Part 4

Diba membuka matanya ia memperhatikan tempatnya saat ini.

"Apa aku sudah di surga?" kata menduga-duga, matanya menyapu seluruh ruangan tempatnya saat ini. Ia melihat banyak keluarganya berkumpul tidak jauh darinya, ia juga melihat Mamanya menangis.

Leo melihat Diba sudah membuka matanya segera mendekat.

"Kamu sudah sadar, apa yang kamu rasakan?" tanya Leo. Semua orang yang berada di ruangan itu seketika melihat kearah Diba.

"Aku dimana?" tanya Diba dengan suara lemahnya.

"Kamu di rumah sakit," jawab Leo. Ika segera mendekat.

"Kamu jangan nekat lagi melakukan percobaan bunuh diri! Mama sangat khawatir dengan keadaanmu, apa kamu tidak kasihan kepada Mama yang mengkhawatirkan kamu," ujar Ika menasehati anaknya.

"Maafkan Diba Ma, hiks,,hiks,,hiks." Kata Diba sambil menangis menyesali perbuatannya.

"Sudah tidak usah nangis! kami semua menyayangimu." tutur Leo. Lalu Radit mendekat.

"Maafkan Papa Nak, karena ulah Papa dimasa lalu kamu yang menerima karmanya, kamu jangan melakukannya percobaan bunuh diri lagi! perbuatan itu sangat di benci Allah, Papa selalu ada untukmu," kata Radit memberi semangat untuk Diba.

"Iya, Pa, maafkan Diba sudah membuat semua orang khawatir," kata Diba.

"Iya, Nak, tapi jangan ulangi lagi ya!" ujar Radit.

**

Leo pulang dengan wajah lesu, saat ia sampai di rumah ia terkejut melihat Mamanya ketiduran di sopa, lalu Leo mendekat, saat ia ingin membangunkan Mamanya Ayu terbangun.

"Bagaimana keadaan Diba?" tanya Ayu dengan penuh khawatiran.

"Diba sudah sadar, kondisinya juga sudah mulai pulih, Mama tidak usah terlalu memikirkan masalah ini, Mama harus jaga kesehatan!" kata Leo, agar mamanya tidak terlalu kepirikan.

"Syukurlah kalau Diba sudah mulai membaik, Mama merasa bersalah," ujar Ayu.

"Sudah Leo katakan, Mama tidak usah terlalu memikirkan masalah ini!" kata Leo kembali.

"Ya sudah kita tidur!" kata Ayu.

"Iya, Ma," jawab Leo, lalu mereka pergi ke kamar masing-masing.

**

Sedangkan di sebuah rumah sederhana saat ini sedang membahas rencana mereka yang ingin menghancurkan keluarga Ayu.

"Semua rencana kita berjalan seperti yang kita harapkan, mereka saat ini sedang kacau," kata Fikri dengan nada bahagia kepada Mamanya.

"Bagus, kita tinggal melancarkan rencana kita selanjutnya," jawab Mawar bersemangat.

"Mama tenang saja, aku akan buat keluarga mereka bercerai berai, dan membuat mereka menderita sama seperti yang kita rasakan selama beberapa tahun dipenjara." kata Fikri dengan penuh dendam di hatinya.

"Mama belum tenang, kalau keluarga mereka belum merasakan apa yang mama rasakan selama ini, kamu sudah memberitahu Elsa agar ia mendekati Leo?" tanya Mawar.

"Sudah Ma, mulai besok ia akan melancarkan rencana kita," jawab Fikri.

"Ya sudah kalau begitu Mama istirahat dulu," kata Mawar.

"Iya, Ma, Mama harus jaga kesehatan!" kata Fikri. Mereka pun pergi kekamar mereka masing masing.

Elsa adalah anak tiri Fikri, Fikri menikah dengan janda punya anak satu, ia sengaja mau menikah dengan pengacara janda tua agar ia bebas dari penjara. Setelah ia menikah sekitar lima tahun istrinya meninggal, Fikri yang menguasai harta mendiang istrinya, sedangkan Elsa seperti boneka mereka, apa saja yang mereka suruh, Elsa menurut karena takut kepada Fikri.

Mereka juga yang menjebak Diba dan Adnan agar keluarga mereka hancur, dan yang menodai Diba adalah Fikri, setelah ia puas menggauli Diba ia membuka baju Adnan seolah-olah Adnan yang menggauli Diba.

Semua harta orang tua Elsa habis dihambur hamburkan Fikri, ia pakai untuk main judi juga main perempuan, sekarang mereka hidup susah, mereka tinggal di rumah kontrakan sederhana.

Pagi harinya saat mereka sarapan Fikri bicara kepada Elsa.

"Hari ini kamu harus bisa mendekati Leo bagaimanapun caranya!'' ujar Fikri.

"Iya, Pak," jawab Elsa. Setelah selesai sarapan Elsa pergi bekerja, sepanjang perjalanan Elsa terus berpikir bagaimana mendekati Leo sementara ia tidak pernah tegur sapa dengan Leo. Tapi ia juga takut jika tidak menuruti keinginan Papanya ia akan kena amukan Papanya.

Lelah berpikir akhirnya Elsa memutuskan mendekati Leo. Leo adalah atasan Elsa, Elsa sebagai pelayan di sebuah restoran sedangkan Leo adalah manager di restoran itu. Sifat Leo yang dingin dan Elsa yang pemalu membuat mereka tidak pernah bertegur sapa beda dengan temanya yang lain, mau lebih dulu menyapa Leo.

Saat Elsa sibuk melayani pengunjung ia melihat Leo masuk ke restoran, ia memikirkan cara agar ia bisa bicara kepada Leo.

"Aku tidak boleh gagal, kalau aku gagal Papa pasti marah," gumam Elsa. Lalu ia mendekat kepada Leo, tapi saat ia dekat nyalinya menciut, ia kembali memutar badannya dan pergi meninggalkan Leo.

Leo yang sempat melihat karyawannya mendekatinya merasa bingung.

"Ada apa anak itu, apa dia perlu sesuatu?" gumam Leo.

"Sial! kamu harus berani, kalau tidak Papamu akan marah," kata Elsa dalam hati seolah bicara kepadanya sendiri. Kembali Elsa memberanikan diri mendatangi Leo keruangannya saat di depan ruangan Leo, Elsa menghentikan langkahnya.

Tiba-tiba pintu ruangan Leo terbuka, Leo yang tidak melihat kedepan nyaris menabrak Elsa. Elsa terhuyung kebelakang, Leo segera menahan tubuh Elsa agar tidak terjatuh.

"Maaf, aku tidak memperhatikan ada orang didepan, sedang apa kamu didepan denganku?" tanya Leo curiga.

"Tidak ada Pak, aku kebetulan lewat," jawab Elsa, lalu Elsa pergi meninggalkan Leo, tapi Leo segera menahannya.

"Aku tau kamu pasti ada perlu denganku, tidak mungkin kamu kebetulan lewat depan ruanganku, tugasmu di depan bukan disini," kata Leo. Tapi Elsa dian saja, ia tidak berani menjawab karena apa yang dikatakan Leo benar adanya.

"Apa kamu membutuh kan uang?" tanya Leo menebak. Elsa segera menganggukkan kepalanya karena dari tadi ia bingung memikirkan jawaban pertanyaan Leo.

"Berapa yang kamu butuhkan?" tanya Leo.

"Tiga ratus ribu pak, nanti di potong setelah aku gajian," jawab Elsa terpaksa bohong.

Lalu Leo membuka dompetnya dan memberikan uang yang di butuhkan Elsa. Elsa menerima uang dari Leo.

"Terimakasih Pak," kata Elsa.

"Iya," jawab Leo, lalu Elsa pergi dari hadapan Leo, Leo memandang Elsa sampai menghilang dari pandangannya.

"Dari wajahnya ia seperti orang lagi kesusahan," gumam Leo.

Sedangkan Elsa merasa gagal mendekati Leo.

"Bagaimana kalau Papa tanya, apa aku harus bohong ke Papa ya?" tanya Elsa peda dirinya sendiri.

Saat Elsa pulang Mawar segera menghampiri Elsa.

"Bagaimana apa kamu sudah bisa mendekati Leo?" tanya Mawar.

"Aku hanya bicara sebentar dengan pak Leo," jawab Elsa.

"Apa kamu tidak meminta nomor ponselnya?" tanya Mawar.

"Tidak Nek," jawab Elsa.

"Bodoh, seharusnya kamu minta nomor ponsel Leo agar kamu bisa menghubunginya, ya sudah besok kamu minta nomor ponselnya!" kata Mawar.

"Iya, Nek," jawab Elsa, lalu Elsa pergi dari hadapan Mawar, setelah melewati Mawar Elsa bisa bernafas lega.

"Syukurlah Nenek tidak marah kepadaku, tidak seperti biasanya kalau aku tidak berhasil Nenek marah, semoga saja Nenek memang sudah berubah," kata Elsa dalam hati, lalu Elsa membereskan rumah setelah selesai membersihkan rumah ia memasak untuk makan malam, begitulah kegiatan Elsa setiap hari.

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

surga dunia

2023-12-23

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

lagi2 ayu,kasian dia

2023-10-25

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

◌ᷟ⑅⃝ͩ● °°~°°Dita Feryza🌺

hahahhaah, ngarep bgt ya di surga🤭

2023-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!