Sejak mendapat pesan dari Inez mood ku benar benar rusak. Bahkan ketika di kantor pun aku jadi uring uringan. Pagi itu di kantor Ezra, teman satu ruangan ku yang melihat wajah suram ku menghampiri meja kerja ku.
"Jo sarapan dulu yuk. Lo pasti belum sarapan kan, keliatan dari muka lo kusut banget" kata nya sambil meletakkan kotak bekal nya dihadapan ku. Ketika Ezra membuka bekal nya, aku bisa melihat 3 potong omelet yang tampilan nya sangat menarik, disekat lain kotak bekal nya ada beberapa potong nugget goreng. Untuk urusan perbekalan, Ezra memang juara nya.
"Lanjut deh Ra, gue lagi gak pengen makan" jawab ku seadanya.
Ezra mencebik "Nape, diet lo? Mau kurang langsing apa lagi sih lo Jo!"
"Gue gak bilang gue lagi diet! Gue lagi gak pengen makan!" Aku benar benar sedang tidak selera makan. Bahkan aku tidak selera melakukan apa pun.
Semua ini karena pesan tadi pagi.
Huhh... Nez, mau lo apa sih ngirim pesan itu ke gue?
Inez jelas tau bagaimana frustasi nya aku ketika di awal Adam tiba tiba menghilang tanpa kabar. Selama kuliah aku memang tinggal satu kost dengan Inez. Sedangkan Lidia nge kost tidak jauh dari kost kami. Aku memang lebih dekat dan lebih sering curhat pada Lidia, tapi Inez lah satu satu nya orang yang melihat langsung keadaan ku mulai dari saat aku yang berbunga bunga karena jatuh cinta, hingga aku yang hampir gila karena putus cinta.
Lalu sekarang tiba tiba Inez memberi kabar bahwa dia sedang menjalin hubungan dengan Adam, lelaki yang membuat hari hari selama hampir 10 ini terasa hampa.
Kisah ku dengan Adam berakhir tanpa ada kata 'selesai'. Memang kami pun mengawali kisah kami tanpa ada kata 'mulai'.
Haha miris bukan...
Aku bertemu dengan Adam ketika kampus kami mengadakan pertukaran mahasiswa. Aku, Lidia, Inez dan Mega saat itu kuliah dikampus yang sama, walaupun beda fakultas. Kami berempat juga berasal dari SMA sama. Persahabatan kami dimulai ketika kami kelas 1 SMA. Dan berlanjut sampai di perguruan tinggi.
Adam saat itu adalah salah satu mahasiswa dari perguruan tinggi di seberang pulau yang mendapat kesempatan pertukaran mahasiswa ke kampus kami. Adam semester 5 saat itu, sedangkan kami masih semester 1, masih maba gemes kalau kata Mega.
Aku tidak tau kata apa yang cocok untuk menggambarkan pertemuan dan hubungan ku dengan Adam saat itu. Takdir kah atau hanya sebuah kebetulan. Kebetulan yang menyakitkan.
Pagi itu, tugas praktikum ku hilang. Entah lah hilang dimana. Seingat ku aku memasukkannya kedalam tas ransel ku sebelum aku berangkat kuliah. Saat kakak Asisten Laboratorium, kami menyebutnya Aslab meminta kami untuk mengumpulkan tugas, aku mencari cari tugas ku di setiap celah dalam tas ransel ku. Tapi hasil nya nihil. Tugas itu tidak ada di dalam tasku. Padalah tugas itu adalah syarat agar kami bisa mengikuti praktikum dan praktikum adalah syarat agar lulus di setiap mata kuliah. Tidak ada kata mengulang untuk praktikum. Karena tidak mungkin satu atau beberapa orang saja yang melaksanakan praktikum. Jelas akan merugikan pihak kampus. Rugi dalam hal honor dosen, aslab serta alat dan bahan untuk praktikum jika ada yang mengulang. Terdengar kejam memang, tapi begitu lah kehidupan dunia perkampusan.
Aku sudah memohon kepada kakak aslab agar memberiku kesempatan mengerjakan ulang tugasku, agar aku tetap bisa mengikuti praktikum. Tapi ditolak. " Sorry dek, sudah peraturan kampus. Kami tidak bisa bantu" kata kak Anggi, aslab kami. Akhirnya aku tidak di ijinkan mengikuti praktikum. Sudah pasti aku tidak lulus di mata kuliah tersebut.
Aku bingung, aku takut dan aku marah pada diriku sendiri. Bagaimana bisa tugas itu hilang, jelas jelas resleting tas ku tertutup dengan baik sejak awal. Apa ada yang mengerjai ku? Ahh.. sudah lah, aku tidak mau negative thingking. Salahku, karena teledor.
Aku tidak tau mau kemana. Kembali ke kost sepagi ini aku malas, karena siang nanti masih ada mata kuliah lain, teori. Begitu lah kampus kami. Pagi praktikum, siang teori. Senin sampai Sabtu. Warbiasahh
Dari pada menunggu di koridor kampus, aku memilih duduk di taman fakultas. Aku tidak ingin menangis, tapi entah kenapa air mata ku mengalir tanpa diminta. Aku masih maba, tapi sudah gagal di satu mata kuliah. Aku takut. Takut tidak bisa lulus tepat waktu.
Ketika aku berusaha menghentikan air mata ku, tiba tiba aku merasa ada seseorang yang duduk di samping ku. Aku langsung membalikkan badan ku, membelakangi nya. Aku tidak mau orang tersebut melihat ku menangis, terlebih aku tidak mengenal nya. Aku malu.
"Kalau datang ke kampus cuma buat nangis, mending di rumah aja. Sayang ongkosnya" suara lelaki.
Aku terperanjat. Apa apaan orang ini. Orang tua ku saja tidak pernah mempermasalahkan ongkos. Huhh.. Aku diam, tidak ingin menjawab.
" Sorry jangan salah paham dulu. Maksud ku, tujuan kita ke kampus kan untuk belajar, untuk mengejar ilmu. Biar bisa lulus tepat waktu. Jadi rugi dong kalau kita pakai waktu belajar kita untuk menangis."
Benar juga sih. Tapi kan tetap saja. Aku sedih. Dunia perkuliahan tak seindah di sinetron ternyata. Mama.. aku nyesel kuliah. Mending dirumah aja. Nyuci nyetrika.
"Aku Adam. Bukan mahasiswa sini sih, tapi lagi kuliah disini" Dia kembali berbicara. Gimana cerita nya bukan mahasiswa sini, tapi kuliah disini, batinku.
Aku membalikkan badan menghadap pria tersebut.
Oh God... ganteng beuudd
"Aku gak ngerti" kata ku sambil menunduk. Sial. Kenapa aku tiba tiba malu?
Dia tersenyum.. Mak.. senyumnya
"Jadi setiap PTN itu biasa nya akan mengadakan pertukaran mahasiswa setiap tahun nya, kayak study banding gitu lah. Dan kebetulan aku dapat kesempatan itu" Dia mulai menjelaskan. Suara nya menenangkan sekali. Apa karena aku jarang berinteraksi dengan pria, maka nya aku langsung jadi salah tingkah gini. Aku hanya bisa terus menunduk sambil menggaruk kepala ku yang bahkan tidak gatal.
"Kenapa nangis?"
Aku mengangkat wajah ku dan pandangan kami bertemu. Jantung, tolong tenang!
"Aku gak bisa ikut praktikum. Bisa dipastikan aku akan gagal dimata kuliah itu" kata ku sedih.
Dia senyum, lagi.
"Gapapa wajar kok, gagal itu hal yang lumrah. Yang penting kita ada usaha memperbaiki dan gak ngulang kesalahan yang sama di kesempatan selanjutnya"
"Gimana mau memperbaiki, kalau udah gagal duluan. Udah gak ada kesempatan lagi" kata ku kesal.
"kamu semester berapa?"
"1" Apa hubungan nya sih gagal sama semester berapa. Aku ngoceh dalam hati dong.
"Oh.. Maba toh" Sombong amat sih. Maba, maba. Iya aku maba, terus kenapa. masih bocil banget gitu?? Ihh.. kok kesel lagi sih aku.
Karena aku diam saja tidak merespon, dia kembali berbicara.
"Jadi gini, nanti di semester 3 kamu bisa ambil kelas kebawah, dengan syarat nilai kamu setiap semester nya harus bagus"
Aku mengerutkan alis ku. Aku gak ngerti.
"Gak ngerti" kata ku polos.
Haha dia tertawa.
Sial. Aku beneran gak ngerti. Ko dia malah ketawa sih.
" Gini.. gini.." dia mulai menjelaskan
"Kita anggap di semester 1 dan 2 nilai kamu bagus. Misal di semester 3 mata kuliah wajib kamu ada 22 SKS. Berhubung nilai kamu di semester sebelumnya bagus, kamu dapat bonus, anggap bonus nya 2 SKS. Jadi jatah kamu di semester 3 jadi 24 SKS." Dia menarik nafas.
" Nahh kan tadi matkul wajib kamu 22 SKS, bonus yang 2 SKS tadi kamu bisa ambil matkul di semester bawah. Dengan syarat, kalau kita lagi di semester ganjil, matkul bawah yang bisa kita ambil hanya matkul semester ganjil aja. Sebaliknya, gitu juga untuk semester genap. Tujuan kita ambil matkul bawah itu adalah untuk memperbaiki nilai kita yang buruk sebelumnya. Contoh nya kayak kasus kamu ini" Dia mengakhiri penjelasan nya. Aku terdiam cukup lama. Emang bisa gitu? batinku
"Serius?" kata ku. Aku masih gak percaya.
"Serius. Udah kamu tenang aja. Yang penting tetap berusaha."
Syukurlah. Aku sudah agak tenang sekarang. Aku mikir kejauhan dari tadi. Gimana kalau aku gak lulus? Gimana kalau aku lulus gak tepat waktu? Kasian mama. Capek capek cari duit, anak nya malah nyusahin. Pikiran pikiran buruk itu lah yang sedari tadi menghantui.
Aku tersenyum. Thanks God. Ternyata setiap masalah punya solusi
"Dari pada kamu galau, mending temenin aku keliling yuk. Aku pengen lihat lihat suasana kampus ini"
Hahh?? Aku gak salah denger?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Vlink Bataragunadi 👑
jahat banget ih si Inez >_<
2023-10-11
1