Amora terdiam mendengar apa yang dikatakan perempuan bernama Estela tersebut.
Menelisik dari penampilan perempuan bernama Estela, Amora bisa menilai kalau perempuan tersebut memang terlihat seperti orang kaya.Meski apa yang dipakai Estela sangat sederhana, tapi Amora tau semuanya berasal dari merek terkenal yang harganya pasti tidak murah.
Menilai dari situ Amora bisa memastikan, kalau perempuan tersebut, memang berniat membayar dirinya dengan mahal dan dia cukup penasaran dengan jumlah yang akan diberikan Estela padanya, kalau dia mau melakukan pekerjaan tersebut.
" Berapa?" tanya Amora tanpa basa basi.
Alasannya tentu saja, supaya dia bisa mempertimbangkan akan menerima atau menolak pekerjaan yang diberikan setiap kliennya, terutama Estela sekarang kalau dia tau bayaran yang akan diterima nantinya.
" 1 juta dolar, kalau anda berhasil membuat suami saya menceraikan saya, nona Amora Medison."
Seketika Amora langsung terbangun dari duduknya, karena terkejut mendengar jumlah uang yang ditawarkan perempuan dihadapannya tersebut.
" Are you sure nona Estela?!" tanya Amora, untuk meyakinkan pendengarannya barusan salah atau benar.Karena jumlah yang disebutkan oleh Estela bukan jumlah yang sedikit bagi dirinya.
" Yes. Aku yakin nona Amora, 1 juta dolar. Tapi anda harus bisa membuat suami saya yang menceraikan saya, bukan sebaliknya."
Bagi Amora itu tidak masalah, yang penting Estela benar benar akan membayarnya dengan jumlah yang tadi sudah disebutkannya.
Mendengar jumlah itu saja, sekarang pikiran Amora sudah mulai melayang, membayangkan apa saja yang bisa dilakukannya dengan jumlah uang sebanyak itu.
" Bagaimana nona Amora. Apa anda mau membantu saya? Kalau anda bersedia saya akan langsung memberikan 15 persen untuk anda sekarang juga sebagai uang muka."
Amora benar benar, dibuat tidak bisa menolak tawaran dari perempuan bernama Estela tersebut.
15 persen sebagai uang muka itu mungkin biasa saja bagi Amora, tapi 15 persen dari 1 juta dolar, itu benar benar sangat menggiurkan dan sulit ditolak oleh Amora.
" Ya...baiklah, akan saya terima nona Estela."jawab Amora cepat tanpa berpikir dua kali, karena khawatir Estela akan berubah pikiran dan uang sebesar 1 juta dolar yang akan diterimanya sebagai bayaran, harus melayang.
Mendengar Amora langsung setuju membantunya, raut wajah Estela terlihat sangat senang.
Tanpa ragu langsung diraihnya tangan Amora yang berada diatas meja, lalu segera digenggamnya erat membuat Amora sedikit terkejut dengan reaksi yang diberikan perempuan tersebut padanya.
" Benarkah nona Amora? Anda setuju membantu saya supaya bisa diceraikan oleh suami saya?"
Amora mengangguk "Ya, benar nona Estela. Saya setuju."
" Oh Tuhan terimakasih, saya sangat senang mendengarnya. Jadi saya akan mentransfer uang muka tersebut ke rekening anda sekarang juga, Ya."
Amora mengangguk" Iya, nona Estela."
Hanya berselang dalam. hitungan detik setelah Amora setuju,15 persen dari 1juta dolar sudah masuk ke rekening Amora, sebagai uang muka pembayaran pekerjaannya.
" Untuk detail pekerjaannya nanti akan saya hubungi anda melalui pesan saja, supaya suami saya tidak tau tentang ini," terang Estela, dengan menatap ke jam yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu setelahnya dia bangun dari duduknya diikuti oleh Amora.
" Sekarang saya harus pergi, karena waktu bebas saya sudah habis.Sampai jumpa lagi nanti nona Amora."
Setelah mengatakan itu, Estela berjalan pergi keluar dari Kafe, meninggalkan Amora untuk masuk kedalam mobil mewah yang terlihat sudah menunggunya didepan.
" Sepertinya dia benar benar istri seorang jutawan. Aku bisa melihat dari mobil yang menjemputnya sekarang," gumam Amora seorang diri lalu ikut pergi meninggalkan Cafe tersebut.
***
Dimobil Amora menatap jumlah uang yang tertera di layar ponsel miliknya saat itu, sambil pikirannya sibuk berpikir akan digunakan untuk apa jumlah uang sebanyak itu nantinya.
"Dengan uang sejumlah 1 juta dolar aku bisa...."
Sambil bergumam Amora langsung menghubungi nomor ponsel seseorang.
Tut....
Tut....
Dua kali panggilan belum mendapat jawaban, Amora tidak putus asa dan mencoba lagi menghubungi nomor yang sama tersebut, berharap kali ini berhasil.
Dan benar saja di panggilan ketiga, panggilannya langsung dijawab oleh orang yang dihubunginya.
" Selamat siang, nona Amora." jawab orang diseberang telpon pada Amora.
" Siang dokter Peter, bagaimana kondisi Chan putra saya sekarang.Apa hari ini membaik?"
"Kondisi Chan, putra anda stabil, tapi seperti anda ketahui kondisinya tetap akan seperti itu untuk seterusnya, kalau kita tidak segera melakukan operasi transplantasi sum sum tulang belakang secepatnya, seperti yang seharusnya dilakukan nona Amora."
Wajah bermake-up Amora seketika langsung muram mendengar keterangan dokter Peter, dokter spesialis pediatric dirumah sakit tempat dimana Chan Medison, putra Amora yang berusia 5 tahun dirawat, karena sejak sekitar 2 tahun lalu dinyatakan mengidap Leukimia stadium 2.
Sebenarnya Amora juga sudah tau, kalau kondisi Chan Medison sang putra, tidak akan mengalami perubahan kalau tidak dilakukan donor sum sum secara langsung.
Tapi mencari pendonor yang cocok untuk putra semata wayangnya tersebut, juga tidak mudah. Selain itu biaya yang diperlukannya juga tidak sedikit.
Butuh paling sedikit sekitar 1 juta dolar sebagai biaya untuk bisa melakukan transplantasi sum sum tulang pada Chan. Dan sekarang Amora sedang berusaha mengumpulkan uang sejumlah yang diperlukan tersebut.
Dengan harapan, kalau nanti ada sum sum tulang belakang dari para pendonor yang cocok untuk Chan,putranya itu bisa langsung segera dioperasi supaya bisa pulih lagi.
Dan sekarang harapannya sedikit muncul, waktu mendapat tawaran pekerjaan dari Estela tadi, dengan jumlah bayaran sebesar yang dibutuhkannya sebagai biaya operasi Chan sang putra, karena itu begitu Estela pergi, Amora langsung menghubungi dokter Peter untuk memberikan khabar tersebut.
" Saya akan segera mendapatkan uangnya dalam waktu dekat ini Dok. Jadi bisakah anda segera mencarikan pendonor yang cocok untuk Chan dalam waktu dekat ini Dok, supaya Chan tidak harus menderita terus seperti sekarang?"
Suara Amora terdengar parau ditelinga dokter Peter. Dia tau bagaimana perjuangan perempuan tersebut untuk putranya yang sekarang sedang dirawat dirumah sakit tempatnya bekerja itu.
Sudah sejak tau kalau sang putra mengidap penyakit tersebut, sebagai seorang ibu, Amora terus saja melakukan berbagai cara untuk kesembuhan sang putra tersebut, dari mencoba mencocokkan sum sum miliknya dengan maksud untuk didonorkan pada sang putra tapi ternyata tidak bisa, karena tidak memiliki kecocokan.
Karena miliknya tidak cocok, maka satu satunya cara yang bisa disarankan dokter Peter sebagai dokter ahli di bidang tersebut adalah dengan mengusahakan mencari pendonor yang cocok, tapi sampai sekarang belum juga mendapatkannya.
Melihat bagaimana usaha keras Amora, Dokter Peter merasa tidak tega dan ingin membantu ibu dan anak tersebut, dengan terus membantu merawat sang putra, Chan Medison, serta berusaha mencarikan pendonor yang cocok bagi malaikat kecil Amora tersebut supaya bisa sembuh.
"Aku selalu mengusahakan mencarikannya untuk Chan, nona Amora. Tapi sampai detik ini belum juga ada satu pun, sum sum dari para pendonor itu yang cocok dengan Chan. Jadi yang bisa kita lakukan sekarang adalah terus bersabar dan berusaha. Hingga ada milik salah satu pendonor itu yang cocok dengan milik putra anda."
Amora terdiam mendengar keterangan dokter Peter. Meski sudah berkali kali dokter spesialis Pediatric itu mengatakan hal tersebut padanya, tapi setiap kali mendengarnya perasaan Amora tetap sama, sangat sedih dan merasa lemah juga bersalah sebagai seorang ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
IndraAsya
lanjut 💪😘
2023-09-13
0