Ibu seorang penjual kedai kopi, dan setiap pagi yang membuka kedai adalah ayah ku, dan bergantian dengan ibu ku seusai waktu Dzuhur. Kedai ibu ku tutup sebelum waktu magrib tiba.
Setiba nya di kedai, aku langsung membantu ibu untuk mengangkat gelas kosong dan menaruh nya di tempat cucian piring kotor.
Setelah itu di karena kan kedai tidak terlalu ramai, aku punya banyak waktu untuk cerita pada ibu tentang apa yang sudah aku lalui di hari pertama masuk sekolah.
Ibu mendengar kan setiap cerita ku, mulai dari bertemu teman baru hingga ada seorang cowok yang mengajak ku berkenalan.
Ibu berpesan kepada ku bahwa boleh berteman sama laki - laki, dan boleh juga untuk saling menyukai namun harus ingat bahwa semua itu ada batasan nya dan aku tidak boleh melanggar apa yang telah di larang oleh agama.
Tak terasa waktu sudah sangat sore, senja sudah mulai terlihat dan matahari terlihat mulai meninggal kan tempat nya.
Ayah datang untuk menjemput aku dan ibu untuk pulang ke rumah, pertama ayah membonceng ku lebih dulu untuk pulang ke rumah beserta belanjaan kedai, kemudian ayah menjemput ibu dan membawa gas pulang. Jarak antara rumah dan kedai kami tidak terlalu jauh namun juga tidak terlalu dekat.
Setiba nya di rumah, aku langsung mengambil air wudhu dan mendirikan shalat Maghrib, begitu pula dengan ayah dan ibu ku.
Selesai sholat Maghrib kami langsung makan malam bersama di meja makan.
Seusai makan malam, kami langsung melaksanakan sholat isya berjamaah.
Setelah nya kami nonton TV bersama dan saling bertukar cerita antara aku dan kedua orang tua ku.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, akhir nya aku memutus kan untuk tidur.
*
Keindahan pagi telah menyapa bumi, dan aku mulai kembali aktivitas ku sebagai seorang pelajar.
Aku mulai mandi dan menyiapkan baju yang untuk aku kenakan ke sekolah. Seusai mandi, aku memakai baju kaos terlebih dahulu untuk melaksanakan sholat subuh. Seusai shalat aku langsung mengganti baju ku dengan pakaian sekolah.
Setelah berpakaian, aku langsung sarapan di meja yang sebelumnya sudah di hidangkan nasi goreng buatan ibu. Nasi goreng buatan ibu ku sangat enak, aku sangat menyukai nya.
Seusai sarapan, aku berpamitan pada ibu kemudian menyalam tangan nya lalu langsung berangkat sekolah di antar ayah naik sepeda motor. Begitu sampai di sekolah, aku menyalam tangan ayah ku dan berpamitan untuk masuk sekolah. Setelah sampai di gerbang sekolah aku langsung di sambut sama guru piket, kemudian aku langsung menyalam mereka dan langsung masuk ke kelas.
Sesampai nya di kelas, aku bertemu dengan teman - teman ku dan ke - empat sahabat ku.
Selagi bel masuk belum ber bunyi, aku menyempat kan untuk bercerita sama mereka tentang yang aku alami semalam.
"Kalian tau gak sih, semalam aku di ajak berkenalan dengan seorang anak laki - laki dari kelas IPS 2" kata ku di awal cerita.
"Ha anak IPS 2? Siapa nama nya?" Kata intan.
"Nama nya dani, yang orang nya tinggi itu lo, kulit nya berwarna sawo matang dan rambut nya lurus" jelas ku.
"Detail amat jelasin nya buk, ente suka ya sama dia" kata Fatimah.
"Bukan begitu maksud ku, aku menjelas kan detail agar kalian tau nanti orang nya yang mana" elak ku.
Jujur sebenarnya aku tidak suka dengan Dani, namun gombalan nya terkadang mampu meluluhkan hati ku.
"Oh anak IPS 2 yang nama nya dani itu, aku kenal" kata intan.
"Seriusan kenal?" Tanya ku.
"Iya aku kenal, kamu tau Nia teman sekelas kita?" Tanya intan.
"Apa hubungan nya sama Nia? Kan tadi kita cerita soal Dani? Tanya ku.
"Iya maksud ku, Nia itu suka sama Dani. Tapi ya gak tau Dani nya suka juga ke dia atau enggak" ungkap intan.
Nia adalah teman sekelas ku, ia wanita berbadan pendek, agak gendut dan berkulit sawo matang, sedang kan aku berbadan lumayan tinggi, agak gendut sikit, berkulit putih perpaduan kuning Langsat.
Sedangkan intan berbadan kurus dan juga pendek lalu kulit nya sawo matang.
Kalau pipi tinggi nya sama seperti intan, kulit nya putih dan juga berbadan kurus.
Sedangkan Aulia orang nya tinggi, berkulit kuning langsat, dan berbadan kurus.
Dan Fatimah orang nya gendut, berkulit putih, dan kurang tinggi.
Jujur hati ku jadi ragu pada Dani, awal nya mungkin aku malu - malu mau pada nya.
Namun sekarang hati ini rasa nya bimbang dan bingung.
"Dia nyatain suka ke aku, dan aku bilang kita berteman saja" kata ku lemas.
"Lo kenapa gak di terima aja zri?" Kata Aulia.
"Untuk apa aku menerima orang yang sudah dekat dengan wanita lain" kata ku.
"Lo kan Dani nya belum tentu suka sama dia" bantah intan.
"Sudah lah aku tak ingin membahas hal itu lagi, bikin badmood" kata ku.
"Ok nanti aku coba tanya langsung sama Dani, supaya kamu bisa menjalin hubungan dengan dia" kata intan seraya tertawa.
"Ha? Menjalin hubungan dengan dia? Idih nyebelin, lagian kamu kenal memang nya sama dia? Dan siapa juga yang mau menjalin hubungan dengan dia. Kata ku dengan wajah yang datar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments