Niken melirik jam di dinding kamar saat ia samar-samar mendengar suara motor Toni meninggalkan rumah. Niken sedang menimang-nimang beby Cia di dalam kamar saat itu. Kemana laki-laki itu pergi hingga tak pamit padanya? Niken tak bisa tak curiga setelah melihat foto yang dikirim oleh Cika ke Whatsapp suaminya tadi. Niken terus memikirkan apakah Toni memenui perempuan itu ataukah benar-benar pergi dengan Andi temannya? Andai saja ia sedang tak menjaga bayi , ingin rasanya Niken membuntuti sang suami. Sayangnya di rumah juga tidak ada motor saat ini, karena motor milik Niken sudah dijual untuk biaya melahirkan beby Cia. Niken tak bisa berbuat apa-apa sekarang, ia bertekad akan menyelediki nanti.
Setelah meletakkan beby Cia yang sudah tertidur ke dalam ranjang bayi, Niken merebahkan tubuhnya yang lelah di ranjang miliknya dan Toni. Vero dan Fani sudah tidur di kamar mereka. Rasa penasaran tang menggebu di dalam hatinya membuat Niken sulit tidur. Biasanya jika ia merebahkan tubuh di ranjang, matanya akan terpejam sendiri perlahan-lahan karena kelelahan. Namun kali ini tidak. Walau ia memejamkan matanya, pikirannya berkelana kemana-mana. Niken sangat khawatir pada Toni. Ia khawatir suaminya akan tergoda oleh perempuan bernama Cika itu dan sampai melakukan perbuatan diluar batas. Niken berharap Toni masih mengingat dirinya dan janji suci pernikahan.
Niken menatap jarum jam yang bergerak detik demi detik . Setiap detiknya terasa seribu kali lebih lambat berlalu dari biasanya. Niken mencoba menutup mata namun kegelisahan mengusir rasa kantuknya. Meraih ponsel di meja dekat rajang, Niken membuka aplikasi membaca, dan melanjutkan membaca sebuah novel online hingga tak sadar ia mengantuk dan tertidur.
Niken terperanjat dari tidurnya kala mendengar suara motor berhenti di depan rumah. Niken yakin itu suaminya. Tak ingin menyambut Toni datang, Niken pura-pura memejamkan matanya hingga Toni perlahan memasuki kamar dengan mengendap-endap, persis seperti pencuri yang memasuki rumah incarannya. Niken tetap pura-pura tidur, ia bahkan mengeluaemrkan suara dengkuran halus khas orang yang tidur pulas untuk mendukung aksinya.
Beberapa menit berlalu. Niken dapat merasakan gerakan seseorang yang berbaring tepat di sampingnya. Jantung Niken tak berhenti berdebar sejak tadi, apalagi setelah mencium aroma parfum wanita samar-samar bercampur keringat dari sampingnya. Hati Niken bergejolak, ia menduga kalau Toni benar-benar bertemu wanita itu tadi. Ada amarah bergejolak di dalam hati Niken.
Tak berselang lama setelah itu terdengar suara dengkuran kasar Toni. Niken sedikit-sedikit membuka matanya, mengintip apakah Toni sudah benar-benar tertidur. Melihat Toni tidur memunggunginya, Niken pun membuka matanya lebih lebar. Niken menunggu beberapa menit untuk memastikan laki-laki itu masih mendengkur dan tidur pulas tanpa ada pergerakan. Merasa sudah aman, Niken pun perlahan-lahan meringsut turun dari ranjang. Ia tak ingin laki-laki itu terbangun karena ia akan melakukan aksinya saat ini.
Mengedarkan pandangan beberapa saat ke penjuru kamar, Niken melihat ponsel Toni diletakkan di atas Nakas. Niken berharap ponsel itu dapan keadaan menyala sekarang, ia ingin memastikan dugaannya apakah benar Toni menemui Cika tadi. Ia berharap ada jejak yang tertinggal di ponsel itu sebagai petunjuk kepergian Toni tadi. Niken perlahan-lahan mendekati Nakas, melirik sebentar kearah beby Cia di ranjang bayi. Niken lega bayi yang mulai kelihatan gembul itu masih tidur nyenyak sekali.
Meraih ponsel Toni setelah sampai di nakas, Noken sekali lagi meririk sang suami memastikan laki-laki itu masih tidur pulas. Niken segera menyalakan ponsel Toni. Ia membuka aplikasi Whatsapp karena biasanya sebelum bertemu, orang akan menanyakan kepastiannya di aplikasi chat itu. Niken segera membuka obrolan Cika dan Toni yang memang berada di urutan paling atas.
"Nanti malam jadi ya mas."
"Iya sayang, mas sudah semangat bener ini untuk nanti malam."
"Aku tunggu kamu mas, siap-siap nanti aku bikin lemes kamu😘😘"
"Oke sayang 😘😘😘"
"Sudah berangkat mas? Aku sudah di hotel anggrek ini."
"Mas sudah di parkiran. Kamu di kamar nomor berapa?"
"123"
"Makasih sayang, mas puas banget malam ini, sampai lemas😘😘"
Air mata Niken mengalir di pipi tanpa diminta. Tangannya yang sedang memegang ponsel Toni bergetar hebat. Bagaimana bisa suaminya berbuat sampai sejauh itu, bagaimana bisa laki-laki itu berhubungan badan dengan perempuan yang bukan istrinya? Tidakkah Toni memikirkan perasaan hancur dirinya mengetahui kebobrokan suaminya?Ratap Niken dalam hati.
Niken masih ingat jika kehidupan rumah tangganya dengan Toni selama ini sangat bahagia. Meskipun tidak bergelimang harta, Toni selalu menyayangi anak-anak dan dirinya. Toni selalu mengutamakan keluarga kecilnya itu. Niken tak menyangka Toni akan berubah seperti sekarang. Padahal Niken tak melakukan kesalahan apapun, mengapa ia berani mengkhianati pernikahan suci yang selama ini mereka jaga?
Membiarkan air matanya tetap mengalir, Niken menelusuri obrolan Cika dan Toni dari paling atas. Obrolan yang dimulai sejak sembilan bulan yang lalu. Niken ingat jika itu bertepatan dengan dirinya memberitahu Toni bahwa ia kembali hamil. Laki-laki itu memang berubah sejak saat itu. Niken berfikir jika Toni tertekan karena akan memiliki anak lagi, karena pasti kebutuhan dan tanggung jawabnya akan bertambah. Niken tak menyangka jika perubahan Toni dikarenakan pertemuannya dengan wanita bernama Cika.
Niken kembali membaca obrolan mereka dengan teliti. Ternyata Toni mendapatkan nomor Cika dari aplikasi warna hijau yang biasanya berisi wanita-wanita open Bo. Lalu mereka melanjutkan obrolan di whatsapp. Hati Niken begitu terluka menghadapi kenyataan pahit ini. Begitu teganya sang suami membuka hati pada perempuan lain disaat dirinya berjuang dengan kehamilan yang ketiga. Pantas saja laki-laki itu sering tersenyum menatap ponselnya , dan mengerahkan semua waktu dan perhatiannya ke ponsel itu. Ternyata memang ada yang menarik hati di sana. Niken menangis sedih, meratapi kenyataan bahwa ada wanita lain yang mengisi hati suaminya, bukan hanya dirinya saja. Pernikahan yang hampir sepuluh tahun ia jaga penuh cinta, entah sampai kapan lagi akan bertahan.
"Oekkkkkk, oeeekkkkkkk," suara tangisan beby Cia yang kencang mengagetkan Niken , hingga ponsel Toni yang dipegangnya terlepas dari tangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Gina
waduh... jangan kasih kesempatan lagi Ken... yg modelan begini mah...
oia kak mampir juga yuk ke novel ku "Gadis Lumpuh Dan Mafia Dingin) novel masih ongoinh
2024-08-14
0