Bab 5. Melamun Seumur Hidup

Di belahan negara Korea, nampak Lucia termenung sendiri di ruang apartemen yang telah di siapkan oleh pihak agensi.

Mengingat-ingat kembali setiap ucapan yang terlontar dari mulut sang pemilik agensi.

"Kenapa pak Song Hyun tidak memarahiku perihal latihan ku yang katanya kurang sesuai dengan harapan pelatih kami namun malah memberiku nasehat jika di sela-sela break show harus menggunakan waktu istirahatku dengan sebaik-baiknya tanpa terus memegang ponsel ya? Padahal aku hanya akan memegang ponsel ku saja di saat aku berada di dalam apartemen ini saja tanpa ada orang lain yang mengetahui. Perkataan nya seolah-olah telah mengetahui seluruh gerak-gerik ku dimana pun aku berada," gumam Lucia dengan menatap langit-langit di kamarnya tersebut sembari bergidik ngeri.

"Rasanya aku ingin sekali secepatnya bertemu suami tampanku itu. Aku sangat menantikan kencan diam-diam kami nanti di negara ini, aaa ..." ucap Lucia dengan berguling-guling di kasur empuknya tersebut dengan wajah penuh kerinduan.

"Tinggal beberapa hari lagi ... sabar, Lucia," gumam Lucia kembali dengan memeluk guling nya sangat erat.

Hingga tak lama kemudian, Lucia telah tertidur dengan nyenyak nya karena rasa lelahnya selama seharian melakukan banyak aktivitas.

Bahkan dering telepon dari Mac pun terabaikan begitu saja karena Lucia yang telah tertidur dengan sangat nyenyaknya.

"Sudahlah Mac, mungkin istrimu sudah terlelap tidur. Di Korea saat ini pasti sudah menunjukkan waktu lelapnya orang tidur malam. Nanti setelah meeting kita dengan klien kamu selesai baru coba hubungi lagi. Professional sedikit lah Tuan muda Mac," bisik Miura memperingatkan sang atasan yang nampak tidak fokus dalam meeting nya tersebut.

Dan seperti biasa maka Mac hanya akan mampu menghela nafas nya dengan perlahan.

Jauh dari lubuk hatinya Mac sangat ingin di berikan perhatian lebih oleh istrinya tersebut layaknya pasangan suami-isteri pada umumnya.

Misalnya dari hal kecil seperti menyiapkan baju setelan ke kantor, mengambilkan sarapan untuknya, hingga mengantarkan keberangkatan nya menuju ke kantor sampai di depan pintu utama rumahnya.

Namun mau di kata apalagi jika semua ini sudah menjadi resiko nya mencintai istri seorang Idol terkenal.

Bahkan dirinya hanya mampu melihat istrinya tersebut dari layar monitor nya di saat siaran langsung dari acara yang menampilkan girl band yang tengah naik daun tersebut.

Ada rasa bangga tersendiri dari dalam hati Mac karena memiliki istri yang begitu terkenal dan di gilai oleh banyak fans.

Namun kembali lagi jika dirinya pun tidak boleh lagi bersikap egois merusak karir impian istrinya tersebut karena proses untuk menjadi seorang idol terkenal seperti saat ini sangat lah tidak mudah.

"Apa rencana ku untuk melakukan hal curang nanti tidak akan membuat istriku merasa tertipu walaupun kami sudah sah menjadi suami istri ya? Jika ku pikir-pikir ini semua bukan salah Lucia, ini semua salahku yang juga memaksanya untuk menikah secara diam-diam walaupun pihak agensi nya juga menyetujui Lucia untuk menikah tanpa harus terendus oleh media," batin Mac di dalam sesi meeting nya bersama klien.

Raga Mac memang berada di ruang meeting. Namun hati dan pikiran nya saat ini tengah berkelana kemana-mana hingga klien yang meminta sanggahan kepadanya pun nampak jengkel karena menadapati Mac yang tengah melamun tanpa merespon nya sama sekali.

"Tuan Mac? Jika kali ini anda belum siap untuk meeting lanjutan perihal kerja sama dengan perusahaan kami maka kita atur ulang kembali saja jadwalnya," ucap perwakilan dari perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan milik Mac.

Miura yang geram dengan sikap tidak profesional Mac pun segera mengambil alih pembicaraan dan meminta maaf sebesar-besarnya terhadap klien nya tersebut.

Dengan rasa kesal yang masih menjalar di ubun-ubun, Miura pun memberi perintah kepada seluruh anggota proyek yang terlibat di dalam ruangan tersebut meninggalkan atasan nya tersebut termenung seorang diri.

"Biar saja dia melamun seumur hidup di dalam ruang meeting. Semua orang sudah bubar jalan tapi dia nya masih juga tidak sadar sama sekali," gerutu Miura dengan cepat menuju ke ruangan nya kembali guna mengerjakan laporan yang lain nya lagi dari pada harus menyadarkan atasan nya tersebut dari lamunan panjangnya.

Hingga tak berapa lama kemudian nampak Mac melongo menatap sekeliling nya yang telah nampak sepi tanpa seorang pun yang ada di dalam ruang meeting nya tersebut.

"Miura!!" teriak Mac yang baru saja tersadar jika dirinya telah di kerjai oleh sekretaris nya tersebut hingga berada di ruang meeting tersebut seorang diri.

Terpopuler

Comments

Agyus wdd

Agyus wdd

Up thorr😁

2023-09-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!