaget, mendengar teriakan Asa tanpa berpikir panjang , takut terjadi sesuatu dengan gadis ini, Biru, segera mendobrak kamar mandi.
duk duk duk braaaak
setelah beberapa kali gebrakan pintunya terbuka.
" Apa yang.... "
Biru tak melanjutkan kata katanya, karna kaget dengan keadaan asa didalam.
dan
"aaaaaaaaaaaa"
Biru dan Asa berteriak secara bersamaan.
"Apa yang kamu lakukan "
Teriak Biru dan Asa bersamaan.
Biru segera membalikan badan, Kaget dengan keadaan Asa , yang tidak memakai bawahannya , dan baju yang basah kuyub.
"Aku kira tadi kamu kenapa kenapa didalam" ucap Biru sedikit menahan malu dengan tingkahnya yang absurb.
Asa buru buru menutup pintu, dan bersandar dibalik pintu , sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
"kenapa sih dia bisa tiba tiba mendobrak pintu, kan jadi melihat aku ndak pakek bawahan.
Huuh maluu malu.
Biru melangkah menjauh , sambil memegangi dadanya karna berdebar debar, menyaksikan pemandangan yang belum pernah iya saksikan seumur hidunya , kecuali punya anak kecil dan bayi.
huuuf
Biru membuang kasar nafasnya, menyugar rambutnya, untuk menghilangkan kegugupanya.
ngeeeek
Asa keluar dari tolilet dengan badan yang basah kuyub.
"Maaf tuan" Asa menyiilangkan tangan nya di dadanya, dengan malu malu, mengingat kejadian barusan.
Biru ingin membalikan badannya tapi....
"Jangan berbalik Tuan" Asa takut Biru melihat keadaan ini.
Tetapi terlambat, Biru sudah langsung membalikan badan nya, ketika mendengar Asa membuka pintu , dan sukses membuat Biru menyaksikan kembali kemandangan yang buat jantungnya. berdeguk kencang.
Duk duk dek.
Bukan karna apa , tapi karna baju Asa yang basah, membuat badan Asa tercetak nyata ,meski tangan Asa menutup bagian depan, tak mengurangi keseksian tubuh Asa didepan Biru.
Biru berusaha mengendalilan jantung dan pikirannya, agar normal dan tidak berfikiran yang tidak tidak.
Dia mengambil nafas dan menghembuskan nafasnya , lewat mulut untuk mengatur wajahnya, kembali keposisi datar , gengsi dong Harga dirinya harus jatuh didepan gadis ingusan.
Biru melangkahkan kakinya, kesudut ruangan nya, mengambil jaket yang ia gantung disana.
"Ini kamu pakek dan kamu pulang jangan berpikiran untuk mengakhiri hidup lagi.Biru sedikit gugup menyerahkan jaketnya.
Asa mengulurkan tangannya , dan mengambil jaket itu dari tangan Biru yang memunggunginya.
"Terima kasih tuan." Asa memakai jaket yang diberikan oleh biru.
"Setelah saya cuci , akan saya kembalikan tuan" lumayan bisa menutupi tubuhku." batin Asa
"Tidak usah kamu kembalikan simpan saja" jawab Biru, yang sibuk mengendalikan setan yang mulai memasuki pikiranya.
"Kalau kamu nggak mau buang saja." Biru berjalan menuju kursi kebesaranya, setelah dapat membuang setan yang ada dikepalanya.
Setelah memakai jaket yang diberikan biru , Asa berpamitan untuk pulang.
"Tuan saya pamit mau pulang dulu"
Asa menundukan kepalanya, berbalik dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Biru,. Ketika Asa memegang handle pintu akan membuka pintu.
"Hai gadis ingusan, ingat pesanku, jangan melakukan seperti tadi , ingat hidup itu sangat berharga, jangan sia siakan, setiap masalah pasti ada solusinya.
Asa memandang biru dengan sendu, teringat masalah yang dihadapinya tiba tiba air matanya menetes.
Asa tersadar , segera membalikan badannya, supaya Biru tak melihatnya menangis.
" Saya permisi tuan, terima kasih untuk semuanya"
Belum sempat Biru menjawab.
Asa segera keluar dari ruangan Biru, dengan berlari.
"Hai gadis ingusan, dasar tak tau trima kasih"
Biru mendengus, karna kesal, dengan Asa yang berlalu begitu saja.
"sebenarnya apa masalah gadis itu, sampai sampai ingin mengakhiri hidupnya . " bathin biru
Tapi tiba tiba terlintas kajadian tadi, Biru senyum senyum sendiri.
"Manis juga gadis tadi. , siapa tadi ya namanya " bathin biru sambil mengingat ngingat nama gadis , yang mulai menggelitik hatinya.
"Apa yang aku pikirkan, masak gara gara gadis ingusan yang tak tau terima kasih, aku menjadi gila seperti ini"biru menghembuskan nafasnya kasar.
"aarrghh"
"kenapa kepalaku tiba tiba terasa pusing "
tok tok tok
"masuk" tanpa menegakkan kepalanya
"Permisi bos" pak Amir masuk menghadap biru.
"Ya ada apa pak Amir" dengan tangan yang memijat keningnya.
"ini bos pesananya, " sambil menyerahkan tas, yang berisi makanan pesanan Biru tadi.
"i Tadi saya melihat gadis yang tadi mau bunuh diri berlari keluar dari sini, sambil menangis bos"
Pak Amir melihat Biru .
"apa pak bos sakit" pak Amir melihat bosnya , nampak pucat dan lesu.
"Hanya sedikit pusing pak, kepalaku "jawab Biru yang masih ganti memijat pangkal hidungnya.
" Ini makanannya bapak makan saja, saya sudah tidak berselera, dan untuk gadis tadi , aku tidak tahu kenapa dia menangis..Sudah jangan dipikirkan , yang penting dia tidak bunuh diri lagi.
"Tapi , benar ,bos tidak apa apa? pak Amir, kawatir keadaan atasnya itu.
"Iya pak saya ndak apa apa ,mungkin kalau istirahat sebentar akan sembuh. Oya pak tolong buatkan saya teh hangat pak!
Pak Amir langsung keluar, untuk membuatkan teh , untuk Biru.
Setelah beberap saat.
"Ini bos tehnya "pak Amir meletakan minuman itu , beserta makanan dan obat sakit kepala yang biasa biru minum ,apabila sedang sakit, pak Amir adalah bawahan yang sangat mengerti kebutuhan bosnya.
Da sangat menyayangi dan menghormati Biru seperti anaknya, karna Biru juga sangat menghormatinya.
"Sekarang pak Amir kembali kelapangan , tolong handle dulu kerjaan yang ada dilapangan ,saya mau istirahat sebentar pak"
Biru merebahkan badannya disofa yang ada diruanaganya.
"Baik bos ,saya kembali ketempat kerja " pak Amir mohon diri , keluar dari ruangan Biru.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments