**Bali**
Setelah 2 Minggu di Bali Diky dan Fikry niat akan kembali hari ini, selain kerjaannya di bali sudah selesai, kerjaan di kantor pun sudah menggunung sedang menunggunya.
"Akhirnya kerjaan dan Refreshing selesai juga, kita akan balik ke Jakarta hari ini kan?" Ucap Fikry dengan senyuman.
"iya, kita berangkat hari ini juga, kamu urus tiketnya ya." Ucap Diky yang masih setia bermain ponsel.
Setelah urusan di Bali selesai akhirnya mereka memutuskan untuk kembali, masih banyak kerjaan di kantor yang edang menunggu.
Dan setelah pesawat mendarat, mereka lalu lanjut pulang tentu dengan dijemput sopir yang sudah Fikry hubungi sebelumnya, namun karena arah rumah mereka berlawanan maka Fikry harus memesan Taksi Online.
Sampai dirumah Diky, tidak menemukan Amelia,
"Mungkin masih dirumah Ibunya,"
Akhirnya Dia mengirim pesan Untuk istrinya, Awalnya Dia berniat untuk jemput, namun sepertinya Diky masih kecewa dengan penolakan istrinya tempo hari.
"Dek, aku udah dirumah tapi masih capek bangat, kamu bisa kan naik taksi?"
( pesan dari Diky)
"iya kak, aku berangkat sebentar sore ya, soalnya Ibu masih di sawah"
"Iya," jawabnya singkat
Akhirnya Diky tertidur setelah mandi, rasanya sangat lelah setelah perjalanan yang cukup menguras tenaga apalagi mereka sempat terjebak macet.
Sore hari barulah Diky bangun, samak-samak Dia mendengar suara dari arah Dapur.
"Siapa yang sedang didapur sore-sore begini?" Batinku.
Akhirnya Dia memutuskan untuk membersihkan diri ke kamar mandi, lalu menuruni tangga, perutnya sepertinya minta diisi, Dia terakhir kali sarapan pagi waktu masih di Bali, Dia tidak sempat makan siang akibat ketiduran.
Namun saat menuruni tangga Dia melihat sang istri sedang bergulat didapur, apalagi kalau tidak sedang memasak.
"Kapan pulang Dek" Ucapnya sambil mengambil air putih di kulkas.
" Tadik, tapi karena Kakak ketiduran jadi aku memutuskan untuk memasak, Mungkin Kakak belum makan, Ayo makan dulu saya sudah siapkan." Ucapnya sambil menata makanan di atas meja.
"Makasih ya." Ucap Diky tulus.
ya itulah Amelia semua keperluan Suaminya dia penuhi bahkan sebelum Diky meminta, kecuali memberikan hak batin kepada Suami nya entah apa alasan sebenarnya hanya Dia yang tau.
Akhirnya mereka makan dalam diam.
Selesai makan Diky memilih untuk keruang kerjanya.
Namun hingga pukul 09:00 Pm Diky belum juga ke kamar, Amelia jadi bingung, pengen kesana tapi malu, nggak kesana juga khawatir jangan-jangan terjadi apa-apa sama Dia.
Akhirnya Dia memutuskan untuk mengirim pesan, "kalau nggak ada balasan baru kesana." Bathin nya.
"Kak, masih kerja?" pesan dari Amel.
Namun nggak ada balasan hanya centang 2 putih,
Akhirnya Amel memberanikan diri untuk ngecek ke ruang kerja suaminya.
Tok tok tok
"Kakak ada didalam?"
"iya, Aku lagi ada kerjaan kamu tidur aja duluan" sahutnya.
"Oh baiklah kalau gitu."
Dan saat terdengar suara langkah kaki semakin menjauh, Diky mengambil ponselnya lalu memgirim pesan pada seseorang.
"Assalamualaikum lagi ngapain."
"lagi ngopi."
"ama siapa?"
[Kepo juga si Diky hehehehe]
"sama teman, lagi suntuk dirumah terus."
"masih, di bali"
"nggak, udah pulang 2 hari yang lalu."
"Oh, hari Minggu ada waktu nggak?"
Jalan-jalan yuk.
"Boleh, tapi apa istri kamu nggak bakal marah?"
Aku takut disangkah pelak*r."
nggak sadar kalau Dia sudah Chat sama Suami orang.
"Nggak kok, kami nggak saling Cinta, dan mungkin pernikahan kami takkan bertahan lama." balasnya penuh keyakinan.
"yaa udah aku tunggu dirumah yah."
"Oke siap tuan putri." ☺️
Diandra hanya senyum- senyum melihat pesan dari sang mantan, jujur saja Dia masih sangat berharap pada mantan kekasihnya itu, itulah sebabnya hingga sekarang umurnya sudah 23 tahun tapi belum juga Menikah.
Hatinya sempat hancur saat tau kalau Diky sudah menikah namun saat mengetahui kalau Diky nikah karna dijodohkan tentu saja membuat harapan itu muncul kembali.
Saat Diky kembali kekamar Dia melihat sang istri sudah tidur pulas, tentu saja dengan pakaian lengkapnya.
Dengan hati- hati Dia tidur disamping istrinya namun tak lagi memeluk sang istri melainkan memunggungi istrinya, tanpa Dia sadari kalau Amelia hanya pura- pura tidur.
" Mungkin kak Diky menghindari Amelia, maafkan Amelia kak, tapi Amelia juga nggak paham kenapa Amelia nggak punya na"su sama Kakak." bathinnya
Tanpa sadar kalau air matanya jatuh.
Dan Dia akhirnya memilih untuk tidur.
Pagi hari Diky turun dengan pakaian lengkapnya, Dan menuju meja makan.
"Dek, aku nggak sarapan dirumah ya, soalnya ada meting pagi ini."
"Bawah bekal ya kak?"
"Nggak usah biar aku sarapan dikantor sama Fikry."
"ya udah," jawabnya lesu.
Amelia merasa kalau semenjak Suaminya pulang dari Bali, seperti ada yang berubah.
"semoga ini hanya perasaanku saja atau jangan-jangan pernikahan kami tidak akan bertahan lama,
Tapi aku juga tidak tau kenapa Aku nggak punya rasa sama Dia, yang jelas-jelas suami aku, Suami yang ber Hak atas diriku." bathinnya.
Amelia akhirnya memilih sarapan sendiri, dan kembali kekamar nya.
**Flashback On**
Sehari sebelum hari pernikahan Amelia duduk diruang keluarga bersama teman-teman dan juga sepupunya, mereka makan Kue dan minum Teh sambil mengobrol.
Namun saat Dia akan minum tiba-tiba Aldi Teman baiknya memberikan Teh padanya.
"Nih, Teh untukmu anggap saja ini pemberian untuk calon pengantin kita, dan Hadiah pertama dariku." Ucapnya sambil tersenyum.
"Kamu ini Al, ada- ada aja, mana ada hadiah kayak gitu." Ucap Nita sebal.
" Iya Al, jangan- jangan kamu tarok racun lagi." Juna menimpali.
" Ber*ng**k luh Jun, nuduh gue yang nggak-nggak." Jawab Geram Aldi yang mau dituduh tanpa bukti.
"Walau pun aku memang suka sama Amelia tapi aku nggak mungkin sampai setega itu padaNya."
(Ups kecoblosan kan).
Amelia dan Nita langsung melotot mendengar pengakuan Aldi.
[Amelia memang tau kalau Aldi suka padanya namun Dia tidak perna meresponnya Dia hanya menganggapnya sebatas teman apalagi Dia tau kalau Sahabatnya Nita juga suka sama Aldi]
"udah nggak apa-apa kok, biar ku minum saja, Kalaupun aku mati kan ada jeruji besi." (minum sambil tersenyum).
Amelia lalu meminum Teh tersebut tanpa berfikir lain, baginya tidak mungkin teman-temannya menaruh Racun pada minumannya.
Tanpa Dia sadari kalau seseorang sedang tersenyum melihat itu.
(Dia nggak tau aja kalau Aldi sudah menambahkan sesuatu pada minumannya entah apa itu, hanya Dia yang tau).
**Flashback off***
**Hari Minggu tiba**
Saat pagi Amelia melihat Diky yang tengah bersiap-siap, Dia memberanikan Diri untuk bertanya.
"Kakak, mau kemana, bukankah ini hari libur?" tanya Amel.
"iya, aku tahu. Tapi hari ini aku mau kerumah Fikry, ada sesuatu yang harus dibahas."
Jawabnya tentu saja berbohong karna Dia akan menemui Diandra sesuai janjinya Minggu lalu.
"kalau gitu Amel izin mau ke Mall ya, jalan- jalan sama teman, sekalian mau belanja ada keperluan pribadi yang habis."
"baiklah, hati- hai dijalan."
sambil menyodorkan uang merah 5 lembar.
"untuk apa kak?" tanya Amelia karena merasa bingung.
"(Dia nanya untuk apa) Untuk biaya kamu jalan-jalan, dan maaf, aku nggak bisa ngantar."
Aku berangkat ya.
Sambil melangkah pergi tanpa bicara lagi.
Diandra yang kini sedang memilih pakaian untuk dikenakan tiba-tiba mendapat telepon, tentu saja dari Diky.
"20 menit lagi aku sampai kamu siap-siap ya" ucap Diky saat sambungan telepon tersambung.
"Baiklah, hati- hati"
Tuttt tutttt
Sambungan telpon terputus.
Akhirnya Diandra memilih baju pemberian Diky terakhir kali mereka belanja bersama, Diandra berharap hubungannya dengan Diky bisa seperti dulu lagi.
20 menit kemudian akhirnya Diky sampai, dan tentu saja Diandra sudah siap menunggunya.
"Kamu sangat Cantik." pujinya
Yang dipuji tentu saja jadi tersipu malu hingga menunduk.
" Kita berangkat sekarang?" tanya Diky.
"Ya, tentu saja."
"Sudah izin sama Ibu?"
[What, Dia memanggil Ibu ku dgn Ibu, sepertinya ada lampu Hijau] batinnya.
"Sudah kok," sahutnya.
"Baiklah kita mau kemana?"
"Terserah kamu aja" Ucap Diandra.
"Kalau Gitu kita ke Mall belanja ya, selesai itu kita nonton bioskop," guman Diky penuh semangat.
"ayo,"
[Seperti nya Diky lupa kalau tadik Amelia pamit mau belanja].
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments