Hari Yang Aneh

Ah kenapa......... kenapa Aku tidak keguguran saja. Kenapa Aku harus hamil anak Mas Diaz, sungguh Aku tidak menginginkan Anak ini, gumam Ani saat melihat testpack yang sudah bergaris dua.

tok.... tok.... tok.... suara ketukan pintu

"Iyah sebentar," teriak Ani.

Seseorang datang siang ini kerumahnya. Ini pertama kalinya ada tamu yang berkunjung. Ani berjalan menuju keruang tamu tanpa curiga.

Ani mulai membukakan pintu rumahnya. Sedikit terkejut dengan kedatangan seorang wanita cantik.

Ani menatap tajam dengan tubuh yang sedikit gemetar

"Oh...... Mbak ini kan?, silahkan masuk mbak," ucap Ani.

"Iyah Aku Lia...... Mas Diaz tidak ada dirumah kan?, Aku hanya mau memberikan oleh-oleh ini untuk suamiku. oops...... suami kita maksudnya," jawab Lia Istri pertama Diaz.

"Mas Diaz ke kantor pagi-pagi sekali Mbak, mungkin ada meeting. Maaf Mbak Saya tidak bermaksud merebut Mas Diaz dari Mbak Lia."

"Iyah Aku tahu kok. Ini oleh-oleh untuk kamu saja, Aku baru pulang liburan. Ani.... Apa kamu bahagia menikah dengan Mas Diaz saat ini?"

"Mengapa kamu bertanya seperti itu Mbak. Aku bahagia kok mbak. Maafkan Aku jika aku merebut Mas Diaz dari Mbak Lia?"

"Ya sudah semua sudah terjadi. Aku tahu suamiku memang sangat mencintai kamu. Mungkin juga dulu menikahiku karena terpaksa. Justru Aku malah ingin berterima kasih denganmu. Aku tahu kok jika sebenarnya kamu itu tidak bahagia dengan pernikahan ini.

Selama ini Aku ingin sekali meninggalkan Mas Diaz namun tidak ada alasan yang kuat. Kali ini berkat pernikahan kalian Beberapa

bulan lagi Aku akan menggugat cerai Mas Diaz. Alasanku kini cukup kuat untuk mengajukan cerai."

"Tapi Mbak kenapa? Maafkan saya Mbak, sebenarnya saya juga tidak menginginkan pernikahan ini."

"Iyah Aku tahu kok. Selama ini Mas Diaz selalu memperlakukanku dengan kasar, bahkan Aku kehilangan calon bayiku. Dia memang mencukupi ku dalam materi namun perlakuannya yang kasar membuatku tak tahan lagi dengannya.

Dari dulu sebenarnya Dia terobsesi sekali dengan kamu Ani. Semenjak cintanya kamu tolak, perilakunya berubah drastis. Hingga setelah menikah denganku, Mas Diaz sering sekali mabuk. Bahkan dirumahku saat ini banyak sekali wine dan minuman beral***ol lainnya. Coba kamu cari dilemari kamu mungkin akan menemukan itu."

"Sebenarnya Mas Diaz juga begitu denganku Mbak, Dia selalu menyetu***ku dengan begitu kasar."

"Kamu yang sabar ya. Aku malah senang jika Mas Diaz tidur dirumah ini karena dirumahku terasa lebih tenang. Dulu Mas Diaz begitu mencintai kamu. Mungkin bisa kamu coba untuk menuruti kemauannya, mungkin Dia nanti bisa bersikap lebih halus dengan kita."

"Iyah Mbak akan saya coba. Terimakasih kasih mbak sudah mengerti keadaan saya."

"Sama-sama. Aku pulang dulu."

Setelah kepergian Lia, Ani segera mencari letak wine minuman beralk***l yang disembunyikan suaminya. Hampir satu jam pencarian akhirnya ketemu juga.

Ani memandangi salah satu minuman itu, Dia berniat untuk meng***urkan anak yang dikandungnya.

Ani terus memandangi minuman itu, Dia mengambil gelas dan menuangkannya.

Ani terus melihat gelas yang berisi wine itu, Dia sungguh galau dengan keadaan saat ini.

Ani Akhirnya meminumnya juga, Namun dia merasa tidak mabuk. Ani mencoba minuman yang lebih banyak mengandung alko***nya. Setelah menghabiskan dua gelas Ani benar-benar mab*k.

Ani sudah tidak bisa berbuat apa-apa, kepalanya sungguh pening dan hanya mampu menatap langit-langit ruang tamunya.

Hingga sore hari Ani belum juga sadar, tak lama suaminya datang. Diaz sangat terkejut dengan keadaannya istrinya yang sudah tergeletak dikursi.

Diaz mencium gelas bekas diminum Ani. Dia sungguh kaget kenapa istrinya bisa tahu dengan letak minuman itu.

"Ani..... Ani..... sadar. Hai..... hai..... kami sudah gila yah, kenapa kamu meminum ini," ucap Diaz.

Ani hanya tersenyum dan membuka matanya sedikit.

Diaz lalu mengangkat Ani ke kamarnya. Namun Ani mulai berkata-kata yang nyeleneh.

Ani melepas sendiri semua bajunya dan hanya menyisahkan pakaian dalamnya.

Ani berdiri dan mencoba merayu Diaz dan menciuminya.

"Suamiku..... sudah pulang.... kamu tampan sekali hari ini..... peluklah Aku suamiku...... nikmatilah tubuhku ini hingga kamu puas ha.. ha...ha...," ucap Ani sambil sempoyongan.

"Lepas Ani..... sudah gila kamu," jawab Diaz.

"Kenapa Mas? bukannya tubuhku ini yang selalu kamu inginkan. Aku sudah pasrah, nikmatilah sesukamu. Ayo sayang...... pelu*lah Aku sudah tak tahan."

Diaz menampar Ani lalu mendorong Ani hingga jatuh diatas kasur namun Ani terus memanggilnya.

"Tampar saja Aku, bunuhlah Aku, Aku ingin mati bersamamu Sayang. Suamiku..... suamiku.... ini tubuhku nikmatilah." ucap Ani.

Ani terus mengulangi ocehannya, Diaz kini sudah tidak tahan lagi. Dia mengambil air dikamar mandi namun Diaz sungguh terkejut melihat sebuah testpack dengan garis dua yang tergelak didalam kamar mandi.

Jadi Ani hamil, ha... ha.... ha..... Ini anakku, teriak Diaz dengan bahagia dikamar mandi.

Diaz begitu bahagia dengan kehamilan Ani, karena istri pertamanya sudah sulit untuk hamil akibat keguguran yang pernah dialaminya.

Diaz mengurungkan niatnya untuk menyiram Ani dengan air. Saat Diaz kembali, Ani sudah tertidur pulas.

Diaz menyelimuti Ani dan mencium keningnya sambil tersenyum lebar.

Diaz berjalan menuju keruang tamu dan melanjutkan dengan minum wine sisa istrinya itu.

Diaz terus tersenyum karena akan memiliki anak yang lahir dari rahim istrinya yang dulu selalu dia cintai dan dikaguminya.

Diaz tertidur disofa ruang tamu sementara Ani tidur lelap dikamar.

Hingga pagi hari Ani belum juga sadar, dia masih tertidur lelap dikamarnya.

Diaz mulai terbangun saat subuh. Setelah mandi Diaz bergegas keluar dari rumah untuk membeli sarapan untuknya dan istrinya.

Diaz menyiapkan makanan yang telah dibelinya dan setelah semua siap, perlahan dia berjalan menuju kamar dan membangunkan istrinya dengan begitu lembut.

"Pagi sayang.....gimana tubuhmu, apa sudah segar?" ucap Diaz sambil menc*um kening istrinya.

Ani terbangun dan begitu kaget karena melihat suaminya sudah didepan matanya.

Ani menutupi tubuhnya lagi dengan selimut karena dia hanya mengenakan pakaian dalam saja.

"Mas, apa yang sudah kamu lakukan denganku?," ucap Ani.

Diaz tersenyum dan memeluk istrinya. Ani mencoba meronta dan memandang heran suaminya yang hari ini sedikit aneh.

"Sayang, itu susu kamu minum ya biar tubuhmu dan calon anak kita sehat. Setelah itu kita makan ya, sudah mas siapkan dimeja makan."

Ani hanya terperangah melihat perlakuan suaminya.

Ha.... apa Aku tidak mimpi. Ini Mas Diaz kan? tumben Dia bersikap manis, gumam Ani.

Auhhhhh...... Ani mencubit tangannya karena masih tak percaya dengan perlakuan manis suaminya pagi ini.

Apa Aku mimpi?, ucap Ani.

Praaakkkkkk........

Ani menampar pipinya sendiri karena masih tak percaya dengan sikap Manis suaminya.

Terpopuler

Comments

Rifah

Rifah

lanjut terus thor

2023-09-17

0

Bunda A

Bunda A

kejam sekali sih Diaz, gregetan

2023-09-15

0

Ririen Curiens

Ririen Curiens

semangat kak

2023-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!