Ani berjalan menuju ke meja makan, dia sungguh terkejut karena semua makanan sudah tersedia. Suaminya tersenyum menyambutnya.
"Sini sayang ayo kita makan," ucap Diaz
"Iyah Mas," jawab Ani seakan tak percaya
Ani duduk didepan meja makan, Dia sungguh heran mengapa hari ini suaminya terus tersenyum dan melayaninya dengan baik.
Apa yang sebenarnya Aku katakan waktu Aku mabuk kemaren hingga suaminya bisa berubah seperti ini, gumam Ani.
"Mas, hari ini Aku mau melamar kerja setelah itu Aku mau kerumah sakit menemani Ibu. Bolehkan?" ucap Ani.
"Untuk apa kamu bekerja, apa selama ini uang yang aku kasih masih kurang? Ingat kamu kan sedang hamil, jagalah anak kita."
"Dari mana kamu tahu Mas jika Aku sedang hamil?"
"Ada testpack tergeletak dikamar mandi, lalu kenapa kamu minum win* milikku hingga ma**k?"
Astaga ceroboh sekali Aku, padahal Aku ingin meng**gurkan anak ini, gumam Ani sambil tersenyum menatap suaminya.
"Aku lelah mas setiap hari harus jadi budak ranjangmu. Kamu selalu menyentuhku dengan kasar jadi untuk apa Aku punya anak jika nantinya kamu hanya menjadikan aku pelampiasan untuk memenuhi rasa sakit hatimu terhadapku."
"Maafkan Aku sayang. Jika kamu mau mempertahankan anakku maka Aku tidak akan berbuat seperti itu lagi."
Ani tersenyum kecut seakan tak percaya dengan perkataan suaminya itu.
"Sudahlah Mas, kita jalani saja. Aku ganti baju dulu yah."
Diaz sejenak terdiam, Dia berpikir jika nanti Ani bekerja pasti akan ada banyak laki-laki yang menyukainya. Dia juga tak bisa selalu mengawasinya.
Beberapa menit berlalu Ani sudah cantik dan mulai berpamitan kepada suaminya.
"Mas Aku berangkat dulu," ucap Ani sambil mencium tangan suaminya itu.
"Tunggu Ani...... bekerjalah dikantorku. Kamu Akan kujadikan asistenku."
"Tapi Mas, Aku tidak bisa dibidang itu."
"Jika begitu akan kutaruh kamu jadi kepala HRD."
"HRD itu bagian menerima dan mengurus karyawan kan Mas?
"Iyah".
"Ya sudah Aku disitu saja."
"Tunggu disitu, Aku ganti baju dulu."
Ani sungguh senang, karena akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan. Dia tak ingin bergantung lagi dengan suaminya.
Beberapa saat kemudian Ani dan Diaz berangkat ke kantor bersama. Ini pertama kalinya Diaz memperlakukannya seperti ratu. Ani sungguh bahagia dengan perlakuan suaminya ini.
Sesampainya dikantor, suaminya benar-benar menaruhnya di bagian HRD namun Diaz tidak memperkenalkan Ani sebagai istrinya.
"Nanti jika kamu tidak mengerti tugasmu kamu bisa menanyakan kepada Pak Rizki. Aku tinggal dulu yah." Ucap Diaz.
"Iyah Mas terima kasih," jawab Ani.
"Dengarkan semua.... ini ada karyawan baru jadi tolong diajari jika Ani belum paham, mengerti semua", ucap Diaz kepada karyawannya.
"Mengerti Pak."
Ani duduk diruangannya bersama Mbak Citra. Ani begitu senang karena setelah sekian lama akhirnya dia memiliki teman juga.
Tiba saatnya jam makan siang, Ani merasa begitu lapar mungkin karena kehamilannya saat ini. Ani mencoba mengirim pesan kepada suaminya namun ternyata suaminya sedang meeting diluar.
Ani berjalan melewati lorong kantor namun seseorang dari kejauhanan memanggilnya dengan begitu keras.
Ani..... Ani.....
Ani menoleh kebelakang, terlihat Mbak Sulis berlari menghampirinya. Mbak Sulis adalah sepupu Mas Agus.
"Lo mbak Sulis kerja disini juga?," ucap Ani.
"Iyah, kamu kerja juga disini?, Aku kok baru lihat kamu hari ini," Jawab Mbak Sulis.
"Iyah ini hari pertama Aku kerja disini mbak. Aku dibagian HRD, Mbak dibagian apa?"
"Aku dibagian marketing, oh ya Aku dengar kamu sudah menikah ya?"
"Iyah, Mbak Sulis kok tahu?"
"Iyah aku tahu dari keluarganya Agus. Mereka sungguh marah mendengar kabar itu. Sampai sekarang Agus belum juga sadarkan diri,"
"Tolong sampaikan maafku kepada keluarganya Mas Agus. Ini juga bukan keinginanku mbak, sesungguhnya Aku juga masih mencintai Mas Agus Mbak, tapi takdir berkata lain,"
Ani dan Mbak Sulis akhirnya makan siang bersama, mereka saling bercerita satu sama lain.
Ani melanjutkan pekerjaannya hingga sore hari.
Ani mencoba menelpon suaminya dan mengajaknya untuk pulang bersama namun tak juga diangkat.
Ani teringat dengan orang tuanya yang sedang berada dirumah sakit. Ani berinisiatif pergi kesana tanpa memberi tahu suaminya.
Sesampainya di loby rumah sakit, Ani tak sengaja berpapasan dengan Ibunya Mas Agus.
Ani tersenyum dari kejauhan perlahan ibunya menghampiri Ani.
Plakkkkkkkkk..........
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri Ani.
"Ini untuk wanita yang tidak tahu diri," ucap Ibu Agus.
"Maafkan saya Bu, saya tidak bermaksud meninggalkan Mas Agus. Saya menikah juga karena terpaksa Bu."
"Kenapa tidak dari dulu sebelum Anakku terbaring tak berdaya dirumah sakit. Semua sudah dipersiapkan tapi kamu malah menikah dengan orang lain."
"Bu, saya mohon beri saya kesempatan untuk menjelaskan kesalahpahaman ini."
"Semua sudah jelas, Ibu tidak perduli lagi dengan kamu. permisi."
"Bu.... maafkan saya."
Ibunya Agus mengepas tangan Ani dan bergegas pergi.
Ani meneteskan air matanya dan berjalan perlahan menghampiri Ibunya.
"Bu gimana Ayah?," ucap Ani.
"Alhamdulillah Ayahmu sudah sadar, sebentar lagi dipindah ke ruang perawatan. Kamu dari mana Nak, kok sepertinya lelah sekali?," jawab Ibu.
"Sekarang Aku bekerja dikantornya Mas Diaz Bu".
"Kenapa Nak, bukankah Diaz sudah menafkahi kamu dengan baik?."
"Iyah Bu tapi Aku ingin punya penghasilan sendiri."
Setelah obrolan panjang dengan Ibunya, Ani memutuskan untuk merebahkan tubuhnya sejenak disofa rumah sakit.
Hingga hampir jam sembilan malam Ani masih berada dirumah sakit, Ani mulai mengantuk. Ani merasa heran karena Suaminya tidak menelpon dan menjemputnya tidak seperti hari-hari sebelumnya.
Dia memutuskan untuk tidur dirumah sakit menemani Ibunya menjaga Ayah.
Ani ingin sekali menanyakan keberadaan Mas Diaz kepada Mbak Lia namun Ani takut jika Mbak Lia akan marah karena sudah seminggu Ani bersama Mas Diaz.
Ani mulai memejamkan mata disamping Ibunya. Ani merasa begitu bebas malam ini.
Beberapa jam berlalu, Ani terbangun ketika mendengar suara handphonennya berdering begitu keras.
"Hallo sayang, Kamu dimana?," ucap Mas Diaz.
"Aku tidur dirumah sakit Mas," jawab Ani.
"Jika begitu kamu keluar yah, Aku tunggu didepan rumah sakit. Mobilku parkir diluar."
"Iyah Mas."
Ani berpamitan kepada ibunya karena suaminya sudah menunggunya didepan. Ani berjalan melewati lorong rumah sakit yang begitu sepi, bulu kuduknya mulai merinding.
Ani berlari begitu cepat karena melihat bayangan hitam ditaman rumah sakit. Ani mempercepat lajunya hingga dia terpeleset didekat pintu keluar.
Aaaauhhhhhhh sakit sekali pantatku, ucap Ani.
Ani mencoba berdiri dan berjalan terpincang-pincang hingga akhirnya dia menemukan satpam yang sedang melintas.
"Mbak, perlu saya bantu," tanya Seorang satpam.
"Tidak Pak, terimakasih. Saya permisi dulu." ucap Ani.
Ani melanjutkan langkahnya dengan kaki yang masih terasa sakit. Dari kejauhan Ani sudah melihat mobil suaminya yang terparkir dipinggir jalan.
Ani membuka mobil dan mendapati suaminya sedang tidur dan berbau alkohol.
"Mas..... Mas ayo bangun. Ayo kita pulang," ucap Ani.
"He..... Iyah sayang," ucap Diaz.
"Pelan-pelan Mas, kamu kan lagi mabuk."
"Iyah".
Diaz mengemudikan mobilnya perlahan dan sedikit berbelok-belok karena dia dalam keadaan mabuk. Tiba-tiba Diaz mengerem mendadak. Mobilnya terhenti dipinggir jalan. Diaz mulai tak sadarkan diri.
Ani merasa sangat panik malam ini. Dia sungguh bingung apa yang harus dilakukannya.
Astaga bagaimana ini, apa Aku harus dipinggir jalan yang sepi ini hingga pagi, ucap Ani.
Ani akhirnya bertekad untuk mengemudikan mobilnya. Ani mulai membopong suaminya dan memindahkannya kebelakang.
"sungguh berat sekali kamu Mas. Menyusahkan saja," ucap Ani.
Ani mengemudikan mobilnya secara perlahan. Ini pertama kalinya Ani mengemudi tanpa pendamping, karena sebelumnya Ani belajar mengemudi bersama Mas Agus calon tunangannya dulu.
Sesampainya dirumah Ani menutup semua pintu pagar dan membiarkan suaminya semalaman tidur didalam mobil.
Ani bergegas masuk kedalam rumah dan tidur dengan nyenyak dikamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Rifah
up nya yg banyak sekalian thor
2023-09-27
0
Bunda A
semangat Kaka
2023-09-15
0
Ritasaff
Semangat kak . Dukung aku juga ya
2023-09-09
2