Give Me Your Hand

Give Me Your Hand

Awal Pertemuan

Di suatu bangunan yang berada di sepanjang jalan area distrik Galata, kota Istanbul. Cahaya lampu gantung menyinari seluruh ruangan bergaya klasik modern tersebut. Di tempat inilah orang-orang Istanbul sering meluangkan waktu mereka, meskipun hanya sekedar duduk mengobrol sambil menikmati pemandangan daerah Galata.

Suara hiruk pikuk tersebut mendadak hening, ketika suara alunan musik romantis yang menyentuh hati memasuki jiwa mereka. Permainan melodi itu berasal dari sebuah piano besar berwarna putih yang ada di salah satu sudut ruang Kafe Istanbul.

Seorang laki-laki sedang memainkan jari jemarinya dengan lincah di atas bilah-bilah papan berwarna hitam dan putih. Dengan memejamkan kelopak matanya, pianis itu memainkan pianonya sambil menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Incomplete milik Backstreet Boys.

Empty spaces fill me up with holes

(Ruang hampa lingkupi ku dengan lubang menganga)

Distance faces with no place left to go

(Wajah-wajah nan jauh dan tidak ada tempat tujuan)

Without you within me. I can't find no rest

(Tanpamu di hatiku, jiwaku tak bisa istirahat)

Where I'm going is anybody's guess

(Kemana ku pergi, tak ada yang tahu)

Reff:

I tried to go on like, I never knew you

(Telah ku coba tuk lanjutkan hidup seolah tak pernah ku mengenalmu)

I'm awake but my world is half a sleep

(Aku terjaga tapi duniaku setengah terlelap)

I pray for this heart to be unbroken

(Aku berdoa agar hati ini terobati)

But without you all I'm going to be is incomplete

(Tapi tanpamu jiwaku pasti takkan utuh)

Voices tell me I should carry on

(Suara-suara memberitahu ku untuk terus bertahan)

But I am swimming in an ocean all alone

(Tapi aku berenang di samudra sendirian)

Baby, my baby

(Kasih, kekasihku)

It's written on your face

(Tertulis di wajahmu)

You still wonder If we made a big mistake

(Kau masih bertanya-tanya apakah kita telah melakukan kesalahan besar)

Don't mean to drag it on, but I can't seem to let you go

(Bukan maksudku tuk berlarut-larut, tapi rasanya aku tak bisa melepas mu)

I don't wanna make you face this world alone

(Aku tak ingin membuatmu hidup sendirian di dunia ini)

I wanna let you go (alone)

(Aku ingin melepaskan mu)

Setelah selesai menyanyikan lagunya, pianis itu membuka kembali kelopak matanya dan disambut suara tepuk tangan dari beberapa pengunjung yang memenuhi kafe tersebut. Rupanya pria itu tidak peduli dengan pujian yang dilontarkan kepadanya. Bukan pujian yang ia harapkan, karena saat ini ia hanya ingin mengeluarkan isi hatinya.

Pemain piano itu melayangkan pandangannya ke jendela. Dari tempat duduknya, ia bisa melihat Menara Galata yang menjulang tinggi dengan tubuhnya yang terbuat dari bebatuan dan kepalanya yang berbentuk kerucut.

Kini aku kembali lagi ke kota ini. Kota kelahiranku, kota yang mempertemukanku dengan Hazal dan kota yang menolak kehadiranku....

Setelah mendengar suara sang pianis, pemilik kafe pun keluar dari dapurnya. Seorang pria berkulit gelap dengan perawakannya yang tinggi dan tegap menghampiri pria yang sedang duduk di kursi piano.

"Wow... lihatlah siapa yang datang mengunjungi Kafe Istanbul? Kenan Fallay?" Pemilik kafe itu tertawa kecil memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Mehmet?" Pianis itu rupanya terkejut ketika ia kembali bertemu dengan sahabat lamanya. Ia bangkit berdiri dan membetulkan letak jaket hitamnya.

Kedua pria bertubuh kekar itu saling menempelkan genggaman tangan mereka dan saling berpelukan. Lebih dari satu tahun kedua orang ini tidak saling bertemu.

"Rambutmu?" tanya Kenan sambil menunjuk kepalanya sendiri dan tertawa.

"Jangan tanya kenapa!" seru Mehmet dalam tawanya sambil mengusap kepalanya yang plontos.

"Kapan kau datang ke Turki?" Mehmet menepuk lengan berotot yang ada di depannya kemudian mengajak sahabatnya itu untuk duduk di salah satu sofa yang ada di sayap kanan.

"Dua hari yang lalu. Ini kafemu?" Pandangan Kenan mengitari interior kafe yang terlihat masih baru.

Mehmet hanya menganggukkan kepalanya kemudian berkata, "Baru setahun belakangan ini."

"Bagaimana dengan kehidupan backpacker mu? Apa kau menyukainya?" tanya Mehmet sambil meminta dua gelas minuman kepada seorang pelayan, kemudian mereka saling bertukar nomor ponsel.

"Menurutmu?" Kenan balik bertanya dengan memiringkan kepalanya dan kedua alisnya terangkat ke atas. Ia menekuk kedua lengannya ke dalam lipatan siku.

"Dasar pria bodoh! Ini sudah lebih dari satu tahun. Kau menyuruh Hazal untuk melanjutkan hidupnya. Sekarang giliranmu, lanjutkan hidupmu!" seru Mehmet sambil menatap penampilan sahabatnya.

Wajah tampan dengan kumis dan cambang yang tipis. Hanya tubuhnya sedikit lebih kurus dari setahun yang lalu.

"Well... aku sedang berusaha melanjutkan hidupku saat ini," kilah Kenan sambil mengusap wajahnya dengan satu tangan kemudian menatap manik mata hitam yang ada di depannya.

"Apa kau sudah mendapatkan tempat tinggal?" Mehmet mengambil salah satu gelas yang ada di atas meja kemudian meneguknya hingga tersisa setengah.

"Aku menyewa sebuah flat di dekat dermaga." Kenan mengaduk cangkir kopi Turkinya, menyesap cairan hitam itu sambil menghirup aromanya.

Sesaat ia terdiam dan memandang cangkir putih polos yang ada di depannya kemudian pandangannya beralih ke piano yang masih berdiri di sudut ruangan.

"Ckckck...," decak Mehmet sambil menggelengkan kepalanya.

"Bawalah mobilku yang ada di depan." Mehmet menunjuk sebuah mobil berwarna silver yang terparkir di depan kafe.

"Berkencanlah dengan wanita malam ini!" seru Mehmet. Ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan kunci mobilnya. Pria berkulit gelap itu melangkahkan kakinya menuju ke dapur kafe.

Sebuah senyuman tipis terlukis dari wajah Kenan, setelah sahabatnya itu pergi meninggalkannya. Ia hanya menggelengkan kepalanya ketika manik matanya menatap anak kunci yang tergeletak di atas meja berserat kayu.

"Aku pergi!" teriak Kenan yang langsung mengambil kunci tersebut dan melangkah keluar meninggalkan Kafe Istanbul. Sebuah siulan mengiringi langkahnya.

Mehmet memandang kepergian sahabatnya itu sambil tersenyum manis. "Semoga kau beruntung, sobat," gumamnya.

Mobil berjenis SUV itu melaju membelah lalu lintas kota Istanbul sore ini. Lalu lintas padat merayap di sepanjang jalan. Sebuah mobil pengantin dan iring-iringannya melintas di depan mobil Kenan.

Mobil pengantin itu terus melaju hingga memasuki halaman Hotel Four Season yang ada di tepi Selat Bosphorus, Istanbul. Sebuah hotel mewah dengan bangunan arsitektur kuno khas kerajaan Ottoman.

Seorang petugas hotel membuka pintu mobil bagian belakang. Keluarlah seorang pengantin wanita dengan gaun putihnya yang panjang. Manik matanya memandang bangunan bertingkat tiga yang menjulang tinggi, seakan bangunan besar itu akan menjadi saksi eksekusinya malam ini.

"Buang wajah masammu itu! Tersenyumlah, karena sebentar lagi kau akan menjadi Nyonya Ferit Kozan," ujar sang mempelai pria kepada pengantinnya.

Pria itu menggandeng telapak tangan yang terbungkus dengan sarung tangan berbahan kain brokat putih bermotif bunga.

Pengantin wanita itu hanya tersenyum tipis bahkan hampir tidak tergambar seperti sebuah senyuman dari wajah cantiknya. Bulu matanya tersapu dengan tebalnya pulasan maskara dan sebuah polesan lipstik berwarna peach menghiasi bibirnya yang tipis.

Senja sudah memasuki peraduannya dan terlihat pancaran cahaya merah kekuningan di atas langit Hotel Four Season. Lampu kecil berwarna-warni yang tergantung di atas sebuah tali sudah mulai menyala. Puluhan pasang mata memandang sepasang pengantin yang berjalan di atas karpet merah yang membagi taman belakang hotel itu menjadi dua bagian. Di samping kiri dan kanan taman itu, berbaris puluhan kursi yang terbungkus kain putih dengan hiasan pita berwarna merah di bagian belakang.

Manik mata hijau itu memandang sekelilingnya, beberapa orang yang di kenalnya berada di sini. Tatapan matanya berhenti di sosok seorang pria paruh baya yang memakai setelan jas berwarna hitam dengan rambutnya yang mulai memutih. Ia sedikit mengendurkan genggaman tangannya, tetapi pria yang di sampingnya itu semakin menggenggam tangannya dengan erat. Seakan pria itu tidak akan pernah melepaskan dirinya.

Langkah sepasang pengantin itu berhenti di depan meja altar pernikahan. Di belakang meja altar itu sudah menunggu seorang perwakilan dari pemerintah kota Istanbul dan para saksi yang akan mengesahkan pernikahan mereka.

"Saudara Ferit Kozan, apakah Anda bersedia menerima saudari Ivy Eleanor sebagai istri Anda?" tanya seorang perwakilan dari pemerintah kota Istanbul yang berdiri diantara mereka.

Ferit mengambil mikrofonnya dan menatap manik mata hijau yang ada di depannya kemudian berkata, "Saya Ferit Kozan bersedia menerima Ivy Eleanor sebagai istri saya."

"Saudari Ivy Eleanor, apakah Anda bersedia menerima saudara Ferit Kozan sebagai suami Anda?" Tatapan mata perwakilan itu beralih kepada mempelai wanita.

Suasana menjadi hening menunggu jawaban yang keluar dari bibir tipis Ivy. Manik mata hijau itu menatap ayahnya yang sedang berdiri tidak jauh darinya. Sebuah guratan kecemasan dan kesedihan terlukis dari pria yang telah memberinya kehidupan. Kemudian pandangannya beralih ke seorang wanita cantik yang tersenyum bahagia, dan seorang gadis seusianya yang memandang dirinya tanpa ekspresi.

"Saudari Ivy Eleanor, apakah Anda bersedia menerima saudara Ferit Kozan sebagai suami Anda?" Perwakilan pemerintah itu mengulang kembali pertanyaannya.

Manik mata hijau itu tampak berputar ke kiri dan ke kanan. Kemudian berhenti tepat di manik mata coklat yang ada di depannya.

"Acara ini akan selesai setelah kau mengatakan ya!" seru Ferit yang berbisik tepat di depan wajah Ivy. Tapi calon istrinya itu membalasnya dengan tatapan matanya yang sangat dingin.

"Pernikahan ini tidak akan pernah terjadi!" seru Ivy yang langsung melempar buket bunga pengantinnya ke wajah Ferit.

Dengan menjinjing gaun pengantinnya, Ivy berlari keluar meninggalkan tempat pernikahannya menuju lobi hotel. Semua orang tampak tercengang begitu melihat tindakan Ivy.

Raut wajah Ferit memerah menahan amarah dan rasa malunya di hadapan para tamu. Pria berkumis itu menatap tajam wajah Victor Eleanor, Ayah Ivy. Seolah ia sedang meminta pertanggung jawaban dari laki-laki paruh baya itu.

"Cepat kejar wanita itu!" teriak Ferit kepada anak buahnya. "Bawa kembali pengantinku!"

Ferit berjalan menghampiri ayah Ivy. Beberapa orang yang berada di samping Victor segera memundurkan langkahnya begitu mereka melihat sebuah intimidasi yang akan mengancam mereka.

"Apa yang sudah di lakukan oleh putrimu, hah?" teriak Ferit sambil mencengkram kerah jas pria berusia enam puluh tahun itu.

"A...aku tidak tahu, Ferit," jawab Victor dengan gugup. "Aku akan mencari Ivy."

Ferit segera melepaskan cengkeramannya. Ia mengusap wajahnya dan rambutnya yang terikat ke belakang. Manik mata coklat itu menatap tajam altar pernikahannya. Impiannya untuk menikahi Ivy Eleanor, anak seorang pengusaha garmen itu kandas.

"Jika anak buahku tidak bisa menemukan putrimu, maka kau yang harus menanggung akibatnya!" teriak Ferit kepada Victor. Pria paruh baya itu semakin merasa tersudut.

Victor segera menghubungi orang-orang yang ada di rumahnya, untuk menanyakan keberadaan putrinya.

Ivy yang sudah berhasil keluar dari lobi hotel, meneruskan langkahnya menuju pintu keluar. Ia melepas sepatu high heels nya dan berlari menyusuri paving blok yang akan membawanya ke jalan raya.

Putri Victor itu mendengar teriakan orang-orang yang memanggil namanya. Tapi ia terus berlari tak peduli dengan tatapan beberapa pasang mata, hingga ia mencapai pintu gerbang hotel dan hendak menyeberangi jalan raya.

Sebuah pengemudi mobil SUV berwarna silver menginjak rem mobilnya secara mendadak, laki-laki itu terkejut begitu ia melihat seorang pengantin wanita berada tepat di depan mobilnya.

"Hampir saja...," gumam Kenan sambil menghela napasnya dalam-dalam.

Rasa terkejutnya tidak berhenti sampai di sini, Kenan kembali terkejut ketika pengantin wanita itu membuka pintu mobilnya.

"Cepat bawa aku pergi dari sini!" seru Ivy kepada laki-laki berjaket hitam yang duduk di belakang kemudi.

"Siapa kau?" tanya Kenan sambil memicingkan kedua matanya. Pandangannya beralih ke kaca jendela, ia melihat beberapa orang sedang berlari ke arahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Cast visual para pemain. Ini hanya imajinasi ku untuk mempermudah aku menuliskan perawakan setiap tokoh. Jika kalian punya ke haluan yang beda dengan ku, silahkan pakai imajinasi teman-teman.

Kenan Fallay

Ivy Eleano

Ferit Kozan

Mehmet

Pesan Author...

Novel ini aku persembahkan untuk penggemar Kenan Fallay yang mengikuti novel Dangerous Love yang aku tulis pertama kali.

Untuk pembaca baru kalian bisa membacanya secara terpisah. Tapi kalau kalian ingin tahu cerita masa lalu Kenan, kalian bisa mulai membaca novel Dangerous Love terlebih dahulu.

* BERSAMBUNG *

Jangan lupa kasih like, komentar, rate bintang lima dan vote kalian 🤗 Terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

di DL..kenan kan meninggal thor(aku yakin pasti di bab berikutnya oei ngejelasin ceritanya)

2023-10-07

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

great👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾suka thor
aku ke dangerous love dulu ya🙏🙏🙏

2023-09-29

0

dewi

dewi

membawa pergi pengantin org 🤭

2023-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Semalam Bersamamu
3 Sikap Nyonya Rumah
4 Hidup Baru Kenan
5 Sebuah Fitnah
6 Tatapan Matanya Bagaikan Mata Seekor Serigala
7 Pabrik Terbakar
8 Pemakaman Victor Eleanor
9 Setelah kepergian Victor Eleanor
10 Surat Asuransi
11 Bagaimana Caranya Aku Melupakanmu?
12 Keluar Dari Rumah
13 Kenan dan Deniz
14 Kecewa
15 Aku Ingin Pulang
16 Kenyataan Yang Sebenarnya
17 Give Me Your Hand - Deniz
18 Bertemu Denganmu Lagi
19 Wanita Keras Kepala
20 Jangan Pernah Menyuruhku Pergi
21 Give Me Your Hand - Kenan
22 Pria Idiot
23 Aku Menunggumu Pulang Pengantinku
24 Pekerjaan Bawah Tanah
25 Jika Kau Menang
26 Inilah Caraku Berterimakasih Kepadanya
27 Aku Ingin Bertemu Dengan mu
28 Give Me Your Hand - Ivy
29 Pria Itu Mampu Membahagiakanmu
30 Minta Tolonglah Kepadaku
31 Hari Pertama Aku Bekerja
32 Aku Tidak Ingin Alasan
33 Truth - Katakan sejujurnya
34 Kesan Pertama
35 Aku Harus Segera Pergi
36 Kau Telah Melepaskan Tanggung Jawab mu
37 Kau Menginginkan Lebih Dari Sentuhanku
38 Anggap Saja Aku Seorang Pengecut
39 Kartu Undangan
40 Siapa Yang Harus Bertanggungjawab
41 Aku Ingin Merayakan Kemenangan Ini Bersama Denganmu
42 Nyatanya Kau Baik Kepada Semua Wanita
43 Kambuh Lagi
44 Transplantasi
45 Aku Takut
46 Tidak Ada Permainan Tidak Ada Jawaban
47 Kau Telah Membuatku Marah
48 Kain Seprei
49 Kau Membuat Dua Kesalahan Lagi
50 Pergi Meninggalkan
51 Pendonor Sum-sum Tulang Belakang Untuk Deniz
52 Kita Akan Bertemu Di Ring Tinju
53 Untuk Wanita Yang Aku Cintai
54 Taruhannya 500.000 USD dan Wanitanya
55 Kenan VS Ferit
56 Malam Yang Menegangkan
57 Aku, Kau dan Deniz. Kita Bertiga Akan Saling Memiliki
58 Bawa Montir Sialan Itu Ke Dermaga
59 Selama Aku Masih Hidup, Aku Akan Terus Berjuang
60 Napas Buatan Ivy
61 Bagaimana Aku Bisa jatuh Cinta Padamu
62 Sebuah Cinta Di Bawah Langit Istanbul
63 Pengumuman
64 Kita Akan Membangun Kembali Dunia Kita Yang Telah Hancur
65 Selamat Datang di Fallea
66 Aku Mencintaimu - Versi Mehmet dan Cansu
67 Kisah Cinta Si Hitam dan Si Putih
68 Rasa Percaya Diri Yang Terkikis
69 Ikutlah Bersamaku Ke Paris
70 Detik-detik sebelum Falea bertemu dengan Kozan
71 Kedua Perusahaan Itu Akhirnya Bertemu Di Kota Paris
72 Pertarungan Antara Perusahaan Kozan Dengan Perusahaan Falea
73 Pengumuman Pemenang Tender Fashion Musim Semi Tahun Ini
74 Diam Bukanlah Cara Yang Terbaik Untuk Menyelesaikan Masalah
75 Arti Nama Falea
76 Menara Eiffel - Will You Marry Me?
77 Malam Terakhir Di Kota Paris
78 Seseorang Di Masa Lalu Kembali Muncul
79 Sebuah Kiriman Surat
80 Robekan Kertas - Rencana Pernikahan
81 Sebuah Kebohongan dan Sebuah Informasi
82 Bocornya Jadwal Pernikahan Kenan dan Ivy
83 Ivy Mengetahui Surat Penawaran Dari Perusahaan Puzulla
84 Pemilik Perusahaan Puzulla Adalah....
85 Sebuah Dilema
86 Kebahagiaan dan Ketakutan
87 Sebuah Kekecewaan
88 Penyerbuan Apartemen Falea
89 Jangan Ambil Dia Dariku
90 Aku Kembali Karena Mu
91 Pria Sepertiga Abad
92 Perjanjian Kerjasama Dengan Puzulla Diperbarui
93 Satu Hari Sebelum Pernikahan
94 Hasan Berhasil Menangkap Salah Satu Putri Eleanor
95 Malam Yang Menegangkan - Siapa Yang Menghancurkan Siapa
96 Cansu - Kelopak Bunga Yang Mekar Kini Telah Layu Dalam Semalam
97 Korban Tusukan Sophia
98 Roda Kehidupan Itu Berputar
99 Tertangkapnya Sophia - Cansu Mulai Membuka Suaranya
100 Malam Penyerbuan
101 Malam Yang Indah - Sebuah Kejutan Di Pagi Hari Menyambut Falea
102 Himpitan
103 Beberapa Kejutan Di Hari Yang Sama
104 Kejutan Di Hari Ulang Tahun - Sang Ratu Judi
105 Sepandai-pandainya Tupai Melompat Akhirnya Akan Jatuh Juga
106 Final Battle Part 1
107 Final Battle Part 2
108 Final Battle Part 3
109 Final Battle Part 4
110 Sebuah Pilihan
111 Jangan Katakan Itu
112 Berdoalah Agar Wanita Itu Sudi Membantu Kita
113 Reunian DL dan GMYH - Sebuah Janji Pertemuan
114 Reunian DL dan GMYH - Hutang Masa Lalu
115 Reunian DL dan GMYH - Ajak Aku Menemuinya
116 Reuni DL dan GMYH - Pertemuan Yafet dan Kenan
117 Reuni DL dan GMYH - Sebuah Ironi
118 Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 1)
119 Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 2)
120 Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 3)
121 Reuni DL dan GMYH - Sidang Kedua dan Hasilnya
122 Reuni DL dan GMYH - Risalah Hati
123 Reuni DL dan GMYH - Hubungan Darah
124 Reuni DL dan GMYH - Tersisa Tiga Bulan Lagi
125 Reuni DL dan GMYH - Keturunan Fallay
126 Reuni DL dan GMYH - Kebebasan
127 Reuni DL dan GMYH - Ketika Mantan Mengajak Untuk Bertemu
128 Reuni DL dan GMYH - Temani Aku Malam Ini
129 Reuni DL dan GMYH - Akhir Dari Sebuah Kenangan
130 Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 1
131 Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 2
132 Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 3
133 Open PO
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Semalam Bersamamu
3
Sikap Nyonya Rumah
4
Hidup Baru Kenan
5
Sebuah Fitnah
6
Tatapan Matanya Bagaikan Mata Seekor Serigala
7
Pabrik Terbakar
8
Pemakaman Victor Eleanor
9
Setelah kepergian Victor Eleanor
10
Surat Asuransi
11
Bagaimana Caranya Aku Melupakanmu?
12
Keluar Dari Rumah
13
Kenan dan Deniz
14
Kecewa
15
Aku Ingin Pulang
16
Kenyataan Yang Sebenarnya
17
Give Me Your Hand - Deniz
18
Bertemu Denganmu Lagi
19
Wanita Keras Kepala
20
Jangan Pernah Menyuruhku Pergi
21
Give Me Your Hand - Kenan
22
Pria Idiot
23
Aku Menunggumu Pulang Pengantinku
24
Pekerjaan Bawah Tanah
25
Jika Kau Menang
26
Inilah Caraku Berterimakasih Kepadanya
27
Aku Ingin Bertemu Dengan mu
28
Give Me Your Hand - Ivy
29
Pria Itu Mampu Membahagiakanmu
30
Minta Tolonglah Kepadaku
31
Hari Pertama Aku Bekerja
32
Aku Tidak Ingin Alasan
33
Truth - Katakan sejujurnya
34
Kesan Pertama
35
Aku Harus Segera Pergi
36
Kau Telah Melepaskan Tanggung Jawab mu
37
Kau Menginginkan Lebih Dari Sentuhanku
38
Anggap Saja Aku Seorang Pengecut
39
Kartu Undangan
40
Siapa Yang Harus Bertanggungjawab
41
Aku Ingin Merayakan Kemenangan Ini Bersama Denganmu
42
Nyatanya Kau Baik Kepada Semua Wanita
43
Kambuh Lagi
44
Transplantasi
45
Aku Takut
46
Tidak Ada Permainan Tidak Ada Jawaban
47
Kau Telah Membuatku Marah
48
Kain Seprei
49
Kau Membuat Dua Kesalahan Lagi
50
Pergi Meninggalkan
51
Pendonor Sum-sum Tulang Belakang Untuk Deniz
52
Kita Akan Bertemu Di Ring Tinju
53
Untuk Wanita Yang Aku Cintai
54
Taruhannya 500.000 USD dan Wanitanya
55
Kenan VS Ferit
56
Malam Yang Menegangkan
57
Aku, Kau dan Deniz. Kita Bertiga Akan Saling Memiliki
58
Bawa Montir Sialan Itu Ke Dermaga
59
Selama Aku Masih Hidup, Aku Akan Terus Berjuang
60
Napas Buatan Ivy
61
Bagaimana Aku Bisa jatuh Cinta Padamu
62
Sebuah Cinta Di Bawah Langit Istanbul
63
Pengumuman
64
Kita Akan Membangun Kembali Dunia Kita Yang Telah Hancur
65
Selamat Datang di Fallea
66
Aku Mencintaimu - Versi Mehmet dan Cansu
67
Kisah Cinta Si Hitam dan Si Putih
68
Rasa Percaya Diri Yang Terkikis
69
Ikutlah Bersamaku Ke Paris
70
Detik-detik sebelum Falea bertemu dengan Kozan
71
Kedua Perusahaan Itu Akhirnya Bertemu Di Kota Paris
72
Pertarungan Antara Perusahaan Kozan Dengan Perusahaan Falea
73
Pengumuman Pemenang Tender Fashion Musim Semi Tahun Ini
74
Diam Bukanlah Cara Yang Terbaik Untuk Menyelesaikan Masalah
75
Arti Nama Falea
76
Menara Eiffel - Will You Marry Me?
77
Malam Terakhir Di Kota Paris
78
Seseorang Di Masa Lalu Kembali Muncul
79
Sebuah Kiriman Surat
80
Robekan Kertas - Rencana Pernikahan
81
Sebuah Kebohongan dan Sebuah Informasi
82
Bocornya Jadwal Pernikahan Kenan dan Ivy
83
Ivy Mengetahui Surat Penawaran Dari Perusahaan Puzulla
84
Pemilik Perusahaan Puzulla Adalah....
85
Sebuah Dilema
86
Kebahagiaan dan Ketakutan
87
Sebuah Kekecewaan
88
Penyerbuan Apartemen Falea
89
Jangan Ambil Dia Dariku
90
Aku Kembali Karena Mu
91
Pria Sepertiga Abad
92
Perjanjian Kerjasama Dengan Puzulla Diperbarui
93
Satu Hari Sebelum Pernikahan
94
Hasan Berhasil Menangkap Salah Satu Putri Eleanor
95
Malam Yang Menegangkan - Siapa Yang Menghancurkan Siapa
96
Cansu - Kelopak Bunga Yang Mekar Kini Telah Layu Dalam Semalam
97
Korban Tusukan Sophia
98
Roda Kehidupan Itu Berputar
99
Tertangkapnya Sophia - Cansu Mulai Membuka Suaranya
100
Malam Penyerbuan
101
Malam Yang Indah - Sebuah Kejutan Di Pagi Hari Menyambut Falea
102
Himpitan
103
Beberapa Kejutan Di Hari Yang Sama
104
Kejutan Di Hari Ulang Tahun - Sang Ratu Judi
105
Sepandai-pandainya Tupai Melompat Akhirnya Akan Jatuh Juga
106
Final Battle Part 1
107
Final Battle Part 2
108
Final Battle Part 3
109
Final Battle Part 4
110
Sebuah Pilihan
111
Jangan Katakan Itu
112
Berdoalah Agar Wanita Itu Sudi Membantu Kita
113
Reunian DL dan GMYH - Sebuah Janji Pertemuan
114
Reunian DL dan GMYH - Hutang Masa Lalu
115
Reunian DL dan GMYH - Ajak Aku Menemuinya
116
Reuni DL dan GMYH - Pertemuan Yafet dan Kenan
117
Reuni DL dan GMYH - Sebuah Ironi
118
Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 1)
119
Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 2)
120
Reuni DL dan GMYH - Sidang Pertama (Part 3)
121
Reuni DL dan GMYH - Sidang Kedua dan Hasilnya
122
Reuni DL dan GMYH - Risalah Hati
123
Reuni DL dan GMYH - Hubungan Darah
124
Reuni DL dan GMYH - Tersisa Tiga Bulan Lagi
125
Reuni DL dan GMYH - Keturunan Fallay
126
Reuni DL dan GMYH - Kebebasan
127
Reuni DL dan GMYH - Ketika Mantan Mengajak Untuk Bertemu
128
Reuni DL dan GMYH - Temani Aku Malam Ini
129
Reuni DL dan GMYH - Akhir Dari Sebuah Kenangan
130
Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 1
131
Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 2
132
Reuni DL dan GMYH - Bonus Chapter 3
133
Open PO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!