Jurus Hasutan Gricella

Gricella semakin terpojokkan setelah adanya penjelasan dari manajer cafe tersebut. Semua tatapan sinis, mengintimidasi dirinya membuat gadis itu merasa malu. Bukan ini yang diinginkannya, bukankah seharusnya Vesha yang malu karena kepergok sedang bersama seorang pria.

Namun apa yang terjadi semuanya diluar kendalinya. Chandra masih menatap datar pada Gricella, hingga gadis itu berlari keluar meninggalkan cafe tersebut. Tatapan Chandra masih terfokus pada Gricella hingga tubuh gadis itu menghilang dari balik tembok.

"Kamu gak apa-apa, Sha?" pertanyaan Shena menyadarkan Chandra.

Mereka pun mendekat dan duduk di kursi masing-masing. Chandra dan para sahabat menatap lekat ke arah Vesha.

"Kau mengenal wanita itu?" tanya Chandra.

Vesha menatap ke arah Shena dan Chandra bergantian. Tidak lama gadis itu pun mengangguk.

"Dia adiknya Bryan, dan dia…"

"Baru tiba di Indonesia beberapa hari yang lalu," potong Chandra.

Semuanya menoleh ke arah Chandra dengan tatapan bingung.

"Bagaimana kau tahu?" selidik Marvin.

Chandra menghela nafasnya. "Saat di bandara aku tidak sengaja menabraknya," Chandra pun menceritakan pertemuan tidak mengenakan antara dirinya dan Gricella.

"Kenapa dia berbeda sekali dengan Bryan?" tanya Langit yang bingung dengan sikap Gricella.

"Dasar wanita gila," umpat Shena.

"Seharusnya tadi kamu tidak perlu menghalangiku, Sha. Seharusnya kamu biarkan saja aku memukul wajahnya. Biar dia kapok," ujar Shena yang masih sangat kesal.

Marvin menelan salivanya saat melihat Shena sedang marah. Benar-benar sangat menyeramkan, pikir Marvin. Sementara itu Vesha nampak hanya terdiam, ia tahu dari mana sifat Gricella itu menurun. Walau baru bertemu dengan Gricella, Vesha sudah bisa melihat seperti apa watak gadis itu. Vesha juga tidak ingin sahabatnya itu memiliki masalah dengan Gricella.

Tidak lama Bryan pun datang, dan langsung menarik tangan Vesha. Sempat terjadi tarik menarik antara Sagara dan Bryan pada tubuh Vesha. Namun dengan cepat Chandra dan yang lainnya mencegah Sagara.

"Biarkan Vesha ikut dengan Bryan," ucap Chandra.

Semua pengunjung kembali menatap ke arah meja mereka. Marvin menyadari kalau mereka menjadi pusat perhatian lagi.

Marvin pun mendekat dan berbisik di telinga Sagara. "Lepasin tangan Vesha, Ga. Kamu gak mau membuat Vesha malu dan membuat semua orang berpikir untuk membenarkan apa yang adiknya Bryan katakan," bisik Marvin.

Sagara pun langsung melepaskan pegangannya dari tangan Vesha. Lalu ia menatap Bryan dengaN begitu intens.

"Jangan kau berbuat kasar padanya," ucap Sagara.

Bryan tidak menanggapi ucapan Sagara, ia hanya tersenyum sinis dan langsung membawa Vesha pergi dari cafe tersebut. Chandra menatap kepergian Vesha dan Bryan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sepertinya ada sesuatu yang Vesha sembunyikan," gumam Chandra dalam hatinya.

Lalu ia menoleh ke arah Sagara yang masih juga menatap ke luar pintu cafe, dimana Vesha dan Bryan baru saja keluar melalui pintu itu. Chandra menepuk pundak Sagara, dan menyadarkan pria itu.

"Tenanglah! Aku yakin Bryan tidak akan menyakiti Vesha," ucap Chandra seraya tersenyum tipis.

Sagara menghela nafas gusarnya, ia pun mengangguk dan menurut apa yang dikatakan Chandra. Chandra tersenyum, ia tahu apa yang ada di dalam pikiran Sagara saat ini. Perasaan mereka sama, yaitu khawatir dengan keadaan Vesha saat ini.

Sementara itu, Gricella sudah begitu kesal dengan teman-temannya yang tidak membantu dirinya. Gricella menatap nyalang pada ketiga temannya itu.

"Kenapa kalian tidak membantuku saat aku melabrak wanita itu, heoh?" bentak Gricella.

Salah satu temannya memutar bola matanya malas. "Maaf, Cell. Kita gak mau malu, karena kita gak tahu apa masalah kamu sama wanita itu." jawab gadis berambut ikal.

"Iya, Cella. Lagian kamu juga gak bilang apa-apa ke kita, kalau mau melabrak wanita itu. Memangnya dia siapa, sih. Kenapa kamu melabraknya?" sahut gadis berbaju pink itu sambil bertanya pada Gricella.

Gricella menghela nafasnya. "Dia kekasihnya Kak Bryan," jawab Gricella dengan rahang yang masih mengeras menahan rasa kesal dan marah.

Ketiga teman Gricella nampak terkejut. Gricella yang masih sangat kesal dengan Vesha ditambah lagi perilaku temannya yang tidak sepihak dengannya itu, membuat mood nya menghilang begitu saja. Gricella pun langsung berjalan meninggalkan ketiga temannya.

"Eh, Cell. Kamu mau kemana?" teriak salah satu teman Gricella.

Namun nampaknya Gricella tidak menghiraukan panggilan tersebut. Wanita itu terus berjalan dengan perasaan campur aduk. Rasa kesal, marah bercampur malu menjadi satu.

Setibanya di rumah Gricella langsung masuk ke dalam kamar, tanpa ia sadari Naura sedang memperhatikan dirinya.

"Ada apa dengan Cella? Wajahnya nampak sangat kesal," gumam Naura.

Karena tidak ingin putri kesayangannya kenapa-kenapa, akhirnya Naura yang sedang berada di taman sambil menikmati me time nya pun segera menyusul ke kamar Gricella.

Setibanya di depan pintu kamar Cella, Naura langsung mengetuk pintu tersebut. Setelah mendapat sahutan dari dalam, Naura pun masuk.

Alis Naura berkerut. "Kamu kenapa, Cella?" tanya Naura seraya menghampiri putrinya.

Gricella masih terlihat begitu kesal dan marah. Naura duduk di sebelah putrinya dengan memegang tangan gadis itu.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Naura kedua kalinya.

Gricella menghela nafasnya kasar. "Mom," suaranya terdengar begitu tercekat.

Bahkan mata Gricella sudah mulai berkaca-kaca. Naura menatap serius pada putri kesayangannya itu.

"Hei, kamu kenapa sayang? Coba cerita ke Mommy," Naura langsung menangkup wajah Gricella.

"Mom, wanita itu…" air mata Gricella sudah menetes, dadanya terasa begitu sesak.

"Wanita," beo Naura. "Siapa yang kamu maksud sayang?" Naura semakin penasaran apa yang ingin disampaikan putrinya.

"Kekasihnya Kak Bryan, Mom. D-dia sudah bikin malu Cella," tangis Gricella pun pecah.

Gricella memeluk tubuh sang mama dan melupakan tangisnya dalam dekapan Naura. Naura mengusap punggung Gricella dengan lembut. Tatapan wanita itu menyorot begitu tajam saat tahu putrinya menangis karena Vesha.

"Sst, tenang sayang. Ceritakan semuanya pada Mommy," ucap Naura.

Gricella masih terisak, lalu ia pun merenggangkan pelukannya pada Nuara dan mengusap air matanya dengan kasar.

"Tadi pada saat di mall, Cella gak sengaja lihat wanita itu lagi sama seorang pria di cafe. Cella langsung paranin saja dia, Mom. Tapi malah Cella dibuat malu sama wanita itu dan teman-temannya. Padahal sudah jelas-jelas wanita itu selingkuh di belakang Kak Bryan. Tapi malah gak mau mengaku," jawab Gricella dengan bumbu kebohongan tentunya.

"Kurang ajar sekali wanita itu. Sudah sayang, nanti biar Mommy urus wanita itu. Kita akan temui dia saat Kakak mu itu tidak ada di kantor," Naura kembali mengusap punggung Gricella.

Usapan lembut itu membuat Gricella sedikit tenang. Di hadapan sang mama, Gricella menunjukkan kalau dirinya begitu sedih. Namun dalam hati wanita itu tersenyum dan kegirangan, karena Naura berpihak pada dirinya. Bukan pada wanita itu.

"Sepertinya Mommy memang sangat membenci wanita itu. Haruskah aku gunakan kesempatan ini untuk menjauhkan Kak Bryan dari wanita tidak tahu diri itu," monolog Gricella dalam hatinya.

Episodes
1 Kembalinya Chandra
2 Nyatanya Luka Itu Masih Terasa
3 Kenapa Begitu Sulit?
4 Berbalik Arah
5 Jurus Hasutan Gricella
6 Bertemu Lagi
7 Hampir Terkagum-kagum
8 Membujuk Ibu
9 Kedatangan Ibu
10 Ingatan Masa Lalu (1)
11 Ingatan Masa Lalu (2)
12 Pesan Untuk Marvin
13 Klien Tak Terduga
14 Rasa Syukur
15 Firasat Tidak Enak
16 Menjenguk
17 Marahnya Chandra
18 Rasa Aneh Yang Datang Kembali
19 Galau
20 Ternyata Salah
21 Awal Pendekatan
22 Sikap Dingin
23 Rasa Tidak Enak
24 Merindukannya
25 Gadis Batu
26 Rekrut Karyawan
27 Melihatmu
28 Pantai
29 Sikapmu Yang Membingungkan
30 Tidak Menyerah
31 Gricella Sakit?
32 Bentuk Perhatian
33 Bantuan Karina
34 Pertemuan Tidak Sengaja
35 Menikahlah Denganku
36 Ada Yang Cemburu
37 Bagian Dari Masa Lalu
38 Berpura-pura
39 Makan Bersama
40 Bubu
41 Ada Yang Panas Lagi
42 Bagai Dihantam Batu Besar
43 Tak Dianggap
44 Kebersamaan
45 Keberangkatan Chandra & Kedatangan Ben
46 Beda Keyakinan
47 Salahkah Jika Aku Cemburu?
48 Masalah Baru
49 Bertemu
50 Melepas Rindu
51 Bertemu Calon Besan
52 Mulai Beraksi
53 Penangkapan
54 Mengunjungi Khanza
55 Semua Gara-gara Devano
56 Sidang Keputusan
57 Mengikhlaskan Semuanya
58 Tidak Ada Kabar
59 Kejutan Untuk Gricella
60 Pertunangan
61 Musuh Lama
62 Pernikahan dan Perseteruan
63 Cacing Alaska
64 Rencana Dadakan
65 Keberangkatan Honeymoon
66 Bertemu Lagi (Devano & Jeanita)
67 Malam Indah
68 Curhat (Bryan)
69 Kembali Ke Tanah Air
70 3 kali 1 Sehari
71 Manjaaahhh
72 Rasa Sakit
73 Sup Krim
74 Hal Tak Terduga
75 Hal Tak Terduga (2)
76 Chandra Sakit
77 Satu Keluarga
78 Rumah Sakit
79 Pulang
80 Menyelasaikan Masalah
81 Salah Pengertian
82 Kabar Baik
83 Kumpul Bersama
84 Tingkatkan Kualitas Hidupmu
85 Kehebohan Chandra
86 Kemarahan Bunda Jeanita
87 Rumah Baru
88 Di Lamar Seorang Gadis?
89 Extra Part (Pria Licik)
90 Extra Part (Mencoba Berdamai)
91 Extra Part (Tamat Beneran Geys)
92 BONUS (Sisi Devano)
93 Novel Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kembalinya Chandra
2
Nyatanya Luka Itu Masih Terasa
3
Kenapa Begitu Sulit?
4
Berbalik Arah
5
Jurus Hasutan Gricella
6
Bertemu Lagi
7
Hampir Terkagum-kagum
8
Membujuk Ibu
9
Kedatangan Ibu
10
Ingatan Masa Lalu (1)
11
Ingatan Masa Lalu (2)
12
Pesan Untuk Marvin
13
Klien Tak Terduga
14
Rasa Syukur
15
Firasat Tidak Enak
16
Menjenguk
17
Marahnya Chandra
18
Rasa Aneh Yang Datang Kembali
19
Galau
20
Ternyata Salah
21
Awal Pendekatan
22
Sikap Dingin
23
Rasa Tidak Enak
24
Merindukannya
25
Gadis Batu
26
Rekrut Karyawan
27
Melihatmu
28
Pantai
29
Sikapmu Yang Membingungkan
30
Tidak Menyerah
31
Gricella Sakit?
32
Bentuk Perhatian
33
Bantuan Karina
34
Pertemuan Tidak Sengaja
35
Menikahlah Denganku
36
Ada Yang Cemburu
37
Bagian Dari Masa Lalu
38
Berpura-pura
39
Makan Bersama
40
Bubu
41
Ada Yang Panas Lagi
42
Bagai Dihantam Batu Besar
43
Tak Dianggap
44
Kebersamaan
45
Keberangkatan Chandra & Kedatangan Ben
46
Beda Keyakinan
47
Salahkah Jika Aku Cemburu?
48
Masalah Baru
49
Bertemu
50
Melepas Rindu
51
Bertemu Calon Besan
52
Mulai Beraksi
53
Penangkapan
54
Mengunjungi Khanza
55
Semua Gara-gara Devano
56
Sidang Keputusan
57
Mengikhlaskan Semuanya
58
Tidak Ada Kabar
59
Kejutan Untuk Gricella
60
Pertunangan
61
Musuh Lama
62
Pernikahan dan Perseteruan
63
Cacing Alaska
64
Rencana Dadakan
65
Keberangkatan Honeymoon
66
Bertemu Lagi (Devano & Jeanita)
67
Malam Indah
68
Curhat (Bryan)
69
Kembali Ke Tanah Air
70
3 kali 1 Sehari
71
Manjaaahhh
72
Rasa Sakit
73
Sup Krim
74
Hal Tak Terduga
75
Hal Tak Terduga (2)
76
Chandra Sakit
77
Satu Keluarga
78
Rumah Sakit
79
Pulang
80
Menyelasaikan Masalah
81
Salah Pengertian
82
Kabar Baik
83
Kumpul Bersama
84
Tingkatkan Kualitas Hidupmu
85
Kehebohan Chandra
86
Kemarahan Bunda Jeanita
87
Rumah Baru
88
Di Lamar Seorang Gadis?
89
Extra Part (Pria Licik)
90
Extra Part (Mencoba Berdamai)
91
Extra Part (Tamat Beneran Geys)
92
BONUS (Sisi Devano)
93
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!