Pagi hari, Diky terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa berat akibat terlalu banyak minum alkohol, Dia menatap sekelilingnya dan tidak menemukan siapa-siapa disana.
Diky tampak berfikir lalu menghubungi Fikry karna tak bisa membuka kamarnya sendiri, dan Dia memutuskan untuk pulang kerumah, meskipun saat ini tak ingin bertemu dengan Amelia, namun Dia harus pulang untuk membersihkan Diri dan mengambil pakaiannya karena akan keluar kota untuk pertemuan Bisnisnya.
*Dirumah*
Setelah sampai dirumah Diky tak melihat Amelia, dan Dia langsung menuju Kamar mandi, hari ini ada proyek diluar kota dan harus berangkat pagi ini juga.
"Dikamar pun tidak ada, kemana Dia?"
Bathinku.
Diky segera mandi dan mengganti pakaiannya lalu memasukkan ke koper pakaiannya yang lain, "***rasanya aku sudah nggak peduli dengan Gadis itu, Punya istri tapi seperti masih sendiri***."
Setelah selesai Diky siap berangkat tapi saat membuka pintu, Dia mala dikejutkan dengan kedatangan Amelia, intinya sama- sama terkejut.
"Ka_Kakak mau kemana? Maaf semalam aku membuat kamu marah," kata nya sedikit menyesal.
tak berniat menjawab pertanyaan nya namun karena aku niat pergi keluar kota terpaksa aku jawab.
"Aku akan keluar kota kerja, ada proyek yang harus ditangani, Kalau nggak beta dirumah kamu kerumah Ibu mu." kataku.
"Emang berapa lama Kakak pergi?"
"Mungkin sekitar 2 Minggu jika kerjaan berjalan dengan lancar, ya udah aku pamit."
Aku langsung melangkah menuju mobil tanpa menunggu jawaban darinya, rasanya aku masih belum bisa melupakan dimana Dia selalu menolakku.
Dalam perjalanan aku menelpon Fikry agar kami ketemunya di Bandara, akan butuh waktu lama jika harus saling menjemput dulu.
" Fik, kita ketemu dibandara ya, jangan lupa bawah semua berkas-berkas nya." Ucapku saat sambungan telpon tersambung.
"Baik Bos." (sambungan lalu terputus).
**Bali**
Setelah beberapa Jam perjalanan akhirnya mereka sampai pada tujuan.
"Fik, kamu cari hotel terdekat ya, kita istirahat dulu sebelum Nanti ketemu klien, rasanya badanku sakit semua, ngantuk juga."
"Baik, kita cari yang dekat pantai ya."
"Hem, terserah yang terpenting nyaman."
Mereka naik taksi menuju Hotel yang dekat dengan pantai,
Sampai dihotel Diky langsung tertidur, rasanya semalam kurang tidurr, dan terlalu banyak minum Alkohol.
Karna Diky ketiduran, Fikry lalu memesan makanan, lalu bergegas kekamar mandi sambil menunggu makanan mereka.
Saat Malam tiba, suasana pantai sangat ramai banyak lampu kerlap-kerlip menambah suasana pantai jadi semakin indah.
Mereka lalu menemui klien untuk membahas soal kerjaan dan proyek yang telah mereka sudah setujui bersama sebelum nya.
Sebenarnya kerjaan hanya beberapa hari saja, tapi Diky yang nggak beta dirumah sengaja memberitahu istri nya kalau Dia akan pergi kurang lebih 2 Minggu, mungkin Dia perlu cuci mata dan nenangin fikiran.
Setelah beberapa hari di Bali akhirnya kerjaannya selesai juga, namun Diky yang bosan Dihotel mengajak Fikry jalan-jalan ke pantai kebetulan malam ini ada alun-alun.
Ketika sampai di alun-alun mereka memesan Kopi Chino dan saat Diky membalikkan badan.
Bugh
Bugh
Tak sengaja Dia menabrak seseorang Gadis.
"Maaf maaf aku nggak sengaja." Ucapnya tulus
sambil membantu sang Gadis membersihkan tumpahan kopinya.
"Nggak apa-apa kok, aku juga yang berjalan terlalu buruh-buruh." Kata sang Gadis.
Dan ketika Dia membangunkan wajahnya betapa Aku sangat terkejut.
_Diandra.
_Diky.
Mereka memanggil satu sama lain hampir bersamaan.
"Kamu benaran Diandra?" Tanya Diky mastikan.
"iya, Aku Dian, kamu Diky kan?" Nanya balik.
"iya, Nggak nyangkah ya kita ketemu disini, kamu makin Cantik aja."
(Dan yang dipuji Mala tersipu malu.)
"Kamu bisa aja Dik, aku masih Diandra yang dulu kok" (yang selalu mencintai kamu) bathinnya.
"Kamu apa kabar sekarang, dan Kamu ngapain ada disini? Kerja?" Diky melontarkan pertanyaan pada Diandra.
"nggak, cuma jalan-jalan aja, Refreshing." ( Ucapnya sambil tersenyum).
" Ohhh sama siapa? Pacar?"
" nggak, cuman sendiri, nenangin fikiran soalnya, kerjaan sering kali membuatku pusing, Kamu sendiri ngapain disini?"
"biasa, ngurus proyek."
"Oh"
"Udah Nikah?"
(Entah kenapa Diky tiba- tiba ingin bertanya soal status Diandra saat ini)
Dan Diandra hanya menjawab dengan menggeleng.
(Aku kan nungguin kamu) bathinnya.
Mereka ngobrol sambil minum kopi, alhasil si Fikry memilih untuk menyendiri mencari udara segar.
"Di, Lama tak bertemu kamu udah banyak berubah ya?"
"Nggak juga, tapi semenjak kita pisah aku nerusin kuliah di Luar negri, namun tak sampai lulus, (jawabnya sambil menunduk suaranya agak bergetar)
" kenapa?"
"Aku mendapat kabar kalau Ayah masuk Rumah sakit, hingga Beliau meninggal dan mulai saat itu Ibu sering-sering sakit, dan sebagai Kakak tertua, tentu aku harus kerja demi menafkahi Ibu dan Adik-adikku."
"Aku turut prihatin ya, dan maafkan aku yang dulu meninggalkanmu karena harus ke America untuk melanjutkan S2."
"itu bukan salahmu." sambil tersenyum.
"Kamu udah nikah ya?" (Suara agak bergetar menahan tangis).
"Eehhh i_iya, kenapa kamu tau?"
Diandra tak menjawab namun melirik jari manis sang mantan yang terdapat sebuah cincin yang melingkar di sana.
Diky yang langsung paham maksud Diandra pun meminta maaf.
"Maafkan Aku, tapi Kakek, menjodohkanku." Ucapnya jujur
"sejujurnya Aku masih berharap kita akan dipertemukan lagi dan bisa bersama seperti dulu."
( meskipun suaranya dikecilkan tapi Diky masih bisa mendengarnya dengan jelas).
"Tentu, kita akan bersama suatu hari nanti jika kamu sabar menungguku."
Hal yang tak terduga keluar dari mulut Diky dan membuat Diandra menatapnya penuh tanya.
" iya karena kami akan berpisah secepat mungkin."
"kenapa? Jangan bilang karena Aku, aku nggak mau di Cap Pelakor"
"iya itu juga termasuk karena Aku masih mengharapkan Mu, dan juga karna Kakek menginginkan pewaris, sedang Dia selalu belum siap untuk Aku sentuh." Jawabnya jujur, tanpa berfikir kalau Dia sudah membuka Aib rumah tangganya.
Diandra yang menyimak perkataan Diky jadi tersenyum,
"itu artinya Diky dan istrinya belum melakukan hubungan suami-istri."
"tapi apa kakekmu mau Nerima aku yang hanya dari kalangan bawah?"
"kenapa tidak? Harta kakekku takkan habis 7 turunan, lalu kenapa Dia harus mengejar harta, Dia hanya pengen cepat punya Cicit." Ucap Diky sedikit Narsis.
Obrolan pun berlanjut hingga tak terasa malam semakin larut dan mereka akhirnya berpisah, tak lupa Diky meminta nomor ponsel Diandra.
Awalnya Diandra menolak takut disangka pelakor, namun Diky menyakinkan kalau pernikahannya tak seperti pernikahan pada umumnya, membuat Diandra terpaksa memberikan nomornya dan berlalu.
Diky yang berniat akan kembali kehotel baru sadar kalau Fikry membawa kunci mobil mereka, dan terpaksa menelpon Sepupunya sambil menunggu.
"Fik, Jemput Aku didepan Alun-alun, sekarang ya"
**Jakarta**
Buk Maya yang sedang menyapu halaman rumah melihat Putrinya pulang sendiri dengan membawah koper, membuat banyak pertanyaan dalam benaknya, Dia langsung berhenti menyapu dan menghampiri Anaknya yang baru saja pulang.
"Loh kamu kok datang sendiri nak, suamimu mana?" Tanya Buk Maya ibunya Amel.
"Lagi keluar kota Ma, katanya ada proyek."
"Kesana sama siapa sayang?"
"Sama Asisten nya Ma,
Aku nginap disini ya, sampai Kak Diky kembali, Aku bosan dirumah sendirian."
"Iya, memangnya suami kamu berapa lama perginya?"
"Katanya sih sekitar 2 Minggu kalau kerjaan lancar." Ucap Amel sesuai yang Diky katakan padanya.
"Kok lama bangat, Asisten nya cewek apa cowok?"
(Ibunya Amel kepo juga ama mantu wkwkwk)
"Ya cowoklah Mam, ituloh si Fikry, lagian kenapa sih kalau Cewek?"
"Belum, tau ya, kalau sekarang banyak Pelakor berkedok Asisten, biar kemana-mana selalu sama Bos."
"Tapi, nggak semua juga kan Ma"
"iya tapi kan kita nggak tau hati dan fikiran orang, tapi Mel, kamu bantu ibu bayarin listrik ya, Uang ibu sudah menipis, banyak keperluan apalagi sekarang sembako pada naik semua, Ibu pusing kalau ke pasar selalu kurang uangnya."
"Ibu jangan boros-boros juga, nggak kasian sama Bapak"
"Ibu nggak boros kok Mel, tapi memang sekarang sembako pada naik, apalagi pemasukan Bapak kadang sedikit, namanya juga tukang becak,
lagian Suami kamu kan Orang kaya raya pasti uang bulanan kamu banyak kan?"
"Iya udah buk, aku bantu kok, Kalau gitu aku mandi dulu ya, Abis itu kita kepasar, sambil berlalu kekamar ya."
Bukan niat Amel tak mau membantu Ibunya, tapi Buk Maya memang selalu boros jika memegang uang banyak.
Dan tanpa Amelia tau kalau Ibunya memang niat jodohin anaknya dengan Diky, itu karna Diky Pria sultan, Dia juga memberikan mahar yang banyak, dan yang paling penting Dia selalu Tranfer uang bulanan untuk mertuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments