Bab 3. Namanya Bunny

Almira pulang dengan buru-buru, karena dia harus secepatnya sampai di rumah untuk segera menjual kue bikinan Neneknya. saat sampai di lorong kelas, terdengar suara ribut dan gelak tawa yang tidak asing baginya. Dia berjalan sedikit menjijit agar tidak menimbulkan suara, sangat malas bila harus berurusan dengan Nita dan gengnya. Apalagi waktunya tidak tepat, karena dia harus sampai di rumah dengan cepat.

"Hahahaha...ayo makan, cepat makan..!!"

"Kasihan dia Nit, dia ketakutan."

"Aduh Luna, kamu apa'an sih, kayak tidak tau Nita saja, dia tidak akan berhenti kalau belum puas." sahut Klara melihat Nita dengan kesenangannya saat ini, seperti mendapatkan mainan baru dari orangtuanya.

"Kalian tidak mau bersenang-senang, ayo gabung lah, ini sangat menyenangkan. Lihat hewan kecil ini begitu ketakutan. padahal niat ku baik cuma mau memberi makan saja hahahaha..."

Almira berhenti dan mengintip dari kejauhan, dia sangat penasaran apa yang di lakukan Nita dan gengnya. Di tatapnya dengan tajam ke arah depan. Tapi dia tidak bisa melihat dengan jelas karena tertutup oleh Luna dan Klara yang berdiri, sedangkan Nita berjongkok dengan tawanya yang sangat senang..

"Ayo kita pulang, aku sudah bosan." cetus Nita sambil melewati kedua temannya yang berdiri itu. keduanya hanya mengekor di belakangnya. Almira menahan nafas saat Nita dan gengnya melintas di depannya. Serasa aman, Almira keluar dari persembunyiannya dan setengah berlari ke pojok ruangan di tempat Nita tadi tertawa.

Betapa terkejutnya Almira, saat di dapati seekor kelinci yang sangat kotor dan kurus, kelinci kecil itu sangat takut saat melihat Almira.

"Tenanglah...aku tidak akan menyakitimu, apa boleh aku memegangmu."

Hewan itu masih saja ketakutan, dengan pelan-pelan di elusnya badan kelinci itu, Almira tersenyum melihat hewan yang ada di depannya itu, kaki kelinci terdapat goresan luka.

"Astaga kamu terluka, akan aku obati. jangan takut ya. Sekarang ikut aku pulang, kalau kamu masih di sini besok Nita dan gengnya bisa menyakiti mu lagi."

Almira menyembunyikan kelinci di dalam tasnya, agar tidak terlihat oleh penjaga sekolah maupun Nita bila sewaktu-waktu mereka kembali ke sekolah, kemudian dia keluar dari sekolah dengan sikap yang biasa saja. Agar tidak ada yang curiga kepadanya.

***

Almira mengobati setiap luka yang ada di kaki, dengan pelan-pelan di mandikan kelinci agar badannya terlihat lebih bersih.

"wah...kamu cantik sekali, lihatlah..bulumu sangat putih dan halus. Aku tidak tau kenapa kamu bisa jadi mainan Nita, kasihan sekali kamu. Pasti kamu terpisah dengan keluarga mu."

Di tatapnya dengan lekat kelinci yang ada di gendongannya, sesekali di ciumnya kelinci putih itu.

"ehmmm...aku akan memberi nama buat kamu, tapi siapa ya namamu.."

Almira diam, dia berfikir sejenak mencarikan nama yang pas untuk hewan peliharaan barunya.

"Bagaimana kalau namamu Bunny...ya...namamu...Bunny..."

Almira tersenyum bahagia mendapat teman baru sekarang, walaupun itu hanya Hewan. Karena selama ini temannya mendekati hanya ingin mencotek setiap ada PR, tapi itu tidak menjadi masalah buat Almira.

****

Di sekolah Nita sangat marah, kehilangan kelinci mainannya, dia menuduh teman-teman nya yang mengambilnya bahkan Dia juga memarahi penjaga sekolah karena tidak bisa menjaga kelincinya dengan baik.

"Bapak bagaimana sih...menjaga kelinci saja tidak bisa, bagaimana orang bisa membawa kelinci itu keluar dari sekolah ini..!!"

Klara dan Luna berusaha menenangkan Nita, mereka mengusulkan untuk membeli kelinci baru lagi, tapi di tolak mentah-mentah oleh gadis itu. Saat Almira sampai di sekolah, Nita tersenyum dengan sinis. Dia berjalan menuju tempat duduk Almira. Gadis berambut coklat itu tau kalau Nita sedang marah atas kehilangan kelincinya, karena terdengar pembicaraan murid lain di sepanjang lorong kelas tadi.

"Selamat pagi Almira sayang, lihatlah rambut panjangmu ini seperti kuda, selalu di kepang hahahaha, udik sekali penampilan mu."

"Coba kamu ke salon, pasti cantik seperti Nita."

"Luna..!!" Nita dan klara berteriak secara bersamaan. Di geng Nita hanya Luna yang sangat polos

"uuuppps....aku salah lagi ya." Sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Nita memegang rambut panjang Almira, bila di lihat dengan seksama, rambut Almira sangat indah dan bagus berwarna coklat dan lurus.

"Gil* bagus banget rambut si cupu, mana halus banget. rambutku tidak sebagus ini walaupun setiap bulan aku ke salon, Tidak mungkin bila dia melakukan perawatan rutin rambutnya, uang dari mana dia...?." Batin Nita.

Almira sukses bersikap cuek kepada Nita, gadis berambut coklat itu sangat malas bila berurusan dengan Nita dan gengnya. Nit masih memegang rambut Almira dengan penuh kekaguman walaupun di simpan di hatinya.

***

"Hallo bunny apa kabar...? apa makananmu sudah di makan..?" pulang sekolah Almira langsung meletakan tasnya begitu saja dan mengecek kondisi kelincinya, makin hari kelinci Almira makin gemuk dan berisi karena di rawat dengan sepenuh hati. Seperti ingin mengucapkan rasa terimakasih, Bunny mendekat dan menggosokkan badannya di kaki Almira.

"Astaga harus segera berangkat, sampai ketemu lagi Bunny."

Almira menyambar keranjang kue buatan neneknya dan menjualnya seperti biasa. Gadis itu merasa senang bisa membantu. Dia duduk di dekat tempat penyeberangan jalan sambil melihat keramaian sore ini.

"Dek, apa kuenya masih..?" seseorang membuyarkan lamunannya

"masih bu, mau beli berapa..?"

Si ibu yang tidak lain adalah Bi Wiwi menatap ke arah keranjang dan melihat beraneka macam kue, membuatnya menelan ludah.

"jangan panggil ibu, panggil saja bi wiwi. saya mau borong kue ini semuanya..."

Dengan semangat Almira membungkus semua kue yang ada di ranjang, dalam artian hari ini dia akan pulang lebih cepat dan bermain dengan Bunny. karena jualannya habis semua.

Bi wiwi melangkah dengan cepat dan langsung masuk ke dalam mobil milik anak majikannya.

"Gimana bi, dapet."

Bi Wiwi memperlihatkan senyum nya dan kantong belanjaannya.

"Dapet non, tapi apa tidak kebanyakan kalau beli segini."

"kebanyakan sih bi kalau di makan sendiri. Tapi kalau bi Wiwi tidak mau nanti biar di bagi ma supir nya papa." Celetuk Nita sambil menancap gas mobilnya membuat Bi Wiwi senang.

"jangan atuh non, bagi ma bibi aja. Enak soalnya kuenya."

****

Almira langsung bermain bersama kelinci kesayangan nya kadang dia bercerita tentang apapun pada hewan itu.

"Bunny besok usiaku tujuh belas tahun. Di usia itu banyak anak-anak yang merayakan dengan ke dua orangtuanya. Andai saja orang tuaku masih ada pasti aku sangat bahagia."

Almira membuka kalung liontin yang di pakainya, terdapat foto kedua orang tuanya dan dirinya waktu bayi, Bunny menatap foto itu seperti mengerti akan perasaan temannya itu.

"Tapi aku tidak boleh sedih, karena masih ada kakek dan nenek yang merawatku seperti orang tuaku sendiri.

Bersambung....

Episodes
1 Bab 1. Almira
2 Bab 2. Kue
3 Bab 3. Namanya Bunny
4 Bab 4. 17 Tahun
5 Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6 Bab 6. Sekolah Sihir
7 Bab 7.Tongkat Sihir
8 Bab 8. Labirin
9 Bab 9. Rintangan
10 Bab 10.Bendera
11 Bab 11. Berhasil
12 Bab 12. Suara misterius
13 Bab 13. Naga kepala tiga
14 Bab 14. Alkila
15 Bab 15. Alkila_2
16 Bab 16. Kedatangan Bunny
17 Bab 17. Pertanda Apa ini?
18 Bab 18. Dua Menjadi Satu
19 Bab 19. Pasukan iblis
20 Bab 20. Sudah saatnya
21 Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22 Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23 Bab 23. Pertarungan
24 Bab 24. pertarungan_2
25 Bab 25.
26 Bab 26. Pulang.
27 Bab 27. Benda-benda Aneh
28 Bab 28. Besi berjalan
29 Bab 29. kapten Basket
30 Bab 30. Terpesona
31 Bab 31. Naga Hitam
32 Bab 32. Naga Hitam_2
33 Bab 33. Pedang Api
34 Bab 34. Pedang Api_2
35 Bab 35. flashback
36 Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37 Bab 37. Kembali
38 Bab 38. sandiwara
39 Bab 39.
40 Bab 40. Bantuan Datang.
41 Bab 41. Racun
42 Bab 42. Raksasa Batu
43 Bab 43. Kadal Raksasa
44 Bab 44. Laba-laba
45 Bab 45. Bunga gold
46 Bab 46. katak
47 Bab. 47
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab 51
52 Bab. 52
53 Bab 53. AC
54 Bab 54. coklat
55 Bab 55. ikat sepatu
56 Bab 56. PHP
57 Bab 57. foto
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63. panik
64 Bab 64. Patrun meninggal
65 Bab 65.
66 Bab 66
67 Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68 Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69 Bab 69. Rahasia Almira
70 Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Almira
2
Bab 2. Kue
3
Bab 3. Namanya Bunny
4
Bab 4. 17 Tahun
5
Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6
Bab 6. Sekolah Sihir
7
Bab 7.Tongkat Sihir
8
Bab 8. Labirin
9
Bab 9. Rintangan
10
Bab 10.Bendera
11
Bab 11. Berhasil
12
Bab 12. Suara misterius
13
Bab 13. Naga kepala tiga
14
Bab 14. Alkila
15
Bab 15. Alkila_2
16
Bab 16. Kedatangan Bunny
17
Bab 17. Pertanda Apa ini?
18
Bab 18. Dua Menjadi Satu
19
Bab 19. Pasukan iblis
20
Bab 20. Sudah saatnya
21
Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22
Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23
Bab 23. Pertarungan
24
Bab 24. pertarungan_2
25
Bab 25.
26
Bab 26. Pulang.
27
Bab 27. Benda-benda Aneh
28
Bab 28. Besi berjalan
29
Bab 29. kapten Basket
30
Bab 30. Terpesona
31
Bab 31. Naga Hitam
32
Bab 32. Naga Hitam_2
33
Bab 33. Pedang Api
34
Bab 34. Pedang Api_2
35
Bab 35. flashback
36
Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37
Bab 37. Kembali
38
Bab 38. sandiwara
39
Bab 39.
40
Bab 40. Bantuan Datang.
41
Bab 41. Racun
42
Bab 42. Raksasa Batu
43
Bab 43. Kadal Raksasa
44
Bab 44. Laba-laba
45
Bab 45. Bunga gold
46
Bab 46. katak
47
Bab. 47
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab 51
52
Bab. 52
53
Bab 53. AC
54
Bab 54. coklat
55
Bab 55. ikat sepatu
56
Bab 56. PHP
57
Bab 57. foto
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63. panik
64
Bab 64. Patrun meninggal
65
Bab 65.
66
Bab 66
67
Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68
Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69
Bab 69. Rahasia Almira
70
Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!