Pria itu sedang merasakan dilema yang teramat sangat, dia tidak ingin mempertahankan wanita itu tetap menjadi istrinya yang kedua. Namun juga, mengabulkan keinginannya untuk memberikan seorang anak, jelas Narendra tidak mau melakukannya. Tidak ada pilihan dari kedua masalah tersebut.
Harapan untuk bahagia bersama satu istri saja ternyata tidaklah mudah karena kini telah ada wanita lain yang status sama seperti Cliantha, dia salah seorang istrinya juga.
Kalimat yang diucapkan wanita itu terus berputar di kepala dan terngiang-ngiang di telinganya, "kalau tidak, maka aku tidak akan pernah pergi dari hidup kalian."
"Yang aku minta hanyalah hal mudah, tidak sebanding dengan statusku yang kalian ubah sesuka hati. Seminggu yang lalu, statusku masih seorang gadis. Kemudian, hari ini dengan mudahnya kalian ingin mengubah statusku menjadi janda,"
Narendra masih ingat apa yang dia katakan pada saat itu, "Lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah anak itu lahir?"
"Aku akan membawa dia pergi dan hidup bersamaku menjadikan dia harta yang paling berharga di hidupku," jawab Jihan saat Narendra bertanya.
"Bagaimana jika aku tidak mau mengabulkan permintaanmu itu?" tanya Narendra pada saat itu.
Jihan pada malam itu malah tersenyum lebar, "Mudah saja, Bapak, jika Anda tidak mau melakukan hal itu, maka saya akan mengadukan hal ini 'perselingkuhan' yang terjadi Anda dan saya kepada mertua Anda," ucap Jihan santai, tetapi mengancam.
Narendra tersulut mendengar jawaban Jihan, "Licik, kamu!"
Entah mengapa Jihan menjadi manusia yang sangat cerdik di tengah persidangan yang dikhususkan untuk dirinya itu.
"Ck, itu adalah pilihan hidup Anda," kata Jihan pada akhirnya.
"Arrgh!" Narendra, pria itu meraup wajahnya dengan kasar mengingat ucapan Jihan yang terdengar seperti ancaman yang menakutkan.
Bukan tanpa alasan kenapa Narendra terjebak dalam dilema besar, tidak lain karena ayah dan bunda dari istri pertamanya tidak tahu menahu jika dia telah menikah lagi. Baik Narendra atau Cliantha tidak ada yang memberitahu atau meminta izin kepada mertuanya itu untuk melakukan poligami.
Di sisi lain, wanita berabaya cokelat muda itu hanya bisa diam seribu bahasa melihat reaksi suaminya yang hampir menjadi manusia setengah gila dan tidak bisa tenang berjalan-jalan di depannya.
Cliantha tidak bisa berbuat banyak, apalagi menyalahkan wanita yang sekarang meminta seorang anak pada sang suami, sedangkan Cliantha sadar bahwa dialah yang mengundang sendiri wanita muda itu ke dalam kehidupan rumah tangganya. Sekarang wanita itu meminta haknya, membuat Cliantha tidak bisa berkutik apalagi menghalangi niat hatinya dan itulah tujuan dari adanya pernikahan itu.
"Sekarang kita harus bagaimana?" Tanya Narendra pada istri pertamanya.
"Berikan aku solusi untuk keluar dari masalah ini," pinta pria itu bersimpuh di kaki istrinya yang duduk di tepian ranjang.
Wanita itu mrngusap rambut kepala suaminya yang bersandar di pahanya, "Turuti permintaannya, Mas," ucap Cliantha–istrinya.
Narendra mendongak dengan tatapan tidak percaya, "Apa kamu bilang?"
"Turuti permintaannya," ucap Cliantha sekali lagi.
Pria itu menggeleng, dia bangkit dari posisinya; berdiri dan menatap istrinya dengan tidak percaya.
"Nggak bisa! Kenapa kamu jadi sepihak dengannya?" Tanya Narendra tidak habis pikir dengan pemikiran istrinya.
"Itulah jalan keluarnya, di antara kalian tidak akan ada yang dirugikan nantinya. Dengannya yang bersiap untuk mempunyai anak dan kamu juga seperti itu, tidak ada alasan bagi kamu mengabaikan permintaan dia," ujar Cliantha.
"Cliantha, apa yang sedang kamu pikirkan?" Narendra hanya bisa menggeleng-geleng.
"Itu yang terbaik daripada dia mengadukan semua ini pada ayah dan bundaku. Maka, bukan solusi, tapi tentu menambah masalah karena kita akan dipisahkan oleh orang tuaku. Mas tahu sendiri bagaimana orang tuaku, kan?" Ujar Cliantha.
Antara dia dan suaminya sama-sama mengetahui bagaimana sikap orang tua Cliantha yang sangat sayang pada anak perempuan pertama keluarga itu. Bagi Narendra, mendapatkan Cliantha bukanlah hal yang mudah untuk itu dia tidak akan pernah membiarkan wanita itu pergi atau terpisah darinya setelah menikah.
"Gak bisa! Mereka tidak boleh tahu, aku tidak mau berpisah denganmu," ujar Narendra yang ketakutan jika harus kehilangan istrinya yang dia cinta.
"Maka, turutilah kemauannya," saran Cliantha dengan tatapan pasrah.
"Tapi, dengan cara apa?"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments