Sesampainya di kantor kembali, Winda sempat menggoda Airin "Rin, ini cuaca yang panas sampai mukamu merah gini atau karena kamu malu ya, abis ngelabrak cowok ganteng" Airin membalas sambil menutup muka "sudah ih, aku masih malu ini, tahu gitu aku tahan diri saja dulu ya tadi, ah biarin toh kita tidak akan bertemu lagi ya kan.."
Akhirnya persiapan pameran seni pun telah rampung, dan tibalah hari H pelaksanaan pameran karya seni, Airin mendapat tugas memantau para pengunjung yang hadir dan menjelaskan jika ada yang bertanya. Pameran seni dibuka dengan sang pelukis aliran impresionis Gerardo Daves datang langsung dan membuka pameran lukisannya ini, dengan diawali ceremony yang cukup meriah disertai hadirnya beberapa pejabat, pameran karya sang maestro di buka. Dalam kesempatan ini sang pelukis berniat hendak melelang beberapa lukisannya yang sangat terkenal, pengunjung nampak antusias berdatangan, dan musiumpun sangat ramai.
Airin nyang nampak sangat cantik dan percaya diri memakai baju seragam panitia bersama dengan timnya sibuk lalu lalang, sesekali menjelaskan kepada tamu-tamu yang bertanya tentang detil dari karya seni yang dipamerkan ini.
Pameran seni yang hanya berlangsung 4 hari ini dipadati pengunjung, di hari terakhir akan diadakan lelang beberapa lukisan sang pelukis.
Di hari terakhir sebelum pameran ditutup jam 22.00 seseorang yang pengunjung menghampiri Airin dan meminta kepada Airin untuk menjual salah satu lukisan yang masih terpajang namun ada keterangan telah terjual, Airin membantu memeriksa lukisan yang di minta namun lukisan tersebut telah terjual pada lelang sesi kedua hari itu, walaupun orang tersebut mendesak sampai menelpon ke atasannya, namun Airin bersikeras tidak bisa memberikan lukisan tersebut.
Tak lama kemudian atasan dari pengunjung tersebut muncul dihadapan Airin, dan langsung meminta tolong agar Airin mau menjual lukisan tersebut. Namun alangkah terkejutnya Airin, ternyata atasan dari pengunjung ini adalah orang yang didamprat Airin pada saat makan bakso bersama Winda dan Anton tempo hari.
" maafkan saya Pak atas kelakuan saya tempo hari ya, ternyata kita ketemu kembali di acara seperti ini" ujar Airin" entah kenapa Airin menjawab permintaan tolong Bastian dengan meminta maaf terlebih dahulu.
"Tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi Mba Airin, maaf saya baca nama anda di idcard anda, perkenalkan saya Bastian, saya hendak membeli lukisan Gerardo Daves ini, mohon bantuannya ya Mba, agar saya mendapatkan lukisan ini, walaupun kata asisten saya lukisan ini sudah terjual, mohon dengan sangat agar Mba menjual ke saya saja?" Bastian meminta dengan tulus.
Airin yang sempat luluh mendengar suara Bastian kembali bersikeras dan menyampaikan bahwa lukisan tersebut sudah dibeli terlebih dahulu oleh pembeli lain.
"mohon maaf Pak, pada saat lelang hari ini seorang telah menawar lukisan ini, dan lukisan ini resmi terjual, jadi saya tidak dapat membantu Bapak"
"panggil saja saya Bastian, iya saya mengerti, tapi bolehkah saya meminta info tentang pembeli ini, biar saya yang membujuk dia agar mau menjual ke saya" balas Bastian.
"maaf Bapak tidak bisa seenaknya begini, lagipula sepertinya bapak bisa membeli lukisan dikesempatan yang lain, mengapa tidak menunggu saja" nada suara Airin mulai agak tinggi.
Tiba-tiba atasan Airin, bu Monica mendadak turun tangan dan tak lama setelah mengobrol berdua dengan Bastian, Bu Monica langsung melepaskan lukisan tersebut ke Bastian.
Sambil meminta maaf Bu Monica menyerahkan lukisan tersebut kepada Bastian.
Melihat hal ini sontak Airin protes, namun Bu Monica meminta Airin berlalu dan mengurus yang lain.
"Bu, ini kan lukisannya sudah ada yang punya terlebih dahulu, tidak bisa Ibu lepas seperti ini" ujar Airin dengan berani".
"Mba Airin, tolong urus stand yang di sebelah timur saja, hal ini biar saya yang urus" Bu Monica berkata tegas.
Airin yang sangat kesal dengan Bastian akhirnya beranjak pergi sambil berujar "pantesan kemarin biasa saja makan tidak mengantri, ternyata sudah jadi kebiasaan, apa yang dimau semua harus nurut, egois!!" cecar Airin.
"Airin!!!.. Bentak Bu Monica.. Airin mendengus dan langsung pergi.
Bu Monica langsung minta maaf atas kelakuan Airin tadi. Bastian yang melihat ini hanya mengangkat bahu dan menjawab tidak apa-apa, dan tersenyum melihat Airin pergi.
Pembeli pertama yang hendak mendapatkan lukisan yang telah dibeli Bastian, akhirnya diberikan penjelasan dan solusi dengan penawaran lukisan yang lain, pembeli tersebut mau menerima penjelasan dari pihak musium. Permasalahan lukisan yang terjual ke Bastian selesai, namun tidak di hati Airin yang masih berkecamuk rasa kesal.
Dirumah, Airin mengungkapkan kekesalannya tentang Bastian dan atasannya bu Monica. Ibunya menenangkan "sudah lah.. biarkan saja, orang itu mungkin punya alasan, kenapa bersikeras hanya pada lukisan yang sudah terjual tersebut"
"ternyata wajah rupawan tidak menjamin ya Bu, hatinya juga baik, Airin hanya melihat sifat egoisnya saja tadi" Airin melanjutkan.
"kali ini Airin janji, cukup pertemuan Airin sama orang macam itu, setiap bertemu rasanya seperti Airin sedang tertimpa kesialan saja, duuh jangan lagi deh, walaupun orangnya sangat tampan, tapi dengan sifat seperti itu, ogah" kata Airin.
"eh.. Ga boleh ngomong begitu, kalau takdirnya kalian bertemu kembali, gimana? Goda Bu Santoso.
"nooo... Tidaak.. Jawab Airin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
veragarden ✷
Penuh emosi deh!
2023-09-13
1