"Nona, tuan Duke ingin bertemu dengan anda di ruangan kerjanya,"
"Harap nona segera menemuinya sekarang," ucap seorang pelayan yang menunduk hormat menyampaikan sebuah pesan
"Baiklah, sampaikan aku akan segera tiba di sana," ucap Tia dengan senyuman lembut
Tia yang memiliki ingatan tentang kehidupan sebelumnya, kali ini tidak akan bersikap kekanak-kanakan seperti di masa lalu, karena dia sadar di masa depan dia akan di anggap sebagai sesuatu barang yang tidak layak digunakan.
'Ini telah beberapa hari setelah aku kembali ke masa lalu, aku ingat dulu dia tidak pernah memanggilku sekalipun ke ruangan kerjanya bahkan menjenguk aku sakit tidak pernah dia lakukan sekalipun,'
'Apa yang tiba-tiba membuat dia ingin bertemu aku rasa jawaban yang tepat bukan karena dia rindu pada putrinya,' ucap Tia di dalam hatinya dengan tatapan dingin sambil berjalan di koridor mansion
Di tengah perjalanan Tia menuju ke ruangan sang Duke, tidak jauh dari ruangan sang Duke tidak sengaja dia bertemu sesosok laki-laki berambut emas dan sosok laki-laki berambut coklat panjang berkacamata Monocle dengan rantai emas berjalan berlawanan arah dengannya.
'Kenapa dia berada di sini? Apakah itu alasannya Duke ingin aku menemuinya?'
'Apapun itu kali ini hal yang sama tidak akan terjadi lagi,' ucap Tia yang berdiri di dalam hatinya dengan tatapan tajam menatap kedua punggung sosok laki-laki yang telah berjalan jauh di koridor kemudian dia memutuskan untuk mengetuk pintu besar di depannya
"Masuk," ucap sosok laki-laki yang suaranya terdengar dingin dari balik pintu
Setelah di bukanya pintu besar itu, terlihat sesosok laki-laki paruh baya yang sedang sibuk dengan tumpukan dokumen yang ada di atas mejanya, tanpa memandang Tia yang telah melangkah masuk ke dalam ruangan kerja sang Duke.
"Tia, minggu depan nanti ada pesta ulang tahun raja, bersikaplah dengan baik saat berada di pesta," ucap sosok laki-laki paruh baya itu tanpa memandang sosok gadis berdiri di depannya
"Aku mengerti, apakah ada yang ingin Anda sampaikan lagi kepada saya tuan Duke? Jika tidak ada yang ingin di sampaikan maka saya pergi dulu," ucap Tia yang menatap dengan tatapan serius kepada sosok laki-laki paruh baya yang ada di depannya
"Tidak ada, itu saja yang ingin aku sampaikan," ucap sang Duke yang masih fokus dengan kertas yang ada di depannya tanpa memperhatikan
Tia yang mendengarkan ucapan itu langsung keluar dari ruangan Duke dan kembali ke kamarnya, seolah-olah pembicaraan itu hanyalah sapaan ayah dan anak yang dilakukan oleh Tia seperti biasanya. Satu minggu kemudian pesta ulang tahun raja di adakan Tia datang bersama sang Duke, sesampainya di aula pesta yang besar dan mewah tidak terlihat seorang bangsawan ataupun tamu pesta yang berani mendekat ataupun berniat menyapa ke arah Tia, karena rumor mengenai Tia seorang putri Duke yang suka menindas dan kejam telah tersebar ke seluruh kerajaan.
'Di masa lalu juga sama seperti ini, tidak ada satu orang yang berani mendekat ke arahku,'
'Mereka hanya diam dari jauh menatap dengan tatapan tajam seolah-olah aku adalah seorang penjahat,'
'Lebih baik sekarang aku pergi ke taman saja untuk menenangkan diri,' ucap Tia di dalam hatinya berjalan ke arah taman tetapi di saat dia berjalan di taman tanpa sengaja salah satu kakinya tersandung oleh batu yang tidak terlihat
Tia yang merasa keseimbangannya menghilang dan akan terjatuh hanya bisa menutup mata dan berpasrah diri jika dia benar-benar akan terjatuh dengan wajah yang akan mencium tanah nantinya, setelah beberapa detik berlalu Tia merasa kenapa dia belum merasa sakit memutuskan untuk membuka matanya terlihat sosok laki-laki berambut coklat panjang berkacamata Monocle sangat dekat jaraknya dengan wajahnya. Sesaat keduanya hening dan saling memandang satu sama lain, kemudian Tia dengan cepat mendorong sosok laki-laki itu dan berusaha mendorong sosok laki-laki berambut coklat panjang itu, tetapi karena kakinya terluka maka dia hampir terjatuh dan di tangkap lagi oleh sosok laki-laki itu.
"Jangan terlalu memaksakan dirimu nona,"
"Kakimu sekarang terluka karena tersandung seperti itu, biar aku yang membantumu," ucap sosok laki-laki berambut coklat itu dengan helaan nafas menggendong Tia dengan bridal style tanpa izin dari Tia
"Padahal tidak perlu melakukan sejauh itu, aku masih bisa berjalan sendirian," ucap Tia dengan tatapan serius sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan sosok laki-laki itu tetapi dia tidak bisa melepaskan diri
"Nona, jika Anda tidak bisa diam saya akan melakukan sesuatu yang membuat Anda diam secara paksa nanti," ucap sosok laki-laki berambut coklat panjang itu dengan tatapan serius dan nada bicara yang tenang
"Kamu mengancam aku? Tidak tau aku ini sia-" ucap Tia yang langsung terdiam di buat oleh laki-laki berambut coklat itu dengan mencium bibirnya secara tiba-tiba
Tia terdiam hingga akhirnya dia di turunkan di kursi taman, dia masih tercengang tidak percaya kalau ada laki-laki yang bisa-bisanya melakukan hal yang tidak sopan kepadanya sedangkan laki-laki itu bersikap santai seperti seolah-olah tidak terjadi apa pun.
"Kamu laki-laki tid-"
"Aku tau perbuatanku barusan adalah perbuatan yang tidak terpuji, tetapi jika kamu berteriak aku akan di anggap sebagai seorang yang akan menculikmu,"
"Kamu tenang saja, aku akan bertanggung jawab untuk menikahi dirimu," sela laki-laki berambut coklat itu dengan tatapan lembut tulus dengan posisi berlutut menatap Tia membuat Tia membelalakkan matanya tidak percaya dengan yang dia dengar barusan seolah-olah laki-laki di depannya sangat siap untuk menjadi pendamping hidupnya tanpa berpikir panjang
"Baiklah, sudah selesai,"
"Sekarang kamu bisa berjalan lagi dan namaku adalah Lucas,"
"Mulai sekarang kita akan sering bertemu nona,"
"Tidak masalah tidak ingin menerimaku secara langsung, tetapi ucapanku yang ingin menikahi dirimu tulus," ucap sosok laki-laki berambut coklat itu dengan menarik salah satu punggung tangan milik Tia dan menciumnya hingga ke telapak tangan miliknya dengan tatapan yang lembut dan menggoda
Wajah Tia sesaat memerah karena perbuatan yang dilakukan oleh Lucas, tetapi tiba-tiba dia ingat kalau dia tidak boleh menarik ucapan yang telah dia ucapkan satu minggu lalu tentang yang dia tetapkan.
'Tia kamu harus ingat kalau kamu tidak boleh jatuh cinta dengan siapa pun karena tidak ada cinta yang benar-benar tulus, apalagi laki-laki yang tidak sopan barusan,'
'Dia pasti adalah laki-laki playboy dan dia pasti punya banyak perempuan di belakangnya,'
'Jadi aku tidak boleh terlena, karena masa lalu sudah cukup menyakitkan,'
Rejects The Prince And Becomes The Aide'S Fiancé
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments