"Nona, tuan Duke meminta anda untuk ikut dengannya ke istana kerajaan sekarang," ucap seorang pelayan dengan hormat
Tia yang baru bangun dari tidurnya langsung mengerutkan keningnya tidak senang, karena ini masih sangat pagi-pagi sekali bahkan mungkin para koki baru mulai menyiapkan bahan-bahan untuk memasak atau mereka masih berpikir menu apa yang akan di sajikan. Tetapi walaupun begitu Tia tetap bersiap-siap, karena itu adalah perintah dari sang Duke yang membesarkannya.
Setelah setengah jam menyiapkan diri, Tia dan sang Duke langsung berangkat ke istana di sepanjang perjalanan keduanya tidak berbicara sama sekali dan tidak ada satupun hingga akhirnya keduanya tiba di istana kerajaan.
"Tia, kamu pergilah bermain ke istana putra mahkota,"
"Ayah masih ada urusan dengan yang mulia raja dan ingat jangan membuat malu nama Shavonne," ucap sosok sang Duke dengan dingin hanya di balas anggukan dan salam perpisahan oleh Tia
"Dia ternyata membawaku ke sini hanya menyuruh aku dekat dengan putra mahkota,"
"Tidak heran lagi jika dia memintaku untuk ikut pagi-pagi tidak jelas seperti ini," gumam Tia dengan tatapan kesal memandang sosok punggung laki-laki paruh baya yang telah jauh berjalan meninggalkan dirinya di depan pintu
"Nona, ada apa pagi-pagi seperti ini anda marah-marah?" tanya seorang laki-laki dari belakang Tia dengan nada yang lembut
Mendengarkan suara yang tidak asing dari arah belakang, Tia langsung menoleh ke arah belakang dan terlihat sosok laki-laki berambut coklat panjang berkacamata Monocle dengan senyuman yang lembut ke arahnya.
"Kamu... Kenapa kamu ada di sini?" tanya Tia dengan tatapan terkejut dan langsung melangkah mundur beberapa langkah
"Tentu saja karena aku bekerja di sini, dan bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepada nona?" ucap Lucas dengan senyuman lembut kepada Tia yang berada di depannya
"Jangan panggil aku nona terus, panggil aku dengan Tia, karena terdengar seperti aku menindas orang yang lebih rendah dari keluargaku" ucap Tia dengan helaan nafas lelah
Tia merasa sial di pagi hari, karena dia harus menghadapi hal-hal yang melelahkan dan tidak ada urusannya dengan dirinya.
"Tidak baik menghela nafas seperti itu di pagi hari, kamu akan terkena sial,"
"Lebih baik biarkan aku memandu dirimu berkeliling istana, supaya kelak kamu bisa menemui aku saat kamu merindukan aku," ucap Lucas dengan senyuman lembut dan tanpa izin langsung menggenggam tangan milik Tia
"Itu tidak akan terjadi, karena aku telah memutuskan untuk tidak memiliki tunangan ataupun pasangan hidup,"
"Bahkan jika punya aku rasa itu juga tanpa cinta, karena semuanya hanyalah formalitas saja untuk kepentingan politik," ucap Tia dengan tatapan yang dingin dan tidak terlihat berharap
Kali ini Tia walaupun di pegang tiba-tiba, dia kali ini sama sekali tidak menolak ataupun marah, karena dia berpikir mungkin lebih baik seperti itu untuk saat ini Sedangkan Lucas berpura-pura tidak mendengarkan ucapan yang menyedihkan itu dan langsung memandu Tia dari mulai koridor istana sampai ke taman dan rumah kaca istana kerajaan.
"Tia, bagaimana rasanya di pandu oleh aku berkeliling istana kerajaan?" tanya Lucas dengan senyuman lembut
"Itu cukup menyenangkan aku akui, setidaknya itu bisa mengisi waktu luang aku menunggu," jawab Tia dengan senyuman tipisnya
Setelah jawaban dari Tia suasana antara keduanya menjadi hening dan canggung. Tiba-tiba Lucas melihat sebuah kelopak bunga yang berada di rambut Tia dia memutuskan untuk mengambilnya, Tia yang tidak mengetahui apa yang di lakukan oleh sosok laki-laki itu hanya diam dan menutup mata, karena jaraknya semakin dekat.
"Tia, kenapa kamu menutup mata seperti itu?" tanya Lucas dengan tatapan kebingungan sambil memegang kelopak bunga yang di ambil sedangkan Tia yang merasa salah paham langsung memukuli sosok laki-laki itu dengan tangannya karena kesal dengan sikap yang tiba-tiba itu
"Kamu menyebalkan," ucap Tia dengan kesal dan menoleh ke arah lain dengan wajah memerah
"Tia, tadi kamu mengatakan kalau kamu tidak ingin menikah ataupun bertunangan, karena itu semua tanpa cinta bukan?"
"Bagaimana kalau aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku? Apakah kamu mau menerima aku? Karena aku benar-benar sangat-sangat mencintaimu dan itu tidak akan pernah aku rubah,"
"Ini bukan sekedar ucapan manis ucapanku bisa kamu pegang," ucap Lucas dengan tatapan serius dan percaya diri menggenggam tangan milik Tia
"Semua orang juga begitu pada awalnya pada akhirnya mereka mengkhianati orang itu, dan lebih baik kamu tidak pernah berhubungan denganku sama sekali, karena aku adalah gadis yang memiliki reputasi buruk,"
"Dekat denganku kamu bisa terkena dampaknya," ucap Tia yang masih tidak menoleh sama sekali ke asal suara
Setelah ucapan yang di ucapkan oleh Tia, suasana di antara mereka berdua hening hingga membuat Tia yakin kalau pada akhirnya laki-laki itu mungkin akan menyerah kepada dirinya dan perlahan-lahan akan menghilangkan dirinya di hadapannya.
"Memangnya apa salahnya kamu memiliki reputasi yang buruk? Ucapan orang lain juga bukan berarti kamu juga benar-benar seperti yang di ucapkan,"
"Tetapi, walaupun memang benar kamu buruk sekalipun Tia, aku akan tetap berada di sisimu," ucap Lucas dengan lantang dan langsung memeluk Tia tanpa aba-aba membuat Tia tanpa sadar meneteskan air matanya seolah-olah ucapan itu benar-benar tulus itu adalah jawaban yang dia cari selama ini
Tia menangis di dalam pelukannya Lucas hingga setengah jam berlalu dan matanya menjadi bengkak, dia tidak tau kenapa dia bisa menangis dengan lega di dalam pelukannya Lucas.
"Sudah lega? Aku memang mungkin hanya seorang pegawai negeri istana kerajaan, tetapi ingat aku akan selalu ada untuk dirimu,"
"Semampu mungkin aku akan membuatmu mengerti perlahan-lahan cinta yang tulus dan tidak perlu terburu-buru untuk menerima aku," ucap Lucas sambil mengelus-elus kepala milik Tia yang kini telah berada di dalam pelukannya Lucas
Tia merasa dewa mungkin sedang menertawakan dan mempermainkan dirinya, karena ketika dia berharap tidak ada satupun perhatian yang dia dapatkan bahkan akhirnya dia hidup dalam penderitaan. Namun saat ini ketika dia tidak lagi ingin berharap sesuatu, tetapi dia di berikan sebuah ketulusan yang masih belum bisa dia terima secara langsung. Perasaan Tia menjadi campur aduk setelah sosok laki-laki berkacamata Monocle dengan lembut dan sabar ini begitu memperhatikan dia pelan-pelan dan berharga.
"Tia, sekarang sudah jam makan siang,"
"Maukah kamu makan siang bersama aku? Tentu saja kita makan di salah satu restoran alun-alun kota,"
"Kamu belum pernah bukan makan di luar?"
"Iya, aku tidak pernah makan di luar sebelumnya,"
"Kalau begitu berkencan denganku, akan aku bawa kamu melihat banyak tempat yang tidak pernah kamu lihat,"
"Ayo kita pergi,"
Rejects The Prince And Becomes The Aide's Fiancé
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Frando Kanan
haa....novel ini gk sesuai....udh reinkarnasi ke 3x tpi mlh mudah jth hati begitu saja? bner2 deh 💢💢💢
2023-11-30
0
Ririn Santi
karena ini merupakan pengulangan kisah hidupnya , mgkn pembaca bs di pahamkan ttg apa yg dilakulan pd masa dahulu dg masa sekarang thor
2023-09-18
3