Bab 2 : Tidak Semudah Itu!

Hhhh Hhhh Hhhh

Elena langsung kabur dengan berlari kencang sambil melihat ke belakang kalau kalau saja ada yang mengejarnya. Nafasnya terengah-engah. Ia terus menerus melihat ke belakang.

"Huft. Syukurlah... Semoga dia tidak mengikutiku dan meminta pertanggungjawaban!"

"Hmh... Tapi kan bukan salahku juga melaporkan nya! Salah nya sendiri, ia benar-benar mencurigakan! " Gumam Elena mengangguk-angguk membenarkan pemikirannya.

"Ta ... Tapi, dia berkata ingin mencari ibu. Jangan-jangan ibunya berada dalam bahaya. Kalau begini , sebenarnya Aku yang benar-benar telah merusak rencananya... Oh Tuhan... Bagaimana ini... " Elena menunduk dengan menggigit bibirnya. Sekarang ia merasa bersalah. Elena membenarkan letak pakaiannya yang kusut. Elena tersadar, pin nya sudah tidak lagi berada di sana.

"Gawat! Pin ku kemana?! Duuh.. Jangan-jangan tadi jatuh di taman!"

Hhhh Hhhh Hhhh

"Nona Elenaaaa! " Seorang wanita paruh baya melambai-lambaikan tangan ke arahnya.

"Bibi Roseee...? " Sahut Elana berbinar. Ia balas melambaikan tangan menyambut pengasuh nya tersebut.

"Ada apa dengan nona? Nona tampak pucat. Pakaian nona juga kotor? " Bibi Rose mengeluarkan sapu tangan dan perlahan mengusap peluh di dahi Elena.

"Bibi kemana saja? Tadi ketika lagi berjalan aku tidak sengaja menabrak orang dan menumpahkan minuman ku ke punggungnya..."

"Oh Tuhan..., Apa nona baik-baik saja? " Bibi Rose membolak-balikan tubuh Elena. Memeriksa dengan detail bahwa putri asuhnya tersebut tidak mengalami cedera.

"Maaf nona, tadi bibi membeli beberapa keping roti. Makanlah... Perjalanan pulang ke rumah masih jauh. Bibi khawatir nona akan kelaparan"

"Bibi, aku baru saja keluar dari sekolah asrama dan menghirup udara segar namun sudah sial begini!" Keluh Elena kembali mengusap peluhnya. Ia mengambil kepingan roti dan mengunyahnya.

"Yang terpenting sekarang nona baik-baik saja.. Semoga setelah ini tidak ada kejadian keburukan yang menimpa nona. Tapi bagaimana dengan orang yang nona tabrak tadi? Apa dia baik-baik saja? Apa nona disakiti olehnya? " Bibi Rose masih tampak khawatir.

"Seperti nya orang itu sudah memiliki rencana yang matang tapi aku menghancurkan semua rencananya. Mungkin sekarang dia sangat membenciku"

"Bibi tidak mengerti apa yang nona katakan. Tapi kita harus cepat kabur nona!"

"Kabur?! "

"Iya, jika mereka menaruh dendam, nona bisa celaka! " Sahut bibi Rose berpikir jauh.

"Ce... celaka? " Elena mulai pucat.

"Iya, ayo kita kabur nona! "

"Tidak bibi, aku akan melaporkan nya pada ibu. Ibu pasti akan melindungi ku!"

"Yang penting sekarang kita harus kabur nona! " Bibi Rose dengan cepat berlari sambil menarik lengan Elena.

Andai nona Elena tau apa yang terjadi. Nona akan lebih mengeluh lagi. Gumam bibi Rose tak bersuara dengan mata berkaca-kaca. Peristiwa besar yang masih dirahasiakan pada Elena sudah terjadi.

"Bibi tunggu.... "

"Ayo nona... kita harus berlari cepat! " Tarik bibi Rose. Bayangan penjahat mengendarai Jimny melintasi pemikiran nya.

"Bibi Rose... tunggu... Bibiii Gawat!! "

Hampir saja mereka terperosok sebab Elena tiba tiba menghentikan langkah kakinya.

"Ada apa nona? "

" Pin bunga Daisy ku hilang ..."

"Apa? Nona meletakkan nya di mana?!"

" Di sini bibi..." Elena menunjukkan kerah bajunya.

"Sudahlah... Nona bisa membelinya lagi"

" Tidak bisa bibi. Itu pin pemberian..."

"Pemberian siapa nona? "

"Pemberian... Hmh... teman ku... Kita harus kembali ke taman untuk mencarinya bi! "

"Tidak bisa nona, orang yang nona tabrak tadi bisa saja masih di sana! "

...****************...

Kediaman Thomson

Mobil yang membawa Ray memasuki halaman. Suasana tampak lengang. Hanya ada beberapa tukang taman yang sedang memangkas dedaunan. Seorang bodyguard membuka pintu mobil dan mempersilahkan pemuda tersebut untuk turun. Ray berjalan masuk melewati dua pilar utama. Ia hendak masuk ke kamarnya. Namun asisten rumah tangga dan pengasuh berjalan tergopoh mendekatinya.

“Akhirnya tuan muda kembali... " Sambut mereka dengan wajah berbinar seraya membantu Ray melepaskan coatnya.

"Aku hanya keluar sebentar, mengapa reaksi kalian begitu berlebihan?! " Sembur Ray.

"Ingat! Jangan sampai papa apalagi kakek mengetahui hal ini! Kalian akan aku hukum!!"

"Ba... Baik Tuan Muda! "

"Dan kalian, apa kalian tidak punya pekerjaan lain selain membuntuti ku?! " Lanjut Ray pada dua bodyguards yang mengikuti nya sampai ke dalam rumah. Ia yang sebenarnya tengah kesal karena misi mencari ibu gagal total tidak bisa menahan diri.

Tap Tap Tap

"Maaf tuan muda, tuan besar memanggil tuan muda untuk menghadap”

“Huft!" Ray menghela nafas. Sebelum beranjak, Ia menatap satu persatu bodyguard nya dengan tatapan tajam. Para bodyguard langsung menunduk.

Di sudut ruangan, seorang gadis menatap Ray tak berkedip. la terus saja menatap Ray hingga pemuda tersebut menghilang di balik pintu.

"Camila, mengapa kau masih di sini? Cepat bantu ibu membuat minuman" Tegur ibunya yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga di kediaman Thomson.

"Baik bu!" Camila sumringah. Mengantar minuman, Itu artinya bertemu Ray dengan jarak dekat. Camila langsung ke dapur menyiapkan minuman dengan begitu bersemangat.

Ceklek

Ray melangkah masuk menemui Aaron yang telah menunggunya.

“Apa kau memang berencana melarikan diri?!” Todong Aaron tanpa basa basi. Aaron duduk di dampingi oleh Wina, istri keduanya.

“Jawab!!”

“Ray hanya mencari udara segar di luar, Pa!” Sahut Ray mencoba untuk tetap bersikap tenang.

“Ck…!” Aaron berdecak. Ia melambaikan tangan. Seorang asisten datang membawa sebuah tas dan menyerahkannya pada Aaron.

Sruuuggg

Aaron dengan kasar melempar tas tersebut ke hadapan Ray hingga barang-barang jatuh berhamburan di lantai.

“Jelaskan tentang barang-barang mewah yang kau bawa untuk mencari udara segar!” Titah Aaron dengan mata menyala. Ray terdiam. Ia memang sudah tertangkap basah.

“Hhhhh” Aaron menghela nafas kecewa.

“Ray… Aku sudah memperingatkanmu untuk stop memikirkan apalagi mencari Sarah!” Ucapan Aaron membuat Ray yang menunduk tersentak. di luar dugaan, ia tidak menyangka Aaron mengetahui apa yang ingin ia lakukan.

“Pa, bagaimanapun Ray harus bertemu mama!"

"Tidak perlu!"

"Ray harus tau bagaimana keadaan mama dan Ray ingin bertanya mengapa mama pergi… karena Ray yakin mama tidak pernah meninggalkan Ray!” Suara Ray mulai meninggi.

“Kenyataan nya ia meninggalkanmu! Jadi anggap dia sudah mati!” Tegas Aaron tajam. Ray menggelengkan kepala. Hatinya terasa sakit.

“Ibu Ray masih hidup!! Papa mengusir mama demi wanita ini, kan?!!” Tunjuk Ray pada Wina, ibu tirinya. Emosi Ray menyala.

Praaankkk

Aaron melempar gelas yang ada di dekat nya dengan sekali hempasan. Pecahan kaca berhamburan di lantai.

“Lancang! Jaga ucapan mu! Sekarang, ibumu adalah Wina!” Sengit Aaron. Diam-diam Ray mengepalkan tangan.

“Aa... Aaron, jangan terlalu keras pada Ray!” Wina bangkit berdiri dan mengusap-usap pundak Aaron menenangkan. Ray tersenyum masam melihat apa yang Wina lakukan. Di mata Ray, apa yang wanita tersebut lakukan tidak lain hanyalah sebuah kepalsuan.

“Ray, kau harus paham bahwa kau adalah calon penerus dari semua usaha dan kerja keras kakek buyutmu! Kita ini keluarga bangsawan... Tindak tanduk kita di perhatikan oleh orang banyak. Sangat besar tanggung jawab yang harus kau pikul. Kau sudah dewasa! Jadi, bersikaplah sewajarnya!” Aaron bangkit berdiri.

"Naak... Papa..." Aaron kembali menghela nafas.

“Papa hanya ingin kau berdamai dengan masa lalu. Hidupmu adalah di masa sekarang. Sarah sudah lama meninggalkanmu. Dia tidak menginginkanmu! Papa hanya minta agar kau bisa fokus untuk masa sekarang dan masa mendatang. Jangan pernah kabur...” Pinta Aaron pada akhirnya.

Tidak semudah itu, Pa! Lirih hati Ray.

...****************...

Mohon dukungannya teman-teman 🌹

IG: @alana.alisha

Terpopuler

Comments

Ghina Dara

Ghina Dara

kayaknya ayahnya jahat di sini

2023-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!