Tiga hari menjelang pernikahan Mita dan ibu pulang ke Bandung menggunakan Bus, sementara Irshan akan berangkat besok hari nya. Untung saja Mita bisa pulang karena menurut berita bakal ada razia yang memutuskan untuk pulang kampung. Tapi syukurnya itu tidak terjadi, Alhamdulilah Allah memudahkan mereka untuk menikah.
“ kamu sudah sampai mana sekarang dek? “ tanya Irshan lewat sambungan telpon.
“ Alhamdllilah aku sudah sampai Mas” jawab Mita singkat.
“ Ya sudah aku mau siap – siap yang lainnya dulu ya dek. Sampai bertemu disana” ucap Irshan.
“ Iya mas, sampai jumpa“ tutup Mita.
Karena pernikahan Mita tidak melakukan perayaan besar, Mita tidak terlalu sibuk untuk mengurusi pernikahannya tersebut ia hanya melakukan fitting baju pengantin. Dan juga ada dekorasi rumah Mita sedikit, hanya untuk dokumentasi saja. Karena suasana Covid, jadi tidak terlalu banyak ada orang lain dan saudara yang ke rumah.
Malam hari nya tepat pukul 00.00 WIB Irshan dan keluarganya telah tiba di rumah Mita, yang datang hanya orang tua nya dan kakak Irshan. Sengaja berangkat malam karena agar menghindari hal yang tidak di inginkan contohnya razia.
Pagi hari nya tepat pukul 05.00 WIB Mita seperti pengantin biasa dia di make up dan memakai baju pengantin, terlihat cantik dengan riasan yang sederhana dengan riasan yang tidak terlalu menor. Dan Irshan pun memakai baju pengantin pria lengkap dengan kopeah nya, terlihat gagah dan tampan. Rasanya seperti mimpi bagi Mita karena siapa sangka laki – laki yang tidak sengaja di chat di Instagram kini akan menjadi suami nya.
“ Saya terima nikah dan kawinnya Mita Permata Yusuf Binti Yusuf Hidayat dengan mas kawin tersebut tunai . . . “
Mendengar ucapan ijab qobul tersebut sontak membuat Mita menitikkan air mata karena terharu dengan kesungguhan Irshan selama ini, dan juga terharu karena sudah menjadi seorang istri yang tanggung jawab nya sudah beralih kepada suami. Dan tidak lama berselang beberapa hari kemudian mereka pulang ke Bogor, setelah 2 minggu mereka libur kerja ijin pernikahan. Orang tua Mita dan saudara Mita pun mengantar Mita ke Bogor. Suasana haru pun meyelimuti hati Mita, yang mana hari ini ia berpisah dengan orang tua. Berbeda perpisahan antara sudah menikah dan belum menikah, yang biasanya masih bebas bertemu orang tua, sekarang mempunyai tanggung jawab.
Tidak lama kurang lebih jam 19.00 Wib keluarga Mita pun segera pulang Kembali k Bogor, karena hari ini mereka tidak menginap seperti biasanya karena terlalu banyak orang yang ikut mengantar. Setelah orang tua nya pulang, Mita menangis sedih karena merasa sangat kehilangan orang tua nya padahal setiap hari pun bisa telpon tapi kali ini rasa nya berbeda. Irshan pun memeluk Mita dengan lembut, dan meredakan kesedihan Mita.
“ Sayang, jangan menangis lagi, sekarang ada aku di sini nanti kita ke Bandung lagi bertemu ayah dan ibu ya “ ucap Irsyan sembari mengelus kepala Mita dengan hangat.
“ Sedih banget aku mas, tidak biasanya aku begini, rasanya baru pertama kali aku menangis seperti ini “ jawab Mita terisak.
Memang benar setelah menikah itu rasanya terasa berbeda dengan pada saat gadis, mungkin karena Mita sangat dekat dengan ibu nya menjadi faktor kesedihan Mita. Padahal sebelumnya Mita tinggal sendiri di Bogor dan orang tua Mita di Bandung. Tapi setelah Irshan menguatkan hati Mita menjadi tenang dan bisa mengurangi kesedihan.
Setelah menikah Mita dan Irshan memutuskan untuk tinggal di kontrakan Mita, karena Mita terbiasa tinggal berpisah dengan orang tua dan tidak mau satu atap dengan mertua karena meminimalisir pertengkaran. Meskipun sekarang Mita sudah mempunyai suami, tapi Mita masih bekerja seperti biasa. Rencananya kalau sudah mempunyai anak Mita akan berhenti bekerja dan akan menjadi ibu rumah tangga.
“ Dek sudah siap belum, ayok berangkat nanti kesiangan jam segini sudah macet “ ucap Irshan setengah berteriak.
“ Santai saja mas, aku terbiasa berangkat agak siangan “ jawab Mita.
“ Aku terbiasa berangkat pagi, jadi terpaksa siang ni sekarang “ balas Irshan.
Kurang lebih 15 menit mereka sampai di tempat kerja, teman – teman pun banyak yang mengucapkan selamat kepada mereka. Mita dan Irshan minta maaf karena tidak mengadakan pesta pernikahan di Bogor karena terhalang covid. Jika ketahuan mengadakan pesta bisa di libur kan Kembali, oleh karena itu mereka menghindari pesta tersebut.
Hari demi hari di jalani Mita sebagai seorang Istri, dan Irshan mun menjalani hari – hari menjadi seoarang suami. Rumah tangga mereka semakin mesra setiap hari, dan Irshan selalu meminta hubungan suami istri dengan rutin begitu juga dengan Mita yang selalu siap atas permintan suami nya tersebut. Pelukan hangat dan ciuman mesra selalu mereka lakukan setiap hari, membuat Mita menempel terus kepada Irshan. Tiap hari Mita selalu manja terhadap Irshan, dan begitupun sebalik nya.
Ketika Mita sedang masak Irshan selalu memeluk Mita dan mencium Mita, membuat Mita tidak fokus untuk masak dan berlanjut ke kamar. Irshan menyebutnya pengantin baru semangatnya jangan pernah habis. Meskipun sudah lama pun hubungan harus tetap seperti ini, jangan ada bosan meskipun banyak di luar sana yang menggoda.
“ Sayang kita harus tetap seperti ini ya sampai tua, harus tetap Bersama “ ujar Mita sambil memeluk Irshan.
“ Iya sayang, aku janji “ jawab Irshan.
“ Ingat petama kali aku bertemu kamu, pikiranku udah kemana – mana. Soalnya kamu buat aku jatuh cinta “ ucap Mita sambil bergurau.
“ wlee, gombal “ balas irsyan dengan menjulurkan lidah nya .
Setelah lama tidak berkunjung ke rumah orang tua Irshan, akhirnya hari ini Mita dan Irshan berkunjung ke rumah orang tua Irshan. Sampai di sana Mita masih saja cangguung dengan orang tua Irshan, karena memang ia jarang bertemu. Selain lelah setiap hari bekerja, Mita pun tidak ingin terlalu sering ke rumah mertua karena di sisi lain ada kakak ipar istri dari kakak nya Irshan yang mungkin orang nya agak sedikit menyebalkan.
“ Bu, yah apa kabar? “ sapa Mita sambil mencium tangan mertua nya.
“ Alhamdulillah sayang, kami sehat semua . Kalian apa kabar? “ tanya mertua.
“ Alhamdullah kami baik juga bu “ jawab Mita tersenyum senang.
“ Sudah ngisi belum sayang ? “ tanya ibu Irsyan penasaran.
“ Belum bu “ sambil menggelengkan kepala pelan.
Mertua memang selalu menanyakan kehamilan, sementara Mita belum juga kunjung hamil. Telah 6 bulan berlalu pernikahan mereka belum ada tanda – tanda hamil, sementara Mita telah merindukan kehamilan nya tersebut. Setiap hari berdoa agar segera di kasih momongan yang shaleh dan shalehah. Sempat terpikir oleh Mita untuk pergi konsultasi ke dokter kandungan, namun Mita masih mempertimbangkannya. Padahal perihal anak itu harus santai dan jangan beban pikiran, karena semakin di pikirkan akan semakin susah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Tsukasa湯崎
Nggak kebayang akhirnya. 🤔
2023-09-09
0