"Kenapa kamu tersenyum seperti itu? Lucas katakan saja jika pekerjaan yang aku berikan terlalu berat untuk kamu lakukan,"
"Aku tidak ingin ajudanku atau asisten pribadiku ini menjadi gila karena pekerjaan," ucap sosok laki-laki berambut emas kepada sosok laki-laki berambut coklat menggunakan kacamata Monocle fokus memeriksa setiap dokumen yang ada di atas meja
"Aku tidak gila dan juga yang membuat aku lembur seperti itu adalah Anda jadi tolong kerjakan pekerjaan dengan sebaik mungkin itu akan mengurangi bebanku," ucap Lucas dengan tatapan dingin dan tajam ke arah sosok laki-laki itu
'Yah, mungkin hanya saja aku menantikan pertemuanku selanjutnya dengan gadis yang akan menjadi calon istriku,' ucap Lucas di dalam hatinya dengan senyuman tipis sambil melanjutkan pekerjaan
Di sisi lain di mansion Tia sedang menulis buku hariannya tentang bagaimana dia akan membuat kehidupan ketiganya berubah, setelah ingatannya tentang dua kehidupan miliknya di izinkan untuk tetap ada.
"Pertama-tama aku rasa meninggalkan keluarga Shavonne adalah opsi yang paling penting,"
"Tapi, saat ini alat sihir semacam tes DNA belum ada, di kehidupan sebelumnya itu baru ada sekitar tiga tahun dari sekarang,"
"Jika aku ingin cepat maka aku harus pergi ke menara penyihir untuk meminta mereka membuat alat ini dan kemudian aku bisa pergi dari keluarga Shavonne," Gumam Tia sambil menulis di buku hariannya
Setelah menulis buku hariannya, Tia berjalan ke ruangan tempat penyimpanan aksesoris dan gaun mewah yang ada di pintu besar tidak jauh darinya. Di sana Tia menghitung seluruh harta yang di miliki olehnya, setelah selesai menghitung dia langsung pergi keluar secara diam-diam dari mansion menuju ke alun-alun kota melewati lubang dinding tersembunyi di semak-semak.
Di alun-alun kota Tia tidak menunjukkan dirinya secara langsung dia menggunakan tudung untuk menutupi diri hingga akhirnya dia sampai ke sebuah tempat yang akan menjadi perantara dirinya dengan menara sihir nanti. Sebuah bangunan yang sengaja di biarkan terlihat cukup tua, namun di dalamnya sangat mewah dan megah. Tia mengetahui tempat ini dari novel yang dia baca di dua kehidupan sebelumnya, tempat yang di kenal sebagai guild informasi dunia bawah dan tempat perjudian terbesar di kerajaan.
"Selamat datang nona, sepertinya ini adalah pertama kalinya Anda ke tempat ini,"
"Karena Anda pertama kali datang ke sini saya menyarankan untuk mencoba bermain di kasino milik kami,"
"Dijamin jika bermain dengan kasino milik kami, Anda akan bisa cepat kaya," ucap seorang pelayan perempuan bertopeng dengan ramah
"Hum... Bisakah aku bertemu dengan sang pemilik topeng singa emas?" tanya Tia yang langsung ke inti pembicaraan tanpa ingin berlama-lama berada di aula mewah itu
Pelayan perempuan bertopeng itu langsung dengan cepat memandu Tia ke sebuah koridor sepi yang semakin menjauh dari aula mewah itu hingga beberapa menit berlalu dan sampailah mereka di sebuah pintu ruangan yang cukup berbeda dari pintu ruangan yang lain di koridor yang dia lewati.
"Nona, saya hanya bisa memandu Anda sampai di depan pintu ini, tuan kami berada di dalam ruangan jadi Anda hanya perlu langsung masuk saja," ucap sosok pelayan perempuan bertopeng itu sambil menunduk hormat kemudian pergi meninggalkan Tia sendirian di depan pintu itu
Tia awalnya ingin mengetuk pintu, tiba-tiba saja muncul sesosok laki-laki yang membuka pintu besar itu mempersilahkan Tia masuk ke dalam ruangan. Tia tanpa lama melangkah masuk ke dalam ruangan yang terlihat besar itu di sana ada sesosok laki-laki duduk dengan tudung kepala bertopeng, tetapi topeng itu bukan topeng singa ataupun berwarna emas.
"Selamat datang nona, apakah ada yang nona perlukan dari kami?" tanya sosok laki-laki bertudung itu dengan nada yang ramah
"Bisakah kamu membuat sebuah alat sihir? Aku harap alat ini bisa secepatnya selesai karena aku ingin segera menggunakan alat itu,"
"Apakah kalian bisa membuatnya?" ucap Tia sambil mengeluarkan sekantong perhiasan dan segulung kertas
Sesaat laki-laki itu terkejut mendengarkan ucapan yang di ucapkan, tetapi kemudian dia mengambil gulungan kertas itu dan mulai memeriksa permintaan alat sihir yang ingin di buat. Setelah beberapa saat memeriksa isi dari gulungan kertas itu sosok laki-laki bertudung itu mengangguk.
"Kami akan meminta penyihir terbaik untuk menyelesaikannya secepat mungkin tidak perlu khawatir,"
"Tetapi, sebelum itu mari kita buat kontraknya," ucap sosok laki-laki bertudung itu yang tiba-tiba memunculkan sebuah gulungan kertas, pena bulu dan tinta berwarna abu-abu
"Kamu mungkin bingung kenapa tinta ini berwarna abu-abu bukan hitam atau biru?"
"Itu karena dewa yang aku hormati adalah dewa kontrak, dan tinta abu-abu ini adalah tinta khusus untuk mereka yang melakukan bisnis ataupun perjanjian,"
"Tinta ini menggunakan rantai pengikat jantung masing-masing orang yang membuat perjanjian," jelas laki-laki bertudung itu setelah melihat Tia yang terlihat terus memandangi tinta yang melayang karena sihir membuat Tia mengangguk paham
Kontrak antara Tia dan guild informasi kemudian di buat di atas kertas gulungan itu, kedua belah pihak mendapatkan kertas kontrak itu, selesainya Tia mendapatkan yang dia inginkan dia memutuskan untuk langsung pulang ke mansion tanpa ketahuan sama sekali.
"Lucas, kenapa kamu tersenyum seperti itu? Apakah kamu akan membunuh orang lagi?" tanya seorang laki-laki yang meletakkan setumpuk kertas di atas meja dengan tatapan tajam
"Tidak, hanya saja tetapi aku tidak menyangka akan bertemu dengan gadis yang aku kenal di sini," dia ucap Lucas sambil melepaskan tudung dan topeng yang dia gunakan
"Gadis? Jangan-jangan gadis yang terakhir keluar dari sini barusan itu? Kamu menyukainya?"
"Jika kamu mengejar gadis itu bisakah kamu memeriksa kesehatanmu dulu? Aku khawatir di masa depan gadis itu merasa menyesal menikah dengan dirimu di masa depan," ucap sosok laki-laki berambut perak dengan berjalan mundur beberapa langkah ke belakang merasa merinding mendengarkan ucapan tidak masuk akal itu
"Jadi, maksudmu aku gila begitu? Kalau aku tidak salah ingat di utara masih memerlukan seorang komandan pasukan,"
"Aku akan menyampaikan kepada putra mahkota untuk memberikan dirimu posisi komandan di sana nanti," ucap Lucas dengan tatapan dingin dan senyuman yang lembut ke arah sosok laki-laki berambut perak yang ada di depannya merinding
Sosok laki-laki berambut perak itu langsung berlutut dan memegang erat kaki milik Lucas memohon dan meminta maaf untuk tidak di kirim ke utara, karena utara adalah tempat yang sangat dingin dan berbahaya.
"Kamu tidak bisa begini kepada temanmu dan pengawalmu,"
"Baiklah, aku tidak akan mengirimmu ke utara, tetapi buat artefak sihir ini dalam waktu satu minggu,"
'Aku rasa mata orang-orang bermasalah, seharusnya Lucas di panggil iblis bukan sosok utusan dewa yang baik hati,'
Rejects The Prince And Becomes The Aide'S Fiancé
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments