Sejenak Rania dan pria tersebut sama-sama larut dalam pandangan yang penuh rasa kagum.
Hal itu, tentu saja dimanfaatkan oleh pencuri tadi untuk melarikan diri. Namun gerakannya dapat terbaca sehingga sebelum ia berhasil kabur, pria tampan di depan Rania itu menarik hoodie pencuri tersebut dan membuat langkahnya untuk melarikan diri terjegal.
" Kau akan kubawa ke kantor polisi " ucapnya membuat pencuri itu pias sambil mencengkram tangan pencuri itu.
" Tolong, jangan bawa aku ke kantor polisi Tuan ! Aku punya seorang adik yang masih kecil. Kalau aku ditangkap, lalu dia tinggal dengan siapa. Hanya aku yang dia punya " ucapnya dengan nada memohon.
" Alasan saja ! " sungut pria tampan itu.
" Saya tidak berbohong, Tuan. Adik saya sedang menunggu saya membawa makanan. Sejak kemarin kami belum makan. Karena itu, saya mencuri tas Tuan. Tolong lepaskan saya ! " ucapnya lagi penuh permohonan.
Melihat wajah ketakutan dari pencuri muda itu, membuat Rania merasa iba. Ia yang pada awalnya kesal dengan perbuatannya, kini justru simpati.
" Apa benar kau melakukan ini karena ingin membeli makanan untuk adikmu ? " tanya Rania.
Pencuri dan pria tampan itu, spontan menoleh ke arah Rania.
" Iya nona. Aku berani bersumpah demi orang tuaku yang sudah ada di surga. Aku terpaksa melakukan ini " jawab pencuri itu.
" Kau percaya dengan ucapannya ? Dia bisa saja berbohong " sanggah pria tampan itu.
" Kita buktikan saja, apa dia berbohong atau tidak. Kau percaya saja padaku " tukas Rania.
Pria tampan itu berdecak, lalu melonggarkan cengkraman tangannya. Tanpa diduga, pencuri itu segera melarikan diri.
" Hei... " teriak Rania kesal.
" Bukankah sudah kukatakan untuk tidak percaya kepadanya ? Dia itu penjahat, nona " ucap pria tampan itu.
Rania menatap ke arah pencuri itu berlari.
" Tapi kurasa, yang diucapkannya itu benar " sahut Rania.
" Ck, kau itu terlalu naif, nona. Jadi mudah sekali untuk menarik simpatimu juga membohongimu " timpal pria tampan itu lagi.
" Kau itu cerewet sekali. Lagi pula, tasmu kan sudah kembali. Jadi kau tidak mengalami kerugian kan " sembur Rania memutar bola matanya dengan malas.
Pria tampan itu terkekeh melihat tingkah Rania. Di matanya, gadis ini sangat menggemaskan. Ia kemudian memeriksa tasnya dan memang tidak ada yang hilang.
" Bagaimana ? Tasmu aman kan ? " tanya Rania menelisik pria tampan bermata coklat itu.
" Hem, tidak ada yang hilang. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih atas pertolonganmu " ucapnya sambil menatap Rania.
" Syukurlah kalau begitu. Lain kali hati-hati ya ! " ucap Rania lantas berlalu dari hadapan pria tersebut.
" Tunggu ! " seru pria itu lagi.
" Boleh aku tahu siapa namamu ? " pintanya.
Rania menghentikan langkahnya, kemudian berbalik.
" Rania, namaku Rania " jawab Rania sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipi di wajahnya.
" Rania, nama yang cantik secantik orangnya. Perkenalkan, namaku Zayn. Senang berkenalan denganmu " ucap pria yang mengenakan topi berwarna putih itu sambil mengulurkan tangannya.
" Baiklah, Tuan Zayn. Aku juga senang berkenalan denganmu. Kalau begitu, aku permisi " pamit Rania.
" Rania, tunggu sebentar ! " seru Zayn menahan langkah Rania yang akan berlalu.
" Bisakah kita bertemu kembali ? Em, maksudku aku ingin berterima kasih dengan mengajakmu berkeliling kota disini " tambah Zayn penuh harap.
" Boleh, nanti sore aku akan pergi ke puncak Burj Khalifa. Aku ingin menikmati keindahan matahari terbenam dan melihat indahnya pemandangan kota dari atas gedung " sahut Rania.
" Baiklah, aku akan menunggumu disana " jawab Zayn dengan senyum merekah.
Senyum yang tentu saja membuat jantung Rania berdetak lebih cepat dari biasanya.
Rania tersenyum simpul, kemudian berpamitan kepada Zayn. Diluar dugaan Rania, pria tampan tersebut justru berjalan di belakang Rania mengikuti langkah gadis cantik itu.
Rania membalik badannya saat merasa ada seseorang mengikutinya. Dan ia begitu terkejut melihat Zayn tersenyum dengan sangat manis memperlihatkan giginya yang putih dan rapi.
Pria itu begitu tampan dengan rambut ikalnya yang ditutup topi. Belum lagi jambang tipis menghiasi rahangnya yang tegas. Hidungnya yang mancung serta mata coklatnya yang begitu berbinar.
" Mengapa kau mengikutiku ? " tanya Rania sambil menaikkan sebelah alisnya.
" Aku hanya ingin menjagamu saja sampai ke tempatmu menginap " jawabnya tanpa melunturkan senyumannya.
" Aku baik-baik saja, tidak perlu berlebihan " sanggah Rania.
" Siapa yang tahu jika pencuri itu kembali lalu menjadikanmu targetnya selanjutnya " tukas Zayn sambil berdiri di samping Rania.
" Astaga, aku bisa menjaga diriku sendiri. Apa tadi kau tidak melihatku saat menangkapnya ? " sahut Rania sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Ya, aku melihatnya. Aku hanya ingin memastikanmu aman karena kau sudah menolongku tadi " jawab Zayn.
Zayn lantas mengambil paper bag yang tengah digenggam oleh Rania.
" Biar aku yang bawa. Tunjukkan saja dimana kau menginap ! " seru Zayn lalu berjalan mendahului Rania.
" Hei Tuan Zayn, apa kau sedang mencoba menarik perhatianku hem ? " goda Rania sambil mengikuti langkah Zayn dan mensejajarkan dirinya dengan Zayn.
" Ya, anggap saja begitu " ucap Zayn sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Rania.
Mereka berjalan berdampingan menuju hotel tempat Rania menginap sambil berbincang. Hingga saat mereka sudah berada di depan hotel, seseorang memanggil Zayn.
" Kak... Ternyata kau disini. Kau sudah menemukan tasmu kembali ? " tanyanya sambil berlari ke arah Zayn dan Rania.
Zayn menoleh dan menghentikan langkahnya. Rania pun ikut-ikutan menoleh dan melihat seorang pria muda yang tak kalah tampan dari Zayn.
" Siapa dia, Kak ? " tanya pria muda itu melirik ke arah Rania.
" Dia Rania " jawab Zayn singkat.
Rania melambaikan tangannya saat pria muda yang kini berdiri di samping Zayn melihat ke arahnya.
" Halo, aku Rania. Tadi tak sengaja aku bertemu dengan Zayn " ucap Rania ramah.
" Rania tadi menolongku mengambil kembali tasku yang dicuri " jelas Zayn.
" Ah, begitu rupanya. Halo nona, perkenalkan aku Kemal, adik dari Pang... "
Kemal menghentikan ucapannya saat Zayn menginjak kakinya lalu memberikan kode dengan melebarkan mata dan gelengan kepala pertanda Kemal tidak boleh mengatakan yang sebenarnya.
" Em, maksudku aku ini adik dari pengusaha Zayn. Ya, itulah maksudku " ucap Kemal sambil tersenyum dan menggaruk tengkuknya.
Rania yang semula merasa heran, akhirnya tersenyum melihat sikap kakak beradik yang terlihat kaku itu. Ia pun segera masuk ke dalam hotel setelah pamit kepada kakak beradik tersebut.
Zayn masih menatap kepergian Rania sesaat setelah gadis itu masuk ke dalam hotel. Melihat gelagat mencurigakan dari Zayn membuat Kemal bertanya-tanya.
" Sebenarnya siapa gadis itu, Kak ? Tidak biasanya kakak bersikap manis kepada seorang wanita " selidik Kemal menatap wajah sang kakak.
" Ck, bukan urusanmu ! " sahut Zayn asal.
" Ayolah Kak, aku sangat mengenalmu. Rasanya sangat aneh melihatmu begitu perhatian kepadanya " timpal Kemal.
Zayn hanya berdecak tanpa ingin berkomentar lebih lanjut.
" Jelas itu urusanku, jika menyangkut gadis cantik aku tidak boleh ketinggalan... "
Kemal menghentikan lagi ucapannya saat Zayn menyentil dahinya.
" Jaga ucapanmu, dia calon kakak iparmu ! " tegas Zayn yang langsung membuat mata Kemal membola.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Mr.VANO
menarik crt novelny
2024-06-14
1
Mbah Edhok
Rania sudah ditandai Zayn... label ...
2024-02-17
1
Mama cantik😘💖
hadeh langsung di klaim kepemilikan🤭
2024-01-09
1