Bab 3.

Ellen dan Alex saling menatap satu sama lain. Mereka berdua menginginkan barang yang sama. Alex tidak tahu kenapa si wanita begitu menginginkan hal tersebut, sedangkan Alex memang mencari benda tersebut kesana kemari. Setelah cukup lama, Alex kemudian mendengar kalau di toko tersebut ditemukan anting-anting yang dia incar. Maka kesanalah Alex dan menginginkan anting-anting tersebut. Dia mau beli dan bawa pulang. 

Begitu juga dengan Ellen. Dia mendapatkan misi tersebut untuk mendapatkan anting-anting tersebut. Sepertinya Alex dan Ellen akan memperebutkan anting-anting tersebut. 

"Aku menginginkan anting-anting tersebut," ucap Alex. Dia tidak akan semudah itu mengalah. Tidak memberikan anting-anting tersebut. 

"Aku yang lihat duluan. Ini untuk aku. Aku mau anting-anting ini, Tuan," ucap Ellen pula kepada Alex. 

"Punyaku!"

"Tidak ini punyaku!"

"Aku!"

"Milikku!"

Keduanya malah ribut dan berebut anting-anting tersebut. Sang penjual sampai bingung dan hanya menatap ke arah Ellen dan Alex. Biasanya hal sepele seperti ini tidak akan Alex urusin. Namun kali ini beda. Dia harus mendapatkan anting-anting tersebut. Begitu juga Ellen, dia harus menyelesaikan misi tugas pertama yang diberikan Lily. 

"Hei, Tuan! Anda seorang pria. Sebaiknya mengalah sama seorang wanita!" Ellen menatap tajam ke arah Alex. Dia bahkan tidak tahu sama siapa saat ini dia berhadapan. 

"Kau yang tidak tahu sedang berurusan dengan siapa, Nona!" Mata Alex begitu tajam seperti elang yang mau memangsa mangsanya. 

Kemudian suara Lily terdengar oleh Ellen. Hanya Ellen yang bisa mendengar. Lily memberikan arahan untuk mengalihkan perhatian Alex agar mereka bisa mendapatkan anting-anting tersebut. 

"Ellen, cium pria itu sekarang juga. Dapatkan segera anting-anting tersebut!" Perintah Lily. 

"Hah! Apa!" Ellen tentu kaget. Dia tertegun. 

Alex pikir kalau Ellen sudah menyerah dan tidak menginginkan anting-anting tersebut. Alex segera mau memberikan sebuah card untuk membayar anting-anting tersebut kepada penjual toko. Namun Ellen segera melakukan gerakan refleks. Dia segera meraih bahu Alex. Alex menoleh ke arah Ellen. Saat itulah dengan gerakan tiba-tiba, Ellen langsung mendekati wajah Alex. Cup. Satu kecupan terjadi. Alex terdiam dan tertegun menatap ke arah Ellen dengan situasi masih dikecup Ellen. 

"Masa bodoh! Lakukan dan selesaikan sekarang juga!" ucap Ellen dalam hati. 

Setelah itu Ellen melepaskan kecupan tersebut. Dia segera membayar ke penjual toko dan mengambil anting-anting tersebut. Selesai itu, Ellen langsung kabur. Begitu dadakan dan spontan, sehingga Alex belum sempat bereaksi dan belum tersadar. Dia masih tertegun untuk mencerna apa yang barusan terjadi. 

Sang penjual juga kaget dan hanya bisa manggut-manggut setelah Ellen membayar dan membawa anting-anting tersebut. Kini Ellen sudah pergi menjauh. 

Baik Alex dan si penjual sekarang pada terbengong. Mereka saling pandang. Namun Ellen sudah kabur jauh. 

"Sialan!" Gerutu Alex pada dirinya sendiri. Si penjual melihat tampang sangar dari Alex. Dia tidak berani berkata apapun. 

"Maaf, Tuan. Sudah dibeli oleh Nona yang tadi," ucap si penjual. "Jika Tuan mau, silahkan melihat dan membeli barang yang lain. Anting-anting lain juga masih banyak dan lebih cantik dari yang tadi. Yang tadi stok barang lama dan murah. Ada yang lebih baik dan cantik, Tuan." Si penjual berusaha menawarkan barang lain kepada Alex. Namun bukan itu yang dia cari. Dia hanya menginginkan barang tersebut. 

"Sudahlah!" Alex kemudian bergegas pergi. Dia mencoba mencari Ellen diluar. Berharap kalau wanita itu masih ada. Namun sayangnya, Ellen sudah hilang dari pandangan Alex. 

Asisten Alex, sekaligus sekretaris dan tangan kanan Alex datang mendekat. Tadinya Jack Davis menunggu di mobil. Namun Alex tidak kunjung keluar. Begitu keluar dari toko, dia melihat wajah masam dari Alex. Terlihat sedang mood yang tidak baik. 

Jack mendekati tuannya. "Tuan sudah selesai? Bagaimana, Bos?" tanya Jack, orang kepercayaan dari Alex. 

Alex menoleh ke arah Jack. "Hilang!" Raut wajah Alex begitu tidak enak. Dia kemudian berjalan ke arah mobil dan masuk ke dalam. Jack ikut serta. Dia masuk dan duduk di depan untuk sekalian menyetir mobil. 

Sebenarnya Jack agak bingung dengan ucapan bosnya. Namun dia hanya bawahan, jadi tidak banyak tanya. Sebagai ganti dari tanda tanya Jack, Alex malah memberi Jack perintah. 

"Jack, kau selidiki siapa wanita yang berada di toko saat aku didalam tadi. Cari tau siapa dia, namanya, alamatnya, dan semua tentang wanita itu! Paham!" Perintah Alex kepada Jack. 

"Baik, Bos." Jack menganggukkan kepalanya. 

Kemudian Jack menghidupkan mesin mobil lalu melajukannya. Mereka pun kemudian pergi. 

Di lain sisi, Ellen yang sudah kabur jauh. Kini duduk bersandar lemas. Dia kelelahan. Akhirnya anting-anting dia dapatkan. Ellen tersenyum puas. 

"Syukurlah. Aku mendapatkan anting-anting ini." Ellen tersenyum. 

Lily pun bersuara, "Selamat, Ellen. Kau telah berhasil. Aku akan memberikan kekuatan kepadamu. Sehingga siapapun tidak akan ada yang bisa menindasmu lagi," ucap Lily. 

"Benarkah! Kau serius, Lily!" Ellen memegang kalung yang dia kenakkan dan disembunyikan dibalik pakaiannya. 

"Tentu saja. Setiap misi yang kau lakukan akan ku berikan reward. Bukankah aku baik. Hehehe." Lily membanggakan dirinya. 

Kemudian cahaya bersinar terang. Menerangi seluruh tubuh Ellen. Setelah itu, Ellen merasakan tubuhnya terasa begitu berbeda. Dia merasakan begitu banyak power. Sepertinya benar. Lily memberikan kekuatan kepada diri Ellen. Ellen tersenyum senang, dengan ini tidak ada lagi yang bisa menyiksa dan menindas dirinya dengan sembarangan. 

"Terima kasih, Lily!"

"Sama-sama, Ellen."

Namun kemudian Ellen sadar akan sesuatu. Belanja yang harus dia beli malah sudah dipakai semua uangnya. Bukan hanya tidak bisa beli pesan yang diminta oleh Kinara, tetapi juga tidak dapat membeli belanja yang disuruh oleh Kelly, ibu tirinya. 

Saat memikirkan hal tersebut, Ellen baru menyadari kesalahannya. 

"Gawat! Aku lupa dengan belanja dapur. Lalu permintaan Kinara bagaimana? Waduh, mama Kelly bisa marah ini!" Ellen jadi mondar-mandir sendirian. Dia jadi bingung dan tidak tahu harus  bagaimana. 

Semua uang sudah Ellen pakai untuk membeli anting-anting tadi. Bagaimana dia harus mengganti uang yang sudah dia pakai. Ellen jadi kebingungan. 

"Bagaimana ini?!" Ellen terlihat panik. Namun kemudian suara Lily terdengar. 

"Jangan risau, Ellen. Kau pulang saja."

"Lalu bahan belanja yang tidak jadi dibeli bagaimana? Uangnya sudah ku pakai semua tadi untuk anting-anting ini. Lalu anting-anting ini mau diapain?" Tatap Ellen ke arah kalung dan anting-anting yang saat ini ditangannya juga. 

"Sementara kau simpan baik-baik saja anting-anting ini. Untuk belanja dapur, kau tenang saja. Di rumah nanti pasti sudah beres." Lily menenangkan Ellen yang masih kebingungan. 

Akhirnya Ellen menurut. Dia kemudian pulang. Beberapa saat kemudian Ellen sampai di rumah. Begitu dia pulang, Ellen  begitu heran karena semua belanja dapur telah ada di dapur. Kata Kelly ada seseorang mengirimkan semua bahan dapur ini. Bahkan semua cukup untuk tiga bulan. Mereka tidak perlu repot lagi. 

Ellen terheran-heran. Bagaimana bisa? 

Namun kemudian Kelly bertanya, bagaimana bisa semua bahan diantar begitu banyak sedangkan uang yang diberikan tidak  begitu banyak kepada Ellen. Akhirnya Ellen beralasan dia dapat diskon banyak dan kebetulan lagi promo. 

Setelah itu Ellen masuk ke kamarnya. Di dalam kamar Ellen masih terheran-heran. Bagaimana bisa, ya? Lily yang menyadari segera menjawab Ellen. 

"Kau pasti bingung, ya? Bagaimana bisa begitu, ya?" Suara Lily terdengar oleh Ellen. 

"Iya. Kok bisa?" Tatap Ellen ke arah kalungnya. 

"Itu karena pria tadi."

"Pria?" Ellen masih bingung. 

"Iya. Tugas berikutnya adalah kau cari tau pria tadi dan dekati dia. Coba masuk ke dalam rumahnya," ucap Lily kemudian dan membuat Ellen terperangah. 

"Hah! What!" 

Bersambung. 

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

kok sistem ga menampilkan statusnya sih

2023-10-12

1

isnaini naini

isnaini naini

lah..itu maunya alex mau ngambil anting nya kmbali ellen...

2023-09-06

1

IndraAsya

IndraAsya

lanjut 💪😘

2023-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!