5

" Kau sudah membayarkannya?" Tanya Dimas pada Alia , gadis itu hanya mengangguk saja sembari mengembalikan struk pembayaran pada Dimas yang memang mentraktir mereka yang langsung diterima oleh Dimas.

"Tidak perlu repot-repot memberikannya, buang saja ketempat sampah kali dek" Ucapnya lalu membuang struk itu, "Aku percaya kok sama harganya!" Sambungnya lagi, lalu entah kenapa saat berpapasan dengan adam seketika lelaki itu langsung meraih tangan Alia dengan erat.

"Hari ini kita akan menjadi ayah dan ibu yang baik untuk Adam jadi tolong jangan lepas genggamanku, hmm..kayaknya kita jalan aja ya soalnya taman hiburan gak jauh dari sini kok!" Ucap Dimas yang langsung menarik lengan Alia, Alia yang cukup panik segera menatap bingung pada anaknya itu tetapi bukannya respon amarah yang diinginkannya malahan Adam hanya tersenyum kecil saja dan berjalan menyusul langkah ayahnya itu.

kini mereka berjalan bersamaan layaknya sepasang suami istri yang tengah berliburan bersama anaknya, jika dilihat dari sekilas suasana keduanya teramat lah romantis sampai-sampai tangan Adam terasa gatal untuk tidak merekam momen romantis ayah dan ibunya itu.

"Cukup satu hari ini saja!" Ketus Dimas didalam hatinya, ia merasa ini adalah hal yang salah namun tak mugkin juga ia menolak keinginan Adam yang terus menerus memohon padanya seperti tadi.

" Mas, apa kau akan terus menggenggam tanganku? rasanya ini salah deh!" Ucap Alia yang sedikit risih, ia merasa tak pantas bersentuhan tangan seperti ini pada Dimas meskipun ia memang sangat mencintai lelaki itu.

"Aku rasa tidak ada yang salah kok, lagian terlihat aneh kalau kita jalan bersama tetapi menjaga jarak seperti sebelumnya" Ucap Dimas, lalu menghentikan langkahnya pada sebuah loker pintu masuk.

"kalian tunggu disini! aku akan membayarnya!" Ucap Dimas yang berjalan menuju loker dengan cepat sedangkan Alia menatap curiga pada anaknya itu.

"Apa kau yang meminta ayahmu melakukan ini pada bunda?" Tanya Alia curiga, Adam hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa berani menatap mata bundanya.

"Adam? bunda mau Adam jujur sama bunda!" Tegur Alia lagi, untungnya bibir Adam belum sempat terbuka rapat untuk memberitahukan rencana itu sebab Dimas langsung datang menghampiri mereka.

"Ada masalah?" Tanya Dimas.

"Tidak kok mas, ya sudah ayo kita bawa Adam bermain kedalam!" Ucap Alia yang langsung meraih tangan anaknya itu, ia tahu kalau adamlah yang lebih butuh kasih sayang dibandingkannya dan seharusnya kedua tangannya yang digenggam oleh dirinya dan suaminya .

"Adam, ada apa dengan bundamu?" Tanya dimas yang berjalan disamping Alia yang kini posisi Alia berada ditengah dua laki-laki kesayangannya itu.

"Berhentilah bersikap aneh seperti ini, mas! apa yang dilakukan Adam samamu sampai membuatmu bersikap manis seperti ini?" Tanya Alia yang mulai marah dengan suara lembutnya.

"Astaga!!! Ini memang niatku dan Adam tidak salah apa-apa, memangnya aku gak boleh bersikap manis padamu? haruskah aku berbuat kasar dan acuh?" Ucap Dimas berusaha menjelaskan situasi kali ini dengan kebohongan yang baru, ia tak ingin perjanjiannya dengan adam menjadi berantakan belum lagi Adam pasti dimarahi oleh mantan istrinya itu.

"Bukan anakku yang memintanya?" Tanya Alia meyakinkan, Dimas hanya mengangguk saja lalu memberikan kartu poin yang telah diisi olehnya tadi.

"Adam, kamu bisa bermain permainan apapun dengan ini biar aku yang jaga bundamu disini!" Ucap Dimas, Adam hanya mengangguk saja lalu berjalan pergi meninggalkan kedua orang dewasa ini yang saling menatap satu sama lain.

"Kau tak boleh bersikap manis seperti ini padaku, aku bukan istrimu lagi dan lagipula nanti istrimu sakit hati!" Tukas tajam Alia.

"Maafkan aku, aku hanya ingin memberikan kesan keluarga yang harmonis pada adam"

"Kalau begitu berikan kehangatan seorang ayah padanya bukan padaku, mas"

"Tapi Adam inginnya aku memberikan kasih sayang padamu"

"Kau berkata seakan aku kurang kebahagiaan dan sangat menyedihkan, mas" Ucap Alia kecewa, ia langsung berjalan pergi tetapi tangannya langsung ditahan oleh Dimas.

"Biar aku jelaskan dulu, maksudnya bisa gak sehari ini aja kau menjadi istriku seutuhnya demi anak kita?" Tanya Dimas , Alia meraih tangannya dari genggaman Dimas.

"Hufftt...Aku tak mau mengecewakan istrimu"

"Tolonglah untuk hari ini saja, kasihan Adam lagian tak ada salahnya kita bersikap manis didepan adamkan !" Ucap Dimas .

"Baiklah, hanya untuk hari ini anggap saja kita memang sepasang suami-istri yang saling mencintai" Jawab Alia yang mulai mengalah, lalu dengan spontan Dimas memeluk gadis itu

Ia tampak senang karena rencananya menjadi suami sehari untuk Alia akan berhasil sehingga ia bisa menepati janjinya pada Adam dan bisa menghabiskan waktu menunggu kelahiran bayi pertamanya dengan angela, cukup lama keduanya berpelukan dibawah lampu taman yang mulai menyala karena senja telah menghampiri mereka.

"Mas? bisakah kita mencari Adam sekarang?" Tanya Alia, baginya Adam adalah prioritas utama.

"Baiklah, tapi jangan marahi dia lagi"

"iya!" jawab singkat Alia, lalu tubuhnya yang mungil langsung dirangkul oleh dimas.

Mereka langsung berjalan mengelilingi taman sembari mencari Adam ,sampai akhirnya ponsel Alia berdering yang ternyata berasal dari Adam.

"Kamu dimana, nak?" Tanya Alia

"Aku sedang menikmati permainan disini jadi tidak usah khawatir, kalian berlibur saja bersama bunda, dua jam lagi kita ketemuan digerbang utama ya bunda"

"ini kan hari liburan kamu sama bunda dan ayah, kok malah kamu asyik sendiri sih nak"

"Ini hari liburan bunda, aku tahu kalau bunda merasa jenuh akhir-akhir ini dan pastinya lelah mengkhawatirkan Adam jadi cobalah berlibur samanya dan jangan khawatirkan Adam" Ucap Adam yang langsung mematikan teleponnya, sebab tak biasanya Adam menyuruh- nyuruh bundanya seperti ini.

"Aku pikir dia sudah besar makanya malu kalau jalan berdua sama kita" Ucap dimas.

"Tapi kondisi dia sedang tidak baik, wajar dong sebagai ibu diriku sangat khawatir"

"Sudahlah Alia, jangan khawatir berlebihan seperti ini dan cobalah turuti permintaannya"

"ahh.. terserahmu saja lah mas" Alia menjawab pelan dan berjalan duluan yang langsung dikejar Dimas.

"Ayo kita memainkan roller coaster itu?" Tanya Dimas sembari menunjuk ke arah rollercoaster.

"Aku tak berani!"

"Aku akan menemanimu, nanti kalau takut pegang saja tanganku lagian sudah lama aku ingin bersenang-senang selain memikirkan masalah kehidupan ini" Ucap Dimas berusaha meyakinkan Alia sampai membuat gadis itu mengalah.

"Baiklah!" Jawabnya singkat, keduanya langsung berjalan kearah arena rollercoaster dan duduk bersebelahan.

Awalnya suasana keduanya cukup Canggung sampai mesin rollercoaster itu berjalan dan membuat alia menjerit kecil ketakutan sampai pada ketinggian puncaknya Alia yang ketakutan spontan memeluk Dimas erat-erat.

Tentu saja Dimas langsung syok dan detak jantungnya ikut berdebar bersamaan dengan kecepatan rollercoaster yang menurun kencang.

Ia menatap wajah ketakutan Alia yang membuatnya iba dan mengelus kepala Alia selayaknya pasangan yang tengah kencan, jika dilihat sekilas suasana ini tampak romantis sampai akhirnya keromantisan itu berhenti saat rollercoaster itu tiba dan Alia langsung tersadar dari perbuatannya.

"Maafkan aku! aku hanya ketakutan saja"

"Tidak masalah" Jawab Dimas dengan penuh santai lalu turun dari rollercoaster itu dengan suasana canggung antara keduanya , beruntungnya kedua mata Dimas tertuju kearah sebuah permainan tembak-tembakan yang membuat ia langsung menarik tangan Alia menuju kesana.

Ia tampak menyaksikan permainan ini selayaknya ia kembali pada usia muda ditambah lagi setiap melihat Alia tersenyum akan tingkah lakunya membuat Adam terlihat senang.

Keduanya benar-benar menikmati suasana hari ini tanpa sadar dari kejauhan putranya tengah menyaksikan mereka sambil menutupi hidungnya dengan sebuah tisu yang terlihat berubah warna jadi merah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!