Lea berjalan menyusuri koridor yang terlihat sepi, jelas saja semua orang berada di kantin saat jam istirahat. Kini Lea masuk ke dalam ruang kelasnya , Lea memundurkan langkah nya melihat keributan di dalam kelasnya.
"Ya ampun. Ini udah Zaman apa? Masih ada perundungan di sekolah?" gumam Lea sembari mengeluarkan ponselnya.
Lea merekam seluruh kejadian itu, terlihat seorang gadis dengan rambut kepangnya sedang di rundung oleh 2 gadis lainya. Lea kenal gadis itu, gadis yang duduk di depannya. Namun dua gadis yang lain, Lea tak mengenal mereka. Namun melihat seragamnya, bisa di pastikan mereka kakak tingkat.
Lea membulat kan kedua matanya ketika salah seorang gadis itu mengeluarkan gunting dan gadis lain memegang gadis berkepang itu. Sontak Lea menghentikan rekaman nya dan berjalan masuk ke dalam.
"Hentikan!!" Teriak Lea sontak menarik perhatian ketiga gadis itu.
"Siapa Lo?! Anak baru juga berani ikut campur masalah Gua?" ucap Gadis yang memegang gunting itu.
"Udah Ku rekam semuanya! Jangan salahkan kalau rekaman ini sampai ke pihak berwajib!" ancam Lea menunjukkan ponselnya.
"****!! Rebut HP nya!" teriak Gadis itu yang langsung di lakukan oleh temannya.
"Sini Lo!" teriak gadis yang kini mengejar Lea.
Lea yang tahu akan di kejar segera berlari sekuat mungkin. Ia berlari tanpa tahu tujuan, yang pasti Ia harus lari.
"Sialan! Ngejar aja gak becus!" ucap gadis pemegang gunting yang juga ikut mengejarnya.
Braakkk!!!
Suara tabrakan yang cukup nyilu di dengar, membuat Lea tersungkur di lantai.
"Sial!! Kenapa mesti Dia?" ucap gadis yang tadi mengejar Lea.
Lea mendongak kan kepalanya melihat orang yang membuat nya terjatuh. Lea merasa lega melihat orang yang ada di hadapan nya, dengan cepat Lea bersembunyi di balik orang itu.
"Maaf Kak. Dia temen kita, tadi ngambil foto jelek kita jadi kita kejar sampai sini" bohong gadis yang tadi mengejar Lea. Mereka berdua sudah sangat senang, karena anak baru ini berani mengusik laki-laki ini. sudah di pastikan hidupnya akan sengsara.
Laki-laki itu melirik ke belakang, terlihat Lea yang bersembunyi di balik seragamnya. Dengan tatapan yang seakan meminta pertolongan nya.
"Berikan HP nya!" ucap laki-laki itu meminta HP yang di pegang Lea.
Dengan ragu Lea memberikan HP nya, membuat 2 gadis di hadapan nya itu tertawa senang karena mereka akan mendapatkan HP itu.
"Sandinya!" ucap Laki-laki itu.
"150803" ucap Lea membuat kedua gadis itu seketika merubah ekspresi menjadi takut.
Bagaimana jika laki-laki itu membuka dan melihat rekaman kelakuan mereka tadi. Sudah di pastikan mereka akan habis saat ini juga.
"Kak Arga,Mereka tadi buli orang! Itu rekaman nya" ucap Lea membuat kedua gadis di hadapan nya meringsut ketakutan.
"Gawat! Kenapa cewe baru ini bisa kenal Kak Arga?" gumam salah satu gadis itu.
Benar sekali, laki-laki itu adalah Arga. Arga menyelesaikan pekerjaan kantornya dahulu, yang membuat nya datang terlambat ke sekolah. Namun baru saja berjalan di Koridor, Ia di temukan dengan keributan ini.
"Lain kali ketemu hal seperti ini langsung hubungi pihak sekolah! Jangan sok berani!" ucap Arga membuat Lea meringsut takut.
"Maaf, tadi mereka mau gunting rambut nya. Jadi..." belum selesai Lea berucap, Arga terlebih dulu melontarkan tatapan tajamnya membuat Lea terdiam.
"Adik Gua gak mungkin berteman sama Cewek berandal seperti kalian! Kalian bisa pulang sekarang juga!" ucap Arga yang kemudian berjalan pergi meninggalkan kedua gadis itu terduduk lemas di lantai.
Sedangkan Lea masih menatap punggung Arga yang pergi menjauh, kini kedua gadis di hadapan nya menatap tajam ke arah nya.
"Ini semua gara-gara Lo!" Pekik salah satu gadis itu yang langsung mendorong Lea hingga terjatuh dan terhentak ke tiang bangunan.
Duakk!!!
Dentuman keras sontak membuat Lea meringis kesakitan, Arga yang belum melangkah jauh pun kembali memutar badannya.
"Lea!!" teriak Arga yang langsung berlari menghampiri Lea yang tersungkur di lantai.
"Kak...Sakit.... Hiks..." Lea menangis seperti anak kecil dan langsung memeluk tubuh Kakaknya itu.
"Iya iya... Tenang dulu ya, Kita kerumah sakit sekarang" ucap Arga yang kini menggendong Lea.
Arga tak perduli lagi dengan seragam putihnya yang berubah warna karena darah Lea. Yang Arga inginkan hanya segera membawa Lea ke rumah sakit, Arga tak mungkin membiarkan satu-satunya keluarga nya hilang meninggalkan nya begitu saja.
"Gua akan perhitungan dengan kalian berdua!" Ancam Arga membuat kedua gadis itu semakin ketakutan.
Arga segera membawa pergi Lea, namun dari kejauhan sana seorang gadis hanya bisa menangis menatap gadis yang sudah menolongnya harus terluka karena dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
miyura
next othor
2023-09-27
0