Seperti yang sudah di janjikan oleh Arnold, akhir pekan ini Ayah dua anak itu memboyong Istri dan anak-anaknya untuk liburan ke Bali.
Pagi-pagi sekali Zea dan Shaka sudah sibuk wira wiri memastikan kalau Ayah nya tidak ingkar janji. Dua bocah itu begitu antusias menyambut hari libur sekolah.
"Shaka, Zea diamlah jangan lari-larian terus kalian bisa jatuh nanti" Teriak Liana yang sedang mengemasi barang-barang anak-anaknya yang akan di bawa, masih dengan nada yang lembut Liana memperingati Shaka dan Zea.
Shaka pun menginterupsi sang Adik untuk berhenti berlarian dan menghampiri sang Ibu. bocah itu membantu sang Ibu berkemas di ikuti oleh Zea.
"Kita berapa hari di Bali Ma?" Tanya Shaka
"Hanya 2 hari saja, karena Papa tidak bisa meninggalkan kantor lama-lama Shaka" Sahut Arnold yang tiba-tiba muncul dari balik pintu dan langsung mengangkat tubuh mungil Zea dengan gemas.
"Pa. jangan bahas kantor di depan anak-anak, mereka belum mengerti apa itu sebuah pekerjaan. jadi biarkan mereka menikmati liburannya untuk bermain!" Ujar Liana menatap tajam pada Arnold.
"Ah Iya ma'af Sayang. Kita akan bersenang-senang bukan?" Arnold tersenyum simpul mengacak rambut Shaka dengan gemas.
"Papa!" Shaka memberengut sambil merapikan kembali rambutnya.
Keluarga itupun tertawa kecil bersama.
Mobil Arnold dan keluarganya sudah pergi perlahan meninggalkan rumah mewah itu setelah berpamitan pada semua pelayan dan memberi pesan-pesan selama mereka pergi ke Bali.
Nina menatap kepergian mobil majikannya itu dengan penuh haru. Nina bahagia hanya dengan melihat Putrinya begitu di cintai dan si sayangi seperti seorang putri raja oleh Arnold dan Liana. meskipun Nina juga sangat berharap Zea akan memanggilnya dengan sebutan Ibu kelak. tapi Nina sadar posisinya saat ini hanyalah seorang pelayan yang hanya di panggil Bibi oleh putrinya sendiri!
***
Setelah beberapa jam kemudian pesawat yang di tumpangi keluarga Arnold pun mendarat sempurna di Bandara Ngurah Rai Bali dengan baik.
Dua Bocah Tampan dan Cantik itu langsung turun dengan sumringah setelah menyadari kalau mereka kini sudah berada di pulau dewata Bali. padahal Mereka sempat tertidur pulas selama perjalanan tadi.
Arnold dan Liana hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum menatap anak-anak mereka.
Arnold tentu saja sudah menyewa kamar hotel yang mewah dan menyewa orang untuk membawakan semua barang-barang yang di bawanya ke hotel tempatnya menginap bersama Istri dan kedua anaknya.
"Kita Istirahat dulu ya, nanti habis makan siang baru jalan-jalan Oke!" Arnold menginterupsi anak-anaknya untuk istirahat terlebih dulu.
"Iya Pa" sahut Si Cantik Zea dengan manja.
Selama beristirahat di kamar hotel yang luas itu, Zea benar-benar di perhatikan oleh Arnold dan Liana juga Shaka sang kakak. mereka menghabiskan waktu luang sejenak untuk bermain dan bercanda di dalam kamar sambil menunggu makan siang dan melanjutkan jalan-jalan sesuai keinginan Zea dan Shaka.
Zea benar-benar tertawa lepas dan terlihat sangat bahagia berada di pelukan orangtuanya. Gadis kecil itu tumbuh dengan sangat baik dan di penuhi kasih sayang yang luar biasa, bahkan Zea sudah mendapatkan apapun yang dia inginkan di usianya yang masih belia, Zea Chasandra benar-benar menjadi putri bangsawan yang menawan!
***
13 tahun kemudian, Zea Chasandra tumbuh menjadi gadis remaja berusia 18 tahun. Zea memiliki wajah yang cantik dan menawan, karena kecantikannya lah gadis itu banyak di sukai kaum laki-laki terutama teman-temannya di sekolah. tak jarang juga parasnya yang Cantik membuat para gadis seusianya Iri padanya namun tidak ada satupun pelajar yang berani mengganggunya karena Zea memiliki akses di sekolah itu.
Sekolah Itu milik keluarganya jadi Semua pelajar akan merasa takut jika sekali saja berani menggangu Zea. meski begitu Zea tetap lah Cuek tidak perduli dengan dirinya dan keluarganya.
baginya Dia hanyalah anak pelajar yang sedang mengejar mimpi sama seperti teman-temannya yang lain. namun Zea juga tidak memaksa siapa saja yang ingin berteman dengannya Zea akan menyambutnya dengan tangan terbuka.
HIGHT SCHOOL OF JEGGUK
"Lo Serius mau bolos Ze?" Namira sahabat Zea berbisik lirih pada Zea sambil celingukan memastikan tidak ada orang yang mendengar rencana buruk Zea yang ingin bolos sekolah hari ini.
"Serius lah, cuma hari ini aja kok, kesempatan gak akan datang Dua kali kan?" jawab Zea menatap serius pada Namira
"Kalau ketahuan dan ada apa-apa pokoknya Gue nggak mau tanggung jawab ya!" Namira tidak ingin mengambil resiko namun menolak pun rasanya tidak bisa.
"Iya bawel!" Zea berdiri dan mengambil tas nya lalu menarik tangan Namira, kemudian mereka keluar kelas di pelajaran terakhir hari ini.
Zea dan Namira datang ke tempat dimana Shaka dan grup Band nya perfom, Zea dan Namira menyelundup ke tengah-tengah penonton yang sudah berdiri sejak Band Walker itu di mulai.
Kini Zea dan Namira sudah berdiri tepat di depan panggung dan terlihat jelas oleh Shaka yang sedang memainkan Drumer nya. Namun Shaka belum menyadari keberadaan sang Adik yang sengaja bolos sekolah demi ingin menonton Perfom sang kakak dan grup band nya yang terkenal keren itu!
"Wow. Daebak!" Cetus Namira yang tidak bisa menahan rasa kagum nya pada grup Band Walker yang di pimpin oleh Shaka itu.
Zea melirik sekilas pada Namira sambil tersenyum tipis dan mengangguk membenarkan apa yang Namira kagumkan.
Saat Zea dan Namira fokus pada sang vocalis band itu ternyata sang vocalis menyadari dirinya sedang di tatap intens oleh dua gadis berseragam sekolah SMA itu.
"Hei adik yang pakai seragam SMA Jegguk, bisakah kamu naik ke panggung, ya Kamu yang berambut panjang" Teriak sang vocalis itu menggema memanggil Zea dengan micropon nya.
Sontak saja Zea panik dan gelagapan. Zea menunjuk dirinya sendiri. dan di balas dengan sebuah anggukan oleh sang Vocalis.
"Naik Ze, kesempatan Lo bisa foto bareng Kak Bima kan. kapan lagi ayo cepetan!" Namira mendorong pelan tubuh Zea hingga tersurung ke depan.
Zea pun tidak punya pilihan lain karena sudah berada di dekat panggung, Zea naik ke panggung dengan menundukkan kepalanya menyapa Bima sang Vocalis utama Grup Band Walker itu hati yang menahan malu.
"Hallo Namanya Siapa Cantik?" Tanya Bima dengan ramah pada Zea.
"Zea Kak!" Zea senyum malu-malu salah tingkah karena di panggil Cantik oleh Bima.
Zea salah satu Fans Bima karena ketampanan dan suaranya yang merdu.
Shaka yang sejak tadi cuek namun seketika Shaka langsung mengangkat kepalanya dan menatap tajam Pada Zea yang berdiri membelakanginya bersama Bima setelah mendengar nama Zea.
"Zea!" Pekik Shaka memanggil Zea yang tidak menyadari keberadaan sang kakak di belakangnya.
Zea pun menoleh ke arah sumber suara yang tentu saja di kenalinya. Suara Sang kakak yang begitu lantang memanggilnya. Shaka menatap tajam pada Zea membuat Zea menciut dan mendunduk.
Zea merasa tertangkap basah karena sudah Bolos sekolah demi ingin menemui Bima. Zea tersenyum kikuk melirik Bima.
Tentu saja Zea sudah tahu konsekuensi nya, Shaka pasti akan marah dan mengadu pada Ibunya. bahkan Zea sampai tidak berani mengangkat wajahnya apalagi menatap wajah sang kakak yang sudah memasang exfresi garang terhadap nya!
Bima yang tidak tahu hubungan antara Sahabatnya dengan gadis yang sedang berdiri bersamanya itu tentu di buat bingung . Bima menatap Shaka dan Zea bergantian penuh tanda tanya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Bunda Gibran
Author juga nulis y sambil Flashback🤭
2023-09-20
0
Yani Maryani
jadi kayak nostalgia ke masa muda akutuh 🤣🤣
2023-09-20
0