16. Penyamaran..

Carine reflek menghindari tembakan sang penjahat. Tembakan itu sontak menimbulkan kehebohan para penonton yang langsung kabur dari tempat itu untuk menghindar dari peluru nyasar. Ia kemudian berlari untuk mencari kuda yang sedang menganggur di jaga oleh para pemandu olahraga balap kuda itu.

"Bagaimana dia tahu kalau aku akan menangkapnya? Pasti ada anak buahku berkhianat pada kami. Tapi, aku harus mengurus penjahat kelamin itu dulu setelah itu menangkap pengkhianat itu," ucap Carine turun dengan cepat mencari kuda lain untuk menyusul sang penjahat.

Acara balap kuda itu menjadi kacau gara-gara kedatangan Carine. Beberapa orang penjaga keamanan sulit mengendalikan manusia saat sang penjahat terus menerus melepaskan tembakan ke arah Carine yang terus mengejarnya. Rupanya penjahat itu juga seorang penunggang kuda yang hebat.

Penjahat memacu kudanya ke arah hutan. Carine tetap bersemangat untuk menangkap pria itu hidup-hidup dan tidak ingin menembak mati pria itu.

"Kau tidak akan akan ku buat mati karena kau harus membayar setiap nyawa manusia yang kau lenyapkan dengan penyiksaan yang akan kau terima," gumam Carine sambil terus memacu kuda putihnya.

Kuda Carine terlihat sangat lincah mengikuti setiap kali lompatan kuda penjahat di depannya melewati setiap pohon yang roboh menghalangi jalan mereka.

Hanya saja wajah Carine harus tergores oleh ranting pohon yang menghalangi pandangannya. Carine sudah tak peduli dengan itu semua sekalipun dia harus mencari alasan logis jika ditanya oleh suaminya nanti.

Carine sudah masuk ke dalam hutan yang lebih dalam. Penjahat yang ada di depannya lebih gigih lagi untuk menyelamatkan dirinya dari kejaran Carine hingga akhirnya dia sendiri tidak tahu kalau di area hutan itu ada tebing curam yang mengarah ke ngarai.

Binatang yang punya indra penglihatan tajam seperti kuda tentu saja tahu jalan yang mereka tempuh salah hingga kuda sang penjahat berhenti tiba-tiba sambil meringkik ketakutan dan badan kuda itu setengah terangkat kedua kaki depannya menjatuhkan tubuhnya sang penjahat.

Begitu pula yang dilakukan kuda tunggangannya Carine yang ikut berhenti namun Carine masih tetap gagah mengendalikan kudanya hingga tubuhnya tidak terpental dari kuda. Gadis ini mengelus punggung kudanya seakan sedang menenangkan kudanya yang terlihat ketakutan.

"Cup....cup..cup sayang. Kita tidak apa. Kamu yang tenang ya dan diam di sini! Aku mau mengurus penjahat itu," pinta Carine pada kudanya yang terlihat menurut hingga ia agak mundur beberapa langkah dan berdiri dibawah pohon rindang.

Sang penjahat beringsut mundur karena tubuhnya tidak bisa berdiri setelah jatuh dari kuda. Ia mencari pistolnya yang juga ikut terpental bersama tubuhnya.

Dengan cepat ia merangkak meraih pistol itu namun kakinya di injak dengan kuat oleh Carine dengan sepatu boot yang di pakainya.

"Masih mau berani menembak ku?" ledek Carine sambil memutar ujung haq sepatunya pada betis sang penjahat yang berteriak histeris membuat binatang seperti burung terbang di udara.

Carine mengambil borgol di pinggangnya dan langsung memasangnya di kedua tangannya sang penjahat.

Tidak lama terdengar helikopter FBI yang sedang menjemput Carine dan penjahat yang sudah dibekuk oleh Carine. Carine meminta kedua kuda itu untuk kembali ke tempat mereka.

"Terimakasih sudah mengantar aku sampai ke sini. Sekarang, kalian pasti bisa pulang sendiri, bukan?" tanya Carine pada kedua kuda putih itu.

Kuda itu hanya meringkik seakan menjawab pertanyaan Carine." Kami bisa pulang sendiri dan kamu boleh pergi, nona," begitulah makna dari ringkikan sang kuda.

...----------------...

Hari itu juga Carine kembali ke New York untuk menemui suaminya. Sudah dua hari ia berada di Switzerland. Dalam perjalanan pulang, ia hanya memilih tidur di pesawat agar bisa memulihkan lagi tenaganya.

Sementara itu Orlando nampak marah pada Carine yang tak kunjung pulang dan lebih lagi sulit untuk dihubungi.

"Apakah tidak ada dokter ahli yang sama dengan istriku hingga rumah sakit itu menahan istriku terus menerus?" omel Orlando terlihat gelisah di kamar hotelnya.

Sekitar pukul Delapan malam Carine tiba di hotel tersebut dengan menggunakan mobil taksi. Ia harus berpenampilan cantik dengan melakukan penyamaran untuk menjebak suaminya sendiri.

Di depan kamar Orlando, Carine yang sudah membuka mantelnya itu agar memperlihatkan gaun seksi yang saat ini ia kenakan dan terlebih lagi ia mengenakan topeng untuk menutupi mata indahnya hingga menyisakan bibirnya yang sensual.

Ting... tong....

Bel pintu berbunyi. Orlando membuka pintu kamarnya dengan cepat. Sesaat kemudian dia memindai penampilan Carine dari ujung kaki lalu berakhir ke wajah Carine yang tertutup setengah dengan topeng.

Yang lebih gila lagi Carine memperlihatkan satu pahanya di mana dress yang dikenakannya itu terbelah hingga pangkal pahanya. Dress yang berbentuk kemben itu memperlihatkan belahan dadanya yang tinggi menjulang untuk menggoda sang suami.

Orlando menarik sudut bibirnya. Ia sudah hafal siapa wanita yang ada di hadapannya kini dengan aroma parfum yang sama yang biasa dipakai Carine.

"Butuh teman tidur tuan? Aku bisa memuaskanmu malam ini," ucap Carine dengan suara dibuat-buat.

"Sial...!" kenapa dia berpenampilan seperti ini?" kesal Orlando sambil melirik kiri kanan agar tidak ada yang melihat penampilan menggoda istrinya.

"Selamat datang istriku tercinta, Carine!" ucap Orlando tanpa ingin menunda-nunda percakapan yang tidak penting dengan jebakan istrinya untuk dirinya.

"Aisss....! Kau sudah mengenalku?" kesal Carine karena tidak bisa membodohi suaminya lagi.

Orlando menarik pinggang Carine dengan cepat dan membawanya masuk lalu menggendongnya dengan enteng.

"Sayang. Kamu kenapa berdandan seperti ini? Itu lipstik kenapa pakai merah menyala begitu? Apa ada yang memperhatikan kamu saat naik ke lantai ini?" kesal Orlando yang tidak ingin keindahan tubuh istrinya dinikmati bersama orang lain.

"Aku mengenakan mantel bulu. Mantel itu aku gantung di luar," ucap Carine.

"Baiklah. Tunggu di sini. Aku akan mengambil mantelmu," ucap Orlando yang ingin memastikan sendiri ucapan istrinya.

"Hmm!"

Orlando keluar dari kamarnya untuk mengambil mantel Carine. Ternyata Carine mengenakan mantel putih berbulu.

Orlando tersenyum bangga karena penampilan Carine malam ini sudah menyaingi artis Hollywood. Bahkan mengalahkan mereka karena Carine lebih cantik walaupun tanpa makeup.

Sesaat kemudian, Orlando sudah berada di dalam kamarnya. Carine segera mematikan ponselnya sesuai permintaan sang suami.

"Sayang. Apakah kamu sudah makan malam?" tanya Orlando menghampiri istrinya.

"Belum."

"Kamu mau makan apa?" tanya Orlando.

"Kamu."

Orlando tersenyum." Rupanya sudah bisa nakal ya," goda Orlando langsung menyambar bibir merah menyala itu.

"Makanlah aku sepuas mu, baby!" ucap Orlando seraya menarik resleting gaun Carine dengan sekali tarik. Gaun itu dilempar ke lantai. Keduanya sudah saling menyerang satu sama lain. Orlando membuka bajunya sendiri di bantu Carine yang membuka tali pinggang Orlando dengan cepat.

Orlando langsung melahap dua puncak bukit Carine dengan cepat. Carine yang tidak mau kalah mencari sesuatu yang ada diantara dua paha Orlando. Keduanya sama-sama mengerang saat menyentuh milik mereka masing-masing.

"Malam ini, kamu milikku, bukan?" tanya Orlando seraya menatap wajah cantik Carine yang terlihat makin bersinar.

"Aku sudah mematikan ponselku," ucap Carine.

Keduanya kembali melanjutkan lagi apa yang sempat tertunda dan berusaha menuntaskan hasrat mereka malam ini.

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

kbiasaan nih kk,lg ser mlh gntung..pdhl pas bca ga ngedip tau,tkt ilang tlisannya....🤭🤭🤭

2023-09-17

2

Nur Adam

Nur Adam

lnjut

2023-09-17

1

Tarsiah Asih

Tarsiah Asih

aaaa ngegantung tour

2023-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mahasiswi Culun
2 2. Bertemu Lagi
3 3. Tinggal Bersama
4 4. Cemburu
5 5. Kecelakaan
6 6. Menghina
7 7. Salah Paham
8 8. Obat Tidur
9 9. Terjebak Sendiri
10 10. Semedi
11 11. Mengusir Semua Pelayan
12 12. Rengekan Orlando
13 13. Mengajak Menikah
14 14. Menikah
15 15. Memaklumi
16 16. Penyamaran..
17 17. Pertanyaan konyol Carine
18 18. Sengaja Menggoda
19 19. Firasat Buruk
20 20. Meyakinkan Carine
21 21. Tidak Tenang
22 22. Menculikmu
23 23. Geram
24 24. Mendebarkan
25 25. Jujur
26 26. Ketahuan
27 27. Tekanan Demi Tekanan
28 28. Penangkapan
29 29. Perang Dingin
30 30. Membeberkan Fakta
31 31. Sama-sama Bohong
32 32. Kau Milikku
33 33. Tidak Tahan
34 34. Pindah Ke Negara lain.
35 35. Tetap Mencari
36 36. Penolakan
37 37. Kagum
38 38. Hampir Tewas
39 39. Kau Harus Menjadi Milikku!
40 40. Perhatian Yang Berlebihan
41 41. Terhalang
42 42. Bernafas Lega
43 43. Jebakan
44 44. Jadi Sandera
45 45. Kesadisan Carine..!
46 46. Rahasia Carine Terbongkar
47 47. Tidak Ingin Kehilanganmu Lagi!
48 48. Aku Lebih Cerdik
49 49. Bisa Teratasi
50 50. Peran Orlando
51 51. Serahkan Milikku..!
52 52. Tidak Bisa Bertahan
53 53. Kau...!
54 54. Tidak Akan
55 55. Menemui Franco
56 56. Temani Aku..!
57 57. Kisah Sebenarnya
58 58. Ide Brilian
59 59. Kemarahan Franco
60 60. Tangan Maut
61 61. Tebakan Carine
62 62. Mengambil Sendiri
63 63. Di Permainkan
64 64. Rahasia Sebenarnya
65 65. Kritis
66 66. Fitnah
67 67. Mengatur Strategi
68 68. Anda Siapa?
69 69. Penuh Pertimbangan
70 70. Antara Marah Dan Iba
71 71. Berlibur
72 72. Menjelaskan
73 73. Tidak Tega
74 74. Pembalasan Dendam
75 75. Bekerja Sama
76 76. Klarifikasi
77 77. Patah Tumbuh Hilang Berganti
78 78. Selisih Jalan
79 79. Nasibmu Sudah Berakhir
80 80. Reuni Kampus
81 81. Boncap
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Mahasiswi Culun
2
2. Bertemu Lagi
3
3. Tinggal Bersama
4
4. Cemburu
5
5. Kecelakaan
6
6. Menghina
7
7. Salah Paham
8
8. Obat Tidur
9
9. Terjebak Sendiri
10
10. Semedi
11
11. Mengusir Semua Pelayan
12
12. Rengekan Orlando
13
13. Mengajak Menikah
14
14. Menikah
15
15. Memaklumi
16
16. Penyamaran..
17
17. Pertanyaan konyol Carine
18
18. Sengaja Menggoda
19
19. Firasat Buruk
20
20. Meyakinkan Carine
21
21. Tidak Tenang
22
22. Menculikmu
23
23. Geram
24
24. Mendebarkan
25
25. Jujur
26
26. Ketahuan
27
27. Tekanan Demi Tekanan
28
28. Penangkapan
29
29. Perang Dingin
30
30. Membeberkan Fakta
31
31. Sama-sama Bohong
32
32. Kau Milikku
33
33. Tidak Tahan
34
34. Pindah Ke Negara lain.
35
35. Tetap Mencari
36
36. Penolakan
37
37. Kagum
38
38. Hampir Tewas
39
39. Kau Harus Menjadi Milikku!
40
40. Perhatian Yang Berlebihan
41
41. Terhalang
42
42. Bernafas Lega
43
43. Jebakan
44
44. Jadi Sandera
45
45. Kesadisan Carine..!
46
46. Rahasia Carine Terbongkar
47
47. Tidak Ingin Kehilanganmu Lagi!
48
48. Aku Lebih Cerdik
49
49. Bisa Teratasi
50
50. Peran Orlando
51
51. Serahkan Milikku..!
52
52. Tidak Bisa Bertahan
53
53. Kau...!
54
54. Tidak Akan
55
55. Menemui Franco
56
56. Temani Aku..!
57
57. Kisah Sebenarnya
58
58. Ide Brilian
59
59. Kemarahan Franco
60
60. Tangan Maut
61
61. Tebakan Carine
62
62. Mengambil Sendiri
63
63. Di Permainkan
64
64. Rahasia Sebenarnya
65
65. Kritis
66
66. Fitnah
67
67. Mengatur Strategi
68
68. Anda Siapa?
69
69. Penuh Pertimbangan
70
70. Antara Marah Dan Iba
71
71. Berlibur
72
72. Menjelaskan
73
73. Tidak Tega
74
74. Pembalasan Dendam
75
75. Bekerja Sama
76
76. Klarifikasi
77
77. Patah Tumbuh Hilang Berganti
78
78. Selisih Jalan
79
79. Nasibmu Sudah Berakhir
80
80. Reuni Kampus
81
81. Boncap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!