PERJALANAN CINTA ELSA.

PERJALANAN CINTA ELSA.

Part 1

Seorang wanita setengah baya berdiri di jendela kamarnya memandang lurus kedepan, wajahnya menunjukan kalau saat ini ia memikul beban yang sangat berat. Helaian nafas serasa berat ditarik mengingat semua masalah yang ia hadapi saat ini.

               Flashback

Pagi ini Ayu sedang membuat sarapan untuk anak anaknya, tiba-tiba Adela datang menghampirinya.

"Ma, ayo kita kejar Kak Leo! saat ini Kak Leo pergi ke hotel Aryaduta dengan penuh kemarahan, setelah mendengar Kak Adnan dan Kak Diba tertangkap basah di hotel itu, aku takut Kak Leo lepas kontrol, kita harus mencegahnya!" kata Adela dengan penuh khawatiran. Ayu sangat terkejut mendengar perkataan Adela.

"Iya." jawab Ayu. Lalu mereka berdua pergi menyusul Leo, sesampainya mereka di hotel Aryaduta, mereka melihat Leo memukuli Adnan, Ayu dan Adela berlari melerai mereka.

"Sudah hentikan!" kata Ayu. Tapi Leo seakan tuli tidak mau mendengarkan perkataan mamanya.

"Tolong aku Ma! aku tidak bersalah," kata Adnan memohon kepada mamanya.

"Hentikan Kak! Kakak tidak kasihan melihat Kak Andan sudah babak-belur seperti ini, Andan itu adik Kakak," kata Adela sambil menarik Leo agar tidak lagi memukul Adnan.

"Adnan harus diberi pelajaran! agar dia tau kesalahannya, kau lihat sedikitpun dia tidak merasa bersalah, bahkan mengakui perbuatanya saja dia tidak mau, padahal sudah jelas mereka tertangkap basah," kata Leo dengan penuh emosi dan kesedihan.

"Aku tidak melakukan apa-apa Kak, aku tidak tau kenapa aku bisa berada di kamar hotel ini, pasti Kak Diba yang menjebakku," kata Adnan.

"Aku tidak menjebak siapapun, aku juga tidak tau kenapa aku bisa ada di hotel ini, hiks,,Hiks,,hiks," jawab Diba sambil menangis. Emosi Leo kembali meluap saat mendengar tangis pilu adiknya.

Saat Leo ingin kembali melayangkan pukulan kepada Adnan, Ayu bersujud di kakinya.

"Mama mohon, jangan pukuli lagi adikmu! kita bisa bicarakan masalah ini dengan kepala dingin! walaupun kau memukul adikmu sampai mati, itu tidak akan menyelesaikan masalah," kata Ayu memohon agar Leo tidak lagi memukul Adnan.

"Kenapa Kakak masih membela anak Kakak yang jelas-jelas bersalah," kata Ika protes, ia tidak suka melihat Ayu mencegah Leo saat memukul Adnan.

"Kakak tidak membela anak Kakak, tapi dengan memukul Adnan sampai babak-belur juga tidak akan menyelesaikan masalah, kita cari jalan keluar bagaimana baiknya!" tutur Ayu. Ika kembali ingin bicara tapi Rido menahannya agar diam.

"Ya sudah kita bicarakan bagaimana baiknya! ayo kita keluar! kalian pakai baju kalian!" kata Rido dingin, mereka pergi satu persatu keluar dari kamar hotel sedangkan Ayu masih berdiri termenung.

"Ya Allah, begitu berat cobaan ini, hati ku sakit saat Leo memukul adiknya, aku tidak menyalahkan Leo memukul adiknya, mungkin rasa kecewa Leo yang membuat dia memukul adiknya, tapi aku tidak tega melihat anakku diperlakukan seperti itu, kenapa bang Rido diam saja saat anaknya dipukul, seharusnya ia melerai pertengkaran anaknya, kalau aku tidak datang mereka akan membiarkan anak anakku saling menyakiti, kenapa mereka begitu kejam." kata Ayu didalam hatinya.

"Ma, ayo kita keluar!" kata Adela menyadarkan lamunan Ayu. Ayu menganggukkan kepalanya lalu mereka keluar, sedangkan Adnan membersihkan badannya kekamar mandi meninggalkan Dida yang masih sibuk melamun memikirkan nasibnya kedepan.

"Ya Allah kenapa semua ini bisa terjadi, aku tidak ingat bagaimana aku bisa sampai di hotel ini bersama Adnan."kata Diba dalam hati, Diba terus melamun sampai ia tidak menyadari kalau Andan sudah keluar dari kamar mandi.

Setelah membersihkan nadanya Adnan keluar dari kamar tanpa bicara kepada Diba. Melihat sikap Andan seperti itu Diba sedih, ia mencoba bangun dari tempat tidurnya, tapi rasa perih dibagian inti membuat ia meringis.

"Kok perih ya." kata Diba, ia menyingkap selimut yang menutupi badannya ia melihat bercak darah yang sudah kering lengket di selimut, ia menangis melihat itu. Lalu Diba mencoba berdiri walau ia merasa sakit di seluruh tubuhnya apalagi bagian intinya.

**

Disinilah mereka saat ini, semua sudah berkumpul di rumah Rido, Radit selaku Papa Diba juga ikut berkumpul, Farel juga ikut berkumpul bersama mereka.

"Bagaimana semua ini bisa terjadi?" tanya Radit mencoba mendengar penjelasan dari Diba juga Andan.

"Aku tidak tau, setelah aku pulang sekolah aku pergi tugas kelompok bersama tempat temanku itu saja yang aku ingat selebihnya aku tidak ingat lagi," jawab Adnan apa adanya.

"Aku juga tidak tau kenapa aku bisa di kamar hotel, kemarin ada temanku yang ulang tahun aku pergi kesana, setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi," jawab Diba.

"Sepertinya ada yang menjebak kalian," kata Rio menduga-duga.

"Sekarang kita tidak perlu membahas itu, yang perlu kita bicarakan bagaimana bentuk tanggung jawab Adnan kepada Diba, karena sudah jelas mereka melakukan hubungan suami istri, aku tidak mau kalau sampai Diba hamil tanpa suami,"dengan tegas Ika meminta pertanggungjawaban Adnan.

"Kita harus nikahkan mereka!" kata Rido memberi saran.

"Aku tidak mau menikah, aku masih sekolah kalau aku menikah bagaimana dengan sekolahku." kata Adnan menolak.

"Kamu jangan lari dari tanggung jawab, kamu sudah melakukannya dengan Diba kamu harus bertanggung jawab! kalau kamu tidak mau terpaksa kami akan melaporkanmu ke polisi," kata Ika tidak terima.

"Aku lebih baik dipenjara dari pada bertanggung jawab, karena aku yakin aku tidak melakukanya kepada Kak Diba," jawab Adnan dengan lantang.

"Kamu jangan keras kepala Nan! ini sudah menjadi keputusanku kamu harus menikah dengan Diba besok!" kata Leo tegas tidak mau di bantah.

"Aku tidak melakukanya Kak, kenapa Kakak tidak percaya kepadaku," kata Adnan protes.

"Ini bukan masalah percaya apa tidak percaya, bukti sudah jelas kalau kamu melakukanya dengan Diba, aku tidak mau kalau sampai Diba hamil tanpa suami."jawab Leo.

"Kenapa Kakak membela Diba, oh aku tau sekarang kalian kan Kakak adik, sementara aku bukan adikmu." kata Adnan, ia merasa kecewa karena Leo tidak percaya kepadanya dan membela Diba.

Mendengar perkataan Adnan rahang Leo mengeras, lalu ia ingin memukul Adnan tapi dihalangi Radit dan Farel.

"Sudah tahan emosimu! jangan terpancing dengan perkataan Adnan! dia masih labil," kata Farel menasehati Leo agar tidak memukul Adnan.

"Kurang apa selama ini Kakak memperjuangan kalian? Kakak sampai melewatkan masa muda Kakak bermain bersama teman-teman Kakak seperti orang seusia Kakak, agar kalian bisa sekolah dan bisa makan, tiap hari aku bekerja hanya untuk kalian, masih sanggup kau berkata seperti itu kepada Kakak, apa masih kurang pengorbanan Kakak selama ini, ayo jawab!!" kata Leo merasa sedih mendengar perkataan adiknya.

Rido seakan tertampar mendengar perkataan Leo, selama ini ia tidak terlalu banyak memberikan uang untuk biaya Adela dan Andan, karena istrinya selalu ribut kalau ia memberikan uang untuk Adela dan Adnan.

"Sudah hentikan! kalian tidak usah berdebat! Adnan akan menikahi Diba besok!" kata Ayu memutuskan.

"Ma, aku tidak mau menikah," kata Adnan protes. Tapi Ayu tidak menghiraukan perkataan Adnan, Akhirnya Adnan dan Diba akan di dinikahkan besok.

Flashback selesai.

Ayu masih larut dalam lamunannya mengingat kejadian kemarin, ia sudah berulang kali berbicara kepada Adnan agar menikahi Diba, tapi Adnan terus menolak dengan alasan masih masih sekolah, hal itu yang membuat Ayu gusar.

Terpopuler

Comments

Air√

Air√

wanita selalu jadi korban

2024-02-06

1

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

aku mampir nih

2024-01-19

1

𝙶𝚊𝚕𝚞𝚑_🅑🅘🅡🅤💙

𝙶𝚊𝚕𝚞𝚑_🅑🅘🅡🅤💙

hadir yuyun 💙💙💙

2024-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!