Part 2

Leo termenung memikirkan adik adiknya, ia tidak habis pikir Adnan bisa melakukan perbuatan hina itu, sedih dan malu semua itu bercampur jadi satu yang ia rasakan saat ini mengingat perbuatan Adnan.

"Ya Allah, maafkan aku yang sudah gagal mendidik adik adikku," kata Leo bicara sendiri.

**

Hari ini Adnan dan Diba akan menikah, para orang tua dan keluarga semua sudah berkumpul untuk menyaksikan pernikahan Diba dan Adnan, sedangkan Diba saat ini masih dirias.

Diba tidak ada semangatnya, wajahnya menunjukkan kalau ia saat ini banyak pikiran.

"Wah, cucu Oma cantik sekali," kata bu Ati memuji kecantikan Diba, Diba terkejut mendengar suara Neneknya, Diba tidak menyadari Neneknya datang karena ia sibuk dengan lamunannya.

Diba hanya tersenyum menanggapi perkataan Neneknya.

Sedangkan diruangan tamu saat ini para orang tua dan pak penghulu sudah sedang menunggu Adnan.

Adnan pamit pergi sebentar menemui temanya, tapi sudah hampir satu jam Adnan pergi tapi ia belum juga kembali. Keluarga mulai gusar menungu Adnan.

"Ma, kemana Adnan? kenapa dia belum juga datang?" tanya Leo mulai cemas takut Adnan melarikan diri.

"Mama juga tidak tau, tadi katanya dia ada perlu sebentar," jawab Ayu, Ayu juga gelisah menunggu Adnan. Karena sudah tidak sabar lagi menungu kedatangan Adnan Leo pergi mencari Adnan.

Sudah dua jam Leo mencari Adnan tapi Adnan tidak ketemu juga, Leo sangat marah kepada Adnan yang tidak menghargainya padahal ia sudah mewanti-wanti agar Adnan tidak membuat ulah.

Sementara di rumah Rido semua orang saat ini sedang menunggu Adnan.

"Kamu hubungi Kak Leo! tanya Adnan sudah ketemu apa belum!" kata Ayu berbisik kepada Adela, Adela menganggukkan kepalanya, lalu ia pergi keluar meng hubungi Leo.

"Halo," kata Leo dari sebrang sana.

"Halo Kak, apa kak Adnan sudah ketemu?" tanya Adela harap harap cemas.

"Belum, Kak masih mencarinya," jawab Leo dengan suara pelan.

"Jadi bagaimana ini Kak? mereka sudah dari tadi tanya Kak Adnan?" Adela mulai cemas dan takut menghadapi kemarahan orang tua Diba.

"Bilang saja pernikahan Adnan dan Diba ditunda!" kata Leo memberi saran.

"Apa mereka tidak marah nanti kalau pernikahannya Kak Adnan dan Kak Diba ditunda?" tanya Adela khawatir.

"Kakak juga tidak tau, tapi dari pada mereka terus menunggu sedangkan Adnan sepertinya sengaja pergi karena tidak mau menikah," jawab Leo.

"Iya sih Kak, ya sudah aku tutup dulu teleponnya," kata Adela.

"Iya." jawab Leo. Sambungan telepon terputus.

"Bagaimana ini, apa aku terus mencari Adnan atau aku kembali saja, kalau aku mencari Adnan belum tentu juga ketemu, aku pulang saja kerumah Papa Rido, aku takut Mama jadi pelampiasan kemarahan mereka." kata Leo bicara sendiri, akhirnya Leo kembali kerumah Rido.

Saat Leo sudah sampai di depan rumah Rido, tepat seperti apa yang di pikirannya ia mendengar Mamanya sudah menangis, mendengar tangisan mamanya Leo segera berlari masuk kedalam rumah.

"Apa yang terjadi?" tanya Leo. Leo melihat Nenek Risma dan Ika sedang memarahi Mamanya, melihat itu Leo segera menghampiri.

"Hentikan!" kata Leo lantang. Lalu Leo memeluk Mamanya, Ayu semakin mengencangkan tangisnya di pelukan Leo.

"Tidak ada gunanya kita bertengkar, itu tidak akan menyelesaikan masalah, aku janji akan mencari Adnan sampai ketemu," ujar Leo agar Nenek dan juga Ika tidak lagi marah.

"Kalau kamu tidak menemukannya bagaimana?" tanya Ika dengan sinis.

"Aku akan menemukannya."jawab Leo dengan yakin.

Setelah begitu lama berdebat akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing, sedangkan Diba terus menangis karena malu pernikahannya gagal.

**

Di rumah Radit saat ini ada perdebatan antara Bu Risma dan Radit.

"Kamu itu jadi orang terlalu lembek, seharusnya kamu melaporkan Adnan kepolisi karena sudah menodai Diba dan tidak mau bertanggung jawab," kata bu Risma menyalahkan Radit.

"Aku tidak mungkin melakukanya Ma, aku tidak tega melihat Ayu, ia pasti sedih kalau anaknya dipenjara," jawab Radit.

"Oh, kamu lebih memikirkan perasaan Ayu di bandingkan perasaan anakmu," kata bu Risma dengan nada marah, ia geram melihat anaknya yang selalu memikirkan perasaan Ayu.

"Bukan seperti itu Ma, sudahlah tidak usah saling menyalahkan! mungkin ini karma yang harus aku terima karena aku juga melakukan hal yang sama kepada Ayu, saat ini anakku yang menerima hukuman dari Tuhan," kata Radit dengan penuh sesal mengingat perbuatanya dulu.

Bu Risma terdiam mendengar perkataan anaknya, ia teringat saat mereka pergi dari kampung karena tidak mau bertanggung jawab kepada Ayu.

"Apa Ayu sengaja menyuruh anaknya menodai Diba untuk balas dendam ya?" kata bu Risma menduga-duga.

"Tidak Ma, Mama jangan menuduh Ayu yang tidak tidak, Ayu bukan orang seperti itu," jawab Radit membantah tuduhan Mamanya.

"Sudahlah aku ke kamar dulu, pusing aku memikirkannya," kata bu Risma, lalu ia pergi kekamarnya.

**

Tidak jauh dari keluarga Radit di rumah Rido juga saat ini sedang ada perdebatan.

"Kita harus melaporkan Adnan ke polisi!" kata Ika memberi saran.

"Kamu kalau bicara itu dipikiran dulu!" jawab Rido tidak suka mendengar perkataan istrinya.

"Papa membela Adnan, jadi bagaimana dengan nasib Diba? tanya Ika.

"Nanti kita pikirkan bagaimana caranya agar masalah ini selesai tidak harus sampai ke kantor polisi!" kata Rido.

"Aku tetap akan melaporkan Adnan, aku tidak terima anakku diperlakukan seperti itu," kata Ika dengan lantang.

"Silahkan laporkan, kalau sempat kamu melaporkan Adnan kepolisi, kamu angkat kaki dari rumahku! aku akan menceraikan kamu," jawab Rido dengan tegas dan lugas.

"Kenapa sih papa membela Adnan yang jelas bersalah? apa Papa tidak memikirkan bagaimana perasaan Diba," kata Ika tidak terima.

"Lantas kalau Adnan di penjara bisa menyelesaikan masalah, kamu harus ingat Adnan itu anakku! kamu bicara seolah olah Adnan itu orang lain, kamu sibuk memikirkan perasaan Diba, tapi kamu tidak memikirkan perasaan Ayu," papar Rido agar Ika mengerti.

"Papa lebih memikirkan perasaan Ayu dari pada memikirkan perasaan Diba anak kita?" tanya Ika ingin tau.

"Kamu bicara dipikiran dulu, Adnan anakku, sedangkan Ayu adikku, perbuatan Adnan mungkin saja karena ia kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya sehingga dia berbuat seperti itu, apa kamu tidak ingat setiap aku membawa Adnan ke rumah ini kamu selalu membuat drama agar Adnan tidak betah tinggal di rumah ini, kamu perempuan yang paling egois yang pernah aku kenal dimuka bumi ini, kamu pikir selama ini aku diam karena aku tidak tau akal bulusmu, aku diam karena aku tidak mau ribut denganmu jadi mulai sekarang jangan buat drama lagi didepanku! aku sudah muak semua dramamu."kata Rido. Setelah selesai bicara pergi Rido meninggalkan Ika.

"Sialan kamu Adnan! kamu sudah membuat masa depan anakku hancur." kata Ika bicara sendiri.

Sedangkan Diba semakin mengencangkan tangisnya mendengar perdebatan orang tuanya.

"Ya Allah apa salahku, kenapa aku harus mengalami musibah seperti ini, aku tidak sanggup mendengar orang orang berbicara buruk tentangku, apa lagi kalau sampai Adnan tidak ketemu." gumam Diba.

"Sudah tidak usah dipikiran! masalah ini pasti ada jalan keluarnya," kata Bu Ati yang tiba-tiba datang ke kamar Diba.

"Kenapa ya Nek, Diba harus mengalami musibah ini?" tanya Diba sambil bersandar di bahu Bu Ati.

"Karena Allah sayang denganmu, Allah ingin menaikkan derajatmu, Diba harus berusaha ikhlas menerima cobaan ini! Nenek yakin masalah ini pasti bisa terselesaikan." kata Bu Ati agar Diba tidak lagi bersedih.

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅

jahat bgt adnan

2024-02-08

0

p 41 d

p 41 d

KLO sampai....kyaknya🤔

2023-12-29

0

p 41 d

p 41 d

ditemukan.. .maaf koreksi🙏

2023-12-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!