Pelakor Kesayangan Pria Kejam
"plak!"
Sebuah tamparan keras, mendarat dipipi mulus perempuan berparas cantik dengan mata coklat terang itu.
Setelah tamparan, makian makian juga dilontarkan pada perempuan tersebut, oleh perempuan yang baru saja menampar wajahnya.
" Perempuan murahan! Puas kau, karena berhasil membuat aku dan suamiku, Esteban bisa bercerai!"
Bukannya marah, perempuan berparas cantik dengan tubuh bak gitar spanyol itu hanya tersenyum sinis, pada perempuan yang baru saja menampar wajahnya tersebut.
Dengan langkah gontai, dia mendekat ke perempuan dihadapannya, yang reflek membuat perempuan bertubuh subur yang tadi sudah menamparnya menjadi melangkah mundur kebelakang.
" Nyonya Esteban, oh ..bukan , karena sekarang nama anda bukan lagi nyonya Esteban, tapi Esmeralda Ramos. Benar begitu?"
Perempuan bertubuh subur, yang dipanggil Esmeralda itu sekarang balik merasa gentar. Meski dari segi fisik perempuan bernama Esmeralda itu nyata lebih besar, dibandingkan perempuan yang tadi sudah ditamparnya. Tapi sikap intimidasi dari perempuan cantik bermata coklat tersebut, terasa kuat bagi Esmeralda Ramos.
Perempuan tersebut hanya menatap tajam dengan mata coklat cantik miliknya, tapi seolah dari tatapan mata perempuan cantik tersebut, bisa keluar sebilah pedang, yang dirasa Esmeralda bisa menghujam ke tubuhnya sekarang.
" Aapa yang akan kau lakukan Ja_lang murahan!"Bentak Esmeralda dengan suara gentar.
Perempuan berusia diakhir 40 dengan tubuh subur tersebut sampai lupa, kalau sekarang mereka sedang berada disebuah restoran bintang lima. Dan apa yang mereka lakukan saat itu, menarik perhatian para pengunjung disana.
" Saya tidak akan melakukan apapun dengan anda yon_nya Esmeralda Ramos. Jadi jangan cemas. Tapi.... saya sarankan, sebaiknya sekarang anda pergi dari sini. Jangan sampai Esteban ku tercinta tau, kalau anda baru saja menampar saya.Karena kalau dia sampai tau anda pasti akan...."
" Cukup! Jangan mencoba mengancam ku! Kau hanya..."
Drttt!
Drttt!
Suara dering ponsel milik perempuan cantik tersebut, membuat perdebatan mereka terhenti.
Apalagi waktu tau, kalau yang menghubungi perempuan dihadapinya tersebut adalah Mario Esteban, mantan suaminya. Esmeralda semakin tidak berani bersuara lagi.
Perempuan cantik yang tadi ditampar Esmeralda, tersenyum senang karena merasa diatas angin sekarang dan dengan sengaja, semakin memprovokasi perempuan bertubuh subur tersebut.
" Esteban ku sayang menelpon, kami ada janji makan siang disini sekarang. Apa anda ingin bergabung dengan kami, Esmeralda."
Suaranya lembut, tapi penuh sindiran yang tentu saja membuat perempuan bernama Esmeralda merasa semakin muak, dengan perempuan dihadapannya itu sekarang.
" Cuih! Tidak akan!"
sinis Esmeralda Ramos, lalu langsung melangkah pergi meninggalkan perempuan cantik tersebut, tanpa menoleh lagi kebelakang.
Perempuan itu hanya tersenyum smrik, menatap kearah punggung perempuan bertubuh subur, yang sudah menampar dan memakinya tersebut.
" Huffft, finish." Gumam perempuan cantik itu lega, lalu kembali duduk ditempatnya semula, untuk menunggu kedatangan pria bernama Mario Esteban yang punya janji temu sekarang disana, dengan perempuan tersebut.
Tak lama berselang dari kepergian perempuan bertubuh subur dengan wajah khas latin, bernama Esmeralda, dari arah luar restoran tampak seorang pria bertubuh besar, berusia lebih 50 tahun dengan penampilan rapi, khas seorang pengusaha berjalan mendekat ke meja dimana perempuan cantik dengan mata coklat terang, sedang duduk menunggu kedatangan pria tersebut.
" Amora," panggilnya, pada perempuan cantik tersebut dengan raut wajah cerah, lalu duduk dihadapan perempuan cantik yang dipanggilnya dengan nama Amora itu.
" Tuan Esteban," balas Amora, tak kalah ramah pada pria tersebut dan mempersilahkan pria itu untuk duduk.
" Dikartu ini ada uang sebesar 200 ribu dolar, sisa pembayaran dari pekerjaan mu juga bonus dariku untukmu, Amora."
Pria bernama Esteban itu mengangsurkan sebuah kartu, dengan nama sebuah Bank, pada perempuan yang dipanggilnya Amora tersebut.
Seringai senang, muncul dari bibir merah milik perempuan cantik dalam balutan gaun berwarna marun, berkerah V cukup rendah, hingga menampilkan keindahan bagian atas tubuh perempuan berwajah blasteran latin Amerika itu.
" Tuan Esteban....terimakasih banyak untuk kartu ini, senang bisa bekerjasama dengan anda."
Perempuan cantik bertubuh semampai bak gitar spanyola, mengulurkan tangannya yang dihias kuku kuku lentik berwarna merah kearah Mario Esteban, yang langsung diraih oleh pria tersebut dengan senyum senang.
" Aku juga Amora, meski diawal aku sempat ragu,kau bisa membuat Esmeralda bersedia bercerai denganku, tapi setelah melihat hasilnya sekarang, aku merasa sangat puas."
Perempuan cantik yang dipanggil Amora itu menampilkan senyum terindahnya, kearah Mario Esteban.
Dia bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekat kearah pria tersebut, lalu sengaja mencondongkan dirinya sangat dekat kearah Mario Esteban, sampai membuat pria berusia diatas 50 tahun tersebut bisa mencium aroma harum parfum yang keluar dari tubuh perempuan tersebut.
Dengan menggunakan nada suara serak sexy yang dimilikinya, dia bicara setengah berbisik didekat telinga pria tua tersebut.
"Anda salah satu klien terbaik saya, terimakasih banyak untuk semuanya. See you next time, tuan Esteban..."
Lalu dia berniat pergi, tapi sebelum Amora melangkah menjauh, Mario Esteban lebih dulu mencekal lengannya membuat Amora sedikit terkejut dan langsung menoleh menatap pria tua itu.
" Tuan Esteban! Apa yang..."
" Datanglah ke Bar Queen malam ini, aku mengadakan pesta bersama teman temanku, untuk merayakan perceraian ku dengan Esmeralda," terang pria tua itu.
Mendegar permintaan Mario Esteban, Amora hanya tersenyum kearah pria berusia lebih dari setengah abad tersebut dan dengan gerakan lembut, dia melepaskan cekalan tangan pria itu dari lengannya.
" Thanks, undangan ada tuan Esteban tapi .. sepertinya malam ini saya tidak bisa. Karena sesuai kesepakatan kita, setelah anda berhasil bercerai dengan istri anda, Esmeralda dan anda sudah membayar semua sisa uang yang telah kita sepakati maka, hubungan kita berakhir."
" Malam ini bukan untuk urusan bisnis, hanya sebuah undangan dariku, untukmu, bagaimana?"
Tapi bukan Amora namanya kalau tidak bisa lepas dari jerat seorang pria, apalagi pria sejenis Esteban yang merasa bisa memanipulasi dirinya hanya karena mereka sudah bekerja sama.
Amora mendekat kearah pria tua tersebut lalu dengan lembut disentuhnya wajah pria itu dengan wajah sengaja memasang senyum muram.
" Sekali lagi Thanks, Esteban. Tapi tidak malam ini, karena malam ini aku ingin menikmati hidupku setelah mendapatkan uang darimu, jadi lain kali saja oke..."
" Baiklah, tapi kalau kau berubah pikiran hubungi aku, atau datang saja ke Bar Queen's langsung, aku ada disana." jawab Mario Esteban, dengan raut wajah terlihat kecewa. Tapi tidak ingin memaksakan keinginannya pada perempuan cantik, bertubuh indah, dengan mata coklat terang tersebut saat itu.
Alasannya tentu saja, agar Amora tidak merasa takut padanya kalau mereka nanti bertemu dilain waktu.
" Tentu saja, don't worry." Lalu dia pergi meninggalkan pria paruh baya tersebut tanpa menoleh lagi.
Dia senang karena pekerjaannya kali ini berjalan tanpa terlalu banyak halangan. Meski tadi harus ditampar dan dimaki, oleh Esmeralda yang merupakan mantan istri Esteban, Amora tidak keberatan.
Karena dia menganggap tamparan dan makian, yang diterimanya dari Esmeralda tadi, sebanding dengan banyaknya jumlah bayaran yang didapatnya sekarang dari Esteban, pria yang sudah menyewanya untuk menjadi pelakor dalam rumah tangga pria tersebut, agar pria itu bisa bercerai dengan istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Nur'arisa Deswilianti
/Applaud//Applaud/
2024-03-14
0
Tini Nara
pekerjaan yg mengundang musuh😒 hai kak othor.. mampir nih mudah-mudahan ceritanya makin seru😉🩵
2024-01-06
1
Anonymous
pekerjaan yg membagongkan dan penuh bahaya, penuh tantangan.
2023-12-16
0