Mentari melihat ke arah pintu sampai matanya tak berkedip . Dia dengan erat memeluk bantal gulingnya sampai wajahnya mengeluarkan keringat.
Baa … !
Ternyata Reyhan yang masuk ke dalam kamar. Dia mendekati Mentari dan menjatuhkan tubuhnya ke pangkuan istrinya memandang kecantikan dan kesexyan tubuh Mentari. Meskipun hanya memakai baju yang sederhana Kemolekan tubuh Mentari masih tetap terlihat bak gitar spanyol.
“Ahh … Mas, mengejutkan Mentari saja!”
“Hee … Mas kangen, jadi bawaannya pengen cepat-cepat pulang, kamu kenapa sayang kok wajahmu agak pucat, apakah kamu nggak enak badan?” cakap Reyhan sembari mengelus-ngelus pipi Mentari.
“Mentari baik-baik saja, sayang.” Dengan membelai rambut Reyan, Mentari menjawabnya dengan memasang senyuman genit.
Mentari hanya memendam kejadian tadi siang. Dia tidak ingin ada keributan dirumah hanya karena dirinya.
“Mas … mandi dulu gih biar Tari siapkan minuman, Mas mau yang hangat atau dingin?”
“Emm … apa ya?” Reyhan berpikir dengan jari telunjuknya memegang dagunya. “Mendekatlah kesini Sayang biar Mas bisikin mau minum apa.”
Mentari mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Reyhan. Mata mereka saling bertemu dan menatap, perasaan yang mendalam saling menyayangi tidak bisa dipungkiri tampak dari mata mereka.
“Mas … menginginkan dirimu sayang.” Reyhan berbisik di telinga Mentari dengan mendayu-dayu membuat Mentari merinding mendengarnya. Di dekaplah tubuh Mentari sampai tidak ada celah. Reyhan mencium istrinya dengan liar sampai mengeluarkan suara.
“Uhh.. udah mas, Mentari buatin teh hangat dulu ya, sayang.”
“Baiklah, sayang.”
“Sudah pulang, lo?” tanya Lisa sama Reyhan.
Reyhan, hanya diam tidak menjawab pertanyaan Lisa. Dia fokus dengan Mentari yang berjalan mendekatinya. Mentari yang melihat ada Lisa mencoba menjauhkan jalannya dari Lisa berdiri. Dia masih teringat kejadian siang tadi yang membuatnya ketakutan.
“Cantiknya … adik iparku. Hmm … masih bau pengantin baru nih, Reyhan emang nggak salah pilih ya Mah,” ujar Lisa yang berjalan mendekati Tari, sambil tangannya mencengkeram bahu Tari.
“Kak Lisa, terlalu berlebihan memujiku,” ucap Tari datar dengan menatap mata Lisa. Meskipun bahunya terasa sakit Mentari hanya diam saja karena di depannya ada Reyhan.
“Ma …! lihatlah!” teriak Lisa.
“Ada apa, teriak-teriak! Hemm … ini menantu anggun sekali ya, Lis, Reyhan kalau milih selalu tepat dari dulu.” Mamanya berkata sembari jalan menuju ke arah mereka.
“Reyhan … gitu loh, nggak akan salah pilih donk.” Reyhan berpikir mungkin keluarganya sudah bisa menerima keberadaan mentari di tengah-tengah keluarga Abraham.
Berbeda dengan pemikiran Mentari, justru sikap mereka yang tiba-tiba berubah drastis membuat Mentari menjadi was was. Pasalnya tidak mungkin secepat ini mereka bisa tulus menerimanya. Karena mereka semua berpikir Mentari hanyalah benalu. Sedangkan, Papa nya selalu terlihat cuek tidak peduli dengan apa yang dilakukan Lisa dan Mama nya terhadap Mentari.
“kenapa, badanku terasa lemas dan pusing. Rasanya pengen muntah dan mual. Apakah, aku terkena masuk angin karena kecapekan. Mentari … kuat mentari. Mataku terasa berkunang-kunang.” bisik Mentari dalam hatinya sambil tangannya memegang kepalanya yang terasa sudah berputar-putar.
Bruk!
Tubuh Mentari terkapar tak sadarkan diri. Reyhan yang melihat mentari terjatuh, seketika terperanjat dari tempat duduknya melihat keadaan mentari. Dipegangnya jidat Mentari yang terasa panas dan lemas.
“Sayang … sayang, kamu kenapa? Bangun sayang?” Reyhan yang merasa sangat khawatir melihat keadaan Mentari terbaring tak berdaya, segera membopong istrinya masuk dalam kamar kemudian membaringkannya di atas tempat tidur.
“Mah, apakah kita sangat keterlaluan memperlakukan Mentari? Kalau terjadi sesuatu dengan dia kita bisa dimarahi sama Reyhan,” ucap Lisa dengan menatap Mamanya.
“Tenanglah, kita lihat keadaan dia dulu.”
Reyhan, menjaga istrinya semalaman. Dia mengompres kening istrinya menggunakan air hangat sembari membelai lembut rambut istrinya.
“Kamu kenapa, sayang?” papar Reyhan sembari memegang tangan istrinya.
***
Pagi-pagi sekali, Dokter pribadi keluarga Abraham, datang untuk memeriksa keadaan Mentari yang masih terbaring sakit.
“Dok, bagaimana keadaan istri saya?” Reyhan bertanya dengan wajahnya menegang.
“Selamat Tuan Reyhan, Anda akan menjadi seorang ayah. Istri anda sedang mengandung satu bulan. Sebaiknya Anda harus menjaganya dengan baik di usia kehamilan yang masih muda itu masih memasuki usia rawan.”
Reyhan yang mendengar kehamilan istrinya, langsung memeluk mentari, sedangkan Lisa dan Mama Reyhan yang mendengar berita kehamilan Mentari, mereka tidak bahagia ataupun sedih. Karena bagi mereka itu adalah cucu keturunan dari kalangan rendahan.
“Sayang, selamat ya … kamu akan menjadi seorang ibu.”
“Iya , sayang, kamu juga akan menjadi seorang ayah,” imbuh Mentari mengeluarkan air mata kebahagiaan. “Sayang, hari ini temani aku seharian, ya?” pinta Mentari dengan memasang mimik muka memelas.
“Pasti, sayang, mas akan nemenin istri tersayangnya mas dan si Reyhan junior,” sambung Reyhan yang mengelus-ngelus perut Mentari.
Berita kehamilan Mentari terdengar sampai di telinga April kakak pertama Reyhan yang berada di luar negeri. Dia merasa tidak suka mendengar kehamilan Mentari, karena pernikahan mereka yang sudah berjalan 5 tahun masih belum dikaruniai sang buah hati.
Berbeda dengan Papa Reyhan, meskipun dia tidak menyukai Mentari, tetapi karena dia mengandung cucu pertamanya maka sikap Papa Reyhan berubah lebih perhatian. Apalagi, memang Papanya sudah lama ingin segera menimang cucu.
“Uhuii … gue mau di panggil tante nih, selamat ya Mentari juga Reyhan kalian akan menjadi orang tua, senang … sekali aku akan ada suara oek .. oek dirumah ini,” tutur lisa dengan senyum terpaksa. “Sialan, kenapa harus bunting sih ni anak kampung!” gumam Lisa dalam hatinya.
Tidak ketinggalan Mamanya, yang juga pura-pura menyanjung kehamilan mentari.
“Kak Lisa, kapan akan menikah?” tiba-tiba Mentari melontarkan pertanyaan kepada Lisa.
Degg …,Seketika Lisa terdiam, bulir-bulir air matanya terjatuh dari pipinya. Dengan terisak menangis menutup wajahnya dia keluar ke taman dan merenungi nasibnya yang ditipu pacar dan sahabatnya.
Lisa yang cinta mati sama kekasihnya ternyata hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan kesenangan semata. Lisa hanya diporotin mantan nya dan di selingkuhi dengan sahabatnya sendiri. Terdapat Luka yang menganga di dalam hati Lisa yang membuat nya berubah menjadi wanita yang jahat dan tidak percaya sama siapapun.
“Sayang, kak Lisa sudah pernah sakit hati yang luar biasa sampai ingin mengakhiri hidupnya. Kak Lisa pernah mengalami depresi karena pengkhianatan tepat di depan matanya menjelang pernikahannya.” Reyhan menjawabnya, karena Lisa tak kuasa menjawab merasakan sesak di dadanya.
“Oh … mungkin dia berubah jahat karena pernah mengalami trauma.” batin Mentari.
***
“Jangan, karena kamu sedang hamil terus kamu jadi Tuan Putri di rumah ini! Cepat bangun siapkan makanan!” perintah Mama mertuanya.
“Tapi … .”
“Tidak ada tapi-tapi! cepat bangun!” gertak Mama mertuanya.
Mentari berjalan menuju dapur yang cukup jauh dari kamarnya. Dia memasak membuatkan makanan untuk Mama mertuanya dibantu salah satu pelayan tanpa sepengetahuan majikannya karena merasa kasihan melihat Mentari yang sedang hamil.
Setelah selesai membuatkan makanan untuk mertuanya, Mentari beristirahat di gazebo depan rumah sembari memegang perutnya yang mulai besar. Lisa yang melihat Mentari mencoba mendekatinya dengan langkah cepat.
“Tari, lo ngapain disini? tugas kamu sudah kelar belum di dapur?” raung Lisa dengan sorot matanya tajam.
“Sudah, non Lisa, pekerjaan Tari sudah selesai semuanya, Tari istirahat sebentar ya, non.” Selanya dengan nada pelan.
Andai saja, Mas Reyhan tidak sibuk dengan pekerjaannya, dia pasti nemenin aku dan aku pasti tidak akan diperlakukan seperti ini. Kenapa kalau ada Mas Reyhan sikap mereka menjadi baik, tetapi jika tidak ada sikap mereka berubah perlakuannya terhadapku.
“kenapa, aku diperlakukan seperti ini? Kenapa aku seperti MENANTU YANG TAK DIANGGAP.” bisik lirih dalam hati mentari dengan berderai air mata.
***
😊 jangan lupa komen, like juga ikutin cherry pen ya teman-teman# salam bahagia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Mimik Pribadi
Menye2 bngt yah sosok Tari,,,,,bener2 sosok yng ditindas diem bae,menantu idaman para mertua songong 😜😜😜😪😪😪
2023-10-22
0
IG : cherrypen_
hehehe
2023-09-28
0
Tri
Kereennn menggugah emosi 👍
2023-09-28
0