Lea terbangun dari tidurnya, terasa kering tenggorokannya. Akhirnya Lea memutuskan untuk keluar mengambil air minum. Namun lagi-lagi langkah kakinya terhenti di depan pintu kamar Arga yang sedikit terbuka. Terlihat kepulan asap dari dalam sana, sontak Lea menerobos masuk ke kamar Arga.
"Kebakaran!!" Pekik Lea yang tentu membuat siapapun yang mendengar nya terkejut.
Pandangan mata Lea bertatapan langsung dengan Arga yang juga melihat nya dengan tatapan dingin nya.
"E... Rokok ya? Kukira asap kebakaran" ucap Lea menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Keluar!" ucap Arga yang terlihat terganggu dengan kehadiran Lea.
"Iya Kak!" seru Lea yang ketakutan dan langsung berlari keluar.
Arga kembali menyesap rokoknya sembari mengetik pekerjaannya di laptop. Namun, ia menghentikan jarinya ketika Lea kembali menyembulkan kepalanya di celah pintu.
"Kakak sejak kapan ngerokok? Kan sama Papa gak boleh ngerokok" ucap Lea yang hanya terlihat kepalanya saja.
Tak menjawab, Arga melontarkan tatapan tajam nya yang seketika membuat Lea menutup rapat pintu kamar Arga.
"Haduh... Kenapa Kak Arga jadi makin serem ya" gerutu Lea sembari mengusap lengannya karena merinding.
...****************...
Hari pertama sekolah Lea di mulai, sekolah impian semua orang ada di depan mata. Bukan hal mudah untuk bisa menjadi murid di SMA Persada, namun itu hanya hal mudah bagi Lea.
"Semoga aja Aku bisa dapat teman baik" ucap Lea tepat sebelum melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah.
Suara ribut terjadi di saat semua peserta didik baru di kumpulkan di dalam aula. Lea ada di antara mereka, Lea memperhatikan apa yang di sampaikan oleh pembicara kali ini.
"Halo semuanya! Perkenalkan namaku Dewi, Sekarang menjabat sebagai sekretaris OSIS. Hari ini kita langsung bagi kelas sementara kalian ya. Setiap orang ambil ID Card masing-masing, di sana sudah ada nama kelas dan juga satu OSIS pembimbing kalian ya" Jelas Dewi sembari membagikan ID card.
Lea mendapatkan ID Card nya, tertulis dirinya masuk ke dalam kelas anggrek. Dan Derren sebagai OSIS pembimbing kelasnya.
Lea langsung menuju kelasnya, semua orang terlihat asing di mata Lea. Belum ada orang yang mau mengajaknya berkenalan, tentu saja Lea tak memiliki keberanian untuk mengajak berkenalan terlebih dahulu.
"Halo semuanya! Kenalin Gua Derren, mulai dari sekarang kalian ada di bawah bimbingan Gua ya" ucap Derren memperkenalkan diri.
Semua siswi menjadi berisik dengan kedatangan Derren, lantaran parasnya yang bisa di bilang tampan membuat hati para gadis terganggu oleh ketampanan Derren.
Lea pun melihat sekilas ke arah Derren, namun sialnya tatapannya justru bertepatan dengan Derren yang juga melihat nya.
"Masih tampan Kak Arga sih" gumam Lea lirih.
"Gila! Tuh cewek cantik banget! Tampang lugu gini nih, Tipe Gua banget" gumam Derren dalam hatinya.
"Itu yang di belakang! Bisa kenalkan diri kamu ke yang lain. Nanti semua dapat giliran ya, kita mulai dari Kamu dulu" ucap Derren menunjuk Lea seketika menarik perhatian semua orang kepada Lea.
Lea yang belum siap tiba-tiba di tunjuk, mulai berdiri dengan perlahan.
"Halo semuanya! Kenalin namaku Lea Michele, biasa di panggil Lea" ucap Lea dengan sedikit gugup.
"Michele?" tanya Derren yang merasa tak asing dengan nama itu.
"I.. Iya" jawab Lea sedikit gemetar.
"Ohh, yaudah silahkan duduk. Giliran yang lain ya!" ucap Derren yang kemudian meminta satu persatu siswa mengenalkan dirinya.
Jam istirahat telah tiba, Lea berjalan hingga akhirnya sampai di kantin sekolah nya. Ia melihat sekeliling namun tak menemukan tempat duduk yang kosong. Akhirnya Lea hanya membeli makanan ringan dan memakan nya di dalam kelas.
...****************...
"Gila!! Murid baru di kelas Gua ada yang cantik banget tau gak!" ucap Derren bercerita pada teman-temanya.
"Cantikan mana sama Dewi?" tanya Vino seketika menarik tatapan Derren.
"Kalau Dewi mah gak bisa di bandingin sama nih anak, Dewi itu cantik yang terlihat dewasa. Kalau nih anak, beh manis banget kayak Loli. Tapi Dia tinggi" ucap Derren semakin membuat teman-temanya penasaran.
"Siapa namanya?" kali ini Gio yang bertanya.
"Emm, siapa ya. Ahh iya, Lea Michele. Ini nih, yang Gua seperti kenal sama nama ini" ucap Derren membuat teman-temanya menatapnya.
"Arga Michele!" seru Vino dan Gio bersamaan.
"Ajg!! Bener tuh nama!! Jangan bilang tuh cewek, adiknya Arga" ucap Derren seketika merinding di sekitar nya.
"Kenapa kalau adeknya Arga? Takut ngadepin kakaknya Lo? Hhh" ejek Vino membuat Derren kesal.
"Siapa juga yang takut!" bohong Derren.
Di antara mereka berempat, hanya Arga yang paling membuat mereka takut. Walaupun mereka sering di sebut sebagai Singa nya SMA Persada, namun ada Arga yang bisa di bilang sebagai Raja dari para Singa itu.
"BTW, Arga hari ini gak masuk sekolah. Kemarin lusa orang tuanya meninggal kalian ada yang kesana gak?" ucap Gio membuat Vino dan Derren terdiam.
"Lo tau sendiri kita gak ada yang tahu rumahnya di mana, dari kemarin Gua chat juga belum ada balasan" ucap Derren yang memang tak ada yang tahu mengenai Arga.
Yang mereka ketahui, Arga adalah anak dari pengusaha sukses yang secara turun temurun menjalankan bisnis keluarga Michele. Dan satu lagi, SMA Persada ini juga merupakan salah satu sekolah milik keluarga Michele.
"Tapi, mungkin anak yang Lo bilang tadi bukan adeknya. Selama ini, Gak pernah kan Arga bahas kalau Dia punya adek" ucap Vino membuat Derren dan Gio memikirkan hal yang sama.
"Ya udah, nanti coba hubungi lagi. Kasihan juga Arga berkabuh sendiri" ucap Gio yang di balas anggukan kedua temanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
miyura
lanjut othor😘
2023-09-27
0