Permulaan
Jepang, Tahun 2xxx di awal bulan juli, ini bukan yang pertama kali Kira bersama keluarganya harus berpindah tempat tinggal karena urusan pekerjaan sang ayah, tapi kali ini bukan pindah seperti biasanya, pindah yang dimaksud adalah berpindah tempat tinggal ke negara lain.
Sebelumnya mereka hanya berpindah antar kota saja namun kali ini seperti naik ke level yang berbeda.
Ayah Kira bekerja cukup keras sehingga dia bisa dipercaya sebagai media terbaik dalam menghubungkan hubungan kerja pada perusahannya, oleh sebab itu dia harus tinggal di negara yang bersangkutan agar memudahkan pekerjaan secara langsung. Kira sebenarnya masih belum memahami ini, dia selalu bertanya kenapa mereka semua harus ikut, tapi karena itu sudah keputusan orang tuanya agar keluarga mereka bisa terus bersama.
Perjalanan cukup memakan waktu yang lama, kurang lebih ada sekitar 13 jam. Saat mereka tiba, yang ada dalam pikiran Kira adalah memulai kehidupan baru dari awal, seperti sebuah new game dalam sebuah permainan, jadi sekarang inilah, di Indonesia! Ini merupakan pertama kalinya mereka menginjakkan kaki di tanah bumi Indonesia atau lebih tepatnya di Ibu Kota Indonesia, Kota Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Tempat baru, dunia baru..
Seperti pergi ke Isekai saja..
Okka-san
Kamu baik-baik saja Kira?
Kira
Aku baik-baik saja bu..
Okka-san
Benar kah? Dari wajahmu kau terlihat cukup kesal saat ini..
Kira
Tak usah dipikirkan, aku baik-baik saja..
Nana
Iya bu, dia akan baik-baik saja, dia memang seperti ini saat kita pergi pindahan..
Okka-san
Baiklah kalau begitu, ayo kita segera bertemu dengan ayah
Suasana hati Kira memang tidak selalu baik saat mereka harus selalu berpindah-pindah mengikuti dimana ayahnya bekerja.
Terlebih lagi Kira kehilangan banyak teman dan harus mencari teman baru di negeri yang sama sekali belum dia ketahui ini.
Otto-san
Ahh, mobil jemputan sudah datang, mari kita segera pergi ke penginapan.
Ibu menghampiri ayah, dia membisikan sesuatu kepadanya.
Otto-san
Hmm, jadi begitu..
Otto-san
Kira, ayah sungguh minta maaf kepadamu, mungkin kau mendengar ini untuk kesekian kalinya..
Kira
Tak apa yah, aku hanya lelah dari perjalanan ini, mari kita pergi ke penginapan.
Otto-san
Terima kasih telah bisa mengerti keadaan ayah lagi..
Otto-san
Baiklah! Ayo berangkat!
Kira dan yang lain segera menaiki mobil dan pergi menuju ke penginapan.
Setelah mereka sampai, Kira segera membenahi tas bawaan miliknya, tanpa pikir panjang Kira memasuki kamar untuk beristirahat.
Sebuah ruangan kosong, hanya ada ranjang dan kasur, Kira segera berbaring dan memejamkan mata, mencoba melupakan tentang apa yang terjadi sebelumnya dan berharap esok akan lebih baik.
Udara malam disini cukup berbeda dengan di Jepang, malam hari tidak begitu dingin.
Okka-san
Ohayou Kira, apa kau sudah siap untuk sarapan?
Ibu memandangi Kira dari atas kepala hingga kakinya.
Okka-san
Seragamnya cocok sekali denganmu. 🙂
Kira
Cukup nyaman dipakai, kata ayah hari ini aku harus segera pergi ke sekolah baruku.
Okka-san
Sepertinya suasana hatimu cukup baik sekarang ya? 😊
Kira
Tidurku cukup lelap tadi malam, itu membantu moodku untuk naik bu.
Kira segera duduk dan menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh ibunya.
Kira baru sadar bahwa hanya ada dia dan ibunya di ruangan itu.
Kira
Umm, kemana yang lain? Apa belum bangun?
Okka-san
Ayah sudah pergi duluan, ada emergency meeting bersama para kliennya.
Okka-san
Dia barusan sudah berangkat ke sekolah.
Kira terkejut mendengarnya.
Okka-san
Sekitar 15 menit yang lalu sepertinya. 🤔
Kira
Dia selalu saja melakukan segalanya seorang diri.
Kira
Baiklah bu, aku berangkat dulu..
Okka-san
Hati-hati di jalan ya! Dan jangan lupa bersenang-senang lah! 😊
Kira segera pergi, sekolah tidak cukup jauh dari penginapan, ayah dan ibu Kira memang memilih tempat yang paling dekat agar mereka tidak kesusahan untuk pergi ke sekolah, oleh sebab itu Nana berani pergi sendiri, Nana memang terlihat lebih dewasa dan berani daripada Kira.
Sesampainya area Sekolah.
Kira
Sekolah Internasional, di sini ada SMP dan SMA secara langsung, pilihan yang tepat untukku dan Nana.
Kira segera menghampirinya, sepertinya Nana dalam kesulitan.
Nana
Dia tidak mengerti apa yang aku katakan..
Kira
Excuse me sir, we are new student here, this is the first time we come here, so can you help us to get to the right place?
satpam
Well, of course.. I'm sorry girl, I can't understand you.. Please come with me..
Kira
Logatmu masih terlalu engrish Na, dia susah memahaminya. 😌
Sambil menahan tawa, Kira dan Nana pergi mengikuti bapak satpam dan masuk sebuah ruangan.
satpam
Permisi, ini ada 2 murid baru.
Guru
Ah, silakan masuk kalian berdua.
Guru
Terima kasih banyak ya pak satpam.
satpam
Sama-sama bu, kalau begitu saya permisi.
Guru
Please sit both of you.
Kira tidak sadar kalau dia memakai logat engrish, Nana pun menahan tawanya.
—Agar lebih mudah maka percakapan ini Author akan menggunakan bahasa Indonesia—
Guru
Jadi kalian murid baru ya, mohon tunggu sebentar.
Guru
*membuka berkas murid baru*
Wah wah, dari Jepang ya, kalian berdua kakak beradik?
Kira
Benar bu, namaku Kira Narahashi dan ini adikku Nao Narahashi.
Bu Guru Mia
Kira dan Nao, namaku Mia dan kalian bisa panggil aku dengan panggilan Ibu Mia
Bu Guru Mia
Tunggu sebentar ya.
Ibu Mia meninggalkan kami, kemudian
Nao berbisik pelan pada Kira.
Nana
(Apa kita bisa benar-benar sekolah di sini? kelihatannya akan cukup menyusahkan jika kita tidak mengerti apapun.)
Kira
(Beradaptasilah, mereka pasti akan membantu, juga kau harus belajar lebih giat lagi kan?)
Nana
(Ada apa denganmu? Padahal saat datang kemarin kau terlihat suram?)
Kira
(Bukankah aku kakak yang baik?)
Ibu Guru Mia kembali dengan seorang guru laki-laki.
Bu Guru Mia
Maaf sudah menunggu, Nao bisa ikut denganku ke kelas barunya sedangkan Kira silakan ikut bersama Pak Andi.
Pak Guru Andi
Perkenalkan, namaku Andi, panggil aku Pak Andi, dari Jepang ya, jauh juga.
Kira
Perkenalkan, Aku Kira dan ini adikku Nao.
Pak Guru Andi
Salam kenal kalian berdua, mari sekarang kau ikut denganku.
Kira
Sampai bertemu nanti Nana~
Kira dan Nana pun berpisah, mereka pergi ke ruang kelas masing-masing, kali ini Kira cukup tenang karena dia memang sudah terbiasa, hanya saja dia agak khawatir dengan adiknya, apakah Nana bisa melewati momen ini lagi?
Pak Guru Andi
*membuka pintu kelas*
Pak Guru Andi
Selamat pagi, permisi dan minta waktunya sebentar, kita kedatangan murid baru, mari silakan masuk.
Kira
*berjalan dan berdiri di depan kelas*
Pak Guru Andi
Silakan perkenalkan dirimu.
Kira
Baiklah, namaku Kira Narahashi, umur 16 tahun, aku berasal dari Jepang, mohon bantuannya!
Kira membungkukkan badannya memberi penghormatan.
"Hai Kira, senang bertemu denganmu!"
"Salam kenal!"
"Sudah terlihat jepang sekali haha"
Dari suasana yang diperhatikan oleh Kira, ini merupakan respon yang lumayan cukup bersahabat baginya, dia berharap semoga bisa melewati hari ini dengan lancar.
Pak Guru Andi
Silakan duduk ditempat kosong yang sudah disediakan.
Kira
Terima kasih Pak Andi.
Kira berjalan menuju meja kosong paling belakang di sebelah jendela kelas.
Kira
(Huft, tidak apalah, aku pasti akan terbiasa dengan semua hal baru disini.)
Kira langsung mengikuti pelajaran kelas dan mulai berbaur dengan teman baru, beradaptasi dengan lingkungan yang cuacanya cukup berbeda dari di Jepang.
Mereka cukup ramah padaku, rata-rata dari mereka adalah orang luar negeri sama sepertiku, mengikuti orang tua yang bekerja di Indonesia, bahkan ada yang sudah menetap.
Kira
(Aku harap Nana juga bisa menyesuaikan dirinya.)
Suara bunyi bel menandakan jam istirahat.
Kira
Huft, tekanan yang cukup berat dihari pertama.
Kira
Untuk menenangkan diri, lebih baik aku beli minuman di kantin sekolah.
Kira
(Yen! Semuanya yen! Mana bisa dipakai disini! 😨)
Kira
(Astaga! aku lupa mengambil uang saku yang diberi ibu tadi pagi?! 😧)
Kira
(Hedeh, Ini kecerobohanku karena ingin segera mengejar Nana. 🙁)
Kira
(Tak apa lah, terpaksa aku harus menahan rasa lapar ini hingga jam sekolah berakhir. ☹️)
Tiba-tiba datang seorang murid gadis menghampiriku.
Murid gadis
Daijobu desu ka?
Kira
Iya aku baik-baik saja, hanya saja uang jajanku tertinggal di rumah. 😅
Kira baru sadar bahwa gadis itu berbicara dalam bahasa Jepang dan spontan Kira pun menjawab demikian.
Kira
K-kamu orang Jepang juga ya?
Murid gadis
Bisa dibilang begitu, tapi aku lahir di Indonesia dan aku besar dan tinggal disini.
Kira
Ehh? Aku kurang paham.. 🤔
Murid gadis
Gimana ya, ayahku berasal dari jepang dan ibuku asli dari Indonesia, jadi aku punya 2 kewarganegaraan.
Kira
Whoaa, aku baru tau itu..
Murid gadis
Ini pakai lah!
Gadis itu memberikan selembar uang kertas pada Kira.
Kira
Ehh?! Hei tidak perlu kok, aku tidak ingin menyusahkanmu!
Murid gadis
Sudah-sudah, Kamu bisa menggantinya lain kali, okay! 😉
Murid gadis
kamu tidak ingin punya kenangan awal di sekolah ini dengan pengalaman yang tidak menyenangkan, bukan?
Murid gadis
Sudahlah pakai saja, kau bisa membeli sesuatu di kantin sekolah, kalau begitu aku pergi dulu ya! Jaa! 😁
Kira
Umm, Terima kasih banyak!
Gadis itu segera menjauh namun Kira sontak bangun dari kursi dan bertanya padanya.
Kira
A-ano! Boleh aku tahu siapa namamu?
Gadis itu membalikkan badannya, dia tersenyum manis pada Kira sambil memberi tanda "Peace" pada tangan kirinya dan menjawab.
Chika
Namaku Chika Altaïr~
Disinilah awal Kira bertemu dengan Gadis itu..
Bu Guru Mia
Silahkan perkenalkan dirimu 😀
Nana
M-my nemu is Nao Narahashi! Ai am furomu japanu! 12 yearu orudu! y-yoroshiku onegaishimashu! 😢
🥪Terima kasih
sudah
Membaca!🧃
Comments
Vivi Tzu
Adik yang lucu dan imut, seperti waifu saya.
2021-11-23
3
Bre4d
Bagus banget
2021-11-09
2
QalamBoy
Cukup bikin penasaran ditambah alur yang menarik, semangat thor
2021-11-08
2