Secret Wife CEO

Secret Wife CEO

Bab 1. Rencana Miura

Mac nampak termenung seorang diri di ruang kebesaran nya. Pewaris satu-satunya di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan yang sangat terkemuka, Petro Offshore Oil.

Disatu sisi, Miura Alice sang sekretaris dengan perlahan mengetuk pintu di ruang sang CEO guna mengantarkan laporan bulanan .

Setelah Miura mengetuk pintu ruang atasan nya tersebut beberapa kali, tak lama kemudian terdengar sahutan dari sang atasan.

"Masuk!" jawab Mac dengan wajah yang terlihat sedikit kusut.

"Saya ingin mengantarkan laporan bulanan dari beberapa divisi kita, Tuan. Mohon di periksa lebih dulu," ujar Miura dengan menaik kan sedikit alis nya melihat wajah sang sahabat sekaligus atasan nya yang terlihat seperti sedang tidak baik-baik saja.

"Taruh saja di meja. Luangkan waktu mu sebentar saja. Aku ingin sedikit saran dari mu mengenai Lucia," ujar Mac dengan menghela nafas nya dengan perlahan.

Miura yang sudah paham dengan maksud atasan sekaligus sahabat nya pun dengan cepat merubah mode bicaranya.

"Ada masalah apalagi kali ini dengan rumah tangga kalian? Bukan kah semua terlihat baik-baik saja?" tanya Miura dengan segera duduk di sofa yang tersedia di ruang tersebut.

"Huh ... tahu sendiri kan jika pernikahan kami telah menginjak satu tahun? Mommy ingin Lucia segera hamil penerus ku. Namun kamu tahu sendiri kan jika Lucia masih kekeh bertahan di dalam dunia industri hiburan apalagi kontrak pekerjaan masih ada sisa dua tahun lagi dan melarangnya untuk hamil lebih dulu? Mommy ku akhir-akhir ini sering memarahiku dari pagi siang dan malam tiada henti untuk masalah ini," terang Mac dengan terus memijit pelipisnya.

Miura yang mendengar keluh kesah Mac pun nampak merenung. Jika atasan sekaligus sahabat satu-satunya telah menceritakan keluh kesah nya tersebut maka mau tidak mau Moura harus memberikan sedikit dan banyak solusi yang membuat seorang Mac puas.

"Susah juga sih membuat Mommy kamu dan Lucia saling memahami. Mungkin sebaiknya semua itu kembali lagi sesuai dengan isi hati mu saja sih, Mac," jawab Miura dengan menatap lekat wajah tampan atasan nya tersebut.

"Maksut kamu bagaimana sih, Miu? Coba kamu jelas kan dengan bahasa sederhana saja yang bisa ku cerna dengan mudah. Jika masalah seperti ini memang otak ku tidak mumpuni untuk berfikir dengan jernih," jawab Mac dengan balas menatap sang sekertaris.

"Aku tahu jika kamu sangat mencintai Lucia sejak dulu. Namun apa di dalam hati kecilmu kamu tidak memiliki rasa untuk segera memiliki anak dengan Lucia? Di dalam setiap pernikahan pasti cepat atau pun lambat kita ingin memiliki penerus juga kan? Bagaimana dengan mu? Apa kamu akan terus menuruti kemauan Lucia untuk menunda kehamilan? Bagaimana jika dua tahun setelah kontrak kerja Lucia habis diam-diam Lucia memperpanjang kontraknya lagi? Apa kamu mau memiliki anak di saat usia kamu sudah tua renta?" ucap Miura dengan gamblang.

"Ak—aku sebenarnya juga ingin segera memiliki anak dengan Lucia tahu. Satu hal yang harus kamu tahu. Tapi ini rahasia di antara kita," jawab Mac dengan bergegas mendekat ke arah Miura dengan membisikkan sesuatu.

Aku bahkan belum pernah melakukan malam pertama ku dengan Lucia. Bisik Mac dengan lirih kepada Miura.

"What?? Mana mungkin??" jawab Miura dengan terlonjak dari tempat duduknya.

"Shhht!! Diamlah! Ini rahasia di antara kita!" balas Mac dengan menarik Miura agar kembali duduk.

"Kamu gila atau memiliki kelainan?? Istri secantik itu belum juga kamu sentuh??" tanya Miura dengan menurunkan sedikit nada bicara nya.

Mendengar jawaban sekaligus pertanyaan dari Miura pun membuat Mac semakin meremat rambutnya dengan kencang.

"Bukan aku yang tidak ingin, Miu! Lucia yang selalu menghindar dengan seribu alasan yang tidak mungkin bisa ku tolak. Selalu saja Lucia mengatasnamakan kontrak pekerjaan nya sebagai seorang model papan atas yang tidak memperbolehkan nya hamil yang membuatnya tidak ingin ku sentuh, Miu. Aku harus bagaimana?" ucap Mac dengan meraup wajahnya dengan berulang.

"Bagaimana sih istri kamu itu? Ini sudah satu tahun pernikahan kalian kan? Memenuhi kewajiban nya sebagai seorang istri saja dia tidak mau sama sekali. Apa Lucia tidak takut jika suatu hari kamu akan beralih kelain hati?" tanya Miura kemudian.

"Lucia sudah mengetahui jika aku sangat mencintai nya. Maka dari itu dia selalu berkata demikian," jawab Mac dengan menyandarkan kepalanya pada sofa.

"Kamu bayar pinalti kontraknya Lucia saja agar hengkang dari pekerjaan nya," ucap Miura dengan cepat.

"Sudah pernah aku ingin melakukan hal tersebut. Namun lagi-lagi Lucia merajuk dan mengancamku akan melakukan bunuh diri jika aku membuatnya hengkang dari pekerjaan nya," tutur Mac dengan menerawang langit-langit ruangan nya yang bergaya interior American style tersebut.

"Haish! Itu tandanya kamu di remehkan oleh istri kamu sendiri, Mac! Jadi selama kalian berada di dalam satu kamar yang sama apa saja yang kalian lakukan jika tidak pernah melakukan malam pertama?" tanya Miura dengan wajah yang terlihat begitu penasaran.

"Kami melakukan kegiatan panas. Bergumul layaknya suami istri. Tapi tidak melakukan penyatuan. Kamu paham maksudku kan?" ujar Mac dengan wajah yang nampak sedikit memerah.

Miura yang belum pernah berpacaran dan melihat hal begituan nampak terlihat bingung.

"Ah sudahlah, jomblo sedari lahir untuk apa mengetahui soal ranjang. Jadi apa solusi yang tepat untukku kali ini, Miu? Please beri aku solusi," ucap Mac dengan terus memohon.

"Haish, kalau sudah begini seharusnya kamu yang bertindak lebih dulu. Ajak istri mu ke luar negeri dan campurkan obat penambah gairah ke dalam minuman nya dan kemudian lakukan malam pertama kalian. Jika istrimu menangis histeris ajak dan beri kan apa pun yang dia mau. Syukur kalau setelahnya Lucia segera hamil," ujar Miura dengan terkekeh perlahan berlatih mencari solusi orang dewasa dari banyak novel romantis yang dirinya baca.

"Begitu ya? Tapi aku ragu sekali untuk melakukan hal curang seperti itu. Namun jika kamu yang membantuku menuangkan serbuk cinta kepada istri ku pun aku tidak masalah. Jika di lakukan oleh orang lain lagi malah aku sama sekali tidak yakin itu akan berhasil," ujar Mac dengan menatap wajah sang sekretaris yang sama cantiknya seperti sang istri.

"Huh! Kamu itu kemana pun ada masalah disitu selalu menyeretku ke dalam masalah kamu! Baiklah! Tapi berikan aku bonus cuti satu bulan setelahnya karena aku ingin sekali berlibur tanpa gangguan dokumen dan telepon urusan pekerjaan mu sepanjang hari," jawab Miura yang tak mau di manfaatkan begitu saja oleh Mac.

Sedangkan Mac dengan secepat kilat segera menyetujui usul dari Miura yang nampak sangat menguntungkan untuknya tersebut.

"Deal! Aku ingin minggu depan kita melakukan rencana seperti yang kamu berikan," jawab Mac segera menjabat tangan Miura dengan cepat.

Terpopuler

Comments

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Jangan lupa like dan subscribe ya kk❣️🫰💪

2023-09-30

0

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

palingan lucia ngejalang dgn pria lain dan takut klo mac tau sdh ndk perawan atw mmg tdk cinta

2023-09-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!