Dunia Sihir Itu Ada

Dunia Sihir Itu Ada

Bab 1. Almira

Seorang gadis dengan rambut panjang berwarna coklat dan berkacamata sedang berlari tak tentu arah, Gadis itu melihat ada sebuah tong sampah besar dan segera menyembunyikan dirinya di sana, nafasnya tak beraturan. Keringat mengucur deras di tubuhnya, membuat baju seragam yang di kenakan basah kuyup.

"Almira...Almira...Di mana kamu sayang...Almira..ayolah jangan main petak umpet terus dengan kami. Kita bermain-main dulu Sebelum pulang." Terdengar gelak tawa yang begitu nyaring, Almira yang mendengar tawa itu, seperti neraka baginya. Di tutup kedua telinga dengan kedua tangannya.

tring...tring...tring...

Terdengar sebuah suara kayu yang di goresan di dinding-dinding menimbulakn suara yang nyaring di telinga.

"Almira...almira...!!!"

Suara itu semakin mendekat, air mata Almira keluar begitu saja, rasa takut mendera dirinya.

Dret.....Dret...Dret..

Suara telpon berdering dengan sangat kencang, langkah kaki itu berdiri tepat di depan tong sampah tempat Almira bersembunyi.

"iya pa..ada apa..?"

"Pulang sekarang, ada yang mau papa bicarakan padamu."

"apa tidak bisa nanti..?"

"papa bilang sekarang..!!'

Telpon di matikan secara sepihak. Dua gadis menatap temannya yang menerima telepon, Dia adalah Nita, gadis kaya raya. anak salah satu donatur tetap di sekolahnya, guru dan siswa lainnya sangat segan padanya. Dua temannya yaitu Klara dan luna.

Nita berdecak kesal saat papanya menyuruhnya pulang, dia menatap kedua temannya itu. Perintah papanya tidak bisa dia bantah, karena orang tuanya sangat Disiplin dan bila Nita tidak menurut uang jajannya bisa di potong satu Minggu, itu sangat menyebalkan baginya.

"kayaknya hari ini kita tidak jadi bersenang-senang. lain kali saja, ayo..." Mereka bertiga meninggalkan belakang sekolah. Suasana menjadi hening dan sepi.

Dari balik tong sampah, kepala Almira mengintip, merasa semua aman dia keluar dan bernafas lega karena hari ini dia terhindar dari Nita dan gengnya untuk menjadi mainan. Satu yang menjadi masalah untuk Almira saat ini yaitu baju seragam yang di kenakan kotor dan bau sampah, tidak mungkin dia mengikuti pelajaran Di jam ke dua dengan memakai baju seragam dengan kondisi yang memperhatikan. Dia akan di bully satu sekolah bila di paksakan masuk kelas.

Dengan sangat pelan di panjatnya dinding tembok sekolah bagian belakang, Almira akan pulang terlebih dahulu Dengan kata lain dia akan membolos di jam pelajaran ke dua. Sesekali dia menoleh ke kanan dan kiri takut ada satpam yang berkeliling sekolah. Jalannya sangat gontai, ada kulit pisang di atas kepalanya, Semua tatapan orang di jalan seperti mengejek dirinya, Tapi Almira abaikan begitu saja, karena tatapan itu bukan untuk pertama kalinya dia dapatkan.

"Almira...? astaga..?"

suara yang sangat lembut dan sangat di kenal nya.

"Nenek..?"

wanita tua itu melihat penampilan Almira dari bawah hingga atas, mukanya tidak terlihat muka lagi karena goresan sampah di wajah, rambutnya sangat lepek. Sebelum neneknya berbicara, almira sudah menjelaskan.

"Almira tidak apa-apa nek, tadi jatuh ke dalam tong sampah karena jalan licin jadi seperti ini." Almira tersenyum dengan sangat manis, walaupun senyum itu dia paksakan. Dia tidak mau melihat neneknya sedih, di depan neneknya, Almira selalu terlihat riang dan gembira walupun hatinya Terluka, Almira adalah gadis yang sangat kuat, Dia tidak ingin menjadi beban untuk Neneknya.

"ya sudah, sana mandi dan ganti bajumu. Nenek tidak tahan dengan baunya, gorengan dan kue basah sudah siap, nanti setelah kamu istirahat kamu bisa langsung berkeliling."

Nenek Almira setiap hari membuat gorengan dan kue basah untuk di jual, sedangkan kakeknya berjualan koran di lampu merah. Dari hasil jualan mereka bisa mencukupi dapur sehari-hari.

Almira hanya tersenyum, lalu masuk ke dalam rumah dan membersihkan dirinya. Rumah yang sangat tua, tapi kondisi rumah masih layak di huni. Tubuhnya sangat segar setelah terkena air. Sesekali dia bernyanyi di kamar mandi.

Almira masuk di sekolah ternama karena beasiswa yang dia dapat, gadis berambut coklat itu sangat pintar di sekolahnya. Tak jarang bila Almira selalu di ikut sertakan dalam setiap lomba antar sekolah dan pulang dengan membawa piala, piagam membuat nama baik sekolah semakin maju dan harum.

****

"kue...kue....!! gorengan...gorengan...!!" Sesekali bibirnya berteriak menjualkan dagangannya. Semakin siang matahari semakin terik. Jualannya masih ada Setengah. Dia duduk termenung sambil melihat orang-orang yang berlalu-lalang di depannya.

"ya ampun gaesss....dunia ini sempit banget ya, di sekolah ada dia, Di sini ketemu lagi ma si cupu."

"Ni...nita..?" Almira sangat terkejut melihat kehadiran Nita dan gengnya, tangan mereka sudah ada di depan dada, dan maju mendekati Almira. Saat tangan Nita mencekram kaos Almira Datang seorang pria tinggi besar dengan banyak tato di tangannya, tatapannya begitu tajam melihat ke arah Nita dan gengnya.

"Almira...!" suara barinto terdengar. Nita sangat takut, dia mundur satu langkah. Mereka mengira pria itu adalah ayah Almira seorang preman jalanan

Gadis berambut coklat itu tersenyum, kemudian dia mempunyai ide yang cemerlang.

"Eh...ada om Tito, ini temennya Almira mau borong semua dagangan iya kan Nit..?" Goda Almira, mengetahui namanya di sebut. Nita sangat gugup, pandangannya masih tertuju pada pria yang bertato itu.

"i...iya...ja...jadi, i...ini...om...kamu?" jawab Nita dengan nada yang terbata-bata.

"bu...bungkus...Al, ka...kami ja...jadi bo...rong semuanya.."

Seperti mendapat Durian Runtuh Almira langsung membungkus semua makanan yang tersisa di ranjang dagangannya.

"Jadi semuanya Dua ratus ribu."

Almira memberikan plastik yang berisi makanan dan langsung di sambut oleh Nita, gadis kaya itu memberikan lima lembar uang berwarna merah, tangannya begitu gemetar saat memberikan uang.

"Nit...ini uangnya banyak banget."

"u...udah, am...bil saja bu..buat kamu.."

Dengan cepat Nita dan gengnya meninggalkan tempat Almira jualan dengan kaki seribu nya, Almira tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini melihat ekspresi orang yang menindas nya takut melihat pria betato.

Tito, orang yang di panggil Almira meninggikan alisnya saat melihat Nita dan gengnya kabur.

"ya...ampun....cin....kok mereka kabur sih...eike datang ke sini, mau capcus gorengan you, ee...malah mereka borong, eike jadi laper... satu lagi jangan panggil eike dengan sebutan om tapi ses...yes..." Tito mengedipkan mata sebelah sambil berjalan gemulai bak model internasional.

"yes...ses... Tito, eike...salah..." Goda Almira sambil menirukan gaya pria itu dan Tawa tak tertahankan lepas dari bibir mungilnya.

"Almira... ayo pulang, sudah sore sebentar lagi magrib."

"kakak...??"

Almira menghampiri kakaknya yang baru selesai berjualan koran, walaupun koran masih ada beberapa lembar di tangan, dia memutuskan untuk pulang.

Bersambung....

******

hallo gaes...ini karya ke duaku, terimakasih sudah mampir. Mohon masukannya biar semakin semangat untuk menulis bab-bab selanjutnya.

Terpopuler

Comments

PORREN46R

PORREN46R

Terimakasih atas novelnya aku jadi dapat inspirasi dari novel ini. Terimakasih ya. Sudah mampir ya.

2023-10-06

3

Nuhume

Nuhume

Hadir kak, semangattttt❤️

2023-10-04

0

Wawan

Wawan

Hadir .... 🤘

2023-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Almira
2 Bab 2. Kue
3 Bab 3. Namanya Bunny
4 Bab 4. 17 Tahun
5 Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6 Bab 6. Sekolah Sihir
7 Bab 7.Tongkat Sihir
8 Bab 8. Labirin
9 Bab 9. Rintangan
10 Bab 10.Bendera
11 Bab 11. Berhasil
12 Bab 12. Suara misterius
13 Bab 13. Naga kepala tiga
14 Bab 14. Alkila
15 Bab 15. Alkila_2
16 Bab 16. Kedatangan Bunny
17 Bab 17. Pertanda Apa ini?
18 Bab 18. Dua Menjadi Satu
19 Bab 19. Pasukan iblis
20 Bab 20. Sudah saatnya
21 Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22 Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23 Bab 23. Pertarungan
24 Bab 24. pertarungan_2
25 Bab 25.
26 Bab 26. Pulang.
27 Bab 27. Benda-benda Aneh
28 Bab 28. Besi berjalan
29 Bab 29. kapten Basket
30 Bab 30. Terpesona
31 Bab 31. Naga Hitam
32 Bab 32. Naga Hitam_2
33 Bab 33. Pedang Api
34 Bab 34. Pedang Api_2
35 Bab 35. flashback
36 Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37 Bab 37. Kembali
38 Bab 38. sandiwara
39 Bab 39.
40 Bab 40. Bantuan Datang.
41 Bab 41. Racun
42 Bab 42. Raksasa Batu
43 Bab 43. Kadal Raksasa
44 Bab 44. Laba-laba
45 Bab 45. Bunga gold
46 Bab 46. katak
47 Bab. 47
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab 51
52 Bab. 52
53 Bab 53. AC
54 Bab 54. coklat
55 Bab 55. ikat sepatu
56 Bab 56. PHP
57 Bab 57. foto
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63. panik
64 Bab 64. Patrun meninggal
65 Bab 65.
66 Bab 66
67 Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68 Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69 Bab 69. Rahasia Almira
70 Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Almira
2
Bab 2. Kue
3
Bab 3. Namanya Bunny
4
Bab 4. 17 Tahun
5
Bab. 5 Portal Dunia Sihir
6
Bab 6. Sekolah Sihir
7
Bab 7.Tongkat Sihir
8
Bab 8. Labirin
9
Bab 9. Rintangan
10
Bab 10.Bendera
11
Bab 11. Berhasil
12
Bab 12. Suara misterius
13
Bab 13. Naga kepala tiga
14
Bab 14. Alkila
15
Bab 15. Alkila_2
16
Bab 16. Kedatangan Bunny
17
Bab 17. Pertanda Apa ini?
18
Bab 18. Dua Menjadi Satu
19
Bab 19. Pasukan iblis
20
Bab 20. Sudah saatnya
21
Bab 21. Bukan lawan yang Mudah
22
Bab.22 Dia kembali dengan kekuatan besar
23
Bab 23. Pertarungan
24
Bab 24. pertarungan_2
25
Bab 25.
26
Bab 26. Pulang.
27
Bab 27. Benda-benda Aneh
28
Bab 28. Besi berjalan
29
Bab 29. kapten Basket
30
Bab 30. Terpesona
31
Bab 31. Naga Hitam
32
Bab 32. Naga Hitam_2
33
Bab 33. Pedang Api
34
Bab 34. Pedang Api_2
35
Bab 35. flashback
36
Bab 36. Bangkitnya Naga Hitam
37
Bab 37. Kembali
38
Bab 38. sandiwara
39
Bab 39.
40
Bab 40. Bantuan Datang.
41
Bab 41. Racun
42
Bab 42. Raksasa Batu
43
Bab 43. Kadal Raksasa
44
Bab 44. Laba-laba
45
Bab 45. Bunga gold
46
Bab 46. katak
47
Bab. 47
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab 51
52
Bab. 52
53
Bab 53. AC
54
Bab 54. coklat
55
Bab 55. ikat sepatu
56
Bab 56. PHP
57
Bab 57. foto
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63. panik
64
Bab 64. Patrun meninggal
65
Bab 65.
66
Bab 66
67
Bab 67. Piter di selamatkan oleh outdir
68
Bab 68. siapa sosok yang bersama Almira.
69
Bab 69. Rahasia Almira
70
Bab 70. Siapa sosok yang menyerupai Patrun...?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!