Episode 05

Hari ini di mana ia tunggu-tunggu selama satu bulan lamanya, ia begitu bahagia karena hari ini sang suami akan pulang. Ia sudah menjanjikan sesuatu begitu manis sampai Raisa tak mengizinkan hal itu, yang ia inginkan hanya tubuh suaminya pulang dengan selamat.

Pagi harinya tak ada telpon atau pun pesan dari suaminya, untuk mengabari jika kepulangan itu benar hari ini.

"Aku gak sabar, Mas. Aku merindukan mu." ucap Raisa.

Ketukan pintu membuyarkan lamunannya sedang duduk di pinggiran ranjang membayangkan jika suaminya pulang ke sini.

"Iya, Bu. Bentar." sahut Raisa, ia pun bangun untuk membuka pintu kamarnya.

"Ada apa, Bu?" tanya Raisa melihat ibu mertuanya tak ada manis-manisnya jika bersamanya.

"Di depan ada paket, katanya untuk mu." ucap Mamah Maria begitu malas memberitahukan ada sebuah paket untuk mantunya.

"Paket, tapi Raisa tak memesannya, Bu." jawab Raisa mengernyitkan dahinya. Ia tak pernah memesan lewat online.

"Lihat aja ke depan siapa tahu itu punya mu." titah Mamah Maria begitu malas, ia pun pergi lagi untuk melanjutkan membaca majalah yang tertunda gara-gara kurir mengantarkan paket.

Raisa pun mengangguk, ia ingin tahu paket apa yang di katakan oleh ibu mertuanya jika itu atas namanya.

"Permisi, pak." ucap Raisa begitu sopan pada kurir sedang berdiri membelakanginya.

"Maaf, Mbak. Dengan Mbak Raisa?" tanya kurir tersebut ia takut salah orang.

"Iya, betul dengan saya, Pak. Ada apa ya,"

"Ini ada paket atas nama Raisa putri Andini. Mohon di terima, Mbak." titah kurir tersebut menyerahkan amplop coklat berukuran besar pada seorang wanita cantik bernama Raisa.

Ia pun mengambil, setelah itu masuk setelah kurir tersebut pamit pergi.

"Paket apa itu?" tanya Mamah Maria.

"Gak tahu, Bu. Tapi atas nama ku." jawab Raisa begitu penasaran juga dengan isinya didalam amplop coklat ini.

"Coba buka," titah Mamah Maria, ia juga penasaran apa isi dalam amplop tersebut.

Dengan pelan Raisa membuka amplop tersebut, ia pun mengambil isi dalam amplop tersebut. Dan betapa kagetnya melihat foto suaminya sedang bersama wanita lain bermesraan.

"Astaghfirullah, apa ini. Apa yang di lakukan kamu, Mas. Di belakang ku." lirih Raisa begitu syok melihat lembar perlembar foto suaminya dengan wanita lain sedang bermesraan.

Mamah Maria bangun, ia pun ingin melihat secara jelas apa yang di katakan oleh mantunya begitu kaget.

"Ada sih," tanya Mamah Maria.

"Lihat, Bu. Mas Reno, Mas Reno sudah menghianati ku." ngadu Raisa pada ibu mertuanya.

Mamah Maria melihat satu persatu foto putranya dengan seorang wanita pernah ia jodohkan dengan putranya. Ia begitu senang karena usahanya berjalan lancar sesuai keinginannya ingin mencari mantu yang selevel dengannya.

"Bu, kenapa senyum. Ibu harus memarahi mas Reno karena telah melukai hati mu." ucap Raisa melihat wajah ibu mertuanya tersenyum lebar.

"Bagus lah, mungkin putra ku sudah sadar apa yang ia miliki itu tak sepadan dengan keluarga kami." jawab Mamah Maria tak henti-henti menjelekkan mantunya. Ia biarkan putranya melakukan hal itu.

"Aku sakit, Bu. Melihat suami ku bermesraan dengan wanita lain. Mas Reno berjanji tak akan menghianati ku selama di sana." ucap Raisa tak bisa membendung air matanya melihat foto-foto suaminya.

Apa karena ini suaminya tak mengabari nya atau pun memberikan satu pesan jika kepulangan hari ini. Raisa pun pergi masuk kedalam kamarnya lalu mencari benda pipih nya untuk mengetahui jika itu tak benar.

Panggilan pertama, kedua, dan ketiga baru suaminya mengangkat dengan suara serak sehabis bangun tidur.

"Halo, Mas. Kamu di mana?" tanya Raisa ingin memastikan langsung.

"Di hotel, seperti biasa sayang. Maaf ya baru ku angkat kepala ku pusing." jawab mas Reno di sebrang sana.

"Sama siapa, Mas. Kamu di hotel?" tanya Raisa penuh selidik.

"Sendirian, kenapa? Kamu kangen ya? Sabar ya, sayang. Aku pasti pulang." jawab Mas Reno sambil menggoda istrinya.

"Kamu jadi kan pulang?" tanya Raisa, ia ingin menanyakan soal foto-foto itu ketika suaminya sudah pulang.

"Maaf, sayang. Bos ku menambahkan jadwal hari ku di sini, gak apa-apa kan? Kamu masih kuat kan menahan rindu. Ini juga demi kebaikan keluarga kita, sayang. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk rumah tangga kita ya. Kamu hanya perlu doakan saja suaminya cepat pulang." setelah mengatakan banyak hal Raisa pun memutuskan sambungan telponnya. Ia tak sanggup lagi harus menelan pahitnya kabar yang mengejutkan dua kali.

Yang pertama ia di kejutkan dengan paket berisi foto-foto suaminya dengan wanita lain dan yang kedua suaminya gagal untuk pulang ke rumah ini.

"Hiks... Hiks... Hiks ..,"

"Kenapa kamu tega sekali, Mas. Apa kamu tak memikirkan perasaan ku selama ini."

.

.

.

Di kediaman rumah Tuan Rayyan, Arki senyum-senyum tak jelas, ia sering melamun saat membayangkan wajah cantik sering bertemu dengannya.

"Raisa, nama yang cantik secantik orangnya."

"Susah sekali ya dekat dengannya. Tapi aku suka karena ada tantangannya untuk mendapatkannya." gumam Arki duduk seorang diri di gazebo kolam ikan.

"Mamah perhatikan kamu sering melamun, Ki. Senyum-senyum sendiri. Kenapa?" tanya seorang ibu pada anaknya melihat si bungsu sedikit aneh.

""Gak ada apa-apa, Mah." jawab Arki sedikit kaget karena kedatangan mamahnya.

"Hayo kenapa? Kamu gak mau cerita sama mamah?" desak mamah Nayla, ia ingin menjadi teman untuk kedua putranya agar kedua putranya nyaman saat bercerita dengannya.

"Gak ada apa-apa, Mah. Mamah gak usah khawatir ya " pinta Arki, ia belum bisa bercerita pada sang Mamah karena hubungannya dengan gadis itu masih abu-abu.

"Ya udah mamah tinggal dulu,m ya, jika ada sesuatu cerita sama Mamah ya," pesan Mamah Nayla, ia tahu jika putranya sedang jatuh cinta pada seseorang entah itu pada gadis yang mana. Ia hanya bisa mendoakan agar kedua putranya bisa memilih pasangan hidup yang baik dan menjaga kehormatan keluarganya.

Sepeninggalnya sang Mamah, Arki ingin kesal sendiri karena tak bisa mendapatkan nomor handphon gadis incaran tak pernah meresponnya jika berjumpa dengannya.

"Gue harus gimana ya, untuk mendapatkan Raisa?" tanya Arki pada dirinya sendiri, ia tak pernah di cuekin oleh gadis mana pun termasuk anak rekan kerja Papahnya lebih dulu meminta nomor teleponnya.

"Gue harus cari tahu rumah dan keluarganya. Mungkin dengan cara itu aku bisa mendapatkan gadis itu dengan mudah.' nekad Arki begitu sungguh-sungguh, ia tak tahu jika gadis incaran itu sudah memiliki seorang suami sedang berkerja di luar kota.

.

.

.

.

.

Gimana pun caranya gue harus dapatkan gadis itu, semangat Arki untuk mendapatkan calon makmum mu.. Semangat, semangat...

Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!