Bab 2. Kue

"Bagaimana dengan hasil jualan hari ini..?"

Almira memberikan hasil jualan hari ini kepada neneknya, kedua orang yang berumur itu terkejut saat sang cucu memberikan uang berwarna merah lima lembar dan uang receh, mereka menatap tajam ke Almira. Tidak mungkin menjual gorengan bisa mendapatkan uang dengan jumlah yang sangat banyak seperti itu.

"Nek, kek, ini tadi temen Almira ada yang membeli semua barang dagangan nenek. karena rasanya enak jadi dia memberikan uang lebih." Dusta Almira.

"Syukurlah kalau ada yang suka makanan buatan Nenek, kakak kira kamu mendapatkan uang itu dengan cara tidak halal."

"Tidak kek, Almira tidak berani melakukan itu."

Mereka bertiga saling berpelukan satu sama lain. Walaupun Almira sudah tidak mempunyai kedua orang tua, tapi dia tidak kehilangan kasih sayang dari kedua kakek dan Neneknya yang sudah di anggap sebagai orang tuanya sendiri.

****

Nita membanting bokongnya di sofa, di letakan makanan yang dia beli itu di meja, dia menatap lekat ke arah plastik putih.

"Hem..."

"Eh...non Nita sudah pulang? mau bibi bikinin es teh manis..?"

"Boleh bi"

Tidak lama bi wiwi muncul dengan satu gelas es teh manis yang sangat segar, wanita paruh baya itu menatap ke arah plastik yang di meja.

"Kalau bibi mau, ambil saja semua. Aku tidak suka." Decis Nita.

Dengan senang, Bi Wiwi langsung menyambar makanan itu kebetulan dia sangat lapar, di ambilnya satu kue basah dan menggigitnya. Saat gigitan pertama dia berhenti, Nita yang mengetahui ekspresi pembantu kesayangannya itu tersenyum kecut. Dia menyangka makanan itu tidak enak, apalagi yang jualan adalah musuh bebuyutan nya di sekolah.

Ternyata pikirin Nita salah, Bi Wiwi bilang kue yang di makannya adalah kue yang paling lezat selama ini dia nikmati.

"Kalau non tidak percaya cicip aja non, ini benar-benar kue terenak yang saya makan."

Bi Wiwi memberikan satu potong kue basah kepada majikannya itu, dengan ragu Nita mengambil, mengamati kemudian membolak-balik kue itu seperti di teliti hahahaha..lucu sekali Nita ya gaesss....

Bi Wiwi menghela nafas kasar, karena dia tidak sabar, Bi Wiwi langsung menyuapi anak majikannya itu di mulutnya. Nita mengunyah kue yang ada di mulutnya, matanya membulat sempurna saat kue pertama habis di mulutnya. Nita hanya dia seperti patung, kue yang dia makan seperti mengingatkan nya dengan masa kecilnya dengan Neneknya.

"non...non..." Bi Wiwi menggoyang goyang tubuh majikannya itu karena dari tadi diam saja saat memakan kue, takut Nita tersedak atau jangan-jangan dia kesambet jin penunggu kue, aduh... ada-ada saja Bi Wiwi.

Nita langsung mengambil plastik yang ada di tangan Bi wiwi kemudian dia duduk di sofa dan memakannya sendiri.

"Astaga non Nita...tadi katanya buat Bibi lha..ini di makan sendiri." Bi Wiwi sedikit kesal akan kelakuan anak majikan itu yang menurutnya pling plang.

"Batal deh, makan kue enak dan gratis." Gerutu bi Wiwi sambil sesekali melirik Nita yang dengan rakusnya menghabiskan kue yang ada di plastik. Gadis kaya itu mengelus perutnya yang terasa kenyang. Dia tidak begitu peduli dengan Bi Wiwi yang terlanjur marah. Untung dia sedikit punya hati, di ambilnya uang satu lembar berwarna merah dan di berikan kepada pembantu kesayangannya.

"ini Bi, kalau mau beli sendiri."

"Tapi bibi tidak tau di mana belinya non."

Nita diam, berfikir sejenak. mana mungkin Almira masih jualan malam-malam begini. Dia berniat besok akan membelinya lagi. Tapi dia akan menyuruh Bi Wiwi bukan dirinya, akan kehilangan harga diri di depan Almira bila nanti dia beli dagangannya.

"Kalau malam, mungkin orangnya sudah pulang Bi, besok aja bi. Dia biasanya jualan dekat jembatan di pasar."

"iya deh non." Wanita paruh baya itu sedikit kecewa, karena harus menunda kue yang akan dia makan.

****

Hari ini adalah pelajaran yang di tunggu-tunggu Almira tentang penelitian mahluk hidup, Dia sangat semangat sekali dan duduk paling depan sendiri.

"Lihatlah...si cupu duduk paling depan sendiri, aku akan memberi sedikit pelajaran untuknya." Sinis Nita.

Nita berjalan santai ke depan di tangannya sudah ada seekor cicak yang dia tangkap di kantin tadi pagi. Di letaknya cicak itu di pundak Almira, gadis berambut coklat itu belum menyadari ada hewan kecil di pundaknya. Salah satu temen yang duduk di sebelahnya berteriak kencang sekali melihat cicak di pundak Almira.

"Al...i..itu...i...itu...ci...cak!!" temannya berusaha memberitahu Almira sambil menunjuk pundaknya.

Deg...

jantungnya berdetak kencang, dengan pelan dan pasti kepala Almira menoleh ke pundaknya, mukanya langsung pucat, bibirnya berteriak karena geli. Dengan reflek dia melompat-lompat di kelasnya.

"aaaaaaaaa....cicak....aaaaa"

Guru yang ada di depan langsung menatap ke arah Almira yang menimbulkan kegaduhan.

"Ada apa ini, Almira...!!"

 Gadis berambut coklat itu belum bisa menjawab pertanyaan gurunya Matanya terpejam saking gelinya, Prima teman kelas Almira mendekat dan membuang hewan kecil itu di pundaknya.

"Tenanglah cicaknya sudah tidak ada."

Almira berhenti melompat, mengatur nafasnya kembali agar normal, di tatapnya prima dan dia berterimakasih. Nita dan gengnya tertawa bahagia melihat tingkah Almira yang sangat konyol menurutnya.

"Biasalah bu...Gadis cupu ini selalu mencari perhatian terus di kelas, apalagi kalau pelajaran ibu. Aduh...dia pasti tuh mencari perhatian ekstra...iya kan...!!"

"iya..bener banget bu, apa yang di katakan Nita."

"Nita..!! jaga ucapanmu!!"

"Baik bu."

Nita berdecak kesal, berharap gurunya membela dirinya malah tidak sama sekali. pelajaran pun di lanjutkan kembali. Nita menatap tajam ke arah Almira, dia akan mencari cara bagaimana caranya agar dia bisa di keluarkan dari sekolah.

Nita tidak suka dengan Almira, karena gadis itu selalu di puji akan kecerdasan nya oleh para guru, dan Almira selalu menjadi utusan dari sekolah setiap ada lomba. Sebelum kedatangan Almira, Nitalah yang menjadi kebanggaan di sekolahnya, prestasi, kecantikan, kecerdasan dan popularitas itu yang di sandang Nita. semua itu kini telah di rebut oleh Almira dari dirinya, bedanya Almira tidak begitu cantik karena penampilannya yang terlihat begitu cupu bagi sebagian temannya, kacamata tebal, gigi behel dan rambut coklatnya yang tak pernah ketinggalan selalu di kepang menjadi dua. kancing baju yang di kancing kan sampai di leher. Temen-temen bisa membayangkan bagaimana penampilan Almira.

Karena itu Almira sangat di benci oleh Nita dan gengnya, Nita selalu mengerjai Almira agar tidak betah di sekolah dan segera pindah, kenyataan nya adalah gadis berambut coklat itu masih bertahan di sekolah sampai saat ini.

Bersambung...

****

hallo... kakak-kakak terimakasih sudah mampir di karyaku... semoga menikmati cerita ini ya, bila suka silahkan tinggalkan like dan komentar yang membangun 🥰. terimakasih.

Episodes
1 Bab 1. Almira
2 Bab 2. Kue
3 Bab 3. Namanya Bunny
4 Bab 4. 17 Tahun
5 Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6 Bab 6. Sekolah Sihir
7 Bab 7.Tongkat Sihir
8 Bab 8. Labirin
9 Bab 9. Rintangan
10 Bab 10.Bendera
11 Bab 11. Berhasil
12 Bab 12. Suara misterius
13 Bab 13. Naga kepala tiga
14 Bab 14. Alkila
15 Bab 15. Alkila_2
16 Bab 16. Kedatangan Bunny
17 Bab 17. Pertanda Apa ini?
18 Bab 18. Dua Menjadi Satu
19 Bab 19. Pasukan iblis
20 Bab 20. Sudah saatnya
21 Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22 Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23 Bab 23. Pertarungan
24 Bab 24. pertarungan_2
25 Bab 25.
26 Bab 26. Pulang.
27 Bab 27. Benda-benda Aneh
28 Bab 28. Besi berjalan
29 Bab 29. kapten Basket
30 Bab 30. Terpesona
31 Bab 31. Naga Hitam
32 Bab 32. Naga Hitam_2
33 Bab 33. Pedang Api
34 Bab 34. Pedang Api_2
35 Bab 35. flashback
36 Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37 Bab 37. Kembali
38 Bab 38. sandiwara
39 Bab 39.
40 Bab 40. Bantuan Datang.
41 Bab 41. Racun
42 Bab 42. Raksasa Batu
43 Bab 43. Kadal Raksasa
44 Bab 44. Laba-laba
45 Bab 45. Bunga gold
46 Bab 46. katak
47 Bab. 47
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab 51
52 Bab. 52
53 Bab 53. AC
54 Bab 54. coklat
55 Bab 55. ikat sepatu
56 Bab 56. PHP
57 Bab 57. foto
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63. panik
64 Bab 64. Patrun meninggal
65 Bab 65.
66 Bab 66
67 Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68 Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69 Bab 69. Rahasia Almira
70 Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Almira
2
Bab 2. Kue
3
Bab 3. Namanya Bunny
4
Bab 4. 17 Tahun
5
Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6
Bab 6. Sekolah Sihir
7
Bab 7.Tongkat Sihir
8
Bab 8. Labirin
9
Bab 9. Rintangan
10
Bab 10.Bendera
11
Bab 11. Berhasil
12
Bab 12. Suara misterius
13
Bab 13. Naga kepala tiga
14
Bab 14. Alkila
15
Bab 15. Alkila_2
16
Bab 16. Kedatangan Bunny
17
Bab 17. Pertanda Apa ini?
18
Bab 18. Dua Menjadi Satu
19
Bab 19. Pasukan iblis
20
Bab 20. Sudah saatnya
21
Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22
Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23
Bab 23. Pertarungan
24
Bab 24. pertarungan_2
25
Bab 25.
26
Bab 26. Pulang.
27
Bab 27. Benda-benda Aneh
28
Bab 28. Besi berjalan
29
Bab 29. kapten Basket
30
Bab 30. Terpesona
31
Bab 31. Naga Hitam
32
Bab 32. Naga Hitam_2
33
Bab 33. Pedang Api
34
Bab 34. Pedang Api_2
35
Bab 35. flashback
36
Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37
Bab 37. Kembali
38
Bab 38. sandiwara
39
Bab 39.
40
Bab 40. Bantuan Datang.
41
Bab 41. Racun
42
Bab 42. Raksasa Batu
43
Bab 43. Kadal Raksasa
44
Bab 44. Laba-laba
45
Bab 45. Bunga gold
46
Bab 46. katak
47
Bab. 47
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab 51
52
Bab. 52
53
Bab 53. AC
54
Bab 54. coklat
55
Bab 55. ikat sepatu
56
Bab 56. PHP
57
Bab 57. foto
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63. panik
64
Bab 64. Patrun meninggal
65
Bab 65.
66
Bab 66
67
Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68
Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69
Bab 69. Rahasia Almira
70
Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!