Hufff...
Aku kembali memejamkan mata dan menarik nafas panjang. Sesulit ini bang, melupakan mu. Bahkan Dimas , pria yang nyaris sempurna saja tidak bisa menggantikan sosokmu di hatiku.
Ketika aku masih berperang dengan isi kepalaku, tiba tiba ponsel ku berdering. Aku melihat sekilas. Ternyata Lidia, sahabat ku sejak SMA. Ya, kami sudah bersahabat lebih dari 10 tahun
"kenapa Li" kata ku setelah memencet tombol warna hijau dan menempelkan alat canggih persegi panjang itu di telinga sebelah kiri ku seraya tangan kanan ku tetap memegang coklat panas ku.
"Besok lo kemana?" suara nya di seberang sana agak berisik. Mungkin dia sedang di perjalanan, entah kemana. Aku berusaha mengingat, apa jadwal ku besok. "Kerjalah. Kemana lagi" jawabku. Karena seingatku besok aku memang bekerja.
"Ck!! Besok Sabtu, dan setau gue lo libur kalau Sabtu" Lidia berdecak, mungkin dia kesal karena ternyata aku lupa kalau besok hari Sabtu, dan kantorku libur setiap hari Sabtu.
"Haha sorry.. gue lupa. Kenapa emang"
"Gue otw."
Kini giliranku yang berdecak sebal "Ck! Gue tau lo otw. Kedengeran lo lagi dijalan, berisik. Terus kenapa lo mesti repot repot nelpon gue cuma buat ngasi tau kalau lo lagi otw" Benar benar anak ini! Terus kalau dia otw, apa hubungan nya dengan aku? Dia minta transferan buat ngisi bensin gitu? Ah... menyebalkan!
"JOANNYA HANNELA!! gue lagi otw ke apart lo. 15 menit lagi gue sampek. Lo jangan kemana mana" teriaknya dari seberang sana. Aku sampai menjauhkan ponsel ku dari telingaku, saking melengkingnya suara sahabat ku yang satu ini huff... Sepertinya aku perlu ke spesialis THT untuk mengecek kondisi telinga ku ini. 10 tahun lebih berteman dengan Lidia, hampir setiap hari kami berkomunikasi. Baik itu untuk curhat atau sekedar basi-basi. Ya, seintens itu memang komunikasi kami. Maka nya aku ragu dengan kondisi telinga ku ini, benarkah telinga ku ini masih baik baik saja?
Dari ketiga sahabat ku, hanya dengan Lidia lah aku yang paling dekat. Lidia lah yang paling tau segala nya tentang diri ku dan kisah hidup ku.
"Mau ngapain sih lo kesini. Gue lagi males nerima tamu" kata ku asal. Aku yakin dia tidak akan sakit hati dengan ucapan.
Bukti nya…
"Gue gak peduli. Udah deh, mending lo siapan makanan. Gue laper, belum maksi" Benarkan, Lidia... Lidia...
Belum sempat aku menjawab, Lidia sudah mematikan sambungan telepon. Makanan apa yang harus aku persiapkan. Aku saja belum ada makan sejak pagi tadi. Pikiran ku benar benar sedang kacau.
Aku kembali mengingat kejadian tadi pagi ketika aku sedang bersiap siap berangkat kerja.
Aku sedang mengeringkan rambut ku ketika tiba tiba ada notifikasi WA di ponsel ku. Aku segera mematikan hair dryer dan mengambil ponsel ku. Ku buka pesan yang baru saja masuk. Ternyata pesan dari Inez, salah satu dari tiga sahabat sejak SMA ku.
'Nyak, kenal sama Adam?' kenapa sih ketiga sahabatku suka sekali memanggilku 'Nyak' Jelas jelas nama ku bagus, Joannya. Ck! Emang aku enyak nya.
Adam? Dimuka bumi ini hanya satu laki laki bernama Adam yang ku kenal. Apakah Adam yang dimaksud Inez adalah.... dia?? Pria itu?
Ada apa ini? Kenapa tiba tiba perasaan ku tidak enak?
' Adam Refandra kah Nez?' segera kuketik pesan balasan untuk Inez dan mengabaikan degupan di jantungku.
Aku kembali mengeringkan rambut ku dengan perasaan yang entah kenapa tiba tiba ah entah. Sulit ku jelaskan. Ponsel ku kembali menyala, tanda ada notif masuk.
' Right sist'
'Gimana menurut lo orangnya?'
Apa apaan ini? Janga bilang kalau mereka....
'Baik kok Nez, baik banget malah.' Aku bingung harus menjawab apa. Kenapa tiba tiba Inez menanyakan hal ini?
Inez adalah satu satu nya orang yang menjadi saksi bagaimana rumit nya hubungan ku dengan Adam dulu. Inez lah orang yang paling tau se bagaimana cinta nya aku pada Adam. Bagaimana bahagianya aku ketika Adam mengirimi ku pesan. Bagaimana galau nya aku ketika Adam tak membalas pesan ku seharian bahkan tak memberi kabar. Dan bagaimana hancurnya aku ketika Adam pergi tanpa kata, meninggalkan ku.
'Gue lagi deket sama dia sekarang'
'Yaa bisa dibilang pacaran lah hehe'
'Maka nya gue tanya pendapat lo, secara kan kalian dulu pernah deket'
Duarrr.....
Rasa nya seperti ada petir di siang bolong. Tangan ku gemetar, pandangan ku kabur. Bahkan aku tidak sadar ponsel ku sudah jatuh dari genggamanku.
Tuhan.... takdir macam apa ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Remember
Hidup memang kadang semenyedihkan itu kak 🥹🥹
2023-11-21
1
R A
disaat belum bisa melupakan someone, tapi dapet kabar dia jadian sama sahabat
ughhh, rasanyaa 🥹🥹🥹🥹
2023-11-21
1
YuWie
itu karma dari Dimas...weekkk
2023-11-20
0