Part 4

Mendengar ucapan Nicko, Sena menjadi bungkam. Akhirnya ia pun menerima permintaan dari Nicko dengan terpaksa. Sebelum pergi dari kediaman keluarga Nicko, Sena meminta untuk berbicara berdua dengan Nicko.

Dan akhirnya, disinilah mereka berada. Di taman yang ada di belakan kediaman rumah Nicko.

Sena memilih untuk berdiri, sementara Nicko duduk di kursi taman dengan tangan bersedekap di dada. Pandangannya lurus ke depan, kendati Sena berada di sampingnya.

Sena menarik nafas dalam-dalam. Entah mengapa setiap kali ia berhadapan dengan Nicko sikapnya selalu berkesan dingin dan kaku. Suasana jadi terkesan horor. Padahal dirinya dan Nicko merupakan teman satu sekolah dulu.

Berbeda halnya, jika Nicko berbicara dengan Rania. Sikapnya berbanding 180 derajat. Hangat, ramah, bahkan tak lupa selalu tersenyum. Oleh karena itu, saat Pak Bryan mengajukan rencana perjodohan, maka tanpa pikir panjang Sena langsung mengarahkan kepada Rania. Karena dari pengamatan Sena, Nicko dan Rania sudah dekat.

" Aku tahu kamu marah, kesal, emosi karena rencana pernikahan ini tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Aku hanya menyampaikan permohonan maaf atas apa yang dilakukan Rania jika itu menyakiti hati kamu " ucap Sena akhirnya membuka pembicaraan.

" Lalu... " sahut Nicko tanpa menoleh ke arah Rania. Laki-laki itu tetap bergeming di tempatnya, memandang ke arah kolam ikan koi yang berada di depan kursi taman yang berhias lampu temaram.

Sena hanya menatap Nicko dari arah samping. Ia selalu saja mati langkah jika berhadapan dengan Nicko.

" Jika pernikahan kita dilanjutkan, tentunya kita berdua akan sama-sama terluka "

" Maksudmu ? " tanya Nicko dingin, ia menyorot wajah Sena yang terlihat lelah.

" Kamu tahu betul maksudku. Jika kita terus memaksakan pernikahan kita, lalu akan seperti apa rumah tangga kita nanti ? Pernikahan tanpa rasa cinta, akan jadi apa ? " tanya Sena mencoba memberanikan diri menatap Nicko.

Nicko menampilkan senyum sinis.

" Kau sepertinya mengetahui hal itu. Lalu mengapa kau memaksakan agar Rania dan aku menikah ? Apa kau pernah berpikir tentang hal ini sebelumnya ? " rentetan kata pertanyaan keluar dari bibir Nicko membalik semua ucapan Sena.

" Apa kau pernah bertanya kepada Rania, bagaimana perasaannya kepadaku ? " tanya Nicko.

Sena tergugu. Ia memang tak pernah menanyakan perasaan sang adik. Bahkan rencana perjodohan saja, Sena memutuskannya sendiri.

Kembali Nicko tersenyum sinis, ia bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati Sena hingga berada di hadapan Sena.

" Aku tebak, kau bahkan tidak tahu perasaan adikmu sendiri. Bahkan mungkin kau tak pernah bertanya. Kau memutuskan segala sesuatunya sendiri tanpa peduli perasaan orang lain. Dan atas keegoisanmu itu, semua jadi kacau balau " tuduh Nicko menatap tajam Sena.

Perasaan Sena seolah tertampar dengan apa yang diucapkan oleh Nicko. Dia memang tidak pernah bertanya kepada Rania. Dia pikir selama ini jika Nicko dan Rania memiliki perasaan satu sama lain. Dan bodohnya, ia berasumsi sendiri jika Rania memang mau menikah dengan Nicko.

" Sudah tahu kesalahanmu ? " tanya Nicko sambil mengangkat wajahnya dengan angkuh.

Sena tak menyahut apapun, dia masih larut dalam gelombang penyesalan dan rasa bersalah.

" Untuk memperbaiki kesalahanmu, satu-satunya cara menebusnya adalah kau harus menikah denganku. Kau harus menyelesaikan pekerjaan yang telah kau rusak. Tidak ada penolakan, Sena ! Dan jangan coba-coba untuk melarikan diri seperti yang dilakukan Rania, karena aku tidak akan segan menghancurkan perusahaan keluargamu ! " ancam Nicko tepat di samping telinga Sena.

" Sudah malam, sebaiknya kau pulang ! Aku tidak mau pada saat hari pernikahan kita nanti, kau sakit " tambah Nicko lalu segera berlalu meninggalkan Sena.

Air mata tak terasa menetes di sudut mata Sena.

Ya Tuhan, kenapa jadi begini ?

Sena segera menghapus air matanya, lantas segera berlalu pulang.

Maafkan aku, Sena ! Aku harus melakukan ini agar kau menjadi milikku.

Dari atas balkon kamarnya, Nicko memperhatikan mobil Sena yang melaju meninggalkan kediamannya.

" Sudah puas kamu mempermainkannya ? " tanya sang mama yang sejak tadi memperhatikan Nicko dari tepi ranjang.

Nicko berbalik, lantas masuk ke dalam kamar.

" Apa sih Ma ? " Nicko memutar bola matanya malas.

Bu Megan menggeleng pelan.

" Kenapa kamu tidak mengatakan perasaan kamu yang sebenarnya saja kepada Sena ? Mengapa kamu malah membuatnya terjerat dalam pilihan sulit ? " serang sang mama.

Nicko malah menjatuhkan raganya di atas tempat tidur.

" Nicko cuma mau Sena jadi milik Nicko dulu "

" Walaupun terpaksa ? "

" Ya, walaupun terpaksa. Setelahnya Nicko akan membuat Sena mencintai Nicko " jawab Nicko.

" Ck, apa yang ada di pikiran kamu ? Untung saja Rania kabur jadi kamu bisa memaksa Sena menikahi kamu. Coba kalau Rania gak kabur ? Kamu harus menikahi Rania " gerutu mama Megan.

" Walaupun Rania ada, Nicko gak akan nikah sama Rania. Karena Rania tahu kalau Nicko itu cintanya sama Sena " sahut Nicko sambil menutup matanya dengan menggunakan lengannya.

" Jangan-jangan, kamu tahu rencana Rania pergi dari rumah ? " selidik mama Megan.

" Iya, Nicko tahu, Ma. Malah Nicko yang kasih Rania ide untuk pergi " jawab Nicko santai.

" Dasar bocah edan ! Kamu gak tahu kalau sudah bikin kita semua jantungan hah ? " marah Mama Megan sambil memukulkan guling ke badan Nicko yang sontak membuat Nicko beringsut dan melindungi tubuhnya dengan menggunakan bantal.

" Ish... Ampun Ma... Ampun ! Pokoknya Mama tenang aja ! Yang penting sebentar lagi Mama akan segera punya menantu dan Nicko janji akan segera kasih Mama sama Papa cucu " ucap Nicko tanpa rasa bersalah.

Jika Sena tengah kelimpungan memikirkan pernikahannya, lain halnya dengan Rania. Rania justru asyik berkeliling kota Dubai ditemani oleh Zayn.

Siapa yang tidak menolak ditemani tour guide seorang pangeran. Zayn akhirnya memberitahukan identitasnya yang sebenarnya kepada Rania setelah makan malam pertama mereka.

Awalnya Zayn ingin merahasiakannya, namun ia sadar jika segala sesuatu yang diawali dengan ketidakjujuran tidak akan berakhir dengan baik. Oleh karena itu Zayn memutuskan untuk jujur kepada Rania.

Terkejut ? Tentu saja Rania sangat terkejut. Ia tak pernah mengira akan bertemu dengan seorang pangeran Arab. Selama ini, ia hanya bisa berkhayal bertemu dengan seorang pangeran.

Dan saat ini, siapa sangka khayalannya itu menjadi kenyataan. Rania justru bertemu bahkan ia akan ditemani oleh seorang pangeran untuk mengelilingi kota. Sungguh keberuntungan yang hakiki bagi Rania.

" Rania... " panggil Zayn.

" I, iya, Yang mulia... " balas Rania segan.

" Astaga, Rania. Jangan memanggilku seperti itu. Itu terdengar menggelikan " ucap Zayn sambil terkekeh.

Rania menggaruk kepalanya, ia bingung harus bersikap bagaimana kepada Zayn.

" Lalu, saya harus bicara bagaimana ? " tanya Rania bingung. Karena ia takut kelepasan bicara dan menyinggung pangeran tampan itu.

" Jangan bicara formal seperti itu, karena aku tidak suka ! " seru Zayn.

" Bicara saja seperti waktu kau belum mengetahui siapa aku sebenarnya " tambah Zayn menatap Rania dengan tatapan lembut.

" Tapi, nanti jika aku salah bicara, bisa-bisa aku kehilangan lidahku. Ah, mungkin saja aku akan kehilangan nyawaku " ucap Rania polos sambil memegangi lehernya.

" Ah, tidak-tidak... Aku tidak mau begitu " pekik Rania sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kala membayangkan apa yang ada di pikirannya.

Melihat sikap Rania itu, tentu saja membuat Zayn tertawa. Apalagi melihat raut wajah Rania yang seperti tengah kebakaran jenggot.

" Mengapa kamu tertawa ? " tanya Rania kesal karena menjadi objek yang ditertawai Zayn. Rania sepertinya lupa dia sedang berbicara dengan siapa.

" Kamu itu lucu ! " ucap Zayn sambil menahan tawanya.

Rania mengerucutkan bibirnya.

" Apa yang lucu ? Aku ini bukan komedian tahu ! " gerutu Rania.

Zayn menyunggingkan senyumnya, membuat wajahnya semakin bertambah tampan. Apalagi wajah tampan itu semakin mendekat ke wajah Rania.

" Kau tidak akan kehilangan lidah, atau nyawamu. Kau hanya akan kehilangan keperawananmu karena aku akan segera menikahimu " bisik Zayn lalu mengecup bibir Rania, membuat mata Rania membola.

Sial ! Dia mengambil ciuman pertamaku

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

pada bergerak cepat ...

2024-02-17

1

Naluri Fitia

Naluri Fitia

gercep Bner nih pangeran🤭🤭🤭🤭

2024-01-24

1

Mama cantik😘💖

Mama cantik😘💖

cara melamar yang absurd🤭😏

2024-01-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!