Bab. 5 Portal Dunia Sihir

Alkila adalah Anak ke dua dari kakek dan Nenek Almira dalam kata lain ibu kandungan Almira, dia memutuskan untuk menikah dengan pria dari dunia penyihir.

sebenernya orang tua Alkila tidak menyetujui hubungan antar dua dunia itu, tapi mustahil keduanya sudah saling jatuh cinta saling menyayangi satu sama lain. sulit untuk di pisahkan.

orang tua Alkila akhirnya menyetujui hubungan anaknya itu walaupun sangat berat di hati. Setelah menikah Alkila ikut suaminya tinggal di dunia sihir, itu semakin memberatkan hati kedua orang tuanya. Semenjak menikah mereka tidak pernah berkunjung ke rumah orang tuanya untuk menjaga keselamatan mereka.

Orang tua Alkila cuma tinggal bersama anak pertama nya bernama Bastian. Karena ada masalah dengan pekerjaan Bastian. membuat orang tua Alkila memutuskan tinggal berdua di sebuah pinggiran kota.

flash off

"jadi bagaimana aku bisa bertemu dengan Bunny dan menamainya bunny padahal aku tidak tau nama aslinya." Almira begitu bingung.

"itu semua karena berkat bantuan sihir."

"Apa kamu bisa sihir.."

"Hanya sedikit."

"Lalu bagaimana kamu bisa di celakai oleh Nita dan gengnya kenapa kamu tidak melawan."

"kalau aku melawan aku tidak akan bertemu denganmu saat ini, setelah kakek dan nenekmu pindah rumah, aku berusaha mencari mu bertahun-tahun, tapi baru beberapa hari lalu bisa bertemu denganmu."

Almira hanya mengangguk mendengar penjelasan kelinci itu.

"Apakah mama dan papaku sudah meninggal beneran..? aku harap mereka masih hidup.." Almira menatap ke arah kakek dan neneknya dan juga bunny. Tapi kelinci itu hanya menunduk.

"aku putus hubungan dengan kedua orang tuamu, aku sangat sulit berkomunikasi dengan mereka, karena aku terlalu lama tinggal di dunia manusia membuat ilmuku sedikit menurun."

"Berarti ada harapan aku bisa bertemu dengan orang tuaku."

nenek mengelus rambut cucu kesayangan nya itu.

"jangan terlalu berharap nak, nenek takut kamu nanti akan kecewa bila tidak sesuai dengan apa yang kau mau. nenek dan kakek sengaja menyembunyikan identitas orang tuamu demi keselamatan mu. Nenek juga berharap mereka masih hidup."

"Bagaimana Aku bisa ke sana nek..?"

"Ada sebuah portal yang menghubungkan dunia manusia dan dunia sihir, tidak sembarang manusia yang bisa masuk ke dalam dunia sihir. kalaupun manusia itu masuk belum tentu mereka bisa keluar."

"Benarkah...? sungguh mengerikan."

****

"apa kau sudah siap..?" Tatap Bunny dengan seksama. Almira hanya mengangguk saja.

"Aku percayakan cucuku padamu." seru nenek sambil mengusap air matanya.

"kembalikan dengan keadaan selamat nak, kami menunggumu."

"pasti kek...itu pasti..."

Mereka bertiga berpelukan untuk yang terakhir kalinya sebelum Almira menapakan kakinya ke dunia sihir. Sebuah portal penghubung dunia sihir terbuka, Gadis berambut coklat itu berjalan di belakang Bunny. Saat keluar mereka berada di hutan yang sangat lebat, pohon yang sangat besar-besaran dan rimbun.

"Tunggu...sebelum kita pergi kau harus berganti pakaian. kalau menggunakan baju itu kamu akan di pandang aneh oleh orang-orang di sini..?'

"Benarkah..? lalu aku pakai baju apa..?"

"Lihat di dalam goa itu, orang tuamu sudah menyiapkan baju untukmu sejak lama, mereka tau kamu akan ke dunia sihir ini setelah umurmu tujuh belas tahun. karena dengan kedatanganmu akan mengubah takdir."

"Benarkah..? aku tidak percaya itu."

"hem...terserah."

Bunny berbicara datar. walaupun bentuknya sangat lucu tapi sifatnya tidak selucu kelinci. Bunny lebih bersifat datar dan tidak mau tau. Almira hanya membuang nafas kasar, di bukanya peti yang ada di pojok gua, matanya membulat sempurna saat melihat baju yang ada di dalam peti itu. Sebuah gaun berwarna hitam semata kaki panjangnya,ada sarung tangan dan topi lancip.

"Bagaimana penampilan ku saat ini..?" Tanya Almira yang merasa tidak nyaman dengan baju yang dia pakai saat ini.

"Kau mirip dengan mamamu.."

"Benerkah..?"

"Lupakan.."

Bunny berjalan di depan Almira, mereka memasuki sebuah Desa yang sangat asing bagi Almira, karena di desa itu penerangan masih menggunakan lampu obor, sedangkan rumah-rumah masih kayu dan atap rumah menggunakan jerami. gadis berambut coklat itu sangat kagum sekaligus heran masih ada desa yang tertinggal seperti ini, itu pikiran gadis itu saat ini.

Bunny sampai di sebuah rumah yang letaknya agak jauh dari rumah-rumah lainnya, dan memanggil seseorang yang ada di dalam rumah itu.

pria dengan badan yang gendut, pendek dan berjenggot rambutnya panjang membuka pintu dengan sangat hati-hati. saat dia melihat kehadiran Bunny dengan cepat menyuruh mereka masuk ke dalam rumah. sebelum menutup pintu, pria itu melihat sekeliling memastikan tidak ada orang yang mengikuti ataupun melihat bunny dan Almira datang.

"Bunny kau kembali...?" tanya pria itu dengan berbinar kemudian pandangannya menatap ke arah Almira.

"Gadis ini..."

"ya...benar sekali dugaan mu...dia Almira putri dari Alkila." Bisik Bunny takut ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"astaga...aku tidak percaya ini." pria itu memegang Almira dan membolak balikan seperti boneka karena masih belum percaya, kemudian di peluknya gadis itu sampai susah untuk bernafas.

"maaf...maaf...aku terlalu senang...oh iya..panggil aku dengan sebutan guru li."

Almira mengangguk dan tersenyum. pria yang di sebut guru Li langsung meraih tangan kiri Almira untuk lebih memastikan lagi. Dan benar ada tanda hati di tangannya.

guru Li tersenyum puas, akhirnya ramalan sudah berjalan, Almira yang di ramalkan akan mengalahkan dan memusnahkan penguasa kegelapan sudah kembali lagi.

Guru Li mengambil tongkat sihirnya kemudian dia membuat sebuah teh hangat.

"Bra..kadabra...."

dua gelas teh hangat melayang begitu saja dan tergeletak di depan Almira, gadis itu sangat terkejut sekaligus takjub.

"Mulai besok, aku akan mengantarmu di sekolah penyihir, kamu harus pandai dalam menggunakan sihir seperti kedua orang tuamu."

"Apakah mereka masih hidup..?" tanya Almira dengan penuh semangat.

"Aku tidak tau, hanya saja Orang tuamu sebelum pergi berpesan kepadaku bila suatu saat kamu kembali ke sini maka kamu harus sekolah menjadi penyihir yang sangat hebat."

Almira menundukkan kepalanya, dia takut bila di sekolah akan di bully lagi. seperti dia sekolah di dunia manusia.

"Tenanglah, aku akan menjagamu."

sahut bunny yang bisa membaca pikiran Almira. Guru Li menyuruh Almira untuk istirahat karena malam telah larut, pagi-pagi sekali dia akan mengantar Almira untuk pergi ke sekolah penyihir. Badan terasa cape dan lelah tapi matanya sulit untuk terpejam, di tariknya selimut menutupi semua tubuhnya. Guru Li dan Bunny berbincang-bincang melepas rindu. Bunny bercerita bagaimana mengerikan dunia manusia baginya. Apalagi perlakuan Nita dan gengnya yang sulit untuk di lupakan. Dia seperti malas untuk berhubungan dengan manusia. Tapi tidak semua manusia jahat karena ada juga manusia yang baik dan tulus yang merawat Bunny.

Bersambung....

Episodes
1 Bab 1. Almira
2 Bab 2. Kue
3 Bab 3. Namanya Bunny
4 Bab 4. 17 Tahun
5 Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6 Bab 6. Sekolah Sihir
7 Bab 7.Tongkat Sihir
8 Bab 8. Labirin
9 Bab 9. Rintangan
10 Bab 10.Bendera
11 Bab 11. Berhasil
12 Bab 12. Suara misterius
13 Bab 13. Naga kepala tiga
14 Bab 14. Alkila
15 Bab 15. Alkila_2
16 Bab 16. Kedatangan Bunny
17 Bab 17. Pertanda Apa ini?
18 Bab 18. Dua Menjadi Satu
19 Bab 19. Pasukan iblis
20 Bab 20. Sudah saatnya
21 Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22 Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23 Bab 23. Pertarungan
24 Bab 24. pertarungan_2
25 Bab 25.
26 Bab 26. Pulang.
27 Bab 27. Benda-benda Aneh
28 Bab 28. Besi berjalan
29 Bab 29. kapten Basket
30 Bab 30. Terpesona
31 Bab 31. Naga Hitam
32 Bab 32. Naga Hitam_2
33 Bab 33. Pedang Api
34 Bab 34. Pedang Api_2
35 Bab 35. flashback
36 Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37 Bab 37. Kembali
38 Bab 38. sandiwara
39 Bab 39.
40 Bab 40. Bantuan Datang.
41 Bab 41. Racun
42 Bab 42. Raksasa Batu
43 Bab 43. Kadal Raksasa
44 Bab 44. Laba-laba
45 Bab 45. Bunga gold
46 Bab 46. katak
47 Bab. 47
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab 51
52 Bab. 52
53 Bab 53. AC
54 Bab 54. coklat
55 Bab 55. ikat sepatu
56 Bab 56. PHP
57 Bab 57. foto
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63. panik
64 Bab 64. Patrun meninggal
65 Bab 65.
66 Bab 66
67 Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68 Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69 Bab 69. Rahasia Almira
70 Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Almira
2
Bab 2. Kue
3
Bab 3. Namanya Bunny
4
Bab 4. 17 Tahun
5
Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6
Bab 6. Sekolah Sihir
7
Bab 7.Tongkat Sihir
8
Bab 8. Labirin
9
Bab 9. Rintangan
10
Bab 10.Bendera
11
Bab 11. Berhasil
12
Bab 12. Suara misterius
13
Bab 13. Naga kepala tiga
14
Bab 14. Alkila
15
Bab 15. Alkila_2
16
Bab 16. Kedatangan Bunny
17
Bab 17. Pertanda Apa ini?
18
Bab 18. Dua Menjadi Satu
19
Bab 19. Pasukan iblis
20
Bab 20. Sudah saatnya
21
Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22
Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23
Bab 23. Pertarungan
24
Bab 24. pertarungan_2
25
Bab 25.
26
Bab 26. Pulang.
27
Bab 27. Benda-benda Aneh
28
Bab 28. Besi berjalan
29
Bab 29. kapten Basket
30
Bab 30. Terpesona
31
Bab 31. Naga Hitam
32
Bab 32. Naga Hitam_2
33
Bab 33. Pedang Api
34
Bab 34. Pedang Api_2
35
Bab 35. flashback
36
Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37
Bab 37. Kembali
38
Bab 38. sandiwara
39
Bab 39.
40
Bab 40. Bantuan Datang.
41
Bab 41. Racun
42
Bab 42. Raksasa Batu
43
Bab 43. Kadal Raksasa
44
Bab 44. Laba-laba
45
Bab 45. Bunga gold
46
Bab 46. katak
47
Bab. 47
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab 51
52
Bab. 52
53
Bab 53. AC
54
Bab 54. coklat
55
Bab 55. ikat sepatu
56
Bab 56. PHP
57
Bab 57. foto
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63. panik
64
Bab 64. Patrun meninggal
65
Bab 65.
66
Bab 66
67
Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68
Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69
Bab 69. Rahasia Almira
70
Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!