Seperti biasa, pagi-pagi Reno selalu bangun lebih awal dibandingkan Melly. Setelah selesai mandi, Reno pun bersiap-siap berangkat ke kantor. Pakaian dan semua peralatan kantor dia siapkan sendiri, sementara Melly masih tertidur pulas, tanpa perduli kesibukan suaminya yang akan berangkat ke kantor. Bahkan dia pun sering menyuruh Reno sarapan di luar, lantaran dia enggan bangun pagi untuk menyiapkan sarapan.
"Mel, bangun dong Mel. Sampai kapan kamu terus seperti ini, bisa gak kamu bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untuk ku. Kamu seorang istri Mel, wajib hukumnya seorang istri melayani suami. Aku suami mu Mel, tolonglah hargai aku sedikit saja," pinta Reno.
"Apa sih mas, brisik banget sih...kemaren kan udah aku beliin roti buat sarapan kamu, udah dong masih ngantuk nih," ucap Melly sambil membenarkan selimutnya dan kembali tidur.
"Melly, ini sudah siang Mel, memangnya kamu mau bangun jam berapa? jam dua belas siang, iya?" gerutu Reno sambil terus membangunkan Melly, tapi tetap saja Melly tidak menghiraukannya. Membuat Reno benar-benar merasa sangat kesal.
"Oke, sekarang terserah kamu Mel, aku sudah tidak perduli. Aku benar-benar muak dengan sikapmu ini!" tegas Reno yang akhirnya memilih pergi meninggalkan Melly. Karena dia sadar, dalam keadaannya yang masih emosi, dia takut akan melakukan sesuatu yang diluar kendalinya.
Akhirnya, tanpa menikmati sarapan, Reno pun langsung bergegas pergi ke kantor, karena dengan meninggalkan rumah, itu akan lebih cepat menghilangkan kemarahannya.
Selain sabar, Reno juga sosok laki-laki pekerja keras, disiplin, bertanggung jawab dan tidak pernah mencampur adukkan urusan pribadinya dengan urusan kantor. Itulah yang membuat atasannya pak Wiraguna, sangat perduli padanya. Serta kinerja yang bagus membuat Reno menjadi salah satu karyawan kesayangan pak Wiraguna. Sementara Dimata rekan-rekan kerjanya, Reno sosok karyawan teladan, yang selalu memberikan contoh yang baik bagi mereka.
*
Waktunya jam makan siang, Reno dan sahabatnya Wawan, menikmati makan siang di restoran yang tidak jauh dari tempat kerjanya. Kali ini berbeda dari biasanya, Reno yang biasanya suka bercanda, hari ini terlihat tidak begitu bersemangat, dan sebagai sahabat yang setiap hari bersama, Wawan pun langsung menyadari hal itu.
"Kamu kenapa Ren, kok kayak gak semangat gitu, hmm..aku tau nih..pasti kamu gak dikasih jatah ya semalam?" ejek Wawan yang membuat Reno balik mengejeknya.
"Sok tau kamu Wan, gak ada yang lain apa di otakmu selain itu?" gerutu Reno.
"Lho, emang faktanya begitu kan Ren, dimana-mana suami kalau gak dikasih jatah pasti hilang semangat, muram, contohnya ya kayak kamu sekarang ini. Aku pun gitu Ren, tapi itu dulu, kalau sekarang aku sudah ada penawarnya. Jadi sekarang aku gak perduli dengan sikap istriku yang selalu sibuk sendiri dan tidak mau melayaniku," jelas Wawan, yang ternyata mengalami hal yang sama dengan Reno. Namun Reno hanya diam, karena dia bukan tipe suami yang suka mengumbar aib rumah tangganya.
"Hmm.. sudahlah, ayo kita kembali ke kantor. Waktu makan siang kita sudah hampir habis," ajak Reno.
"Weyy.. gak penasaran nih, obat sakit hati karena istri," gurau Wawan.
"Penasaran sih, tapi itu kita bahas nanti," jawab Reno yang langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi setelah membayar pada pelayan restoran, Wawan pun langsung mengikuti sahabatnya itu.
*
Sementara itu dirumah, Melly yang baru saja pulang dari makan siang diluar, sedang bersantai diruang tengah, pastinya dengan ponsel di tangannya. Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu.
"Tok..tok..Mel..Melly..," seru seseorang dari luar. Melly pun buru-buru membukakan pintu.
"Mama? kok tumben kesini gak ngasih kabar dulu?" tanya Melly yang kaget dengan kedatangan mamanya.
"Kalau kasih kabar berarti gak suprise dong,"
"Hmm.. pasti ada maunya nih jauh-jauh datang ke sini," cetus Melly yang sudah paham dengan sifat sang mama, yaitu selalu minta sesuatu setiap kali berkunjung ke rumah Melly.
"Syukurlah kalau kamu sudah paham, berarti mama gak perlu menjelaskan panjang lebar. Mama bangga sama kamu, kamu memang anak mama yang paling bisa memahami mama," ucap mama Lusi memuji putri kesayangannya.
"Ya sudah, ayo masuk dulu ma," ucap Melly sambil membantu membawakan tas mamanya.
Setelah ngobrol beberapa menit, akhirnya sampailah pada masalah inti, yaitu tujuan mama Lusi datang menemui Melly.
"Jadi mama ada perlu apa nih datang ke sini, Melly gak yakin kalau karena kangen aja sama Melly," tanya Melly yang penasaran dengan kedatangan mamanya.
"Yang pertama sudah pasti karena mama kangen sama kamu sayang, yang kedua, mama mau.. emm.. mama mau..," mama Lusi terlihat ragu-ragu untuk mengatakan tujuannya datang menemui Melly.
"Mau apa ma? bilang aja, kalau Melly bisa bantu, pasti Melly bantu ma," ucap Melly meyakinkan mamanya.
"Jadi gini Mel, Minggu depan mama akan menghadiri acara pernikahan anaknya Bu Marni. Mama malu, karena mama gak punya perhiasan. Jadi bisa kan kamu beliin mama perhiasan, gak banyak kok Mel, mama cuma minta dibeliin cincin sama gelang aja," ucap mama Lusi yang akhirnya mengatakan tujuan utama dia datang ke rumah Melly.
Mendengar permintaan sang mama, sejenak Melly terdiam. Dia bingung, apakah dia harus menuruti permintaan mamanya atau tidak. Karena permintaan mamanya lumayan berat, tapi kalau tidak dituruti, dia kasian sama mamanya, pasti mamanya malu banget menghadiri acara tersebut. Melly paham betul bagaimana perasaan mamanya, karena memang dia dan mamanya sama saja, sama-sama selalu ingin terlihat wah didepan semua orang.
"Hmm.. ya udah, nanti coba Melly bicarakan sama mas Reno ya ma,"
"Terimakasih sayang, kamu memang paling mengerti mama. O iya, ngomong-ngomong kamu masih tetap belum siap punya anak Mel? mau sampai kapan? mama sudah pengen punya cucu lho Mel. Sudahlah Mel, gak usah mengkonsumsi pil KB lagi ya, supaya kamu bisa hamil dan kasih mama cucu," pinta mama Lusi yang ternyata sudah tau, kalau ternyata Melly memang sengaja belum mau punya anak.
"Gak mau ah ma, Melly belum siap punya anak ma, Melly masih ingin seperti ini, bebas kemana aja, ngapain aja, tanpa dibebani menjaga dan merawat anak. Kalau mama masih terus memaksa Melly kasih cucu buat mama, ya udah, Melly gak akan turuti permintaan mama untuk dibelikan perhiasan," ancam Melly, yang jelas membuat mama Lusi langsung menuruti keinginan Melly.
"Iya-iya sayang, terserah kamu mau punya anak sekarang atau nanti, mama gak akan memaksamu lagi. Oke? ya udah, mama mau istirahat dulu ya, capek banget nih," ucap mama Lusi yang langsung pergi ke kamar.
*
Teman-teman kerja Reno satu persatu telah meninggalkan ruangan, karena jam pulang kantor telah tiba. Sementara itu, Reno masih duduk terdiam di tempat kerjanya. Dia membayangkan keadaan di rumah saat dia pulang, membuatnya muncul perasaan malas pulang ke rumah. Wawan yang melihat Reno tengah melamun langsung menghampirinya.
"Kenapa Ren, malas pulang?" tanya Wawan yang langsung membuyarkan lamunan Reno.
"Kok tau Wan, kalau aku malas pulang," Reno pun balik bertanya.
"Sudahlah Ren, kamu gak usah menutup-nutupi lagi dariku. Kita ini sesama lelaki, kita juga sahabatan sudah lama, aku sudah paham dengan kamu dan masalahmu sekarang. Melly sama Siska itu sama aja, sama-sama menyebalkan," ucap Wawan yang menyamakan istrinya dengan istri Reno.
"Entahlah Wan, aku pusing, rasanya aku malas sekali pulang ke rumah. Soalnya kalau dirumah aku pasti tambah pusing," jawab Reno yang mulai sedikit mengeluarkan keluh kesahnya.
"Sudahlah, gak usah pusing-pusing, mending sekarang kamu ikut aku, pertama kita cari tempat makan dulu, kita ngobrol sambil menikmati makanan yang gak akan kita jumpai saat kita pulang kantor. Habis makan, baru kita cari hiburan buat ngilangin rasa pusing-pusing dan stres kita, akibat mikirin kerja dan mikirin istri yang sekalipun gak pernah mikirin kita. Kan emang biasanya gitu, habis makan baru minum obat, ni yang aku bilang tadi obat sakit hati karena istri. Aku jamin kamu bakalan happy," ucap Wawan mencoba meyakinkan Reno.
Tidak ada pilihan lain, Reno pun akhirnya mengikuti ajakan Wawan, mencoba mencari kesenangan diluar, yang tidak dia dapatkan di rumah. Statusnya sebagai seorang suami yang tak dihargai, serta sikap sang istri yang selalu mengecewakannya dan tidak lagi memberikan perhatian dan kasih sayang padanya, membuatnya benar-benar merasa malas pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Vernon
gimana mau jatah kalau istrinya aja sibuk sendirii hmmm
2023-11-21
1
༄༅⃟𝐐༄SN⍟MakMikha ˢ⍣⃟
Mampus lu mely,jangan nyesel ya nti kalau Reno nyari cewek lagi
2023-11-20
2
Flo aja
rasain tuh si Melly biar tau rasa
2023-11-14
2