Who Are My Farents Bab 3

Shaka mendekati Zea dan Bima yang masih berdiri di panggung. Bima semakin di buat bingung oleh Sahabat dan gadis di sampingnya yang sedang tersenyum kikuk ke arah nya. Bima memicingkan matanya pada Shaka yang berjalan semakin dekat.

"Shak, Lo kenal dengan adik ini?" Tanya Bima setelah Shaka sudah berdiri tepat di samping Zea

Shaka melirik sinis pada Adiknya yang masih menundukkan kepalanya.

"Iya Gue kenal, Adik manis ini salah satu fans Gue, kita pernah ketemu kan?" Shaka melongok wajah sang adik yang masih tidak berani mengangkat wajahnya.

Zea mengangguk pelan mengiyakan saja apa yang di katakan oleh kakaknya demi mencari aman.

"Wah, ternyata kalian sudah pernah bertemu ya" Bima tersenyum tipis menatap Zea. dalam hati Bima merasa ada yang tidak beres di antara Sahabat dan gadis itu.

"Kamu mau foto bersamaku kan Adik manis, ma'af ya saat kita bertemu waktu itu tidak sempat berfoto, kamu sampai bela-belain bolos sekolah hanya untuk menemuiku ya" Shaka tersenyum devil menatap sang adik.

Zea pun akhirnya mengangkat wajahnya dan menatap intens pada sang Kakak. Zea memicingkan matanya pada Shaka.

"Tolong fotokan kami Kak Bima" Shaka mengambil ponsel Zea dari tangannya dan menyerahkannya pada Bima.

Bima pun mengambilnya dari tangan Shaka dan bersedia untuk memfotokan Shaka dan Zea. Zea melotot tidak terima, namun Zea hanya bisa pasrah dan tidak berani bersuara karena ketakutan pada sang kakak lebih dominan, jadi Zea lebih memilih mengiyakan saja!

"Oke, Senyum ya" Sahut Bima mulai mencari posisi yang pas untuk fose Shaka dan Zea.

"Kakak apa-apaan sih, aku mau foto dengan kak Bima bukan dengan Kakak!" Zea berbisik sambil memberengut. Zea merasa sangat kesal dengan kakaknya yang tidak memberi kesempatan untuknya berfoto dengan idolanya Bima.

"Kamu yang apa-apaan, pulang sekarang atau kakak akan adukan sama Mama!" Ujar Shaka lirih menekankan pada sang Adik agar segera pulang dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

"Iya aku akan pulang, tapi jangan katakan apapun sama Mama dan Papa!" Zea akhirnya mengalah demi dirinya tetap aman dari amukan orangtuanya karena sudah berani bolos sekolah.

"Ayo Senyum dan lihat ke kamera" Bima menginterupsi Shaka dan Zea agar melihat ke arah kamera.

Zea dan Shaka pun memaksakan senyum nya agar Bima tidak curiga. Setelah Selesai memfotokan kakak beradik itu Bima mengembalikan ponsel milik Zea sambil tersenyum manis pada Zea.

Zea di buat salah tingkah oleh Bima hanya karena sebuah senyuman, senyum Biasa bagi sebagian orang namun bagi Zea itu adalah senyuman terindah hari itu, Zea mengambil ponsel nya dari tangan Bima sambil menggumamkan kata terimakasih lalu mengangguk sopan kemudian Zea turun dari panggung itu masih dengan pantauan sang kakak yang menatap nya intens.

Zea dan Namira memisahkan diri setelah dari Konser grup band Walker itu. Zea berjalan kaki dari depan untuk sampai ke rumahnya. Rumah mewah milik orangtua Shaka dan Zea itu terletak di sebuah komplek elit yang tidak terlalu jauh dari jalan raya

'Apa ini, bukan ini yang aku mau. percuma aku bolos, Ah Kak Shaka menyebalkan, lagian ngapain sih kak Shaka ada di sana' Zea menggerutu sepanjang jalan sambil menatap foto dirinya dengan kakaknya hasil jepretan Bima di ponselnya.

Zea pun diam sejenak sambil berpikir kenapa kakaknya bisa berada di satu panggung yang sama dengan Bima sang Idola.

'Tadi bukannya Kak Shaka memainkan Drumer kan, Iya benar, itu artinya Kak Shaka adalah salah satu personil Walker dong, oh ya Ampun kenapa selama ini aku tidak tahu tentang kakakku sendiri!" Zea merutuki kebodohannya sendiri saat sudah menyadari bahwa kakaknya adalah salah satu bagian dari Band Walker.

Zea terus berjalan mendekati gerbang rumah nya, gadis itu tidak perduli lagi dengan kegiatan kakaknya di luar rumah, dia lebih cuek dan tidak terlalu memikirkan hal yang membuatnya pusing!

pada Saat Zea hampir sampai di depan gerbang, secara bersamaan Nina baru pulang dari pasar, Zea tersenyum melihat Nina dan langsung menghampiri pelayannya itu.

"Bibi!" Panggil Zea sambil berlari kecil menghampiri Nina yang hendak membuka pintu gerbang.

Nina menoleh pada Zea sambil mengerutkan dahinya.

"Non Zea jalan kaki dari depan?" tanya Nina menatap Zea dengan tatapan lembut.

"Heu'um" Zea mengangguk dan menutup pintu gerbang itu lalu berjalan beriringan dengan Nina masuk ke dalam rumah.

"Apa Nona Bolos sekolah?" Nina tidak habis pikir dengan yang di lakukan oleh Putrinya, Nina khawatir Arnold dan Liana akan marah pada Zea.

"Sssttt. hanya untuk hari ini saja Bi, aku tahu Bibi tidak akan mengadukan aku sama Mama dan Papa kan?" ujar Zea berbisik lirih pada Nina.

Nina pun hanya mampu menghela nafas dan mengangguk saja. Zea tersenyum sangat manis pada Nina membuat hati Nina menghangat, Nina tersenyum tipis menatap sang Putri.

"Bibi masak apa hari ini?, ah iya aku lupa, Bibi baru saja pulang dari pasar ya" Zea tersenyum kikuk melirik keranjang belanjaan yang di bawa oleh Nina.

"Bibi akan segera masak kalau Nona lapar, atau mau Bibi buatkan makanan pengganjal lapar dulu yang bisa cepat jadi?" Nina merasa tidak tega pada Zea, akhirnya wanita paruh baya itu pun menawarkan diri untuk membuatkannya makanan berat yang bisa menggantikan nasi sementara.

"Boleh Bi, tolong buatkan aku Mie instan aja ya yang pedas, aku akan naik dan berganti pakaian sebentar!" Zea tersenyum dan pamit untuk ke kamar nya terlebih dahulu.

Nina hanya mengangguk dan tersenyum. Nina segera membuatkan Mie instan plus telur untuk sang putri dengan senang hati Nina melakukannya. Meskipun Nina hanya di ketahui sebagai seorang pelayan di rumah itu oleh putri kandung nya sendiri, namun Nina sudah terbiasa dan berbesar hati hanya di panggil dengan sebutan Bibi oleh Zea bukan sebutan Ibu!

Setelah berganti pakaian dengan cepat Zea turun dan menghampiri Nina yang sudah selesai memasak Mie instan pesanan Zea. Zea duduk dengan anggun di meja makan,

"Ini Non Mie nya" Nina menyodorkan semangkuk mie instan pada Zea.

"Terimakasih Bi" Ucap Zea menerima Mangkuk berisi mie itu dan menariknya ke hadapannya untuk di santap.

"Sama-sama Non, selamat makan!" Nina tersenyum dan menaruh segelas air minum di samping mangkuk mie yang sedang di santap oleh Zea.

"Dasar bocah Nakal!" Shaka yang baru saja datang tiba-tiba menyentil dahi Zea dengan keras sehingga membuat Zea mengaduh kesakitan.

"Kakak apaan sih dateng-dateng tangannya maju, sakit tahu" Zea meletakkan sendok yang hampir di suapkannya ke mulut dengan keras ke dalam mangkuk.

"Itu adalah hukuman buat bocah nakal seperti kamu" Ujar Shaka sambil menarik mangkuk mie instan milik Zea dan menyantapnya tanpa rasa bersalah.

"Aku kan sudah minta ma'af!" Zea menatap tajam pada sang kakak.

"Kapan kamu minta ma'af?, dalam hati kah, tentu saja kakak tidak dengar Bocah!" Shaka melirik sinis pada Zea

Zea terdiam sejenak dia menyadari kesalahannya dan bahkan dirinya belum mengatakan kata ma'af pada sang Kakak.

"Baiklah, aku minta ma'af sekarang!" Akhirnya Zea mengalah.

"Hmmmm" Shaka hanya bergumam karena mulutnya penuh mengunyah mie milik Zea.

"Apa?"

"Sudah kakak ma'afkan, tapi bagaimana bisa kamu bolos sekolah di jam terakhir pelajaran hah?" Shaka dengan garang menyidang sang adik.

"Karena aku ingin menemui kak Bima, tapi kakak mengacaukan semuanya!" Zea menatap tajam pada sang kakak dengan tatapan membunuh.

Shaka justru malah tertawa merasa adiknya sangat lucu membuat Zea semakin kesal dan memberengut.

"Dasar bocah" Shaka menjitak kepala sang Adik kemudian berlalu begitu saja setelah mie instan milik Zea tandas masuk ke perutnya.

"Kakak, Mie ku kenapa di habiskan!" Teriak Zea menatap punggung sang kakak yang berjalan tanpa menoleh menaiki anak tangga.

"Bi, tolong buatkan lagi untuknya!" Dengan entengnya Shaka melambaikan tangannya menyuruh Nina untuk membuatkan yang baru untuk Adiknya tanpa menoleh ke belakang!

"Haishh, Dasar menyebalkan" Zea memaki sang kakak sambil melrik mangkuk mie yang sudah kosong di hadapannya!

Terpopuler

Comments

Bunda Gibran

Bunda Gibran

tunggu ya kak🤗😁

2023-09-09

0

Ayari Khana

Ayari Khana

Thor, aku rela deh dibuat nungguin berbulan-bulan asal bisa nemuin ending yang greget! 🤞

2023-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Who Are My Farents Bab 1
2 Who Are My Farents Bab 2
3 Who Are My Farents Bab 3
4 Who Are My Farents Bab 4
5 Who Are My Farents Bab 5
6 Who Are My Farents Bab 6
7 Who Are My Farents Bab 7
8 Who Are My Farents Bab 8
9 Who Are My Farents Bab 9
10 Who Are My Farents Bab 10
11 Who Are My Farents Bab 11
12 Who Are My Parents Bab 12
13 Who Are My Parents Bab 13
14 Who Are My Parents Bab 14
15 Who Are My Parents Bab 15
16 Who Are My Parents Bab 16
17 Who Are My Parents Bab 17
18 Who Are My Parents Bab 18
19 Who Are My Parents Bab 19
20 Who Are My Parents Bab 20
21 Who Are My Parents Bab 21
22 Who Are My Parents Bab 22
23 Who Are My Parents Bab 23
24 Who Are My Parents Bab 24
25 Who Are My Parents Bab 25
26 Who Are My Parents Bab 26
27 Who Are My Parents Bab 27
28 Who Are My Parents Bab 28
29 Who Are My Parents Bab 29
30 Who Are My Parents Ban 30
31 Who Are My Parents Bab 31
32 Who Are My Parents Bab 32
33 Who Are My Parents Bab 33
34 Who Are My Parents Bab 34
35 Who Are My Parents Bab 35
36 Who Are My Parents Bab 36
37 Who Are My Parents Bab 37
38 Who Are My Parents Bab 38
39 Who Are My Parents Bab 39
40 Who Are My Parents Bab 40
41 Who Are My Parents Bab 41
42 Who Are My Parents Bab 42
43 Who Are My Parents Bab 43
44 Who Are My Parents Bab 44
45 Who Are My Parents Bab 45
46 Who Are My Parents Bab 46
47 Who Are My Parents Bab 47
48 Who Are My Parents Bab 48
49 Who Are My Parents Bab 49
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Who Are My Farents Bab 1
2
Who Are My Farents Bab 2
3
Who Are My Farents Bab 3
4
Who Are My Farents Bab 4
5
Who Are My Farents Bab 5
6
Who Are My Farents Bab 6
7
Who Are My Farents Bab 7
8
Who Are My Farents Bab 8
9
Who Are My Farents Bab 9
10
Who Are My Farents Bab 10
11
Who Are My Farents Bab 11
12
Who Are My Parents Bab 12
13
Who Are My Parents Bab 13
14
Who Are My Parents Bab 14
15
Who Are My Parents Bab 15
16
Who Are My Parents Bab 16
17
Who Are My Parents Bab 17
18
Who Are My Parents Bab 18
19
Who Are My Parents Bab 19
20
Who Are My Parents Bab 20
21
Who Are My Parents Bab 21
22
Who Are My Parents Bab 22
23
Who Are My Parents Bab 23
24
Who Are My Parents Bab 24
25
Who Are My Parents Bab 25
26
Who Are My Parents Bab 26
27
Who Are My Parents Bab 27
28
Who Are My Parents Bab 28
29
Who Are My Parents Bab 29
30
Who Are My Parents Ban 30
31
Who Are My Parents Bab 31
32
Who Are My Parents Bab 32
33
Who Are My Parents Bab 33
34
Who Are My Parents Bab 34
35
Who Are My Parents Bab 35
36
Who Are My Parents Bab 36
37
Who Are My Parents Bab 37
38
Who Are My Parents Bab 38
39
Who Are My Parents Bab 39
40
Who Are My Parents Bab 40
41
Who Are My Parents Bab 41
42
Who Are My Parents Bab 42
43
Who Are My Parents Bab 43
44
Who Are My Parents Bab 44
45
Who Are My Parents Bab 45
46
Who Are My Parents Bab 46
47
Who Are My Parents Bab 47
48
Who Are My Parents Bab 48
49
Who Are My Parents Bab 49

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!