Di malam yang sunyi dan gelap terdapat satu mobil hitam yang melaju dengan kecepatan sedang. Jalanan itu gelap yang ada hanya cahaya lampu jalanan yang memberikan kilauan sinis pada malam yang sepi.
Evelyn, ibu Nadira menerima panggilan telepon masuk di headphone nya. Dengan tangan satunya lagi dia mengangkat telepon itu. Tanpa disadari dari belakangnya ada sebuah mobil truk yang mengangkut barang bawaannya terlihat oleng dan berjalan tak tentu arah.
Evelyn yang menyadari truk itu mendekat ke arahnya sudah terlambat. Evelyn tak sempat menghindar sebelum mobil itu menabrak nya. Mobil terlempar jauh, kepala nyonya Evelyn terbentur setir kemudi dan kaca mobil yang pecah. Aroma darah segar mengalir di kepalanya. Membuat malam sunyi dan damai menjadi kabar buruk.
Kabar duka mendadak melanda keluarga Oktavia. Evelyn Thompson, ibu Nadira, wanita yang selalu menjadi pilar kekuatan dan inspirasi bagi Nadira, telah mengalami kecelakaan tragis. Dunia seakan runtuh, dan musik yang sebelumnya menjadi simbol kebahagiaan dan harapan, kini berubah menjadi melodi tragis yang menyayat hati.
Nadira merasa seperti berada dalam mimpi buruk yang tak berkesudahan. Dia merasa seakan-akan ibunya akan muncul dan memberitahunya bahwa semua ini hanyalah lelucon yang buruk. Namun, kenyataan yang pahit harus dia terima. Evelyn, ibunya, pelindungnya, mentor musiknya, kini berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Nadira merasa seolah-olah dia kehilangan bagian dari dirinya. Dia merasa seolah-olah dia kehilangan sebagian besar dari dunianya. Namun, di tengah kepedihan dan kesedihan, dia menemukan kekuatan untuk bangkit. Dia ingat pesan dan pelajaran yang ibunya berikan, serta dukungan yang tak pernah putus.
Di saat-saat sulit ini, Andra, kakak laki-laki Nadira, menjadi penopangnya. Dia selalu ada di sisi Nadira, memberikan dukungan dan kasih sayang yang dibutuhkan adik perempuannya. Mereka berdua menghadapi kenyataan pahit ini bersama-sama, menguatkan satu sama lain dan membawa harapan di tengah keputusasaan.
"Ibu pasti akan membaik, jangan khawatir. Aku akan selalu ada untukmu Nad" Kata Andra sembari mengelus pucuk kepala Nadira dengan lembut.
Dalam kegelapan malam, Nadira duduk di kamar rumah sakit, menemani ibunya yang terbaring lemah di tempat tidur. Lampu redup di kamar itu menciptakan suasana yang hening dan melankolis. Nadira merasa seperti dia sedang berada di tepi jurang, merasa seperti dia sedang berada di ambang kehancuran.
Namun, di tengah kegelapan dan kesedihan, dia menemukan kekuatan untuk melanjutkan. Dia ingat janjinya pada ibunya, janji untuk menjadi pemain piano yang hebat dan membuatnya bangga. Dia ingat kata-kata ibunya, kata-kata yang selalu memberinya kekuatan dan keberanian.
Nadira memutuskan untuk melanjutkan perjuangannya, untuk melanjutkan impian mereka. Dia tahu bahwa ibunya akan selalu ada di hatinya, mendukung dan mengawasi setiap langkahnya.
Setiap hari, setelah sekolah, Nadira mengunjungi ibunya di rumah sakit. Dia duduk di samping tempat tidurnya, berbicara padanya tentang hari-harinya, tentang teman-teman dan gurunya, tentang impian dan harapannya. Dia berbicara tentang musik, tentang melodi-melodi yang dia ciptakan dan lagu-lagu yang dia mainkan.
"Selamat pagi ibu, beberapa hari lagi aku akan mengadakan konser untuk ibu. Aku akan menjadi seorang pianis terkenal seperti ibu". Ucap Nadira pilu yang menggambarkan kesedihannya. Hari ini begitu penuh dengan emosi.
Nadira berbicara tentang konser yang akan datang, tentang pertunjukan yang akan dia berikan untuk menghormati ibunya. Dia berbicara tentang "Melodi Cinta," lagu yang telah menginspirasi dan menguatkan mereka selama ini.
Saat hari-hari berlalu, kondisi ibu Nadira mulai menunjukkan perbaikan. Dia mulai sadar dan berbicara, meskipun suaranya lemah dan getir. Dia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meskipun perjalanan menuju kesembuhan sepenuhnya masih panjang dan berliku.
Nadira merasa lega dan berterima kasih. Dia merasa seperti dia telah diberi kesempatan kedua, merasa seperti dia telah diberi hadiah yang tak ternilai harganya. Dia merasa seperti dia telah diberi kekuatan untuk melanjutkan, untuk melanjutkan perjuangannya.
Nadira tahu bahwa dia harus terus berjuang, tahu bahwa dia harus terus berusaha. Dia tahu bahwa dia harus mencapai impian mereka, tahu bahwa dia harus mewujudkan impian mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments