Semalam Bersamamu

"Jika takdir membuat kita berpisah dengan orang yang kita cintai, takdir jugalah yang akan mengirimkan seseorang untuk menggantikan dia yang terhilang**." - Oei Monica -

Bunyi klakson dari kendaraan lain membuat Kenan terpaksa menerima Ivy untuk masuk ke dalam mobil. Pria itu melihat dari kaca spion, orang-orang berhenti mengejar mobilnya.

Mungkin mereka mengejar wanita ini.

Kendaraan roda empat itu kembali menggelinding di atas jalan raya. Tidak ada seorang pun yang berniat untuk memulai percakapannya lebih dulu. Hanya terdengar suara mesin mobil dan bunyi kipas pendingin udara yang mengisi kekosongan malam ini.

Setelah berjalan sekitar sepuluh kilometer, Kenan menepikan mobilnya di depan sebuah toko yang menjual karpet tradisional Turki. Ia menyalakan lampu yang ada di atas kaca spionnya, membuatnya dapat melihat jelas wajah pengantin wanita itu.

"Aku akan mengantarmu pulang. Katakan dimana rumahmu?"

"Aku tidak ingin pulang ke rumah. Terserah kau membawaku kemana malam ini," jawab Ivy sambil menatap manik mata abu-abu gelap yang juga sedang menatapnya.

Mendengar jawaban Ivy, membuat Kenan mengernyitkan dahinya. "Aku tidak ingin bermasalah dengan keluargamu. Katakan dimana rumahmu atau kau turun sekarang juga dari mobilku!"

Mulut Ivy terbuka lebar membentuk huruf O setelah mendengar perkataan Kenan yang penuh dengan penekanan.

"Sudah aku katakan, aku tidak mau pulang!" teriak Ivy dengan melebarkan kelopak matanya.

Kenan mendengus kesal mendengar teriakan wanita yang tidak ia kenal. Beraninya wanita itu meneriakinya.

Dia pikir siapa dirinya? Hanya seorang wanita yang membutuhkan tumpangan.

"Oke, jika kau tidak ingin pulang ke rumah. Aku akan mengantarmu kembali ke hotel." Kenan hendak menyalakan kembali mesin mobilnya.

"Jangan! Kumohon jangan kembalikan aku ke hotel. Aku tidak ingin menikah dengan Ferit!" seru Ivy dengan spontan dan tanpa sadar ia memegang lengan jaket Kenan. "Please...."

Wajah cantik itu memohon belas kasihan kepada Kenan. Manik mata hijau itu bagaikan sebuah aquarium dengan ikan hias dan tanaman airnya.

"Baiklah. Lepaskan tanganmu! Aku tidak bisa menyetir!" seru Kenan. "Katakan siapa namamu?"

Perlahan Ivy melepaskan tangannya dari jaket hitam pria itu. Dengan keraguan ia mengulurkan tangannya kepada pria yang ada di sampingnya. "Ivy Eleanor. Kau?"

"Kenan," jawab Kenan singkat tanpa membalas uluran tangan Ivy. Telapak tangan yang masih terbungkus sarung tangan itu hanya berjabat tangan dengan hembusan angin.

Ivy menarik kembali tangannya kemudian menggigit bibir bawahnya. Ia mematikan lampu mobil yang ada di atas kaca spion. Suasana kembali gelap, hanya terlihat seberkas cahaya yang menerpa wajah mereka ketika melintas di bawah deretan lampu jalan raya.

Kenan melajukan mobilnya menuju daerah dermaga., tepatnya di distrik Balat. Tempat tinggalnya saat ini. Ia tidak peduli, wanita itu suka atau tidak. Jika Ivy tidak menyukai tempat tinggalnya, ia akan menurunkan wanita itu di tengah jalan.

Apa aku kurang baik? Aku sudah mencoba mengantarnya pulang, tapi ia menolak.

Sementara itu di taman Hotel Four Season, acara pernikahan Ferit dan Ivy benar-benar batal malam ini. Perwakilan pemerintah kota dan para tamu sudah menunggu hampir dua jam lamanya. Namun pengantin wanitanya tidak kunjung datang.

Petugas hotel mulai membereskan meja, kursi dan dekorasi taman sebelum dihancurkan oleh Ferit. Para tamu sudah mulai mengundurkan diri satu persatu dari acara itu. Ferit dan Victor tampak sibuk dengan ponselnya, mencoba menghubungi orang-orang yang bisa membantu mereka mencari Ivy.

"Kenapa kalian kemari? Dimana pengantinku?" teriak Ferit menatap tajam satu persatu anak buahnya yang berjumlah lima orang. Mereka masuk bersama-sama berbaris menghadap tuan mereka.

"Wanita itu masuk ke dalam mobil, Tuan. Ada seseorang yang sudah menunggunya di luar," jawab salah satu dari kelima orang itu.

"Siapa orang itu? Laki-laki atau perempuan?" tanya Ferit dengan wajah garangnya mendekati salah satu dari mereka.

"Kami tidak tahu, Tuan." Jawaban yang sangat tidak memuaskan bagi Ferit. Seorang pengusaha muda yang sangat berpengaruh di kota Istanbul.

Ferit kembali melancarkan intimidasinya kepada kepala keluarga Eleanor.

"Barusan anak buahku melihat Ivy kabur dengan seseorang. Ia menaiki mobil jenis SUV. Apa orang itu kekasih Ivy?" tanya Ferit sambil menatap satu persatu keluarga Ivy dan kemudian berhenti di depan Victor.

"Ivy baru saja pulang dari Prancis. Dia baru saja menyelesaikan studinya, tidak mungkin dia memiliki kekasih atau teman dekat di kota ini," jawab Victor.

"Lalu siapa yang telah membantunya kabur?" Ferit mendekatkan wajahnya di samping wajah calon mertuanya. Suaranya menggelegar tepat di depan telinga pria paruh baya itu.

"Aku tidak tahu. Aku bisa pastikan, bahwa putriku itu belum memiliki kekasih. Benar begitu, Cansu?" Putri tiri Victor itu tampak terkejut mendengar suara ayah tirinya yang menyebut namanya.

"I...iya. Ivy... tidak pernah menceritakan tentang teman prianya atau kekasihnya," jawab Cansu dengan terbata-bata.

Ferit memegang wajah Cansu dan menatap manik mata wanita itu dengan tajam. Dengan kasar, Ferit membuang wajah cantik itu ke samping.

Kau sangat berbeda dengan Ivy. Manik matamu tidak bersinar seperti pengantinku.

Ferit kembali berjalan mendekati Victor. Ia lebih suka menekan pria paruh baya yang tidak berdaya ini dibandingkan dengan anggota keluarga Eleanor yang lain. Ayah Ivy itu sudah seperti mainan bagi Ferit, yang bisa diinjak dan dibuang sesuka hatinya.

"Aku akan memberimu batas waktu sampai besok siang. Jika Ivy tidak di temukan, aku akan menarik kembali investasiku dari perusahaanmu!" ancam Ferit sambil mengarahkan telunjuknya di depan wajah Victor. Pria muda dengan rambutnya yang terikat itu terlihat sangat marah.

"Aku pasti akan menemukan Ivy. Kumohon kau jangan menarik bantuanmu, Ferit," ucap Victor yang menahan kepergian calon menantunya sekaligus penyelamat perusahaannya.

Ferit memegang erat tangan yang sudah mulai keriput dan meletakkannya di tempat yang semestinya.

"Itu tergantung putrimu, Ayah mertua tersayang." Ferit tertawa menyeringai bahkan terkesan mengejek pria paruh baya itu. Suara tawa itu mengiringi kepergian pemilik perusahaan Kozan.

Selepas acara pernikahan putrinya yang batal, Victor menggebrak meja yang ada di sudut kamarnya. Telapak tangannya terkepal erat. Manik mata tua itu menatap tajam foto keluarganya yang tergantung di dinding. Sudah beberapa jam Ivy menghilang tanpa ada kabar. Ia bahkan tidak bisa menghubungi ponsel putrinya.

"Ternyata putri kebanggaanmu itu tidak bisa menolong kita. Susah payah kita menyekolahkannya ke luar negeri, inikah balasannya?" sindir Sophia yang menambah amarah Victor.

"Tutup mulutmu!" pekik Victor. Pria paruh baya itu menatap tajam wajah istrinya.

Sophia berjalan mendekati suaminga. Ia mencoba mengendalikan dirinya di hadapan pria itu. "Apa kau belum memberitahu Ivy, tentang alasanmu menikahkan dia dengan Ferit?"

Victor menggelengkan kepalanya. Ia mendudukkan dirinya di atas ranjangnya yang berwarna coklat muda. "Bagaimana mungkin aku memberitahu Ivy, kalau dia akan menjadi tumbal untuk menyelamatkan perusahaanku?"

"Ya Tuhan, itu sebabnya dia berani kabur dan meninggalkan Ferit! Jika kau memberitahu Ivy sebelumnya, ia pasti akan menuruti perkataan mu!" pekik Sophia yang berdiri di samping Victor.

"Cukup, Sophia! Kau jangan terus-terusan menyalahkanku! Kepalaku hampir pecah karena masalah ini!" teriak Victor yang langsung bangkit berdiri dan pergi meninggalkan istrinya.

Sophia menatap tajam punggung suaminya yang sudah mulai membungkuk. Wanita itu kembali mondar-mandir di ruang kamarnya. Ia melipat kedua lengannya ke siku dalamnya. Pikirannya sedang memikirkan cara untuk menemukan Ivy. Hanya putri suaminya itu yang bisa menolong perusahaan Eleanor, dan menolong dirinya keluar dari ancaman kemiskinan.

Sebuah mobil SUV berhenti di depan rumah susun di Distrik Balat, Istanbul. Bangunan bertingkat lima itu tampak menjulang tinggi diantara bangunan sekitarnya. Rumah susun itu berwarna coklat dengan aksen abu-abu tua, sangat berbeda dengan ciri khas daerah Balat. Kebanyakan pemukiman di tempat ini menampilkan permainan warna-warni dalam setiap bangunannya.

Daerah tempat tinggal Kenan saat ini adalah daerah pemukiman padat penduduk dengan jalan raya yang tidak terlalu lebar. Jalan raya tersebut mampu menampung dua mobil sekaligus.

Ivy mengernyitkan keningnya dan melihat sekelilingnya. Ia melihat beberapa pakaian warna-warni yang dijemur di luar dengan seutas tali yang membentang dari bangunan satu ke bangunan lain yang ada di depannya. Jemuran pakaian itu seperti hiasan gantung di lingkungan tersebut. Hampir setiap penduduk menjemur pakaian mereka di luar, karena kurangnya halaman di tempat tinggal mereka.

Bau aroma sampah yang berasal dari sisa bekas makanan menusuk hidung Ivy. Tumpukan kardus, gerobak bekas penjual makanan, serta beberapa sudut bangunan dengan warna catnya yang kusam dan mengelupas menambah kesan kumuh daerah itu.

Mulai dari anak-anak hingga pria dewasa duduk dan bermain di atas bahu jalan. Mereka meneriaki Kenan yang membawa seorang pengantin. Mereka pikir wanita itu adalah istri Kenan. Tapi pria itu hanya menoleh sekilas kemudian tidak memperdulikan perkataan orang-orang itu.

Kenan mengajak Ivy untuk masuk ke dalam. Mereka menapaki beberapa anak tangga yang terbuat dari lantai keramik bercorak abu-abu. Langkah mereka berhenti di depan salah satu pintu kayu yang ada di lantai tiga.

"Apa kau tinggal di sini?" tanya Ivy ketika Kenan membuka pintu flatnya.

"Ya. Masuklah." Kenan dan Ivy melepaskan sepatu mereka dan meletakkannya di belakang pintu.

Wanita berambut coklat gelap itu melangkah masuk ke dalam. Manik mata hijaunya menjelajahi ruangan itu. Ia memperkirakan luas ruangan itu sebesar luas ruang keluarganya. Hanya terdapat satu kamar tidur dengan satu ranjang berukuran single, satu kamar mandi, dan dapur kecil.

"Aku akan mengantarmu pulang, jika kau tidak betah tinggal di sini," ucap Kenan yang sejak tadi berjalan di belakang Ivy. Ia memperhatikan gerak-gerik wanita itu yang sedang mengamati tempat tinggalnya. Ia berharap wanita itu tidak tinggal lama di rumahnya.

Ivy membalikkan badannya menghadap Kenan. "Apa boleh aku tinggal di sini semalam? Besok kau bisa mengantarku pulang ke rumah."

Kenan hanya mengangkat kedua bahunya dan membuka kedua tangannya. "Jika kau betah!"

Sebelum Ivy memintanya, Kenan telah memberikan kemeja dan celana pendeknya yang sudah kekecilan kepada Ivy. "Ganti pakaianmu! Orang-orang akan berpikiran negatif jika melihatmu berpakaian seperti itu!"

Ivy hanya terbengong, karena ia masih berpakaian lengkap meskipun ada beberapa bagian tubuhnya yang terbuka.

Kenan segera meletakkan pakaiannya di atas ranjang. "Aku akan menunggu di luar."

Sejak tadi sudah beribu pertanyaan berkecamuk di kepala Kenan tentang Ivy. Seseorang yang baru saja ia kenal tiba-tiba ingin tinggal bersamanya. Tapi ia tidak ingin bertanya langsung kepada pengantin wanita itu, karena ia tidak ingin ikut campur masalah Ivy. Masalahnya sendiri sudah cukup rumit.

Setelah berganti pakaian, Kenan memberikan ranjangnya kepada Ivy. Sedangkan ia sendiri memilih tidur di sofa di luar kamar.

*** Cast Visual tokoh tambahan ***

Victor Eleanor

Sophia Eleanor (Istri Kedua Victor Eleanor)

Cansu Eleanor (Anak tiri Victor Eleanor. Anak kandung Sophia. Saudara tiri Ivy dan Deniz Eleanor)

* BERSAMBUNG *

Halo para readers, semoga kalian menyukai cerita kedua ku ini. Jangan lupa kasih like, komentar, rate bintang lima dan vote kalian ya🤗 Terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

awal yg bagus thor...tak kalah keren dengan cerita hazal-yafet....tapi aku masih blm mudeng nih thor..di cerita DL lenan tuch meninggal..nah dicerita ini nanti diceritain gak kenapa tiba' kenan hidup lahi...trus nanti afa tanda" ketemu hazal gak?

2023-10-07

0

Lintang Lia Taufik

Lintang Lia Taufik

Kece badai, tulisan sama visual. Perfect banget dirimu kak,

2021-03-01

1

Al Fatih

Al Fatih

gemesss banget aku tuhhh

2020-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Semalam Bersamamu
3 Sikap Nyonya Rumah
4 Hidup Baru Kenan
5 Sebuah Fitnah
6 Tatapan Matanya Bagaikan Mata Seekor Serigala
7 Pabrik Terbakar
8 Pemakaman Victor Eleanor
9 Setelah kepergian Victor Eleanor
10 Surat Asuransi
11 Bagaimana Caranya Aku Melupakanmu?
12 Keluar Dari Rumah
13 Kenan dan Deniz
14 Kecewa
15 Aku Ingin Pulang
16 Kenyataan Yang Sebenarnya
17 Give Me Your Hand - Deniz
18 Bertemu Denganmu Lagi
19 Wanita Keras Kepala
20 Jangan Pernah Menyuruhku Pergi
21 Give Me Your Hand - Kenan
22 Pria Idiot
23 Aku Menunggumu Pulang Pengantinku
24 Pekerjaan Bawah Tanah
25 Jika Kau Menang
26 Inilah Caraku Berterimakasih Kepadanya
27 Aku Ingin Bertemu Dengan mu
28 Give Me Your Hand - Ivy
29 Pria Itu Mampu Membahagiakanmu
30 Minta Tolonglah Kepadaku
31 Hari Pertama Aku Bekerja
32 Aku Tidak Ingin Alasan
33 Truth - Katakan sejujurnya
34 Kesan Pertama
35 Aku Harus Segera Pergi
36 Kau Telah Melepaskan Tanggung Jawab mu
37 Kau Menginginkan Lebih Dari Sentuhanku
38 Anggap Saja Aku Seorang Pengecut
39 Kartu Undangan
40 Siapa Yang Harus Bertanggungjawab
41 Aku Ingin Merayakan Kemenangan Ini Bersama Denganmu
42 Nyatanya Kau Baik Kepada Semua Wanita
43 Kambuh Lagi
44 Transplantasi
45 Aku Takut
46 Tidak Ada Permainan Tidak Ada Jawaban
47 Kau Telah Membuatku Marah
48 Kain Seprei
49 Kau Membuat Dua Kesalahan Lagi
50 Pergi Meninggalkan
51 Pendonor Sum-sum Tulang Belakang Untuk Deniz
52 Kita Akan Bertemu Di Ring Tinju
53 Untuk Wanita Yang Aku Cintai
54 Taruhannya 500.000 USD dan Wanitanya
55 Kenan VS Ferit
56 Malam Yang Menegangkan
57 Aku, Kau dan Deniz. Kita Bertiga Akan Saling Memiliki
58 Bawa Montir Sialan Itu Ke Dermaga
59 Selama Aku Masih Hidup, Aku Akan Terus Berjuang
60 Napas Buatan Ivy
61 Bagaimana Aku Bisa jatuh Cinta Padamu
62 Sebuah Cinta Di Bawah Langit Istanbul
63 Pengumuman
64 Kita Akan Membangun Kembali Dunia Kita Yang Telah Hancur
65 Selamat Datang di Fallea
66 Aku Mencintaimu - Versi Mehmet dan Cansu
67 Kisah Cinta Si Hitam dan Si Putih
68 Rasa Percaya Diri Yang Terkikis
69 Ikutlah Bersamaku Ke Paris
70 Detik-detik sebelum Falea bertemu dengan Kozan
71 Kedua Perusahaan Itu Akhirnya Bertemu Di Kota Paris
72 Pertarungan Antara Perusahaan Kozan Dengan Perusahaan Falea
73 Pengumuman Pemenang Tender Fashion Musim Semi Tahun Ini
74 Diam Bukanlah Cara Yang Terbaik Untuk Menyelesaikan Masalah
75 Arti Nama Falea
76 Menara Eiffel - Will You Marry Me?
77 Malam Terakhir Di Kota Paris
78 Seseorang Di Masa Lalu Kembali Muncul
79 Sebuah Kiriman Surat
80 Robekan Kertas - Rencana Pernikahan
81 Sebuah Kebohongan dan Sebuah Informasi
82 Bocornya Jadwal Pernikahan Kenan dan Ivy
83 Ivy Mengetahui Surat Penawaran Dari Perusahaan Puzulla
84 Pemilik Perusahaan Puzulla Adalah....
85 Sebuah Dilema
86 Kebahagiaan dan Ketakutan
87 Sebuah Kekecewaan
88 Penyerbuan Apartemen Falea
89 Jangan Ambil Dia Dariku
90 Aku Kembali Karena Mu
91 Pria Sepertiga Abad
92 Perjanjian Kerjasama Dengan Puzulla Diperbarui
93 Satu Hari Sebelum Pernikahan
94 Hasan Berhasil Menangkap Salah Satu Putri Eleanor
95 Malam Yang Menegangkan - Siapa Yang Menghancurkan Siapa
96 Cansu - Kelopak Bunga Yang Mekar Kini Telah Layu Dalam Semalam
97 Korban Tusukan Sophia
98 Roda Kehidupan Itu Berputar
99 Tertangkapnya Sophia - Cansu Mulai Membuka Suaranya
100 Malam Penyerbuan
101 Malam Yang Indah - Sebuah Kejutan Di Pagi Hari Menyambut Falea
102 Himpitan
103 Beberapa Kejutan Di Hari Yang Sama
104 Kejutan Di Hari Ulang Tahun - Sang Ratu Judi
105 Sepandai-pandainya Tupai Melompat Akhirnya Akan Jatuh Juga
106 Final Battle Part 1
107 Final Battle Part 2
108 Final Battle Part 3
109 Final Battle Part 4
110 Sebuah Pilihan
111 Jangan Katakan Itu
112 Berdoalah Agar Wanita Itu Sudi Membantu Kita
113 Reunian DL dan GMYH - Sebuah Janji Pertemuan
114 Reunian DL dan GMYH - Hutang Masa Lalu
115 Reunian DL dan GMYH - Ajak Aku Menemuinya
116 Reuni DL dan GMYH - Pertemuan Yafet dan Kenan
117 Reuni DL dan GMYH - Sebuah Ironi
118 Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 1)
119 Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 2)
120 Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 3)
121 Reuni DL dan GMYH - Sidang Kedua dan Hasilnya
122 Reuni DL dan GMYH - Risalah Hati
123 Reuni DL dan GMYH - Hubungan Darah
124 Reuni DL dan GMYH - Tersisa Tiga Bulan Lagi
125 Reuni DL dan GMYH - Keturunan Fallay
126 Reuni DL dan GMYH - Kebebasan
127 Reuni DL dan GMYH - Ketika Mantan Mengajak Untuk Bertemu
128 Reuni DL dan GMYH - Temani Aku Malam Ini
129 Reuni DL dan GMYH - Akhir Dari Sebuah Kenangan
130 Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 1
131 Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 2
132 Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 3
133 Open PO
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Semalam Bersamamu
3
Sikap Nyonya Rumah
4
Hidup Baru Kenan
5
Sebuah Fitnah
6
Tatapan Matanya Bagaikan Mata Seekor Serigala
7
Pabrik Terbakar
8
Pemakaman Victor Eleanor
9
Setelah kepergian Victor Eleanor
10
Surat Asuransi
11
Bagaimana Caranya Aku Melupakanmu?
12
Keluar Dari Rumah
13
Kenan dan Deniz
14
Kecewa
15
Aku Ingin Pulang
16
Kenyataan Yang Sebenarnya
17
Give Me Your Hand - Deniz
18
Bertemu Denganmu Lagi
19
Wanita Keras Kepala
20
Jangan Pernah Menyuruhku Pergi
21
Give Me Your Hand - Kenan
22
Pria Idiot
23
Aku Menunggumu Pulang Pengantinku
24
Pekerjaan Bawah Tanah
25
Jika Kau Menang
26
Inilah Caraku Berterimakasih Kepadanya
27
Aku Ingin Bertemu Dengan mu
28
Give Me Your Hand - Ivy
29
Pria Itu Mampu Membahagiakanmu
30
Minta Tolonglah Kepadaku
31
Hari Pertama Aku Bekerja
32
Aku Tidak Ingin Alasan
33
Truth - Katakan sejujurnya
34
Kesan Pertama
35
Aku Harus Segera Pergi
36
Kau Telah Melepaskan Tanggung Jawab mu
37
Kau Menginginkan Lebih Dari Sentuhanku
38
Anggap Saja Aku Seorang Pengecut
39
Kartu Undangan
40
Siapa Yang Harus Bertanggungjawab
41
Aku Ingin Merayakan Kemenangan Ini Bersama Denganmu
42
Nyatanya Kau Baik Kepada Semua Wanita
43
Kambuh Lagi
44
Transplantasi
45
Aku Takut
46
Tidak Ada Permainan Tidak Ada Jawaban
47
Kau Telah Membuatku Marah
48
Kain Seprei
49
Kau Membuat Dua Kesalahan Lagi
50
Pergi Meninggalkan
51
Pendonor Sum-sum Tulang Belakang Untuk Deniz
52
Kita Akan Bertemu Di Ring Tinju
53
Untuk Wanita Yang Aku Cintai
54
Taruhannya 500.000 USD dan Wanitanya
55
Kenan VS Ferit
56
Malam Yang Menegangkan
57
Aku, Kau dan Deniz. Kita Bertiga Akan Saling Memiliki
58
Bawa Montir Sialan Itu Ke Dermaga
59
Selama Aku Masih Hidup, Aku Akan Terus Berjuang
60
Napas Buatan Ivy
61
Bagaimana Aku Bisa jatuh Cinta Padamu
62
Sebuah Cinta Di Bawah Langit Istanbul
63
Pengumuman
64
Kita Akan Membangun Kembali Dunia Kita Yang Telah Hancur
65
Selamat Datang di Fallea
66
Aku Mencintaimu - Versi Mehmet dan Cansu
67
Kisah Cinta Si Hitam dan Si Putih
68
Rasa Percaya Diri Yang Terkikis
69
Ikutlah Bersamaku Ke Paris
70
Detik-detik sebelum Falea bertemu dengan Kozan
71
Kedua Perusahaan Itu Akhirnya Bertemu Di Kota Paris
72
Pertarungan Antara Perusahaan Kozan Dengan Perusahaan Falea
73
Pengumuman Pemenang Tender Fashion Musim Semi Tahun Ini
74
Diam Bukanlah Cara Yang Terbaik Untuk Menyelesaikan Masalah
75
Arti Nama Falea
76
Menara Eiffel - Will You Marry Me?
77
Malam Terakhir Di Kota Paris
78
Seseorang Di Masa Lalu Kembali Muncul
79
Sebuah Kiriman Surat
80
Robekan Kertas - Rencana Pernikahan
81
Sebuah Kebohongan dan Sebuah Informasi
82
Bocornya Jadwal Pernikahan Kenan dan Ivy
83
Ivy Mengetahui Surat Penawaran Dari Perusahaan Puzulla
84
Pemilik Perusahaan Puzulla Adalah....
85
Sebuah Dilema
86
Kebahagiaan dan Ketakutan
87
Sebuah Kekecewaan
88
Penyerbuan Apartemen Falea
89
Jangan Ambil Dia Dariku
90
Aku Kembali Karena Mu
91
Pria Sepertiga Abad
92
Perjanjian Kerjasama Dengan Puzulla Diperbarui
93
Satu Hari Sebelum Pernikahan
94
Hasan Berhasil Menangkap Salah Satu Putri Eleanor
95
Malam Yang Menegangkan - Siapa Yang Menghancurkan Siapa
96
Cansu - Kelopak Bunga Yang Mekar Kini Telah Layu Dalam Semalam
97
Korban Tusukan Sophia
98
Roda Kehidupan Itu Berputar
99
Tertangkapnya Sophia - Cansu Mulai Membuka Suaranya
100
Malam Penyerbuan
101
Malam Yang Indah - Sebuah Kejutan Di Pagi Hari Menyambut Falea
102
Himpitan
103
Beberapa Kejutan Di Hari Yang Sama
104
Kejutan Di Hari Ulang Tahun - Sang Ratu Judi
105
Sepandai-pandainya Tupai Melompat Akhirnya Akan Jatuh Juga
106
Final Battle Part 1
107
Final Battle Part 2
108
Final Battle Part 3
109
Final Battle Part 4
110
Sebuah Pilihan
111
Jangan Katakan Itu
112
Berdoalah Agar Wanita Itu Sudi Membantu Kita
113
Reunian DL dan GMYH - Sebuah Janji Pertemuan
114
Reunian DL dan GMYH - Hutang Masa Lalu
115
Reunian DL dan GMYH - Ajak Aku Menemuinya
116
Reuni DL dan GMYH - Pertemuan Yafet dan Kenan
117
Reuni DL dan GMYH - Sebuah Ironi
118
Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 1)
119
Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 2)
120
Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 3)
121
Reuni DL dan GMYH - Sidang Kedua dan Hasilnya
122
Reuni DL dan GMYH - Risalah Hati
123
Reuni DL dan GMYH - Hubungan Darah
124
Reuni DL dan GMYH - Tersisa Tiga Bulan Lagi
125
Reuni DL dan GMYH - Keturunan Fallay
126
Reuni DL dan GMYH - Kebebasan
127
Reuni DL dan GMYH - Ketika Mantan Mengajak Untuk Bertemu
128
Reuni DL dan GMYH - Temani Aku Malam Ini
129
Reuni DL dan GMYH - Akhir Dari Sebuah Kenangan
130
Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 1
131
Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 2
132
Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 3
133
Open PO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!