BAB 2-SEKOLAH

Suara ricuh di kantin sekolah terdengar memekak kan di telinga, begitu lah yang nama nya sekolah selalu ramai ketika jam istirahat seperti sekarang ini. Karena di jam istirahat kedua ini banyak beberapa siswa dan siswi yang melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Ada yang sekedar nongkrong di kelas, ada yang sekedar bermain, atau pun yang sedang memakan bekal dari rumah dan banyak hal lain nya. Begitu pula dengan Allea, Tasya dan Gita. Ketiga sahabat yang di kenal akrab dari kelas 12 IPS 5.

“Ale, Ale, nasib mu selalu saja buruk dengan pak Bagas yah,”kekeh Gita tertawa sambil mengeleng menatap sahabat nya yang sedang mengunyah cemilan itu.

Ya mereka saat ini sedang duduk di salah satu kursi di kantin sekolah, Allea yang mendengar celutakan sang sahabat itu seketika merasa dongkol dengan pernyataan Gita, entah kenapa dia sangat emosi mendengar nama Bagas itu.

“Ayolah kenapa wajah tampan nya tidak mengambarkan sosok pria dewasa hangat, baik hati dan mudah senyum. Ini? Malah sebalik nya, jika dia menjadi karakter di sebuah manga, aku yakin dia akan menjadi peran antagonis yang terkenal,”celetuk Allea dengan panjang lebar dan terus berceloteh.

“Ayolah Le, lagi pula pak Bagas melakukan itu karena kau sering bolos kelas nya, jangan sampai nilai mu rendah. Ingat Allea kita sudah kelas 12, tingkatkan nilai akademik mu, aku takut kau tidak akan lulus,”ejek Tasya ikut menasihati sahabat nya itu.

Ayolah Allea sudah sangat lelah dengan keluhan sahabat nya ini tidak di rumah tidak pula di sekolah, orang orang selalu menyalahkan nilai akademik nya yang jelek. Bukan salah dia memiliki otak bodoh seperti ini, Tuhan saja memberikan dia porsi lebih di bidang ini.

“Jangan menyalahkan ku, buat apa nilai tinggi tinggi nanti kerja juga yang di butuhkan skill bukan kertas rapor mu,”kekeh Allea sambil mengebrak meja dengan keras.

Saat gadis itu tertawa dengan keras tidak peduli dengan orang orang yang menatap nya, seorang gadis melewati meja mereka dengan dua orang lain yang juga dari geng nya, gadis itu sedikit terkekeh dan mengejek dengan suara sinis nya.

“Haduh kak Allea, kau tahu? Kak Rian, tidak suka dengan gadis dungu seperti mu, dia suka gadis gadis pintar yang satu spesies dengan diri nya,”ejek wanita yang bernama Rifka itu.

Ejekan itu yang tiba tiba seketika mengundang tatapan tajam dari kedua pasang tajam mata sahabat Allea, Tasya dan Gita menatap geram ke adik kelas mereka yang di ketahui adalah anak pemilik sekolah.

Brak..

Dengan kesal Tasya mengebrak meja dengan keras sambil mencengkeram kepalan tinju nya sendiri, dia tidak terima ejekan yang di layangkan gadis itu kepada sahabat nya cukup mereka saja yang memberikan nasihat kepada Allea.

“Heh badut, jaga sopan santun mu kepada kakak kelas. Jika Rian memang menyukai gadis seperti itu, mending suruh saja dia pacaran sama mama mu, dia kan kepsek pintar, sesuai kriteria nya,”teriak Tasya kepada Rifka.

Ups.. sepertinya perkataan itu mengundang gelak tawa satu kantin, ayolah orang orang tahu. Jika ibu dan anak itu suka bermain gila dengan kuasa mereka di sekolah itu, jadi semua orang hanya bisa tertawa di belakang, jika kalian mengatakan itu langsung? Siap siap akan di keluarkan dari sekolah, tapi ini Tasya nyali nya lebih besar.

“Tas, udah ih. Jangan bawa bawa dia, nanti runyam, jangan dengerin,”bisik Allea dengan kaget mendengar perkataan Tasya.

Ayolah Allea tidak mau sahabat nya itu kena masalah sedikit pun apa lagi nanti gara-gara hanya membela nya toh juga Rian juga memang menyukai gadis tipe seperti itu tidak mungkin yang seperti diri nya ini di sukai bukan.

“Nah dayang mu saja udah memohon tuh, tutup mulut mu sebelum aku bungkam dengan kertas kau di keluar kan dari sekolah ini,”ujar gadis itu memegang pergi dengan santai nya.

“Huh dasar muka badut, pakai make up ga bener pula jelek abstrak kayak apa itu,”teriak Tasya dengan kesal kepada Rifka.

“Udah tas,”tatap Gita dengan kesal kepada teman nya itu.

Sedangkan Allea hanya bisa diam menduduk menatap buku gambar nya menatap lukisan nya yang basah karena siraman tadi, gadis itu menunduk mengingat perkataan Rifka.

“Benar juga kata Rifka ya tas, git? Mana mau Rian sama aku, dia selalu jadi juara umum sekolah,”gumam Allea berwajah sedih.

Kring…. Kring…

Belum sempat Gita dan Tasya menjawab keluhan sang sahabat itu, seketika lonceng berbunyi dua kali menandakan mereka harus masuk dengan segera untuk melanjutkan jam pelajaran selanjut nya.

“Ck sudah lah ayo ke kelas,”kesal Tasya menarik tangan Allea dan Gita bersamaan tanpa menjawab lagi.

Langkah mereka berbarengan melewati kelas 12 IPA 1, Allea sedikit mengintip melihat pria tampak yang fokus duduk belajar di meja paling depan dekat meja guru berada. Gadis itu tersenyum lalu kembali senyum itu pudar.

“Sudah aku bilang, jika mengajar langit membuat aku jatuh. Maka aku hanya ingin sekedar menatap keindahan nya saja dari jauh,”gumam Allea.

Jam pelajaran sudah berlangsung mereka melanjutkan pelajaran mereka yang memang dua kali istirahat lalu pulang sekitar jam 3 sore. Begitu lah ketentuan sekolah Allea karena sekolah nya menerapkan sistem full day belajar di sekolah.

Hari ini sedikit melelahkan bagi Allea, dirinya langsung pulang menuju rumah nya yang sedikit masuk di perkampungan dan memiliki banyak kebun serta sawah. Gadis itu berlari dengan senyum manis nya sambil berteriak.

“Bunda Yuhu dimana?”teriak Allea dengan senang nya.

Larian gadis kecil itu terhenti di dapur dimana terdapat seorang wanita paruh baya menatap nya tersenyum manis tipis, Allea langsung memeluk sang bunda dengan penuh kasih sayang, karena hanya bunda satu satu nya keluarga yang dia punya sekarang, ayah Allea sudah meninggalkan mereka sejak Allea masih berumur 5 tahun kala itu.

“Anak bunda udah pulang, ada cerita apa hari ini? Ada hal menyenangkan?”tanya bunda Allea kepada sang putri.

“Hmm tidak ada bunda seperti biasa nya, tapi Ale kesal sekali bunda! Guru yang selalu menghukum Allea itu tadi menyuruh Tasya untuk menyiram Allea yang tidur di belakang taman sekolah,”cemberut gadis itu.

“Ale tidak salah pak guru nya, Ale aja nakal sih kenapa ga belajar. Nanti Ale harus bikin prestasi yang bisa bikin bunda bangga yah, jangan nakal nakal dong, Oiya yah habis ini bantuin bunda yah di kebun ambil sayur juga,”Senyum tipis bunda nya.

“Siap kapten, Ale ganti baju dulu,”

Terpopuler

Comments

Fanesa

Fanesa

🥰❤️

2023-09-09

0

💥yuii💥

💥yuii💥

lanjut kk💪❤️

2023-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!