PART 5

Reno tengah menikmati secangkir kopi di ruang tamu, sambil sesekali pandangannya mengarah keluar. Dia juga terlihat sedikit gelisah, rupanya dia sedang menunggu kedatangan Melly dan mama mertuanya, karena sudah hampir gelap mereka belum juga pulang. Meskipun Melly selalu bersikap dingin padanya, tapi tetap saja dia mengkhawatirkan istrinya itu. Karena selama Melly masih menjadi istrinya, dia bertanggung jawab penuh atas diri Melly dunia akhirat.

Tidak lama kemudian, terdengar suara motor berhenti di teras rumah. Reno pun langsung merasa lega, karena itu suara motornya Melly.

"Kok baru pulang sih Mel, kalian gak pa-pa kan?" tanya Reno saat Melly dan mama Lusi memasuki rumah.

"Iya, kita belanja dulu tadi," jawab Melly dengan santainya.

Mendengar jawaban Melly, mata Reno langsung tertuju pada barang belanjaan Melly dan mama mertuanya yang sebegitu banyak, dan jelas saja itu membuat Reno marah. Namun belum sempat Reno mengucapkan sepatah katapun, mama Lusi yang tau kalau Reno akan membahas barang belanjaan mereka, langsung pamit ke kamarnya lebih dulu.

"E.. mama ke kamar dulu ya," ucap mama Lusi yang langsung bergegas masuk ke kamarnya.

"Puas kamu sudah belanja sebanyak ini?" ucap Reno sambil menatap tajam ke arah Melly, sepertinya Reno sangat geram dengan sikap Melly yang tidak pernah mau mendengarkannya.

"Apa sih mas, masih kok uangnya," jawab Melly cetus.

"Masih, kamu bilang masih. Belanja sebanyak ini kamu bilang uangnya masih. Mana?" tanya Reno yang jelas tidak percaya dengan ucapan Melly.

Memang benar perkiraan Reno, kalau uang yang dia berikan jelas habis kalau untuk dibelikan perhiasan dan barang belanjaan sebanyak itu. Namun kenyataannya uang Melly masih tersisa banyak, lantaran semua barang itu bukan menggunakan uangnya, tapi Alex yang telah membayar semua barang belanjaannya. Tanpa pikir panjang, Melly yang juga kesal dengan Reno, langsung merogoh tasnya dan mengeluarkan sisa uang yang dia pakai untuk membeli perhiasan.

"Ni, masih tetap tidak percaya kamu mas?" ucap Melly sambil meletakkan sisa uangnya diatas meja.

Melihat uang yang masih tersisa begitu banyak, jelas membuat Reno muncul rasa penasaran, dari mana uang yang Melly pakai untuk belanja.

"Terus dari mana kamu dapat uang untuk membayar belanjaan kamu, sementara ini masih sisa banyak?" tanya Reno.

"Gak penting dari mana uangnya, yang penting aku bisa belanja barang yang aku mau. Makan ni uang mu mas," ucap Melly sambil mengambil uang dimeja lalu memberikannya pada Reno secara kasar dan langsung bergegas ke kamar.

Ucapan Melly jelas membuat Reno semakin marah, Reno benar-benar merasa tidak dihargai sebagai seorang suami. Dia juga masih penasaran, dari mana Melly mendapatkan uang sebanyak itu, untuk membayar barang belanjaannya.

"Tunggu Mel, aku belum selesai bicara. Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu. Jawab Mel, dari mana?" Reno terus bertanya sambil mengikuti Melly memasuki kamar.

pertengkaran pun berlanjut dikamar, Reno langsung menutup pintu kamar dan terus menanyakan dari mana uang yang Melly pakai untuk belanja yang jumlahnya tidak sedikit.

"Apa sih mas, ribet banget sih. Uang habis salah, masih banyak juga salah. Mas Reno maunya apa sih?" gerutu Melly.

"Aku cuma pengen kamu jujur, dari mana kamu dapat uang sebanyak itu?" tanya Reno dengan tegas.

"Itu uang simpanan aku lah, dari hasil kerjaku sendiri. Aku sengaja menyisihkan nya untuk keperluan pribadiku, puas?" jawab Melly yang jelas berbohong, karena dia tidak mau kehadiran Alex diketahui Reno, sudah jelas Reno akan marah kalau sampai tau dia dibayari teman laki-lakinya.

Pembicaraan pun terhenti ketika handphone Reno tiba-tiba berbunyi. Rupanya itu telpon dari atasannya, pak Wiraguna. Reno pun langsung buru-buru mengangkat telponnya.

"Iya, ada apa ya pak?" tanya Reno, sambil melangkah menuju meja kerjanya yang terletak disudut ruangan kamarnya.

Kebetulan, handphone Melly pun berdering. Melly langsung melihat handphonenya, terlihat nomor baru. Melly yakin kalau itu nomor Alex, dia pun langsung buru-buru keluar kamar, lalu mengangkat telponnya, dan benar saja itu telpon dari Alex.

"Hai Mel, ini aku Alex. Kamu sudah sampai rumah kan?" tanya Alex yang langsung menunjukkan perhatiannya pada Melly.

"Iya sudah, e.. Lex, lain kali kalau mau telpon siang aja ya. Soalnya kalau malam gak aman, ada suamiku. Takut ada salah paham," ucap Melly pelan

"Kamu sudah menikah, jadi boleh gak nih aku telpon?"

"Boleh dong, tapi siang ya. E.. emangnya kamu belum menikah?" tanya Melly yang berharap Alex masih lajang.

"Belum, belum ada yang cocok," mendengar jawaban Alex, Melly seketika menarik nafas panjang lalu tersenyum lega, sepertinya Melly tertarik pada sosok Alex, karena menurut Melly, Alex benar-benar laki-laki sempurna untuk dijadikan seorang suami.

"Ya udah, besok lagi ya telponnya," bisik Melly yang melihat Reno keluar kamar.

"Oke, bye Mel,"

"Bye Lex," jawab Melly yang buru-buru menutup telponnya.

Reno menghampiri Melly dengan raut wajah yang sudah terlihat tenang. Beda dengan Melly yang masih memperlihatkan wajah cemberutnya.

"Mel, bentar lagi aku keluar. Pak Wira mengajakku ketemu klien, aku juga heran, kenapa dia mengajakku, padahal aku hanya karyawan biasa,"

"Bagus dong mas, itu berarti dia percaya sama mas Reno. Tapi apa hubungannya sama Melly, kalau mau pergi ya pergi aja," cetus Melly.

"Udah dong Mel, bisa gak kamu bersikap lembut sama suamimu," tegas Reno.

"Gimana mau lembut, kalau suaminya pelit, curigaan lagi," gerutu Melly.

"Udahlah Mel, gak usah dibahas lagi. Iya, aku percaya sama kamu. Baguslah kalau kamu bisa belajar menyisihkan uang, walaupun itu kamu pakai untuk keperluan pribadimu, aku gak masalah. Udahlah, sekarang bisa gak kamu siapkan makan malam, aku lapar nih," pinta Reno.

"Mas Reno gak liat, aku baru aja pulang. Nantilah, Melly capek," jawab Melly sambil membuang muka.

"Gak bisa gitu dong Mel, aku bentar lagi berangkat. Ayo dong, ngertiin aku sedikit saja," ucap Reno sedikit memohon.

"Yang dikatakan Reno benar Mel, kamu ini istri macam apa, disuruh suami kok gak nurut. Buruan masak sana, mama bilang juga apa, tadi masak dulu sebelum belanja. E.. maaf nak Reno, tadi Melly bilang mau beli makanan diluar, tapi karena buru-buru, jadi lupa beli makanannya. Melly, buruan!" bentak mama Lusi, yang lalu melempar senyum ke arah Reno.

"Iya-iya," jawab Melly, yang langsung bergegas ke dapur dengan wajahnya yang semakin cemberut.

"Ya udah, mama bantuin Melly masak dulu ya, biar cepat selesai,"

"Iya ma, maaf ma jadi ngerepotin,"

"Alah.. gak pa-pa, mama ke dapur dulu ya,"

"Iya ma,"

Sesampainya di dapur, mama Lusi langsung disambut Omelan Melly yang kesal karena mamanya bukannya membelanya, justru malah mendukung Reno.

"Mama apaan sih ma, bukannya belain Melly malah ikut-ikutan nyuruh, maksa lagi. Melly kan capek ma, males banget," gerutu Melly.

"Ishh, kamu ini gak bisa ngertiin mama ya. Mama kan udah dibeliin perhiasan sama Reno, jadi mama harus menunjukkan sikap baik pada Reno, ditambah besok juga mama mau pulang," ucap mama Lusi yang langsung menghentikan ucapannya.

"Emang kenapa kalau mau pulang? o.. Melly tau nih kenapa mama baik-baikin mas Reno, pasti biar besok dikasih ongkos tuh sama mas Reno. Iya kan ma, ngaku," ejek Melly pada mamanya.

"Itu tau, karena kalau bukan Reno siapa lagi yang mau ngasih," cetus mama Lusi.

"O.. jadi ngilang-ngilangin pemberian Melly nih,"

"Iya kamu ngasih, tapi cuma dikit. Cuma cukup buat ongkos. Beda kalau Reno yang kasih, bisa buat belanja Mama beli ini itu," jawab mama Lusi cetus.

"Iya deh, terus aja mama belain mas Reno. Mama gak sayang, mama gak perduli sama Melly," gerutu Melly.

"Sayang dong Mel, siapa bilang mama gak sayang,"

"Ini buktinya, Melly disuruh masak, dibanding-bandingkan lagi sama mas Reno. Mama gak kasian sama Melly, Melly gak bahagia ma sama mas Reno, Melly gak suka dengan sikap mas Reno,"

"Melly, besok kan mama pulang. Setelah mama pulang, terserah kamu mau apa, mama gak perduli. Mama gak ikut campur urusan rumah tangga kalian. Kamu sudah dewasa, kamu berhak memilih mana yang kamu suka dan yang tidak kamu suka. Tapi kalau boleh mama berpesan, jangan sampai kamu salah melangkah kalau tidak mau menyesal dikemudian hari," mama Lusi mencoba menasehati Melly.

Melly hanya terdiam mendengar ucapan mamanya, dia tau kalau mamanya sebenarnya mendukungnya dan ingin melihatnya bahagia.

Terpopuler

Comments

@ꪶꫝ༄Cherry🍒Chubby༄💕🇵🇸

@ꪶꫝ༄Cherry🍒Chubby༄💕🇵🇸

aq tukang comot kak😁

2023-12-07

1

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

jelaslah tidak peduli dengan urusan rt anaknya karena yg ibu pedulikan bisa gak menantunya menuhi semua kemauan dia

2023-11-10

1

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

Klo ga suka kenapa ga minta cerai aja mell...

2023-11-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!