4. Berpisah

Akhir nya aku menemani nya keliling kampus. Anggap aja ucapan terima kasih ku karena dia sudah memberi ku pencerahan. Maklum lah, maba. Masih b*go. Walaupun tidak semua fakultas kami kelilingi. Mau sampai jam berapa selesai nya. Kampus ini luas banget guys. Bisa gempor kaki ku kalau mengajak nya menyusuri seluruh fakultas.

"Btw, nama kamu siapa?" Dia bertanya sambil sesekali menatap bangunan bangunan di depan kami. Aku sampai lupa mengenalkan namaku saking galau nya aku tadi.

Aku mengulurkan tangan ku" Jo"

Dia tampak mengerutkan alisnya. Aku tertawa. Mungkin dia mengira nama ku nama seorang pria. Tapi dia tetap membalas uluran tangan ku. "Joannya Hannela" kata ku sambil melepaskan uluran tangan kami. Siapa nama nya tadi? Aku lupa. Atau mungkin aku tidak dengar ketika dia menyebutkan nama nya dikursi taman tadi.

Seolah mengerti apa yang sedang aku pikirkan dia tersenyum.

"Adam. Adam Refandra. Sebenar nya kita beda fakultas. Tapi tadi kebetulan aku ngeliat ada cewek lagi nangis di tengah taman, maka nya sampai samperin" Ho.. ho.. Malu nya aku

Sejak pertemuan itu kami jadi dekat dan sering chattingan. Adam pria yang asyik diajak ngobrol. Dia juga banyak memberi ku pengetahuan baru seputar perkampusan. Ternyata Adam juga berasal dari kota ini. Dia kuliah di seberang pulau sana karena mendapat beasiswa prestasi. Woww.. keren

Selama 17 tahun usia ku, baru kali ini aku merasa sangat nyaman dekat dengan seorang pria, selain para sepupu ku. Aku termasuk anak yang manja bila berada di tengah tengah keluarga, apalagi para sepupu ku. Maklum lah, mama dan papa memutuskan berpisah ketika aku masih berusia 3 tahun. Aku tidak pernah bertanya apa penyebab nya. Aku tidak mau membuat luka lama mama berdarah kembali. Mungkin itu lah salah satu alasan para sepupu, abang abangku sangat memanjakan ku. Karena aku sudah kehilangan sosok papa di usia ku yang masih sangat kecil. Aku anak tunggal, tidak punya kakak maupun adik. Duhh sedihnya. Gak ada teman berbagi dan berkelahi. Hanya ada aku dan mama.

Jadi ketika Adam sering memberikan perhatian kecil dengan sikap dan perlakuan nya, aku mulai merasa kan perasaan yang berbeda dengan nya. Perasaan seorang wanita kepada pria. Aku mulai suka, atau bahkan aku mulai jatuh cinta pada nya.

Adam pria yang baik, pintar dan tampan. Selama dia menjadi mahasiswa di kampus ku, kami sering makan berdua di kantin fakultas ku. Kami juga beberapa kali pergi ke mall hanya untuk main timezone dan mengumpulkan koleksi komik kesukaan kami. Adam suka komik Conan dan aku suka komik Donal Bebek. Kami juga sering menghabiskan waktu di taman fakultas ku, membaca komik kesukaan kami masing masing.

Pernah di suatu Sabtu sore Adam tiba tiba datang ke kost ku ketika aku sedang mandi. Inez lah yang akhir nya membuka kan pintu waktu itu

"Nyak, ada tamu lo noh di teras" Inez sedikit berteriak.

Aku segera menyelesaikan mandi ku dan memakai pakaian ku.

"Saposeh?" kata ku sambil membuka pintu kamar mandi

"Meneketehek. Gebetan lo kali" Inez mengangkat bahu nya.

Aku segera keluar dari kost ku, ternyata Adam. Kami pun menghabiskan waktu kami di teras kost ku, menceritakan banyak hal tentang diri kami masing masing. Sedangkan Inez, dia sudah pergi entah kemana bersama kekasih nya, kencan mungkin.

Dan disitulah pertemuan Adam dan Inez pertama kali nya, seingatku .Ketika Inez membukakan pintu kost untuk Adam

Adam tidak pernah menanyakan maupun membahas tentang Inez sejak pertemuan mereka itu.

Inez pun tak pernah bertanya tentang Adam, walau pun hampir setiap detik aku menceritakan tentang Adam pada nya.

...----------------...

Tak terasa 6 bulan berlalu. Dan Adam pun harus kembali ke kampus nya, kembali ke pulau seberang untuk melanjutkan tugas nya menimba ilmu. Aku sedih, sangat sedih. Aku sudah terlanjur nyaman bersama nya.

Hari itu aku mengantarkan Adam ke bandara ditemani Inez. Adam sudah berdiri di hadapan ku di depan departure dalam negeri. Sedangkan Inez, terakhir aku melihat nya sedang duduk di kursi tunggu sambil video call dengan kekasih nya.

Adam menangkup kedua pipi ku "Maaf belum bisa ngasih kamu kepastian buat hubungan kita. Aku gak bisa LDR-an" Adam menghembuskan nafas nya panjang.

Aku hanya bisa diam sambil menunduk. Air mata menetes di pipi ku. Kenapa aku menangis? Sesedih ini kah rasa nya di tinggal seseorang yang membuat hari hari ku beberapa bulan terakhir ini terasa lebih berwarna? Atau aku mengharapkan kalimat yang lebih dari ini dari seorang Adam? Entahlah

Adam kembali bersuara.

"Aku janji, setiap libur semesteran aku bakalan kembali ke kota ini, menemui kamu?

Benarkah?

Aku mengangkat wajah ku, memandang sosok pria tampan dihadapan ku. Benarkah yang Adam ucapkan barusan? Dia pasti aku kembali ke kota ini setiap kali liburan karena dia juga berasal dari kota ini, orangtua nya berada di kota ini. Tapi benarkah dia akan menemui ku setiap kali dia sedang berada di kota? Apa dia juga sudah memiliki perasaan pada ku?

"Benarkah?" aku berusaha berbicara senormal mungkin.

"Aku janji" kata nya sambil mengulurkan jari kelingking nya. Aku menyatukan jari kelingking kami sambil tersenyum.

"Tolong jaga diri. Jaga pergaulan."

"Iya"

"Yang rajin kuliah nya. Biar bisa lulus tepat waktu dengan nilai yang bagus"

"Iya"

"Yang terpenting, tolong jaga hati" Adam berhenti sejenak, aku kembali menatap mata nya.

"Untuk ku. Tolong tunggu aku" kata nya melanjutkan kalimat nya.

Aku tersenyum, tapi air mata ku kembali menetes. Apakah Adam sedang memberiku sebuah harapan? Ada hening yang cukup lama.

"Boleh aku berharap dan nungguin kamu? kata ku dengan suara bergetar. Adam segera menghapus air mata ku dengan kedua tangan nya. Dia tersenyum, manis sekali.

"Maaf kalau aku gak bisa ngasi kejelasan buat hubungan kita saat ini. Karena aku benar benar gak bisa menjalani hubungan jarak jauh. Aku takut ngecewain kamu karena jarang ngasi kabar, terlalu sibuk dengan dunia ku sendiri disana. Tapi aku janji, disaat yang tepat nanti aku akan membawa sebuah kepastian buat kamu. Tolong bersabar ya"

Aku terisak. Aku benar benar tidak bisa membendung air mata ku. Adam segera melangkah dan memeluk ku. Oh.. pelukan ini hangat sekali. Begini kah rasa nya berada dipelukan orang yang kita sayang?

Aku membalas pelukan Adam. Tuhan, ijinkan aku berharap pada orang ini. Tolong jangan kecewa kan aku.

Adam melepaskan pelukan nya dan melirik jam di pergelangan tangan nya. "Sudah waktu nya aku check in. Gih temuin teman kamu tadi." kata nya sambil mengacak rambut ku. Aku mencebik. Ihh apa apaan sih. Jadi berantakan kan rambut ku.

"Kamu duluan gih yang masuk, baru aku temuin teman aku" aku mencoba negosiasi.

"No! kamu samperin dulu teman kamu, baru aku masak" Adam tetap pada kehendak nya. Dasar pria ini. Gak mau ngalah. Aku memanyunkan bibirku. Adam tertawa. Oh God aku pasti aku sangat merindukan tawa ini, sosok ini. Aku pasti akan sangat merindukan Adam ku. Boleh kah aku melabeli nya milik ku? Adam ku?

Tidak sabar, Adam segera memutar tubuh ku dan sedikit mendorong ku. Aku segera melangkah, menjauh. Setelah beberapa langkah, aku kembali memutar tubuh ke arah Adam, kulihat dia tersenyum sambil melambaikan sebelah tangan nya. Kubalas lambaian tangan nya.

"Bye Han, see you"

Han? aku bingung, siapa Han. Namun aku tetap mengangguk dan melanjutkan langkah ku.

See you Adam. Semoga disaat yang tepat nanti, takdir kembali mempertemukan dan menyatukan kita

Like, koment dan subscribe cerita ini ya.

Salam hangat

Episodes
1 1. Melupakan
2 2. Takdir Macam Apa
3 3. Awal
4 4. Berpisah
5 5. Sahabat Rasa Saudara
6 6. Semoga
7 7. Kenapa harus ada hari Senin?
8 8. Kabar mengejutkan
9 9. Apa yang membuatku belum siap?
10 10. Malaikat Tanpa Sayapku
11 11. Hari ku bersama Mama
12 12. Aku tidak siap menerimanya
13 13. Menghindar
14 14. Kantor Baru
15 15. Nongkrong
16 16. Syukuran
17 17. Adam?
18 18. Mega
19 19. Bertemu
20 20. Menangis
21 21. Mengikhlaskan
22 22. Weekend yang membosankan
23 23. Bandara
24 24. Insiden
25 25. Tidak perlu dijelaskan
26 26. Dia
27 27. Dia (2)
28 28. Kalau bertemu kembali
29 29. Siapa?
30 30. Tentang Papa
31 31. Tetap sehat dan kuat Mama
32 32. Mengobati Luka mu
33 33. Doa punya kekuatan
34 34. Pernyataan
35 35. Adamku menangis
36 36. Undangan
37 37. Menjaga jarak
38 38. Asing
39 39. Inez
40 40. Johan
41 41. Perjodohan Sayna
42 42. Curahan hati Inez
43 43. Curahan hati Inez (2)
44 44. Sesi curhat
45 45. Bridesmaid Card
46 46. 'I answered Yes
47 47. Okta Modiste
48 48. Pria si pemilik cinta yang sangat besar
49 49. Teman Baru
50 50. Fitting
51 51. Permintaan
52 51. Buah Simalakama
53 53. Akhir Kisah
54 54. Ambyar
55 55. Failed bridal shower
56 56. Love You Han
57 57. Tidak sanggup melanjutkan
58 58. Tunda? Atau Batal?
59 59. Stay strong Adam
60 60. Minta petunjuk pada Tuhan
61 61. Cara Tuhan menolong
62 62. Si pemilik bibir tajam
63 63. Karma?
64 64. Failed Wedding
65 65. Ice cream
66 66. Just Ice Cream
67 67. Mengulang dari awal?
68 68.
69 69. Kenapa harus melibatkan ku?
70 70. Belum benar benar berakhir
71 71. Bye Love
72 72. Please temui dan selesaikan
73 73. Dua orang yang berbeda
74 74. Malam Perpisahan
75 75. Hurry back
76 76. Bertemu Gadis
77 77. Ini aku, Hani
78 78. Hari Lahir
79 79. Happy Birthday Joannya
80 80. Sisi lain Gadis
81 81. Kenyataan pahit
82 82. Jangan pergi dulu
83 83. Hadir disaat aku membutuhkanmu
84 84. Info Novel Baru
85 BAB BARU 'CINTA PUNYA CARA'
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Melupakan
2
2. Takdir Macam Apa
3
3. Awal
4
4. Berpisah
5
5. Sahabat Rasa Saudara
6
6. Semoga
7
7. Kenapa harus ada hari Senin?
8
8. Kabar mengejutkan
9
9. Apa yang membuatku belum siap?
10
10. Malaikat Tanpa Sayapku
11
11. Hari ku bersama Mama
12
12. Aku tidak siap menerimanya
13
13. Menghindar
14
14. Kantor Baru
15
15. Nongkrong
16
16. Syukuran
17
17. Adam?
18
18. Mega
19
19. Bertemu
20
20. Menangis
21
21. Mengikhlaskan
22
22. Weekend yang membosankan
23
23. Bandara
24
24. Insiden
25
25. Tidak perlu dijelaskan
26
26. Dia
27
27. Dia (2)
28
28. Kalau bertemu kembali
29
29. Siapa?
30
30. Tentang Papa
31
31. Tetap sehat dan kuat Mama
32
32. Mengobati Luka mu
33
33. Doa punya kekuatan
34
34. Pernyataan
35
35. Adamku menangis
36
36. Undangan
37
37. Menjaga jarak
38
38. Asing
39
39. Inez
40
40. Johan
41
41. Perjodohan Sayna
42
42. Curahan hati Inez
43
43. Curahan hati Inez (2)
44
44. Sesi curhat
45
45. Bridesmaid Card
46
46. 'I answered Yes
47
47. Okta Modiste
48
48. Pria si pemilik cinta yang sangat besar
49
49. Teman Baru
50
50. Fitting
51
51. Permintaan
52
51. Buah Simalakama
53
53. Akhir Kisah
54
54. Ambyar
55
55. Failed bridal shower
56
56. Love You Han
57
57. Tidak sanggup melanjutkan
58
58. Tunda? Atau Batal?
59
59. Stay strong Adam
60
60. Minta petunjuk pada Tuhan
61
61. Cara Tuhan menolong
62
62. Si pemilik bibir tajam
63
63. Karma?
64
64. Failed Wedding
65
65. Ice cream
66
66. Just Ice Cream
67
67. Mengulang dari awal?
68
68.
69
69. Kenapa harus melibatkan ku?
70
70. Belum benar benar berakhir
71
71. Bye Love
72
72. Please temui dan selesaikan
73
73. Dua orang yang berbeda
74
74. Malam Perpisahan
75
75. Hurry back
76
76. Bertemu Gadis
77
77. Ini aku, Hani
78
78. Hari Lahir
79
79. Happy Birthday Joannya
80
80. Sisi lain Gadis
81
81. Kenyataan pahit
82
82. Jangan pergi dulu
83
83. Hadir disaat aku membutuhkanmu
84
84. Info Novel Baru
85
BAB BARU 'CINTA PUNYA CARA'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!